MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN ESTIMASI ARUS KAS DAN ANALISIS RISIKO PADA PERUSAHAAN SEJENIS PDF

Title MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN ESTIMASI ARUS KAS DAN ANALISIS RISIKO PADA PERUSAHAAN SEJENIS
Author Andreas Lili
Pages 27
File Size 419.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 44
Total Views 675

Summary

MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN DOSEN : DR. SUWANDI, S.E., M.Si ESTIMASI ARUS KAS DAN ANALISIS RISIKO PADA PERUSAHAAN SEJENIS DISUSUN OLEH : KELOMPOK I Desi Espenti 55108120117 Rinsan Hutabarat 55108120079 M.Emil Rahman 55108120081 M.Chusnul Syaichudin 55108120016 UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASC...


Description

MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN DOSEN : DR. SUWANDI, S.E., M.Si

ESTIMASI ARUS KAS DAN ANALISIS RISIKO PADA PERUSAHAAN SEJENIS DISUSUN OLEH : KELOMPOK I Desi Espenti

55108120117

Rinsan Hutabarat

55108120079

M.Emil Rahman

55108120081

M.Chusnul Syaichudin

55108120016

UNIVERSITAS MERCU BUANA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN TAHUN 2009

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1 1.1. Latar Belakang ……………………………………………….…….. 1 1.2. Pokok –Pokok Pembahasan ……………………………………….…. 2 1.3. Tujuan Penulisan ……………………………………………………... 2 BAB II ARUS KAS ( CASH FLOW ) ………………………………………..…. 4 2.1. Pengertian Arus Kas ………………………………………...………… 4 2.2. Keterbatasan Arus Kas ……….............................................................. 8 2.3. Kegunaan Menyusun Estimasi Arus Kas …………………..………… 9 2.4. Langkah-Langkah Penyusunan Arus Kas ………………………...…. 10 BAB III ANALISIS RISIKO ……………………………………………….….. 11 3.1. Pengertian Risiko ……………………………………………………. 11 3.2. Tipe Risiko ……………………………………………………….….. 11 3.3. Metode Metode Untuk Memasukkan Risiko Ke Dalam Analisis ……12 3.4. Pendekatan-Pendekatan Untuk Mengevaluasi Risiko Dalam Penganggaran Modal ……………………………………..…………. 15 3.5. Managemen Risiko …………………………………………...…….. 16

BAB IV ANALISA ESTIMASI ARUS KAS DAN ANILIS RISIKO PADA PERUSAHAN PT BANK CENTRAL ASIA ……………………….. 20 BAB V KESIMPULAN ……………………………………………………...… 23

DAFTAR

PUSTAKA ………………………………………………………… 25

BAB I PENDAHULUAN

1. 1.

Latar Belakang Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan

operasional perusahaan dan tidak akan terlepas dari kegiatan yang berhubungan dengan kas. Bila pemakaian dana tidak terkontrol akan berakibat kas kosong. Kas perusahaan yang kosong menyebabkan terganggunya semua kegiatan operasional perusahaan. Manajemen atas arus keluar-masuknya dana perusahaan yang terkontrol, akan menunjukkan kredibilitas perusahaan yang baik di dunia bisnis. Kondisi utang-piutang, sumber dana dan investasi adalah contoh pencerminan baik buruknya manajemen arus kas suatu perusahaan. Dalam kondisi kas yang buruk, manajemen dituntut untuk segera membenahi keuangan perusahaan.. Usaha mengatasi situasi tersebut akan mengarah kepada pengawasan arus kas dengan penataan yang baik atas manajemen arus kas. Selanjutnya sampai saat ini, kita sering mengabaikan risiko dalam penganggaran modal, yakni kita telah mendiskontokan kembali arus kas ke masa sekarang dan mengabaikan ketidakpastian yang mungkin ada di sekitar estimasi. Dalm kenyataan, arus kas dalam masa depan yang terkait dengan pengenalan gerai penjualan baru atau produk baru merupakan estimasi apa yang akan diharapkan akan terjadi di masa depan, dan tidak mesti apa yang akan terjadi di masa depan. Dalam makalah ini akan diasumskan bahwa dalam berbagai kondisi risiko, kita tidak tahu sebelumnya arus kas mana yang benar-benar akan keluar dari proyek baru. Namun, kita memiliki harapan tentang berbagai kemungkinan hasil dan kita bisa memberikan profitabilitas terhadap hasil-hasil ini. Dengan kata lain meskipun kita tidak

Universitas Mercu Buana

1

tahu arus kas dari penerimaan proyek baru, kita dapat merumuskan distribusi profitabilas asal arus kas tersebut.

1.2.

Pokok Pokok Pembahasan Dalam tulisan ini, Penulis akan membahas dan berfokus pada : 1. Bagaimana menguasai konsep, pengertian dan teknik pengelolaan arus kas dalam perusahaan. 2. Bagaimana langkah-langkah penyusunan Arus Kas dalam Perusahaan. 3. Bagaimana memahami hubungan antara arus kas dan keputusan Investasi. 4. Bagaimana menguasai konsep dan pengertian risiko dalam penganggaran modal dalam perusahaan. 5. Metode-metode apa yag digunakan yang digunakan untuk memasukkan risiko ke dalam analis. 6. Bagaimana memahami hubungan antara risiko dan keputusan Investasi. 7. Analisa-analisa estimasi arus kas dan risiko pada contoh kasus-kasus dalam perusahaan sejenis.

1.3.

Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tentang konsep, pengertian dan teknik pengelolaan arus kas dalam perusahaan.

2. Untuk Memahami peranan arus kas dalam suatu perusahaan. 3. Untuk memahami komponen-komponen yang membentuk arus kas.

Universitas Mercu Buana

2

4. Untuk mengetahui tentang konsep dan pengertian risiko dalam penganggaran modal pada suatu perusahaan. 5. Untuk mengetahui tipe risiko apa saja yang mempengaruhi semua pemegang saham dan secara teoritis merupakan ukuran yang tepat untuk penganggaran modal.

Universitas Mercu Buana

3

BAB II ARUS KAS ( CASH FLOW )

2.1. Pengertian Arus Kas Arus Kas adalah sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan. Dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu: 1.

Fungsi Likuiditas Yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.

2.

Fungsi Anti Inflasi Yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.

3.

Capital Growth Yaitu dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan

Universitas Mercu Buana

dengan jangka waktu relatif panjang. 4

Arus Kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 1.

Arus Kas Operasional (Operational Cash Flow) Yaitu, merupakan Aliran Kas Operasional yang meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil yang berkaitan dengan kegiatan operasi, Operational Cash In Flow (OCIF) meliputi penerimaan hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba perusahaan. Sedangkan Operational Cash Out Flow (OCOF) meliputi biaya-biaya produksi dan biaya-biaya operasi perusahaan. Biaya produksi terdiri atas pembelian bahan baku dan bahan penolong, biaya upah pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi tak langsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biaya operasi meliputi biaya administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan karyawan, biaya rekening listrik, telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta biaya pajak. Tabel 1: Format Pencatatan Arus Kas Operasional Harian per Bulan

Tanggal ……………Bulan………. Tahun………. No.

Perkiraan OCIF

Nilai (Rp)

No.

Perkiraan OCOF

SALDO KURANG

SALDO LEBIH

JUMLAH

JUMLAH

Universitas Mercu Buana

Nilai (Rp)

5

Catatan: 1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total OCIF lebih besar daripada Total OCOF 2. Saldo Kurang hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF

Tabel 2: Format Pencatatan Arus Kas Operasional Rekapitulasi Bulanan Bulan………. Tahun………. Tgl.

Perkiraan OCIF

Nilai (Rp)

Tgl.

1

1

2

2





dst.

dst.





31

31

Perkiraan OCOF

SALDO KURANG

SALDO LEBIH

JUMLAH

JUMLAH

Nilai (Rp)

Catatan : 1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total OCIF lebih besar daripada Total OCOF

2. Saldo Kurang hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF 3. Tanggal ditulis lengkap selama satu bulan, dari tanggal 1 hingga 30 atau 31 Apabila tidak terjadi transaksi pada tanggal tertentu, perkiraan dikosongkan.

Universitas Mercu Buana

6

2.

Arus Kas Pendanaan ( Financial Cash Flow )

Yaitu, Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow (FCIF), meliputi penerimaan modal, baik dari sumber modal sendiri maupun dari sumber modal asing berupa pinjaman atau kredit bank. Sedangkan Financial Cash Out Flow (FCOF) meliputi biaya-biaya yang timbul karena adanya tambahan modal. Biaya modal tersebut dapat berupa pembagian keuntungan kepada para pemilik modal sendiri (dividen atas saham), dan berupa biaya bunga yang harus dibayarkan kepada bank atas kredit yang kita terima.

Arus Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Arus Kas Operasional. Namun mengingat bahwa aliran kas pendanaan ini bersifat periodik (tidak setiap hari terjadi transaksi), pencatatannya dalam perioda bulanan (lihat Tabel 2 dan Tabel 4) atau bahkan tahunan, bukan harian.

3.

Arus Kas Investasi ( Investment Cash Flow)

Yaitu, Arus Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan Investasi. Investment Cash In Flow (ICIF), meliputi penerimaan yang berasal dari aktivitas investasi perusahaan pada aktiva tetap dan investasi pada surat-surat berharga, seperti penerimaan berupa dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi, dan capital gain atas penjualan aktiva tetap dan penjualan saham. Sedangkan Investment Cash Out Flow (OCOF) meliputi sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli aktiva tetap dan surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi.

Universitas Mercu Buana

7

Arus Kas ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Arus Kas Operasional dan Aliran Kas Pendanaan. Mengingat bahwa transaksi investasi ini tidak dilakukan oleh perusahaan secara harian, maka periode pencatatannya adalah bulanan dan tahunan.

Setelah melakukan pencatatan aliran kas perusahaan secara bulanan kemudian catatan-catatan tersebut dikompilasi menjadi catatan aliran kas tahunan, berbentuk Cash Flow Statement perusahaan (sederhana). Masing-masing laporan aliran kas tersebut diklasifikasi sesuai dengan fungsinya menjadi Laporan Aliran Kas Operasional, Laporan Aliran Kas Pendanaan, dan Laporan Aliran Kas Investasi. Mengingat bahwa Cash Flow (arus kas tunai), maka hal ini memiliki kelebihan dalam hal kejelasan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara yang terdapat di catatan dan keadaan nyatanya (jumlah uang tunai sesungguhnya). Namun demikian, haini juga memiliki kelemahan. Arus Kas adalah hanyalah pada tidak tersedianya catatan mengenai transaksi hutang dan piutang. Pemecahannya adalah dengan menyediakan catatan khusus mengenai transaksi yang yang bersifat kredit, baik pembelian secara kredit maupun penjualan secara kredit. Catatan ini kita namakan Catatan Pembantu. 2.2. Keterbatasan Arus Kas ( Cash Flow) Arus Kas mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain : a.

Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukkan dalam cash flow hanya bersifat tunai.

Universitas Mercu Buana

8

b.

Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel.

c.

Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.

2.3. Kegunaan Menyusun Estimasi Arus Kas Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama managemen, adalah antara lain : a.

Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan

rencana

keuangan

perusahaan

dan

transaksi

yang

menyebabkan perubahan kas. b.

Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.

c.

Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.

d.

Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.

Universitas Mercu Buana

9

2.4. Langkah-Langkah Penyusunan Arus Kas Ada 4 (empat) langkah dalam penyusunan Arus Kas atau cash flow, yaitu : a.

Menentukan Minimum Kas

b.

Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran.

c.

Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi dificit kas dan membayar kembali pinjaman dari Pihak Ketiga.

d.

Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget yang final.

Universitas Mercu Buana

10

BAB III ANALISIS RISIKO

3.1. Pengertian Risiko Risiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko adalah kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan / kerugian ekonomi atau finansial, kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian selama dilaksanakannya suatu kegiatan pengelolaan.

Pengertian risiko dalam konteks ini juga dapat didefinisikan sebagai suatu penjabaran terhadap konsekuensi yang tidak menguntungkan, secara finansial maupun fisik, sebagai hasil dari keputusan yang diambil. Jika dikaitkan dengan konsep peluang, “risiko” adalah peluang terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua konsekuensi yang mungkin muncul yang dapat menyebabkan keterlambatan atau kegagalan kegiatan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan

3.2. Tipe Risiko Dalam penganggaran modal, risiko proyek dapat dipandang dari 3 (tiga) tingkatan, yaitu : 1.

Risiko Proyek Yang Berdiri Sendiri. Yaitu, Risiko proyek yang berdiri sendiri dan diukur dengan variabilitas pengembalian aktiva yang diharapkan. Yakni risiko proyek yang mengabaikan fakta bahwa ini hanya merupakan salah satu dari banyak

Universitas Mercu Buana

11

proyek dalam perusahaan tersebut hanya merupakan salah satu dari banyak saham dalam portofolio seorang pemegang saham.

2.

Risiko Kontribusi Proyek Terhadap Perusahaan. Yaitu, besarnya risiko yang dikontribusikan suatu proyek terhadap perusahaan secara keseluruhan. Yakni merupakan risiko proyek yang memperhitungkan efek diversifikasi di antara berbagai proyek di dalam perusahaan, namun mengabaikan efek diversifikasi pemegang saham dalam fortofolio.

3.

Risiko Sistematis Yaitu, risiko proyek yang diukur dari sudut pandang pemegang saham yang melakukan diversifikasi dengan baik. Yakni risiko proyek yang memperhitungkan fakta bahwa proyek ini hanya salah satu dari banyak proyek yang ada dalam perusahaan dan saham perusahaan hanya salah satu dari banyak saham dalam fortofolio pemegang saham.

3.3. Metode-Metode Untuk Memasukkan Risiko ke dalam Analisis

Ada 2 (dua) metode untuk memasukkan risiko ke dalam analisis, yaitu :

1.

Metode Ekuivalen Kepastian. Yaitu, suatu metode dengan memasukkan risiko ke dalam keputusan penganggaran modal dimana pengambil keputusan mensubstitusi sekelompok arus kas yang diharapkan dan kemudian mendiskontokan arus kas tersebut kembali ke masa yang akan datang. Besarnya uang yang secara pasti akan dituntut oleh orang agar dirinya tidak peduli antara jumlah yang pasti dengan risiko tertentu atau jumlah tertentu yang tidak pasti.

Universitas Mercu Buana

12

Dalam menyederhanakan perhitungan dan persoalan di masa yang akan datang, maka dapat didefinisikan Koefisien Ekuivalen ( αt), yang

mewakili rasio hasil pasti tertentu terhadap hasil berisiko, dengan rumus yang dinyatakan sebagai berikut :

Arus Kas Yang Pasti (αt) = -------------------------------

Arus Kas Berisiko Setelah risko ini diambil dari arus kas proyek, semua arus kas lain didiskontokan kembali ke masa sekarang dengan tingkat bunga yang bebas risiko, dan NPV proyek atau indeks profitalitas dapat ditentukan. Bila IRR dihitung, kemudian IRR dibandingkan dengan suku bunga bebas

risiko

ketimbang tingkat

pengembalian yang diharapkan

perusahaan perusahaan untuk menentukan apakah mau diterima atau ditolak. Metode ekuivalen kepastian dapat dirangkum sebagai berikut : n

αt

FCFt

NPV = ∑--------------------------- - IO t

t=1

( 1+krf )

FCTt

= Arus Kas tahunan yang diharapkan dalam periode t

IO

= Pengeluaran awal

k

= Tingkat diskonto

n

= Umur harapan proyek

krf

= Suku bunga bebas risiko

Universitas Mercu Buana

13

2.

Tingkat Diskonto Yang Disesuaikan Dengan Risiko Yaitu, metode memasukkaan tingkat risiko proyek ke dalam proses penganggaran modal, dimana tingkat diskonto disesuaikan ke atas untuk mengkompensasi risiko yang lebih besar dari normal atau ke bawah untuk menyesuaikan dengan risiko yang lebih kecil dari normal.

Tingkat pengembalian diharapkan pada investasi apa pun harus mengikutkan kompensasi atas penundaan konsumsi yang sama dengan tingkat pengembalian bebas risiko, plus kompensasi untuk risiko apapun yang diambil. Bila risiko yang terkait dengan investasi lebih besar dari risiko yang terlibat dalam usaha tipikal, tingkat diskonto disesuaikan ke atas untuk mengkompensasi tambahan risiko ini. Setelah perusahaan menentukan tingkat pengembalian yang sesuai untuk proyek dengan tingkat risiko tertentu, arus kas didiskontokan kembali ke masa sekarang pada tingkat diskonto yang disesuaikan dengan risiko. Kemudian criteria penganggaran modal normal digunakan, kecuali dalam kasus IRR. Untuk IRR, tingkat batas yang menjadi IRR proyek sekarang menjadi tingkat diskonto yang disesuaikan dengan risiko. Bila dinyatakan secara matematis,NPV dengan tingkat diskonto yang disesuaikan dengan risiko menjadi : n

FCFt

NPV = ∑--------------------------- - IO t-1

(1+k)t

FCTt

= Arus Kas tahunan yang diharapkan dalam periode t

IO

= Pengeluaran awal

k

= tingkat diskonto

n

= umur harapan proyek

Universitas Mercu Buana

14

3.4. Pendekatan Pendekatan Untuk Mengevaluasi Risiko Dalam Penganggaran Modal

Ada beberapa pendekatan yang dilakukan untuk mengevaluasi risiko dalam penganggaran modal, sebagai berikut : 1.

Simulasi Yaitu, Proses meniru kinerja proyek investasi yang sedang dievaluasi dengan computer. Ini dilakukan dengan secara acak memilih berbagai observasi dari masing-masing distribusi yang mempengaruhi hasil proyek, mengkombinasikan observasi-observasi itu untuk menentukan hasil akhir proyek, dan melanjutkan proses ini sampai didapatkan catatan yang representative dari kemungkinan hasil proyek itu.

2.

Analisis Sensitivitas Melalui Pendekatan Simulasi Yaitu, suatu proses penentuan bagaimana distribusi segala kemungkinan pengembalian untuk proyek tertentu dipengaruhi oleh perubahan dalam salah satu variable masukan tertentu.

3.

Poh...


Similar Free PDFs