Makalah Risk dan Return PDF

Title Makalah Risk dan Return
Author Hya Ya
Course Pengelolaan
Institution Universitas Indonesia Timur
Pages 12
File Size 150.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 563
Total Views 942

Summary

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, serta salam dan shalawat penulis panjatkan kehadirat Rasulullah Muhammad Saw. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing m...


Description

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, serta salam dan shalawat penulis panjatkan kehadirat Rasulullah Muhammad Saw. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Keuangan II Fakultas Ekonomi yang telah membantu kami dalam mengerjakan makalah ini. Makalah ini berjudul ”Risk dan Return”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi prosedur perkuliahan Manajemen Keuangan II. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun yang membacanya. Sebelumnya, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Makassar, November 2018

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................

i

KATA PENGANTAR.....................................................................................

ii

DAFTAR ISI..................................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.............................................................................

1

B. Rumusan Masalah........................................................................

1

C. Tujuan Penulisan..........................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Risk (Risiko) dan Return (Tingkat Pengembalian).....

3

B. Hubungan antara Risiko dengan Tingkat Pengembalian..............

4

C. Tipe-Tipe dan Sumber Risiko.......................................................

5

D. Model yang Digunakan dalam Risiko dan Tingkat Pengembalian

7

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................................

9

B. Saran.............................................................................................

9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

10

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan, yaitu risiko (risk) dan tingkat pengembalian (return) keputusan keuangan tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika. Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan memberikan imbalan yang lebih besar, yang dalam keuangan dikenal dengan istilah “High Risk High Return”. Ada trade off antara risk dan return, sehingga dalam pemilihan berbagai alternatif keputusan keuangan yang mempunyai risiko dan tingkat pengembalian yang berbeda-beda, pengambilan keputusan keuangan perlu memperhtungkan risiko relatif keputusannya. Untuk mengukur risiko relatif digunakan koefisien variasi, yang menggambarkan risiko per unit imbalan yang diharapkan yang ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi dibagi tingkat pengenbalian yang diharapkan. Risiko bisnis berkaitan dengan ketidakpastian tingkat pengembalian atas aktiva suatu perusahaan di masa mendatang, yang mengacu pada variabilitas keuntungan yang diharapkan sebelum bunga dan pajak (EBIT). Risiko bisnis merupakan akibat langsung dari keputusan investasi perusahaan, yang tercermin dalam struktur aktivanya. Yang dimaksud dengan risiko bisnis dalam hal ini adalah tingkat risiko aktiva perusahaan jika perusahaan tidak menggunakan hutang.

B. Rumusan Masalah Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi masalah sebagi berikut : 1. Apa pengertian risk (risiko) dan return (tingkat pengembalian) ? 2. Bagaimana hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian ? 3. Apa saja tipe-tipe dan sumber risiko ? 4. Bagaimana model yang digunakan dalam risiko dan tingkat pengembalian?

1

C. Tujuan Penulisan Berdasarkan dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengertian risk (risiko) dan return (tingkat pengembalian) 2. Untuk mengetahui hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian 3. Untuk mengetahui tipe-tipe dan sumber risiko 4. Untuk mengetahui model yang digunakan dalam risiko dan tingkat pengembalian

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Risk (Risiko) dan Return (Tingkat Pengembalian) 1. Risk (Risiko) Secara umum, risiko adalah tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu atau tidak terwujudnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun atau periode waktu tertentu (time period). Risiko bisa juga diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return yang diharapkan. Investor yang mempunyai sikap enggan terhadap risiko disebut dengan risk averse investor. Investor ini tidak mau mengambil risiko suatu investasi jika investasi tersebut tidak memberikan harapan return yang layak sebagai kompensasi terhadap risiko yang ditanggung investor tersebut. Sikap investor terhadap risiko akan tergantung pada preferensi investor terhadap risiko. Investor yang lebih berani akan memilih risiko investasi yang lebih tinggi, yang diikuti dengan harapan tingkat return yang tinggi pula. Demikian pula sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung risiko yang tinggi tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat return yang tinggi pula. Dalam bidang finansial, risiko sering dihubungkan dengan volatilitas atau penyimpangan /deviasi dari hasil investasi yang akan diterima dengan keuntungan yang diharapkan. Volatilitas merupakan besarnya harga fluktuasi dari sebuah aset. Semakin besar volatilitas aset, maka semakin besar kemungkinan mengalami keuntungan atau kerugian. Van Horne dan Wachowics, Jr (1992) mendefinisikan risiko sebagai variabilitas (keragaman)return terhadap return yang diharapkan. Suad Husnan (2005:161) menyebutkan bahwa risiko dibagi menjadi dua, yaitu: a. Risiko Sistematis Risiko sistematis merupakan risiko yang mempengaruhi semua perusahaan. Risiko ini terjadi karena kejadian-kejadian diluar kegiatan perusahaan seperti inflasi, resesi, dan lain sebagainya. b. Risiko Tidak Sistematis Risiko tidak sistematis atau risiko khusus merupakan risiko yang mempengaruhi satu (kelompok kecil) perusahaan, karena risiko ini merupakan risiko yang penyebabnya ada di dalam perusahaan itu sendiri atau di dalam suatu kelompok industri tertentu. Risiko ini disebut juga sebagai risiko unit/ risiko 3

residual/risiko khusus perusahaan. Yang termasuk dalam risiko ini misalnya adanya kerusakan peralatan, pemogokan kerja, tuntutan hukum maupun bencana alam. 2. Return (Tingkat Pengembalian) Dalam manajemen investasi, tingkat keuntungan disebut dengan return. Return dari suatu aset adalah tingkat pengembalian atau hasil yang diperoleh akibat melakukan investasi. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi karena dapat menggambarkan secara nyata perubahan harga. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dengan risiko penurunan daya beli akibat adanya inflasi. Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dengan returnyang terjadi (realized return). Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi merupakan tingkat return yang telah diperoleh di masa lalu. Antara tingkat return yang diharapkan dan return yang terjadi atau return aktual merupakan risiko yang harus dipertimbangkan dalam proses investasi. Tingkat pengembalian (return) biasanya di bedakan menjadi dua yaitu; Return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis. Hasil pengembalian adalah pendapatan yang diterima dari investasi ditambah perubahan harga pasar biasanya dinyatakan sebagai prosentase dan harga pasar investasi mula-mula. B. Hubungan antara Risiko dengan Tingkat Pengembalian Di dalam pasar uang di mana saham dan obligasi di jual, para pemakai uang, seperti perusahaan yang melakukan investasi harus bersaing satu sama lain dalam mencari modal. Untuk memperoleh pembiayaan atas proyek yang akan bermanfaat bagi pemegang saham perusahaan, perusahaan harus menawarkan kepada investor, tingkat pengembalian yang mampu bersaing dengan alternatif investasi lain yang tersedia bagi investor tersebut. Tingkat 4

pengembalian dari alternatif investasi terbaik berikutnya ini dikenal sebagai biaya kesempatan dana (opportunity cost of fund). Dalam menjalankan sebuah bisnis, perusahaan kecil lebih berisiko dalam tingkat pengembalian dari pada perusahaan besar. Mengapa? Karena pengalaman bisnis perusahaan kecil mengandung risiko operasi yang lebih besar , mereka lebih sensitif terhadap kecenderungan bisnis yang menurun dan beberapa beroperasi dalam pasar yang kecil yang dengan cepat muncul dan kemudian dengan cepat lenyap. Selain itu perusahaan kecil mengandalkan pembiayaan melalui utang dibandingkan perusahaan yang besar. Perbedaan ini menciptakan variabilitas yang lebih pada jumlah laba dan arus kas, yang diartikan sebagai risiko yang lebih besar. Dengan memikirkan forgoing (kehilangan peluang yang lebih baik), kita harus mengharapkan adanya tingkat pengembalian yang berbeda untuk pemilik dari berbagai suratsurat berharga tersebut. Jika pasar menghargai investor atas risiko yang ditanggungnya, maka tingkat pengembalian harus meningkat mengikuti peningkatan risiko. C. Tipe-Tipe dan Sumber Risiko 1. Tipe-Tipe Risiko terdiri dari : a. Pure Risk (Risiko Murni) : suatu ketidakpastian terjadi, maka kejadian tersebut pasti menimbulkan kerugian. Risiko murni dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe risiko, yaitu: 1) Risiko aset fisik : risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu perusahaan/organisasi. Contoh: kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung meletus, dll. 2) Risiko Karyawan: risiko yang disebabkan karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi. Contoh : kecelakaan kerja yang menyebabkan terganggunya aktivitas perusahaan. 3) Risiko Legal : risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana. Contoh : perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan seperti penggantian kerugian. b. Speculative Risk (Risiko Spekulatif) : suatu ketidakpastian akan terjadinya untung atau rugi.Risiko ini dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu: 1) Risiko Pasar: risiko yang terjadi dari pergerakan harga pasar. Contoh: harga saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian. 5

2) Risiko kredit: risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Contoh : timbulnya kredit macet, persentase piutang meningkat. 3) Risiko likuiditas: risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas. Contoh: kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang secara tepat, menyebabkan perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya. 4) Risiko operasional: risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan lancar. Contoh: terjadi kerusakan pada komputer karena berbagai hal termasuk terkena virus. c. Static Risk (Risiko Statis) : mungkin sifatnya murni atau spekulatif asalnya dari masyarakat yang tidak berubah yang berada dalam keseimbangan stabil. Contoh : ketidakpastian terjadinya sambaran petir. d. Dynamic Risk (Risiko Dinamis) : mungkin sifatnya murni atau spekulatif timbul dari perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Contoh : urbanisasi, perkembangan teknologi. e.

Subjective Risk (Risiko Subyektif) : berkaitan dengan kondisi mental seseorang yang mengalami keragu-raguan dan kecemasan akan terjadinya kejadian tertentu.

f. Objective Risk (Risiko Obyektif) : probabilitas penyimpangan aktual dari yang diharapkan sesuai dengan pengalaman. 2. Sumber Risiko Menurut Eduardus Tandelilin, sumber-sumber risiko terdiri dari : a. Risiko suku bunga : Naik turunnya suku bunga perbankan akan mempengaruhi keputusan publik dalam menetapkan keputusannya. Jika suku bunga naik maka publik akan menyimpan dananya di bank seperti dalam bentuk deposito, namun jika turun maka publik akan menggunakan dananya untuk membeli saham. b. Risiko pasar : kondisi risiko pasar dapat dilihat pada saat fluktuasi pasar, krisis moneter, dan resesi ekonomi. c. Risiko inflasi : saat inflasi daya beli masyarakat turun, sedangkan saat normal daya beli masyarakat naik. d. Risiko bisnis e. Risiko finansial f. Risiko likuiditas g. Risiko nilai tukar mata uang 6

h. Risiko Negara : berkaitan dengan keadaan politik D. Model yang Digunakan dalam Risiko dan Tingkat Pengembalian 1.

CAPM (Capital Asset Pricing Model) Menurut William F. Sharpe, CAPM atau model penentuan harga aset modal adalah model penetapan harga aktiva equilibrium yang menyatakan bahwa expected return atas sekuritas tertentu adalah fungsi linier positif dari sensitifitas sekuritas terhadap perubahan return portofolio. CAPM menjelaskan hubungan antara return dengan beta (β). Beta menunjukkan hubungan (gerakan) antara saham dan pasarnya (saham secara keseluruhan). Besarnya risiko perusahaan ditentukan oleh beta. β>1 menunjukkan harga saham perusahaan lebih mudah berubah dibandingkan indeks pasar. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi saham menjadi lebih berisiko, artinya jika saat terjadi perubahan pasar 1% maka pada saham X akan mengalami perubahan lebih besar dari 1%. β...


Similar Free PDFs