Title | Manajemen Sumber Daya Manusia |
---|---|
Author | Dr mamik |
Pages | 243 |
File Size | 25.7 MB |
File Type | |
Total Downloads | 141 |
Total Views | 348 |
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: Dr. Mamik Dr. Ir Usman Syarif Manajemen Sumber Daya Manusia Penulis : Dr. Mamik dan Dr. Ir Usman Syarif © 2016 Diterbitkan Oleh: Jl. Taman Pondok Jati J 3, Taman Sidoarjo Telp/fax : 031-7871090 Email : [email protected] Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Zifa...
Accelerat ing t he world's research.
Manajemen Sumber Daya Manusia Dr mamik
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
Makalah DASAR-DASAR MANAJEMEN DALAM ORGANISASI Vit rail Gloria Mairi
Perkembangan MSDM Jay Adi ebook sumber daya manusia ike Yusuf Taufiq
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh:
Dr. Mamik Dr. Ir Usman Syarif
Manajemen Sumber Daya Manusia Penulis : Dr. Mamik dan Dr. Ir Usman Syarif
© 2016
Diterbitkan Oleh:
Jl. Taman Pondok Jati J 3, Taman Sidoarjo Telp/fax : 031-7871090 Email : [email protected] Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Zifatama Publisher, Anggota IKAPI No. 149/JTI/2014 Cetakan Pertama, Maret 2016 Ukuran/Jumlah Hal: 15,5x23 cm / x+232 hal Editor: Lucky Herawati Layout: Fitria Nuraini Cover: Emjy
ISBN :
978-602-6930-11-8
Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ke dalam bentuk apapun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Hak Cipta, Bab XII Ketentuan Pidana, Pasal 72, Ayat (1), (2), dan (6)
Kata Pengantar Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam yang kepadaNya semua makhluk tunduk dan mengabdi, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada RasulNya Muhammad SAW yang telah mengarahkan kita ke jalan kebenaran risalahNya, sehingga kita menjadi hamba-hambaNya yang kasih dan sayang kepada sesama. Buku ini merupakan buah ikir penulis yang dilakukan melalui kajian pustaka yang sangat mendalam dan fokus pada permasalahan- pemasalahan yang terkait pada Manajemen Sumber Daya Manusia . Buku ini menjadi sangat penting karena manusia merupakan pelaku utama pembangunan sekaligus penikmat hasil pembangunan, karena itu diperlukan kualitas SDM yang mempuni agar bisa menjadi penggerak dalam proses pembangunan di berbagai bidang. Hasil kajian dari buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi permasalahan yang ada di bidang manajemen sumber daya manusia dan referensi bagi penentu kebijakan yang terkait sekaligus sebagai pemicu bagi penulis lainnya untuk menggali dan mengkaji lebih dalam lagi terhadap beberapa aspek yang diperlukan. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi atas terbitnya buku ini, mulai dari kerangka pemikiran, alur penulisan, teknik penyusunan kalimat hingga proses penerbitannya, semoga kerjasama yang baik ini dapat berlangsung pada penerbitan buku-buku berikutnya. Managemen SDM
iii
Sebagaimana buku-buku yang ada pada umumnya, buku inipun tak luput dari berbagai kekurangan, baik dari segi urutan penulisan maupun penyusunan kalimatnya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan sumbangsih pemikiran dan saran dari berbagai kalangan demi kesempurnaan buku ini di masa yang akan datang, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.
Surabaya, Februari 2016
Penyusun MAMIK
iv
Managemen SDM
Daftar Isi Judul
i
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
v
Daftar Gambar
x
Bab 1 : Teori Dan Sejarah Manajemen
1
A.
Pentingnya Teori Dan Sejarah
2
B.
Sejarah Perkembangan Manajemen
3
C.
Aliran Klasik : Manajemen Ilmiah
9
D.
Aliran Klasik Teori Organisasi
10
E.
Aliran Neo Klasik/Hubungan Manusiawi
11
F.
Aliran Manajemen Modern
13
Bab 2 : Sumber Daya Manusia
15
A.
Pengertian SDM
16
B.
Manajemen Sumber Daya Manusia
20
C.
Pengembangan SDM
25
D.
Peranan SDM
26
E.
Tantangan SDM
29
Managemen SDM
v
Bab 3 : Manajemen Sumber Daya Manusia
37
A.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
38
B.
Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
41
C.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
42
D.
Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
45
E.
Meningkatkan Efektivitas Dan Eisiensi
F.
Pendayagunaan SDM
49
Unsur-Unsur Manajemen Sumber Daya Manusia
50
Bab 4 : Konsep Manajemen
53
A.
Arti Manajemen
54
B.
Prinsip-Prinsip Manajemen
57
C.
Perencanaan Manajemen
60
D.
Teori Manajemen
69
E.
Model Manajemen
71
Bab 5 : Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia 87 A.
Pendekatan Politik
89
B.
Pendekatan Ekonomi
90
C.
Pendekatan Hukum
94
D.
Pendekatan Sosio-kultural
95
E.
Pendekatan Administratif
97
F.
Pendekatan Teknologikal
99
vi
Managemen SDM
Bab 6 : Pengintegrasian Manajemen Sumber Daya Manusia
103
A.
Pengertian Integrasi
104
B.
Karakterisatik Integritas
105
C.
Pentingnya Pengintegrasian
109
D.
Tujuan Pengintegrasian
111
E.
Metode Pengintegrasian
111
F.
Integrasi Pegawai
120
G.
Alasan Begitu Pentingnya Integritas
121
Bab 7 : Perspektif Sumber Daya Manusia
123
A.
Kondisi Sumber Daya Manusia di Indonesia
124
B.
Dampak IPTEK Terhadap SDM Indonesia
126
C.
Peranan Sumber Daya Manusia di Indonesia
128
D.
Sumber Daya Manusia Dalam Kancah Global
130
Bab 8: Perencanaan Sumber Daya Manusia
139
A.
Pengertian Perencanaan SDM
140
B.
Komponen-komponen Perencanaan SDM
141
C.
Syarat – syarat perencanaan SDM
142
D.
Proses Perencanaan SDM
143
E.
Prosedur Perencanaan SDM
143
F.
Pengevaluasian Rencana SDM
144
G.
Kendala-kendala PSDM
145
H.
Empat Tahap Dasar Perencanaan
146
Managemen SDM
vii
I.
Perencanaan Operasional
147
J.
Peramalan
152
K.
Estimasi Persediaan/Supply SDM Internal Dan Eksternal
L.
155
Penilaian Internal Terhadap Ketenagakerjaan Organisasi
155
M. Pelaksanaan Perencanaan SDM
159
Bab 9 : Pengembangan Sumber Daya Manusia
161
A.
Pengertian Pengembangan
162
B.
Langkah-Langkah yang Ditempuh dalam Mengembangkan Sumber Daya Manusia
166
C.
Pelaksanaan Program
169
D.
Penilaian Pelaksanaan Program
172
E.
Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia
173
F.
Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
176
G.
Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia
177
H.
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
179
I.
Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
180
J.
Langkah-Langkah Program Pelatihan dan Pengembangan
181
K.
Kendala Pengembangan
182
L.
Indikator Keberhasilan Pengembangan
182
viii
Managemen SDM
Bab 10 : Pengorganisasian SDM
185
A.
Pengertian Pengorganisasian dan Struktur Organisasi 186
B.
Prinsip Pengorganisasian Sumber Daya Manusia
188
C.
Merancang Pekerjaan
189
D.
Departemenisasi
192
E.
Pelimpahan wewenang
193
F.
Prinsip-Prinsip Pelimpahan Wewenang
195
Bab : 11 Pengkoordinasian SDM
199
A.
Pengertian dan Konsep Koordinasi
200
B.
Rentang Manajemen
207
C.
Jenis Koordinasi
209
D.
Prinsip Koordinasi
210
Daftar Pustaka
215
Indeks
219
Glosarium
224
Biodata Penulis
221
Managemen SDM
ix
Daftar Gambar Gambar 1
: Perspektif Sistem Dari Organisasi
Gambar 2
: Proses/Tahap Program Pelatihan & Pengembangan
Gambar 3
178
: Hubungan Antara Rentang Manajemen Dengan Struktur Organisasi
x
14
Managemen SDM
208
Bab
1 Teori dan Sejarah MANAJEMEN
Managemen SDM
1
A. Pentingnya Teori Dan Sejarah Manajemen Pada bagian ini akan dijelaskan mengapa teori dan sejarah penting dan kemudian mengidentiikasikan perintisnya. Teori adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan. Teori manajemen yang digunakan untuk membangun dan membimbing organisasi menuju tujuan. Banyak manager mengembangkan dan menyaring teori yang mereka gunakan sesuai dengan perilaku para karyawannya. Sebagai contoh Andrew Grove, CEO Intel Corp, telah mengembangkan sendiri teori pengoperasian organisasi. Dasar dari teorinya adalah bahwa organisasi perlu berfokus secara kontinyu untuk menjadi lebih maju dan responsif terhadap lingkunganya. Dengan menerapkan teori operasinya dan kemampuan bisnisnya Grove telah merubah Intel tidak sekedar sebuah perusahaan tetapi Intel telah menjadi pembuat semikonduktor terbesar di dunia. Mempelajari sejarah sangat penting bagi kita semua untuk dapat memperoleh gambaran tentang manajemen telah berlangsung pada masa lalu, bagaimana manajemen berkembang, prinsip-prinsip apa yang dikembangkan pada masa lalu, dan bagaimana manajemen berlangsung pada saat sekarang. Dengan demikian kita dapat mengetahui arah pertumbuhan manajemen tersebut sehingga kita dapat mempersiapkan diri dengan membekali dengan keahlian-keahlian yang diperlukan di masa yang akan datang. Suatu kesadaran dan pemahaman mengenai perkembangan sejarah penting bagi para manager kontemporer. Pemahaman sejarah manajemen menyediakan rasa memiliki dan dapat membantu para manager menghindari kesalahan yang dibuat 2
Managemen SDM
orang lain. Dengan pemahaman sejarah banyak manager memperoleh manfaatnya. Untuk lebih jelasnya bagaimana sejarah dan perkembangan manajemen pada masa lalu sampai dengan masa kini/sekarang dapat dilihat pada bagan di bawah.
B. Sejarah Perkembangan Manajemen Sebelum abad ke-20, terjadi 2 peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesiik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produntukivitas dengan meningkatnya keterampilan & kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, &menciptakan mesin & penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja. Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Managemen SDM
3
Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manager-manager ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli. 1) Manajemen di Era Manajemen Ilmiah Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, & Harrington Emerson. Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientiic management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientiic Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan sesuatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern. Henry Gantt yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious) & kooperatif. Ia juga mendesain sebuah graik untuk membantu manajemen yang 4
Managemen SDM
disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang & mengontrol pekerjaan. Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang dilakukan oleh para manager dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan 5 fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen. Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan sesuatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi. Bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang dideinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk “birokrasi yang ideal” itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang Managemen SDM
5
bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struntukural bagi banyak organisasi besar sekarang ini. Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik & operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi. 2) Manajemen di Era Manusia Sosial Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone. Eksperimen Hawthrone dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthrone milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produntukivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit
6
Managemen SDM
pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu. Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang ilosoi & ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924.[9] Follet mengajukan sesuatu ilosii bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konlik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi & mengintegrasikannya dengan tujuan individu & tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer & karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan. Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihat perbedaan antara motif pribadi & organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi “efektif-eisien”. Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, & eisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu di mana kerjasama, tujuan bersama, & komunikasi Managemen SDM
7
merupakan elemen universal, sementara pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, & pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan. Barnard juga mengembangkan teori “penerimaan otoritas” didasarkan pada gagasan bahwa bos hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritas itu. 3) Manajemen di Era moderen Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904). Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. Deming berpen...