Manfaat Basis Data PDF

Title Manfaat Basis Data
Author Yoga Pradana
Pages 3
File Size 15.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 195
Total Views 352

Summary

Manfaat Basis Data Kusrini Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogykakarta Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan menggunakan basis data. Manfaat/kelebihan basis data dianataranya adalah: 1. Kecepatan dan kemudahan (speed) Dengan menggunaka...


Description

Manfaat Basis Data Kusrini Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogykakarta Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan menggunakan basis data. Manfaat/kelebihan basis data dianataranya adalah: 1. Kecepatan dan kemudahan (speed) Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokkan, mengurutkan bahkan perhitugnan dengan matematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. 2. Kebersamaan pemakai (sharability) Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak bagian/orang, tidak perlu dilakukan pencatatan di masing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama. Misalkan data mahasiswa dalam suatu perguruan tinggi, dibutuhkan oleh banyak bagian, diantaranya: bagian akademik, bagian kuangan, bagian kemahasiswaan dan perpustaan. Tidak harus semua bagian ini mimiliki catatan data mahasiswa. Data cukup disediakan oleh sebuah basis data dan semua bagian bisa mengakses data tersebut sesuai dengan keperluannya. 3. Pemusatan kontrol data Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakukan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data alamat mahasiswa misalnya, maka tidak perlu kita mengupdate semua data di masing-masing bagian tetapi cukup hanya di satu basis data. 4. Efisisensi ruang penyimpanan (space) Dengan pemakaian bersama, kita tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan diberbagai temat, tetapi cukup satu saja sehingga ini akan menghemat ruang penyimpanan yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan teknik perancangan basis data yang benar, kita akan dapat menyederhanakan penyimpanan sehingga tidak semua data harus disimpan. Misalnya ada data pengambilan matakuliah oleh mahasiswa, dimana yang dicatat adalah : Nim, Nama, Jurusan, Alamat, Kode, NamaMatkul dan Sks. Perhatikan tabel 1.1 tentang data KRS Tabel 1.1. KRS NM 1 1 1 2 2 3

Nam a Anto Anto Anto Fika Fika Fika

Jurusa n SI SI SI MI MI MI

Alamat

Kode

NamaMatkul

Sks

Klaten Klaten Klaten Bantul Bantul Bantul

A B C A B C

Agama Bahasa Calculus Agama Bahasa Calculus

3 4 2 3 4 2

Jika kita memiliki data 4000 mahasiswa dengan rata-rata setiap mahasiswa mengambil 5 matakuliah, maka data seorang mahasiswa akan kita tulus 5 kali dan data mengenai tiap matakuliah akan ditulis 4000 kali. Andaikan setiap data bernilai 1 byte (diabaikan tipe datanya) maka kita akan membutuhkan ruang penyimpanan sebesar jumlah field * jumlah mhs * jumlah matkul (7*4000*5 = 140000) Dengan basis data yang dirancang dengan benar, data ini bisa dibagi menjadi 3, seperti tampak pada tabel 1.2, tabel 1.3 dan tabel 1.4 Tabel 1.2. Mahasiswa NM 1 1 1 2 2 3

Nama Anto Anto Anto Fika Fika Fika

Jurusan SI SI SI MI MI MI

Alamat Klaten Klaten Klaten Bantul Bantul Bantul

Tabel 1.3. Matakuliah Kode A B C

NamaMatkul Agama Bahasa Calculus

Sks 3 4 2

Tabel 1.4. KRS NM 1 1 1 2 2 3

Kode A B C A B C

Kita membutuhkan ruang penyimpanan untuk tabel Mahasiswa seperti tampak pata tabel 1.2. sebesar jumlah kolom * jumlah mahasiswa (4 * 4000 = 16000). Untuk Matakuliah seperti tampak pada tabel 1.3 sebesar jumlah kolom * jumlah matkul (3 * 5 = 15). Dan untuk KRS seperti tampak pada tabel KRS sebesar jumlah kolom * jumlah mahasiswa * jumlah matkul (2 * 4000 * 5 = 40000). Dari tabel 1.2, tabel 1.3 dan tabel 1.4, dibutuhkan sebesar 16000+15+40000 = 56015 byte. Bila dibandingkan dengan penyimpanan data pada tabel 1.1 sebesar 140000, jelas relasi antar tabel pada basis data bisa memperkecil ruang penyimpanan. 5. Keakuratan (accuracy) Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, keunikan data, hubungan antar data, dll. Dapat menekan ketidakakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.

6. Ketersediaan (availability) Dengan basis data kita dapat membackup data, memilah-milah data mana yang masih diperlukan dan data mana yang perlu kita simpan ke tempat lain. Hal ini mengingat pertumbuhan transaksi suatu organisasi dari waktu ke waktu membutuhkan media penyimpan yang semakin besar. 7. Kelengkapan (completeness) 8. Keamanan (security) Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna. Pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingan dan posisinya. Basis data bisa diberikan password untuk membatasi orang yang mengaksesnya. 9. Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru Penggunaan basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuat aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data tetapi cukup mengatur interface untuk penguna. 10. Pemakaian secara langsung Basis data memiliki fasilitas untuk melihat datanya secara langsung dengan tool yang disediakan oleh DBMS. Untuk melihat data, langsung ke tabel ataupun dengan menggunakan query. Biasanya yang menggunakan fasilitas ini adalah user yang sudah ahli, atau database administrator. 11. Kebebasan Data ( Data Independence) Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. Maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya. 12. User view Basis data menyediakan pandangan yang berbeda-beda untuk tiap-tiap pengguna. Misalnya kita memiliki data-data dari perusahaan yang bergerak di bidang retail. Data yang ada berupa data barang, penjualan dan pembelian. Ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi terkait dengan data perusahaan tersebut. Mereka adalah pelanggan, kasir, bagian gudang, bagian akuntansi dan juga manajer. Tidak semua data boleh diakses oleh semua pengguna. Misalnya kasir, dia hanya berhak untuk melihat informasi nama barang dan harga jualnya. Sementara itu dia berhak untuk memasukkan data penjualan. Berbeda dengan pelanggan yang hanya boleh melihat data keberadaan barang dan harga jual tetapi tidak berhak memasukkan atau merubah data. Sementara itu bagian akuntansi berhak melihat harga beli dan harga jual dari setiap barang, bahkan berhak melihat keuntungan dari tiap-tiap barang untuk menganalisis data akuntansinya. Basis data mampu memberikan layanan organisasi seperti ini.

Daftar Pustaka Kusrini, 2007, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Andi Offset, Yogyakarta...


Similar Free PDFs