MAKALAH SISTEM ASAM-BASA PDF

Title MAKALAH SISTEM ASAM-BASA
Author Fatur Rohim
Pages 17
File Size 421.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 44
Total Views 659

Summary

MAKALAH SISTEM ASAM-BASA Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kimia Anorganik II Dosen Pengampu: Dr. Zipora Sembiring M.Si Oleh Fatur Rohim 1917011070 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2020 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH SISTEM ASAM-BASA Fatur Rohim

Related papers makalah larut an asam dan basa.docx muhammad barkah

ASAM DAN BASA aslih mu MAKALAH ASAM BASA muhammad shidiq

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

MAKALAH SISTEM ASAM-BASA Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kimia Anorganik II

Dosen Pengampu: Dr. Zipora Sembiring M.Si

Oleh Fatur Rohim 1917011070

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2020

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mandiri untuk mata kuliah Kimia Anorganik II dengan judul “Sistem Asam-Basa”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandar Lampung, 22 November 2020

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR...............................................................................

ii

DAFTAR ISI..............................................................................................

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................

2

C. Tujuan .............................................................................................

2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Asam dan Basa..............................................................

3

B. Sifat Asam dan Basa .......................................................................

3

C. Teori Asam-Basa.............................................................................

4

D. Kekuatan Asam dan Basa................................................................

6

E. pH-Suatu Ukuran Keasaman...........................................................

8

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................................

9

B. Saran ...............................................................................................

10

DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari, manusia umumnya sudah biasa berurusan dengan asam dan basa, seperti aspirin dan obat maag cair. Walaupun banyak orang tidak mengetahui nama kimianya adalah asam asetilsalisilat (aspirin) dan magnesium hidroksida (obat maag cair). Selain itu, sebagai bahan dasar dari banyak produk rumah tangga dan obat-obatan kimia, asam-basa berperan penting dalam proses industri dan sangat diperlukan dalam mempertahankan sistem biologis.

Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum zat - zat yang berasal mengandung asam, misalnya zat asam sitrat pada jeruk dan asam cuka bahasa. Basa umumnya mempunyai sifat licin dan terasa pahit, misalkan pada sabun.

Secara sederhana asam dapat didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air akan mengalami disosiasi (penguraian) dengan pembentukan ion hidrogen sebagai satu-satunya yang positif. Sedangkan basa merupakan zat yang apabila dilarutkan dalam air akan mengalami disosiasi dengan pembentukan ion ion hidroksil sebagai satu - satunya ion negatif. Hal ini sesuai

2

dengan teori Svante Arrhenius bahwa asam adalah zat yang larut dan mengion dalam air menghasilkan proton (H+) , Sedangkan basa adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-).

B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan asam-basa ? 2. Bagaimanakah sifat dari asam dan basa? 3. Apa sajakah teori-teori tentang asam dan basa?

C. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang sistem asam-basa.

BAB II ISI

A. Pengertian Asam dan Basa Asam dalam ilmu kimia adalah senyawa kimia yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan sebuah larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam yaitu suatu zat yang bisa memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau bisa menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Sedangkan basa yaitu suatu zat-zat yang bisa menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Sifat basa pada umumnya ditunjukkan dari rasa pahit dan licin. (Bitar, 2016).

B. Sifat Asam dan Basa Secara umum asam dan basa memiliki sifat - sifat sebagai berikut : Sifat - sifat asam, yaitu : - mempunyai rasa masam (tetapi jangan mencicipinya). - mengubah lakmus biru menjadi merah. - dapat menghantarkan arus listrik (asam kuat).

4

- jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen (H+). - bersifat korosif terhadap logam. - dapat menetralkan basa. Sifat - sifat basa, yaitu : - terasa licin jika terkena kulit (tidak untuk dicoba di kulit, berbahaya). - mengubah lakmus merah menjadi biru. - dapat menghantarkan arus listrik (basa kuat). - jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksil (OH-), dan - dapat menetralkan asam (Syukri, 1999).

C. Teori Asam dan Basa 1.

Asam-Basa Arrhenius

Teori asam-basa yang paling sederhana pada awalnya dikemukakan oleh Svante Arrhenius. Menurut teori Arrhenius asam adalah spesies yang menghasilkan ion, H+ atau H3O+ jika dilarutkan dalam air dan basa adalah spesi yang menghasilkan ion OH– jika dilaurtkan dalam air. Namun, terdapat dua kelemahan utama yaitu menyangkut masalah pelarut dan garam. Teori Arrhenius berasumsi bahwa pelarut tidak berpengaruh pada sifat asam-basa. Namun jika HCl dilarutkan dalam air, larutan ini menghantarkan listrik tetapi jika HCl dilarutkan dalam benzena larutannya tidak menghantarkan arus listrik. Perbedaan sifat HCl didalam kedua

5

pelarut menunjukkan bahwa pelarut berpengaruh terhadap tingkah laku zat terlarut. Garam seharusnya bersifat sebagai spesies netral, namun kenyataannya banyak garam bersifat tidak netral. Larutan ion fosfat dan ion CO32- bersifat basa, tetapi ion-ion NH4+ bersifat sedikit asam dan ion-ion aluminium bersifat sangat asam. Masalah yang menambah kebingungan adalah larutan NaH2PO4 bersifat asam sedangkan larutan NaHPO4 bersifat basa. 2.

Asam - Basa Bronsted Lowry

Untuk mengatasi masalah tersebut Thomas M. Lowry dan Johannes N.Bronsted bekerja untuk melengkapi teori asam-basa yang melibatkan pelarut yang kemudian dikenal sebagai teori asam-basa Bronsed-Lowry. Pengertian asam-basa bukan berbicara tentang aspek kebenaran melainkan aspek kesesuaian pada kondisi tertentu. Menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry, asam adalah donor atau penyumbang proton dan basa adalah akseptor atau penerima proton. Tinjauan sifat asam-basa ditunjukkan oleh sifat reaksi kimia spesies dengan pelarut yang mengandung hidrogen yang dapat terion (misalnya air, amonia, dan asam sulfat). Contoh dalam pelarut air : HF(aq) + H2O(l) => H3O+(aq) + F–(aq) dalam reaksi ini, air berperan sebagai basa dan ion fluorida bertindak sebagai basa konjugasi asam hidrofluorida. NH3(aq) + H2O(l) => NH4+(aq) + OH–(aq) dalam reaksi ini, air berperan sebagai asam dan ion amonium bertindak sebagai asam konjugasi amonia. Kelemahan teori asam - basa Bronsted Lowry adalah tidak dapat menjelaskan suatu reaksi yang tidak melibatkan transfer ion hidrogen.

6

3.

Asam-Basa Lewis

G.N Lewis mengusulkan konsep asam-basa berkaitan dengan donor pasangan elektron. Menurut Lewis, asam didefinisikan sebagai spesies penerima pasangan elektron bebas dan basa sebagai donor pasangan elektron bebas. Reaksi antara boron trifluorida dengan amonia menurut teori ini merupakan reaksi asam basa, dalam hal ini boron trifluorida bertindak sebagai asam dan dan amonia sebagai basa (Khopkar, 2010).

D. Kekuatan Asam dan Basa Asam kuat adalah elektrolit kuat yang untuk kebanyakan tujuan praktis dianggap terionisasi sempurna dalam air. Kebanyakan asam kuat adalah asam-asam anorganik, seperti asam klorida, asam sulfat, asam nitrat, dan asam perklorat : HCl(aq) + H2O => H3O+ (aq) + Cl- (aq) H2SO4(aq) + H2O => H3O+ (aq) + HSO4- (aq) HNO3(aq) + H2O => H3O+ (aq) + NO3- (aq) HClO4(aq) + H2O => H3O+ (aq) + ClO4- (aq)

7

Perhatikan bahwa H2SO4 merupakan asam diprotik yang pada contoh tersebut hanyalah tahap pertama ionisasi. Pada kesetimbangannya, molekul asam kuat akan terionisasi semua. Kebanyakan asam terionisasi hanya sedikit dalam air. Asam seperti ini digolongkan kedalam asam lemah. Pada kesetimbangan, larutan berair dari asam lemah mengandung campuran antara molekul asam yang tidak terionisasi, ion H3O+ dan basa konjugat. Contoh asam lemah antara lain, asam fluorida, asam asetat, dan ion ammonium. Kekuatan asam lemah sangat beragam karena beragamnya derajat ionisasi (Ka) (Chang, 2003). Kekuatan suatu asam dapat didefinisikan sebagai kemampuan asam itu untuk menghasilkan ion H+ atau proton. Semakin besar ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat asam tersebut. Semakin besar harga [H+], maka nilai Ka juga akan semakin besar (berbanding lurus). Kemiripan kecenderungan antara kekuatan asam dengan nilai Ka inilah yang menjadi alasan mengapa nilai Ka seringkali digunakan sebagai ukuran kekuatan suatu asam (Svehla, 1990). Asam lemah tidak benar-benar terpisah sebelum mencapai kesetimbangannya. Reaksi disosiasi : HA ↔ H + + A- , yang artinya jumlah mol asam yang ada dalam larutan sama dengan jumlah mol ion hidrogen. Oleh karena itu, untuk melacak konsentrasi zat tersebut, maka jumlah mol setiap senyawa dibagi volume total. Perhitungan nilai Ka dapat dilakukan dengan persamaan :

=

[H

][ ] [ ]

Semakin tinggi nilai Ka, maka asam semakin kuat (Pierre, 2019).

8

Apa yang telah dibahas dalam asam kuat juga berlaku pada basa kuat yang mencakup hidroksida dari logam alkali dan logam alkali tanah tertentu, seperti NaOH, KOH, dan Ba(OH)2. Basa kuat adalah semua elektrolit kuat yang terionisasi sempurna dalam air. NaOH(s)

Air

Na+ (aq) + OH-(aq)

KOH(s)

Air

K+ (aq) + OH-(aq)

Ba(OH)2(s)

Air

Ba2+ (aq) + 2OH-(aq)

Basa lemah, sama seperti asam lemah adalah elektrolit lemah. Amonia adalah basa lemah yang sedikit terionisasi dalam air. NH3 (aq) + H2O ↔ NH4+(aq) + OH-(aq) Kekuatan basa lemah juga sama seperti pada asam lemah dapat dilihat dari nilai derajat ionisasinya yang disebut dengn Kb, semakin besar nilai Kb mana semakin kuat basa tersebut (Chang, 2003). E. pH-Suatu Ukuran Keasaman Karena konsentrasi ion hidrogen dan ion hidroksida dalam air sering kali sangat kecil dan karenanya sulit untuk diukur. Seorang biokimiawan asal Denmark, Soren Sorensen pada tahun 1909 mengajukan cara pengukuran yang lebih praktis yang disebut dengan pH (power of hydrogen). pH suatu larutan didefinisikan sebagai logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen (dalam mol per liter): pH = -log [H3O+] atau pH = -log [H+]

9

Perlu diingat bahwa persamaan tersebut hanyalah definisi yang dibuat agar mudah menangani angka-angka. Pada sebagian besar kasus, logaritma negatif menghasilkan angka posotif untuk pH dimana logaritma posotif sebaliknya akan menghasilkan angka negatif karena kecilnya nilai [H+]. Selain itu, suku [H+] dari persamaan diatas hanya berlaku pada bagian numerik persamaan konsentrasi ion hidrogen, sebab tidak bisa melogaritmakan satuan. Jadi, seperti halnya konstanta kesetimbangan, pH larutan tidak berdimensi (Harjadi, 1986). pH pada dasarnya hanyalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi ion hidrogen, larutan asam dan larutan basa pada 25oC dapat diidentifikasi berdasarkan nilai pH-nya sebagai berikut: Larutan asam : [H+] > 1,0 x 10-7 M. pH < 7,00 Larutan basa : [H+] < 1,0 x 10-7 M. pH > 7,00 Larutan netral : [H+] = 1,0 x 10-7 M. pH = 7,00 Perhatikan bahwa pH meningkat dengan menurunnya [H+]. Skala pOH yang analagog dengan skala pH dapat dibuat dengan menggunakan logaritma negatif dari konsentrasi ion hidroksida. Jadi dapat didefinisikan pOH sebagai : pOH = -log [OH-] Sekarang lihat kembali konstanta hasil kali ion untuk air : [H+] [OH-] = Kw = 1,0 x 10-14 Dengan menghitung logaritma negatif dari kedua sisi, maka diperoleh : -(log [H+] + log [OH-]) = -log (1,0 x 10-14)

10

-(log [H+] - log [OH-]) = 14,00 Dari definisi pH dan pOH, maka diperoleh: pH + pOH = 14,00 (Chang, 1998).

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan •

Asam memiliki rasa yang masam, dapat mengubah lakmus biru menjadi merah, bersifat korosif terhadap logam, dan dapat menetralkan basa.



Basa memiliki rasa yang pahit, dapat mengubah lakmus merah menjadi biru, dan dapat menetralkan basa.



Terdapat 3 teori tentang asam basa, yaitu teori Arrhenius, teori BronstedLowry, dan teori Lewis.



Kekuatan asam dan basa terbagi menjadi asam kuat dan asam lemah, serta basa kuat dan basa lemah.



Asam kuat dan basa kuat umumnya merupakan elektrolit kuat yang terionisasi secara sempurna didalam air.



Asam lemah dan basa lemah umumnya merupakan elektrolit lemah yang terionisasi secara tidak sempurna didalam air dan kekuatannya dapat ditentukan berdasarkan pada konstanta disosiasinya (Ka/Kb).



pH biasanya digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman suatu zat.

13

B. Saran Melalui makalah ini penulis memberikan saran kepada pembaca makalah ini yaitu sebagai berikut : 1. Makalah ini sebagai bahan untuk lebih mengetahui dan memperluas pengetahuan mengenai sistem asam-basa, semoga dapat di gunakan sebaik mungkin. 2. Penulisan makalah ini masih perlu dilakukan perbaikan secara akurat agar hasilnya lebih sempurna, maka saya meminta saran dan kritik yang sifatnya membangun guna lebih sempurnanya makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bitar. 2016. Pengertian dan Macam-Macam Indikator Asam Basa Secara Lengkap (www.gurupendidikan.co.id). Diakses pada 21 November 2020, pukul 20:30 WIB. Chang, R. 1998. Chemistry. McGraw-Hills. New York. Chang, R. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia. Jakarta. Khopkar, S.M. 2010. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta. Pierre, D. 2019. Acid-Base Titration. Undergraduate Journal of Mathematical Modeling : One + Two. Volume 10. Halaman 3-5. Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Kalman Media Pustaka. Jakarta. Syukri, S. 1999. Kimia Dasar. Institut Teknologi Bandung. Bandung...


Similar Free PDFs