MAKALAH ZAKAT AKUNTANSI SYARIAH PDF

Title MAKALAH ZAKAT AKUNTANSI SYARIAH
Author Ramli Husain
Pages 23
File Size 287.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 177
Total Views 982

Summary

ZAKAT 1 SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI SYARIAH Dosen pengampuh : Nur Fitry Latief, SE., AK., MSA.,CA Disusun oleh Kelompok 3 : Mohammad. Ramli Husain (1841100) (A) Ibrahim Rondonuwu (1841101) (TA) Gisella Timbalo (1841091) (A) Riska Febiyanti Apande (1841083) (TA) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MA...


Description

ZAKAT 1

SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI SYARIAH Dosen pengampuh : Nur Fitry Latief, SE., AK., MSA.,CA

Disusun oleh Kelompok 3 : Mohammad. Ramli Husain (1841100) (A) Ibrahim Rondonuwu (1841101) (TA) Gisella Timbalo (1841091) (A) Riska Febiyanti Apande (1841083) (TA)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH KELAS C 2019/2020

KATA PEGANTAR Bismillahirrahirrahmanirrahim Assalamualaikum wr.wb

Segala puji dan syukur sudah sepantasnya kita panjatkan kehadirat allah swt yang hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaanya kepada kita semua untuk menikmati segala rahmat dan karunianya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah kami . Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntasi Syariah, semoga dengan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman diri tentang mata kuliah ini. Demi kesempurnaan makalah kami selalu mengharapkan adanya saran dan masukan dari berbagai pihak. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Akuntansi Syariah dan kepada teman-teman kelompok yang telah ikut berpartisipasi terhadap penyusunan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khusunya bagi kami kelompok dan siapa saja yang membacanya.

Manado, 09 September 2019

i

HALAMAN COVER KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..i DAFTAR ISI……………………………………………………………………………ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1. LATAR BELAKANG....................................................................................... 1 1.2. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN……………………………….………………………………3 2.1. PENGERTIAN…..……………………………………………………………....3 2.2. SYARAT DAN WAJIB ZAKAT……………………………………………….5 2.3. JENIS ZAKAT……………….………………………………………………….6 2.4. SUMBER DANA ZAKAT DI BANK SAYARIAH…….……………………...6 2.5. PENYALURAN DANA ZAKAT….……………………………………………6 2.6. BATASAN-BATASAN (NISHAB) ZAKAT…………………………………..6 2.7. AKUNTANSI DANA ZAKAT…………………………………………………8 2.8. JURNAL SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZAKAT……………….12 BAB III PENUTUP……………………………………………………...……………17 3.1. KESIMPULAN……………………………………………...…………………17 3.2. SARAN………………………………………………………………………….18 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN : PSAK 109

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No. 109, Zakat ialah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (mustahiq). Dari segi bahasa, zakat berarti tumbuh, (numuw) dan bertambah (ziyadah). Kata ini juga sering dikemukakan untuk makna thaharah (suci). Allah SWT Berfirman : Artinya : “sesungguhnya beruntunglah orang yang mengsucikan jiwa itu”. (QS. As Syam:9). Kedudukan kewajiban zakat dalam Islam sangat mendasar dan fundamental. Begitu mendasar sehingga dalam Al-Quran seringkali kata zakat dipakai bersama dengan kata shalat, yang menegaskan adanya kaitan komplementer antara ibadah sholat dan zakat. Jika shalat berdimensi vertikal ketuhanan perintah zakat dalam Al-Quran seiring disertai dengan ancaman yang tegas, zakat berfungsih sebagai distributor aliran kekayaan dari tangan the have kepada the have not. Ia merupakan institusi resmi yang diarahkan untuk menciptakan pemerataan dan keadilan bagi masyarakat, sehingga taraf kehidupan masyarakat dapat ditingkatkan.

1

1.2. RUMUSAN MASALAH A. Apa pengertian zakat B. Bagaimana syarat dan wajib zakat C. Apa jenis zakat D. Bagaimana sumber dana zakat di Bank Syariah E. Bagaimana penyaluran dana zakat F. Apa batasan-batasan (nishab) zakat G. Contoh Akuntansi Dana Zakat H. Jurnal Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Pengertian akuntansi dalam ilmu pengetahuan modern menegaskan bahwa akuntansi dikhususkan untuk menentukan berbagai macam kebijakan, dan kemudian menyampaikan informasi yang berkaitan dengan hasil aktivitas tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dipergunakan dalam mengambil suatu keputusan. Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No. 109, Zakat ialah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (mustahiq). Pembayaran zakat dilakukan apabila nisab dan haulnya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteri wajib zakat (PSAK101 paragraf 71). Dan unsur dasar laporan sumber penggunaan dana zakat meliputi sumber dana, penggunaan dana selama 1 jangka waktu, serta saldo dana zakat yang menunjukan dan zakat yang belum di salurkan pada tanggal tertentu (paragraf 71). Dalam hal ini dana zakat tidak di perkenankan untuk menutup penyisihan kerugian aset produktif.

3

Sumber dan hukum zakat ialah: 1. Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 43

ََ

َّ ‫ص ََلة َ َوآتُوا‬ ‫الرا ِك ِعين‬ ْ ‫الز َكاة َ َو‬ َّ ‫َوأَقِي ُموا ال‬ َّ ‫ار َكعُوا َم َع‬

“dan dirikanlah shalat, tunikanlah zakat dan ruku’lah beserta orangorang yang ruku”(QS. Al-Baqarah: 43)” 2. Al-Hadist “Celakalah hamba dinar, hamba dirham, hamba pakaian dan hamba mode. Jika diberi, ia ridho. Namun jika tidak diberi, ia pun tidak ridho”. (HR. Bukhari no. 6435)

Menurut Fajar Laksana dalam AAS-IFI (Accounting & Auditing Standar for Islamic Financial Institutional) tujuan darai akuntansi zakat ialah menyajikan informasi mengenai ketaatan organisasi terhadap ketentuan syariah Islam, termasuk informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran yang tidak diperbolehkan dalam syariah, bila terjadi, serta bagaimana penyalurannya Dapat disimpulkan bahwa akuntansi zakat ialah suatu proses perhitungan dan pengukuran harta wajib zakat, untuk menentukan jumlah zakat yang harus dikeluarkan oleh muzakki dari harta yang dimiliki. Kemudian di salurkan kepada yang berhak menerima

4

Kebanyakan pada saat ini pencatatan dan pelaporan akuntansi zakat di Indonesia didasarkan kepada metode akuntansi umum, yang kemudian di modifikasi dengan ketentuan syariah. 2.2. Syarat dan wajib zakat 1. Syarat wajib zakat, antara lain ialah: a. Beragama Islam. b. Merdeka, bukan budak. c. Mempunyai 1 nisab dari salah satu jenis harta yang wajib dikelurkan. Zakat ialah kewajiban bagi orang yang memenuhi kriteria berzakat. Zakat bisa di katakan sebagai hutang kepada sang pencipta (Allah SWT) dan harus disegerakan pembayarannya, dan ketika membayar hutag tersebut, haruslah di niatkan karna Allah SWT. 2. Syarat harta kekayaan yang wajib dizakatkan a. Halal b. Pemilik penuh c. Berkembang d. Cukup nisab & haul e. Tidak mempunya hutang f. Lebih dari kebutuhan pokok

5

2.3. Jenis zakat Zakat terbagi 2 bagian, yaitu : 1. Zakat fitrah / zakat jiwa yang di keluarkan pada bulan suci Ramadhan 2. Zakat mall / zakat harta: 2.4. Sumber dana zakat di Bank Syariah Sumber dana zakat di bank syariah terdiri atas: 1. zakat dari dalam entitas bank syariah. 2. zakat dari pihak luar entitas bank syariah (termasuk zakat dari nasabah) 2.5. Penyaluran dana zakat Penyalur dana zakat dibatasi pada 8 golongan (asnaf) yang sudah ditentukan oleh syariah, ialah: -

Fakir

-

Miskin

-

Amil

-

Muallaf

2.6. Batasan-batasan (nishab) zakat Dari ketentuan kewajiban pengeluaran zakat, maka dapat dirumuskan batasan-batasan yang harus diikuti dalam menentukan standar akuntansi zakat. Menurut Muhammad (2002:134) dalam Atiya (1984:210-211) dikatakan bahwa;

6

1. Penilaian current exchange value (nilai tukar sekarang) atau harga pasar. Kebanyakan para ahli fiqh mendukung bahwa harta perusahaan pada saat menghitung zakat harus dinilai berdasarkan harga pasar. 2. Aturan satu tahun. Untuk mengukur nilai asset, kalender bulan harus dipakai kecuali untuk zakat pertanian. Asset ini harus diberlakukan lebih satu tahun. 3. Aturan mengenai independensi. Pengaturan ini berkaitan dengan standar yang diuraikan di atas. Zakat yang dihitung tergantung pada kekayaan akhir tahun. Piutang pendapatan yang bukan pendapatan tahun ini dan pendapatan yang dipindahkan ke depan tidak termasuk. 4. Standar realisasi. Kenaikan jumlah diakui pada tahun yang bersangkutan apakah transaksi selesai atau belum. Dalam hal ini, piutang (transaksi kecil) harus dimasukkan dalam perhitungan zakat. 5. Yang dikenakan zakat. Nisab (batas jumlah) harus dihitung menurut ketentuan (hadist), sehingga orang yang tidak cukup dari nisabnya maka tidak berkewajiban di tagih. 6. Net total (gross) memerlukan net income. Setelah satu tahun penuh, biaya, utang, dan penggunaan keluarga harus dikurangkan dari income yang akan dikenakan zakat. 7. Kekayaan dari aset. Setiap muslim yang memiliki harta atau kekayaan dalam batas waktu tertentu akan dihitung kekayaannya untuk dikenai zakat.

7

2.7. Akuntansi Dana Zakat Pada laporan keuangan tahun 2018, saldo dana Zakat Bank Syariah Peduli (BSP) adalah sebesar Rp 15.000.000. Berikut adalah transaksi yang terkait dengan dana Zakat pada BSP selama tahun 2019.[15]



15 Jan 2019 diterima zakat dari Bu. Ietje secara tunai Rp 3.000.000



13 Mar 2019 diterima zakat dari Bu. Barbara secara tunai sebesar Rp 12.000.000



17 Mar 2019 disalurkan tunai dana zakat kepada masyarakat miskin sebesar Rp 12.000.000



1 April 2019 diterima zakat perniagaan Bank Syariah Peduli tahun 20XB Rp 50.000.000



2 Mei 2019 diterima via rekening tabungan, zakat dari Bu Erni sebesar Rp 10.000.000



7 Mei 2019 disalurkan dana zakat kepada ustad yang berdakwah di pedalaman pulau Kalimantan sebesar Rp 10.500.000



16 Agus 2019 diterima dana zakat penghasilan dari Bu Widyas, nasabah Giro Rp20.000.000 via rekening nasabah



25 Sept 2019 disalurkan tunai dana zakat kepada orang miskin Rp 65.000.000



30 Nov 2019 disalurkan tunai dana zakat kepada mualaf sebesar Rp 2.000.000

8



15 Des 2019 disalurkan tunai dana zakat kepada ibnu sabil sebesar Rp 500.000



27 Des 2019 ditransfer honor amil sebesar Rp 500.000 ke tabungan Bpk Misbah petugas penyaluran bantuan dana ZIS.

Jurnal transaksi diatas sbb: Tanggal

Rekening

15 Jan

Dana zakat

2019

Kas

13 Mar

2019 1 Arpil 2019 2 Mei 2019

12.000.000 12.000.000

Dana zakat

12.000.000

Zakat bank syariah

50.000.000

Dana zakat

50.000.000

Rekening Dana nasabah

10.000.000

Dana zakat

2019

Kas

25 Sep

12.000.000

Kas

Dana zakat

2019

3.000.000

Kas

7 Mei

16 Ags

Kredit (Rp)

3.000.000

Dana zakat

2019 17 Mar

Debet (Rp)

10.000.000 10.500.000 10.500.000

Rekening giro nasabah

20.000.000

Dana zakat

20.000.000

Dana zakat

65.000.000

9

2019 30 Nov 2019 15 Des 2019 15 Des 2019

Kas

65.000.000

Dana zakat

2.000.000

Kas

2.000.000

Dana zakat

500.000

Kas

500.000

Dana zakat

500.000

Rekening tabungan bpk 500.000 misbah 1855

10

1855

Laporan Dana Zakat Bank syariah peduli laporan sumber dan pengguna zakat Keterangan

Tahun 20X2 (Rp)

Tahun 20X1 (Rp)

Sumber dana zakat a. Zakat dari bank

50.000.000

35.000.000

b. Zakat dari pihak luar bank

45.000.000

45.000.000

95.000.000

80.000.000

(0)

(0)

(77.000.000)

(48.000.000)

(500.000)

(500.000)

d. Muallaf

(2.000.000)

(4.000.000)

e. Ghorim

(0)

(0)

f. Riqob

(0)

(0)

(10.500.000)

(1.500.000)

h. Ibnu Sabil

(500.000)

(30.000.000)

Total pengguna

(90.500.000)

(84.000.000)

4.500.000

(4.000.000)

15.000.000

19.000.000

Total sumber dana Pengguna dana zakat a. Fakir b. Miskin c. Amil

g. Fii sabilillah

Kenaikan (penurunan) sumber atas pengguna Sumber dana zakat pada awal

11

tahun Sumber dana zakat pada akhir 19.500.000

15.000.000

tahun

2.8. Jurnal Sumber dan Penggunaan Dana Zakat Kewajiban mengeluarkan zakat merupakan sistem ekonomi islam di Indonesia, . Potensi zakat dengan populasi mayoritas Muslim adalah kekuatan yang harus diperhitungkan untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di Indonesia. Lembaga yang dibentuk pemerintah yang terkait dengan pelaksanaan zakat di Indonesia adalah Badan Amil Zakat Nasional yang disingkat BAZNAS. Lembaga ini ditemukan di semua provinsi di Indonesia. Struktur organisasi BAZNAS, termasuk BAZNAS Nasional, BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kota atau Kabupaten. Dalam implementasinya, Lembaga Amil Zakat harus memiliki izin dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk legalitas organisasinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, bab I pasal 1 ayat 7 menyatakan bahwa Badan Amil Zakat Nasional, yang selanjutnya disebut BAZNAS, adalah lembaga yang mengelola zakat secara nasional. Dalam pasal 6 dan 7 Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat menyatakan bahwa BAZNAS adalah lembaga yang diberi wewenang untuk melaksanakan tugas mengelola zakat secara nasional, yang menyelenggarakan fungsi perencanaan, pelaksanaan,

12

pengendalian, pelaporan, dan pertanggungjawaban dalam mengumpulkan, mendistribusikan dan memanfaatkan zakat. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infaq (Shadaqah) telah diratifikasi oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai pedoman untuk pelaksanaan pelaporan dalam pengelolaan kegiatan zakat di Indonesia. Namun masih banyak organisasi manajemen zakat dan infaq (sedekah) yang belum menerapkannya. Banyak organisasi manajemen zakat dan infaq (sedekah) belum menerapkan akuntansi sesuai dengan PSAK No. 109 Akuntansi untuk Zakat dan Infaq (sedekah). Jika kita melihat fenomena zakat di Sulawesi Utara, kita akan menemukan perbedaan yang signifikan antara zakat wajib dan zakat tidak wajib. Bahkan, untuk zakat fitrah yang dikeluarkan di setiap bulan Ramadhan, menurut pengamatan para peneliti tidak ada masalah dalam implementasinya. Antusiasme komunitas Muslim untuk mengeluarkan zakat al-Fitr adalah ukuran dasar meskipun harus didukung oleh fakta-fakta dalam bentuk data muzaki yang diperoleh dari setiap amil zakat yang tersebar di masjid, Lembaga Amil Zakat atau BAZNAS. Sedangkan untuk kekayaan zakat, fenomena yang terjadi adalah masih banyak aset zakat wajib di Sulawesi Utara yang belum menerapkannya sebagai kewajiban syariah dalam agama Islam. Informasi ini diperoleh oleh peneliti melalui wawancara dengan Bpk. Ramadhan sebagai petugas administrasi divisi Muzaki di BAZNAS di provinsi Sulawesi Utara. Temuan ini tidak sesuai dengan pendapat A. Qodri Azizy (2004: 136) yang menyatakan bahwa lembaga pengelola

13

zakat harus mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat melalui pendekatan persuasif melalui penyebaran ajaran zakat dan infaq. Fenomena tersebut terlihat di BAZNAS provinsi Sulawesi Utara melalui observasi dan wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dengan Sekretaris BAZNAS Provinsi Sulawesi Utara yang mengatakan bahwa sejak Desember 2017 lalu, ada kekosongan pemimpin yang bertanggung jawab atas perencanaan, keuangan dan pelaporan. Lowongan ini disebabkan oleh kematian 3 ketua Mr. Hi. AJ, BA. Ini membuat tanggung jawab ganda dipercayakan kepada ketua 4 Tn. MM yang bertanggung jawab atas administrasi, Sumber Daya Manusia dan Urusan Umum. Ada tiga strategi dalam mengumpulkan zakat, (Rahmawati Muin, 2011; 124), yaitu: (a) Pembentukan unit penagihan zakat, baik fasilitas untuk lembaga manajemen zakat, baik fasilitas untuk agen manajemen zakat dalam menjangkau muzakki dan kemudahan muzakki untuk membayar zakat, sehingga setiap Badan Zakat dapat membuka Unit Pengumpulan Zakat di berbagai tingkat tempat, baik nasional, provinsi dan regional. (b) Pembukaan counter penerimaan zakat. Selain membuka unit pengumpulan zakat di berbagai tempat, lembaga pengelola zakat dapat membuka loket atau loket untuk pembayaran zakat atau sekretariat lembaga terkait. Penghitung atau konter harus dibuat representatif, seperti konter dari lembaga keuangan profesional yang dilengkapi dengan ruang tunggu untuk muzakki yang akan

14

membayar zakat, asalkan alat tulis dan kalkulator sesuai kebutuhan, menyediakan tempat untuk menyimpan uang atau brankas sebagai tempat keamanan sementara sebelum menyetor ke bank, menunggu dan dilayani oleh penerima zakat yang siap kapan saja sesuai dengan jam layanan yang ditentukan. (c) Membuka rekening di bank. Perlu dicatat di sini bahwa akun harus dipisahkan antara masing-masing akun sehingga akan memudahkan muzakki. Dalam beberapa penelitian sebelumnya, laporan keuangan dibuat hanya secara manual. Berbeda dengan penelitian ini, untuk membuat laporan keuangan dana zakat menggunakan aplikasi SiMBA (BAZNAS Information Management System). Aplikasi ini akan menghasilkan laporan keuangan dana Infaq dan sedekah zakat yang setiap tahun harus dilaporkan ke muzki sebagai bentuk tanggung jawab manajer dalam hal ini BAZNAS provinsi Sulawesi Utara. Laporan keuangan ini dapat diserahkan secara online di situs web BAZNAS atau dikirim langsung ke muzaki. Laporan keuangan yang baik akan diserahkan selambat-lambatnya pada trimester pertama setiap tahun melalui situs web BAZNAS atau langsung ke muzaki. Upaya memperkuat manajemen lembaga Amil Zakat sebagai sistem pemberdayaan ekonomi umat Islam yang membutuhkan penilaian dimensi sistem distribusi zakat di lembaga Amil Zakat itu sendiri. Sistem distribusi yang efektif dan profesional akan membantu orang keluar dari kemiskinan. Syariah mengakui adanya ketimpangan ekonomi antar individu, karena dapat disadari di dunia ini bahwa ada orang yang mampu dan yang kurang mampu memenuhi kebutuhan

15

sehari-hari,

sehingga

konsekuensi dana

yang akan dibagikan haruslah

keseimbangan.. Zakat adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk menyeimbangkan ekonomi suatu negara. Dalam zakat, beberapa ketentuan yang harus dibayar meliputi: (a) Zakat adalah amal barang komersial dan zakat untuk barang tambang, zakat profesional, zakat ternak dan zakat pertanian, (b) Zakat Fitrah adalah kewajiban untuk membayar zakat yang dilakukan keluar selama bulan suci Ramadhan. Keteguhan zakat yang disebutkan di atas dimaksudkan untuk orang-orang yang sudah memiliki aset lebih banyak sesuai dengan kondisi yang ditentukan dalam fiqh. Realisasi pernyataan bahwa zakat dan bentuk sunnah sadaqah lainnya sebagai keseimbangan ekonomi dapat dilihat dari penggunaan dana dari zakat, infaq dan sadaqah, yang umumnya digunakan untuk mendukung orang-orang yang kurang mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga bahwa ketimpangan ekonomi dari masyarakat masih bisa diatasi. pengumpulan zakat dari mustahik dilakukan dengan cara sosialisasi kepada masyarakat dan membentuk Unit Pengumpul Zakat (ZCU), sedangkan distribusi zakat dilakukan ke muzaki melalui beberapa program dengan kategori penjatahan ke 7 dari 8 asnaf yang berha...


Similar Free PDFs