Media dan Multimedia Pembelajaran PDF

Title Media dan Multimedia Pembelajaran
Author Risda Utami
Pages 7
File Size 152.3 KB
File Type PDF
Total Downloads 697
Total Views 962

Summary

2.1. Media Pembelajaran Warsita (2008, hlm. 85) mengatakan “pembelajaran (​instruction​) adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar”. Pe...


Description

2.1. Media Pembelajaran Warsita (2008, hlm. 85) mengatakan “pembelajaran (​instruction​)

adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar”. Pembelajaran diartikan sebagai kegiatan belajar mengajar di mana guru dan peserta didik langsung berinteraksi. Prawiradilaga (2009, hlm. 25) berpendapat “terdapat empat kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan pengajar untuk memotivasi, kegiatan penyajian

materi, menilai hasil belajar dan

memberikan tugas atau pengayaan.” Sedangkan menurut Hamalik (2003, hlm. 30) mengatakan bahwa “pembelajaran sebagai suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur

manusia, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.” Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bawa pembelajaran merupakan upaya mengkondisikan sebuah lingkungan dengan ditunjang fasilitas untuk nyajian materi dan intruksi oleh pendidik agar terciptanya suasana belajar yang diterima oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Warsita (2008, hlm. 25)

mengemukakan “pembelajaran tersebut

membutuhkan sebuah strategi pembelajaran. Dimana startegi pembelajaran merupakan proses memilih dan menyusun kegiatan belajar dalam unit pembelajaran seperti urutan, sifat materi, ruang lingkup, metode dan media yang paling sesuai untuk mencapai kompetensi pembelajaran.” Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. media yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran atau muatan untuk membelajarkan sesorang (Warsita, 2008; Prawiradilaga, 2009). Dalam proses pembelajaran, Daryanto (2012, hlm. 8) mengatakan “media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru)

menuju penerima (siswa). Dengan demikian fungsi media dalam proses pembelajaran sebagai prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.” Penggunaan media dalam sebuah proses pembelajaran dibagai menjadi beberapa pengelompokan berdasarkan penggunaan media. Arsyad (2010) menuturkan pengelompokan tersebut yaitu : (1) media berbasis manusia; (2) media berbasis cetakan; (3) media berbasis visual; (4) media berbasis audio-visual; (5) media berbasis komputer. Media yang telah disebutkan di atas tersebut haruslah memiliki peran penting dalam menunjang proses pembelajaran. Peran media pembelajaran menurut Smaldino (dalam Prawiradilaga, 2009, hlm. 64) mengemukakan diantaranya (1) media pembelajaran yang difungsikan oleh pengajar dan menjadi bagian dari penyajian materi yang disajikan oleh pengajar tersebut; (2) media pembelajaran yang difungsikan oleh peserta didik itu sendiri karena ia merasa bahwa ia ingin terlibat dalam kegiatan belajarnya; dan (3) belajar jarak jauh memerlukan sarana telekomunikasi yang memadai, baik untuk berinteraksi yang bersifat sinkron atau asinkron Dapat disimpulkan kategori media dan sumber belajar sangat banyak, tergantung dari siapa yang merumuskan. Namun, yang lebih penting dalam pembelajaran adalah bagaimana memanfaatkan media dan sumber belajar secara optimal. 2.2. Multimedia Pembelajaran 2.2.1. Pengertian Multimedia Pembelajaran Menurut Munir (2013, hlm.2) “multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, gambar (​vektor atau bitmap​), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang dikemas menjadi media digital, digunakan untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan kepada publik.” Pemanfaatan multimedia dapat dilakukan dalam berbagai bidang, antara lain ekonomi, teknologi informasi dan pendidikan. Salah satu bidang yang membutuhkan teknologi multimedia adalah pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.

Multimedia pembelajaran menurut Munir (2013, hlm. 9) merupakan “penyampaian bahan ajar secara interaktif

dan dapat

mempermudah

pembelajaran karena didukung oleh munculnya teks materi/subjek disertai gambar, suara, atau gambar hidup dari subjek yang dipelajari menjadikan peserta didik lebih terpusat dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.” Daryanto

(2012,

hlm.

53)

mengatakan

bahwa

“multimedia

pembelajaran berguna untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali.” Bila multimedia pembelajaran digunakan dan dikembangkan secara tepat dan baik, maka akan memberikan manafaat yang sangat besar bagi guru dan siswa. Seperti yang dikemukakan Daryanto (2012, hlm. 54) manfaat tersebut adalah “proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar lebih dapat dikurangi.” Adapun manfaat tersebut diperoleh karena sifat sebuah multimedia pembelajaran yang dipaparkan Daryanto (2012, hlm.54), sebagai berikut (1) memperbesar beda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata; (2) Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak mungkin dihadirkan disekolah; (3) menyajikan benda atau peristiwa kompleks, rumit dan berlangsung cepat atau lambat; (4) menyajikan benda atau pristiwa yang jauh; (5) menyajikan benda aray pristiwa yang berbahaya; dan (6) meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. 2.2.2.

Integrasi Multimedia Dalam Proses Pembelajaran Dalam konteks pembelajaran multimedia telah mampu memberikan berbagai ciri dan prinsip sehingga sebuah pembelajaran dapat dikatakan menggunakan multimedia. Darmawan (2012, hlm. 33) mengatakan “jika didalamnya memiliki karakteristik sebagai berikut: content repersentation, full color and high resolution, melalui media elektronik, tipe-tipe pembelajaran (model pembelajaran) yang bervarisasi, respon pembelajaran dan penguatan, mengembangkan prinsip selft evaluation dan dapat digunakan secara klasikal atau individual.” Contoh multimedia dengan pemanfaatan komputer dalam proses pembelajaran menurut Daryanto (2012) dapat mengajarkan “konsep-konsep

aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut secara sederhana, dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Dengan demikian, cocok untuk kegiatan pembelajaran madiri.” Selain bentuk medianya proses pembelajaran berbasis multimedia bergantung pada model pembelajaran yang digunakan. Dengan kata lain, hubungan multimedia dalam proses belajar dapat disajikan sesuai model pembelajaran yang diinginkan. Agar proses belajar mengajar berjalan secara ekfektif dengan hasil yang berkualitas.

2.2.3. Pengembangan Multimedia Untuk Pembelajaran Pengembangan suatu software tergantung kepada tujuan, keperluan, dan berbagai faktor lain yang berkaitan erat dengan pembuatan software. Darmawan (2012, hlm. 34) mengatakan dalam konteks inovasi atau revolusi pembelajaran di butuhkan prosedur pengembangan multimedia interaktif sebagai berikut :

Gambar 2.1. Prosedur Pengembangan Program Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran.​ ​(Sumber: Deni Darmawan, 2012:34)

Thorn (2006) mengajukan enam kriteria untuk “menilai multimedia interaktif , yaitu: (1) kemudahan navigasi; (2) kandunga kognisi; (3) pengetahuan dan presentasi informasi; (4) integrasi media; (4) artistik dan estetika; dan (5) fungsi secara keseluruhan.” Dapat

disimpulkan

bahwa

sebuah

multimedia

pembelajaran

membutuhkan pengembangan dan penilaian yang harus sesuai dengan kebutuhan proses pembelajaran dilapangan. Prosedur pengembagan yang sederhana dibutuhkan prosedur pemilihan software pembangunan, hal ini akan berguna sebab setiap software memiliki basis berbeda-beda seperti basis Bitmap, vector ​dan ​Html. Model pengembangan ini lah yang nantinya dapat digunakan untuk merancang bangun multimedia.

2.3.Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran 2.4.1.

Multimedia Interaktif Sebelumnya telah dibahas mengenai pengertian dari multimedia berikut merupakan pengertian interaktif menurut Munir (2013, hlm. 110) yaitu terkait dengan komunikasi dua arah atau lebih dari komponen-komponen komunikasi. Komponen komunikasi dalam multimedia interaktif adalah hubungan antara manusia (pengguna produk) dan komputer (software/aplikasi). Interaktifitas dalam multimedia meliputi: (1) pengguna (user) dilibatkan untuk berinteraksi dengan program aplikasi; (2) aplikasi informasi interaktif bertujuan agar pengguna bisa mendapatkan hanya informasi yang diinginkan saja tanpa harus mengetahui semuanya. Menurut Reddi & Mishra (2003) multimedia interaktif dapat didefinisikan “sebagai suatu integrasi elemen beberapa media menjadi suatu kesatuan yang sinergis dan simbiosis yang menghasilkan manfaat lebih bagi pengguna akhir dari unsur media dapat memberikan individu.” Multimedia interaktif menurut Daryanto (2012) yaitu: Suatu media yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dihendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif dan aplikasi game.(hlm. 53)

Berdasarkan pengertian multimedia dan interaktif tersebut, dapat disimpulkan maka multimedia interaktif adalah suatu cara kerja multimedia yang dirancang oleh pembuat multimedia agar dapat menginformasikan pesan sesuai interaktifitas keinginan pengguna. Dengan menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia dapat memadukan media-media dalam proses pembelajaran, akan membantu pendidik menciptakan pola penyajian yang kreatif. Selain itu muatan materi pelajaran dapat dimodifikasi menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, tujuan materi yang sulit akan menjadi mudah, suasana belajar yang menengangkan akan menjadi menyenangkan. Adapun kegunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran menurut Munir (2013, hlm.113) diantaranya: (1) sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif; (2) pendidik akan selalu dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam mencari terobosan pembelajaran; (3) mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, audio, musik, animasi gambar atau video dalam satu kesatuan yang saling mendukung guna tercapainya tujuan pembelajaran; (4) menambah motivasi peserta didik selama proses belajar mengajar hingga didapatkan tujuan pembelajaran yang diinginkan; (5) mampu memvisualisasikan materi yang selama ini sulit untuk diterangkan hanya sekedar dengan penjelasan atau alat peraga yang konvensional; (6) melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. 2.4.2. Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Munir (201, hlm.114) mengatakan multimedia linier adalah multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan Film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game dan lain-lain. Munir (2013, hlm. 115) mengatakan “multimedia interaktif dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (​massage​), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemauan

peserta

didik

sehingga

dapat

mendorong proses

belajar.

Bentuk-bentuk media digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkret.” Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi peserta didik. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa suatu multimedia dikatakan interaktif bila proses kontrol tampilan pembahasan materi dalam multimedia dilakukan sesuai keinginan pengguna multimedia tersebut. Yang dimaksudkan dengan keinginan pengguna yaitu apa yang ingin peserta didik pelajari saja.

Referensi : Munir. 2013. Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam pendidikan. Bandung: Alfabeta. Nurlailiyah, Siti. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer dengan Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) pada Pokok Bahasan Fluida Statis untuk SMA. Skripsi, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Penetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Tersedia : http://karya-ilmiah.um.ac.id. [1 Maret 2015]....


Similar Free PDFs