MAKALAH TEKNIK KORELASI PRODUCT MOMENT PDF

Title MAKALAH TEKNIK KORELASI PRODUCT MOMENT
Author Ismi Fauzia
Pages 30
File Size 2.9 MB
File Type PDF
Total Downloads 306
Total Views 823

Summary

MAKALAH TEKNIK KORELASI PRODUCT MOMENT Dosen Pengampu : Prima Widya Asteria S.Pd., M.Pd. & Prof. Dr. Bambang Yulianto M.Pd. DISUSUN OLEH : Kelompok 4/PB 2018 1. Musliyana (18020074011) 2. Risa Anike Sasti (18020074035) 3. Ismi Fauziatus Solihah (18020074059) 4. Septi Dwi Fahmi A.A (18020074107) ...


Description

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH TEKNIK KORELASI PRODUCT MOMENT Ismi Fauzia Jurnal Statistika

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Produk momen korelasi Fifit Pit aloka

Samsudi -STAT IST IKA 1 STAT IST IKA Englia Bani Aslinda Program Magist er Manajemen Fakult as Ekonomi Universit as Padjadjaran ©2010 Bagus Kurniawan

MAKALAH TEKNIK KORELASI PRODUCT MOMENT Dosen Pengampu : Prima Widya Asteria S.Pd., M.Pd. & Prof. Dr. Bambang Yulianto M.Pd.

DISUSUN OLEH : Kelompok 4/PB 2018 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Musliyana Risa Anike Sasti Ismi Fauziatus Solihah Septi Dwi Fahmi A.A Dyah Nuria Kusumawati Jessica Arlene Felicia

(18020074011) (18020074035) (18020074059) (18020074107) (18020074131) (18020074083)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS BAHASA DAN SENI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2019

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, variabel-variabel yang diteliti sifatnya lebih abstrak sehingga sukar untuk dilihat dan divisualisasikan, atau dijamah secara realita, tidak seperti ilmu-ilmu eksakta. Karena itu variabel-variabel dalam ilmu sosial, yang berasal dari konsep, perlu diperjelas dan diubah bentuknya sehingga dapat diukur dan dipergunakan secara operasional. Selain itu, bentuknya yang abstrak mengakibatkan proses pengukuran sangat cenderung kepada keliru. Untuk itulah uji reliabilitas dan validitas diperlukan sebagai upaya memaksimalkan kualitas alat ukur, agar kecenderungan keliru tadi dapat diminimalkan. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa reliabilitas dan validitas adalah tempat kedudukan untuk menilai kualitas semua alat dan prosedur pengukuran. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaanperbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Teknik korelasi product moment bekerja untuk menguji validitas suatu instrumen pengukuran. Suatu instrumen tersebut dikatakan valid apabila ia dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Pada makalah ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai dasar-dasar teknik tersebut. 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana teknik korelasi product moment dapat digunakan? b. Bagaimana cara mencari angka indeks korelasi product moment? c. Bagaimana cara memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment?

1.3 Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui penggunaan teknik korelasi product moment. b. Untuk mengetahui cara mencari angka indeks korelasi product moment. c. Untuk mengetahui cara memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment. 1.4 Manfaat Penulisan a. Dapat memahami penggunaan teknik korelasi product moment. b. Dapat memahami cara mencari angka indeks korelasi product moment. c. Dapat memahami cara memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Product Moment Correlation Adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua variabel yang kerap kali digunakan. Pertama kali dikembangkan oleh Karl Pearson, yang karenanya sering dikenal dengan istilah Teknik Korelasi Pearson. Disebut Product Moment Correlation karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-momen variabel yang dikorelasikan (product of the moment).

2.2 Penggunaan Teknik Korelasi Product Moment  Variabel yang kita korelasikan berbentuk gejala atau data yang bersifat kontinu.  Sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen, atau setidaktidaknya mendekati homogen.  Regresinya merupakan regresi linear.

2.3 Lambang Product Moment Correlation  Kuat-lemah atau tinggi-rendahnya korelasi antar dua variabel dapat diketahui dengan melihat besar-kecilnya angka indeks korelasi, yang pada Teknik Korelasi Product Moment diberi lambang “r” (dibaca: “r” Product Moment ).  Angka indeks korelasi Product Moment ini diberi indeks dengan huruf kecil dari huruf-huruf yang dipergunakan untuk dua buah variabel yang sedang dicari korelasinya. Jadi apabila variabel pertama diberi lambang x dan variabel kedua diberi lambang y, maka angka indeks korelasinya dinyatakan dengan lambang .

2.4 Cara Mencari Angka Indeks Product Moment Correlation Untuk data tunggal dengan Number of cases < 30, caranya sebagai berikut: 1. Menghitung Deviasi Standar terlebih dahulu 2. Tanpa menghitung Deviasi Standar 3. Memperhitungkan skor-skor asli 4. Memperhitungkan Mean (mencari rata-rata hitung dari variabelvariabel yang dicari korelasinya) 5. Memperhitungkan selisih deviasi dan variabel-variabel yang dikorelasikan terhadap Mean 6. Memperhitungkan selisih masing-masing skor kasar.

asli atau angka

Untuk data tunggal dengan Number of cases > 30 dan data kelompok, angka indeks korelasi dapat diperoleh dengan bantuan sebuah Peta Korelasi atau Scatter Diagram.

2.5 Cara Memberikan Interpretasi Terhadap Angka Indeks “r” Product Moment Correlation 2.5.1 Memberikan Interpretasi Terhadap Angka Indeks “r” Product Moment Correlation Secara Kasar (Sederhana) Besarnya “r” Product Moment ( )

Interpretasi

0,00 – 0,20

Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi).

0,20 – 0,40

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.

0,40 – 0,70

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukupan.

0,70 – 0,90

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 – 1,00

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

2.5.2 Memberikan Interpretasi Terhadap Angka Indeks “r” Product Moment Correlation dengan berkorealitasi pada Tabel Nilai “r” Product Moment 1) Merumuskan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil atau Hipotesis Nol (Ho). Ha

=

Ada korelasi antara variabel X dan variabel Y

Ho

=

Tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y

2) Menguji kebenaran atau kepalsuan dari Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil atau Hipotesis Nol (Ho). dengan jalan memperbandingkan besarnya “r” yang telah diperoleh dalam proses perhitungan atau “r” observasi (ro) dengan besarnya “r” yang tercantum dalam Tabel nilai “r” Product Moment ( ), dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degrees of freedomnya (df) yang rumusannya adalah sebagai berikut: df = N – nr df = degrees of freedom N = Number of cases nr = banyaknya variable yang kita korelasikan (karena teknik analisis korelasi yang kita bicarakan di sini adalah teknik analisis korelasional bivariat, maka nr akan selalu = 2, sebab variable yang kita korelasikan hanya dua buah). Dengan diperolehnya db atau df maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum dalam Tabel Nilai “r” Product Moment, baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%. Jika ro =

atau ro >

maka Ha disetujui dan Ho ditolak.

Nukilan Tabel Nilai Koefisien Korelasi “r” Product Moment dari Pearson untuk berbagai df. df (degrees of freedom) atau db (derajat bebas) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Banyak variabel yang dikorelasikan 2 Harga "r" pada taraf signifikansi 5% 1% 0,997 0,950 0,878 0,811 0,754 0,707 0,666 0,632 0,602 0,576

1,000 0,990 0,959 0,917 0,874 0,834 0,798 0,765 0,735 0,708

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 35 40 45 50 60 70 80 90 100 125 150 200 300 400 500 1000

0,553 0,532 0,514 0,497 0,482 0,468 0,456 0,444 0,433 0,423 0,413 0,404 0,396 0,388 0,381 0,374 0,367 0,361 0,355 0,349 0,325 0,304 0,288 0,273 0,250 0,232 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159 0,38 0,113 0,098 0,088 0,062

0,684 0,661 0,641 0,623 0,606 0,590 0,575 0,561 0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0,496 0,487 0,478 0,470 0,463 0,456 0,449 0,418 0,393 0,372 0,354 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208 0,181 0,148 0,128 0,115 0,081

2.6 Contoh Cara Mencari (Menghitung) dan Memberikan Interpretasi Terhadap Angka Indeks “r” Product Moment Correlation 2.6.1 Untuk Data Tunggal (N...


Similar Free PDFs