METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI.pdf PDF

Title METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI.pdf
Author Mohamad Agus Faozan
Pages 44
File Size 3.4 MB
File Type PDF
Total Downloads 72
Total Views 256

Summary

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEKERJAAN SALURAN DAN BANGUNAN IRIGASI Oleh : Mohamad Agus Faozan 1 | MOHAMAD AGUS FAOZAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PEKERJAAN SALURAN DAN BANGUNAN 2.1 TINJAUAN UMUM Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan oleh ...


Description

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN SALURAN DAN BANGUNAN IRIGASI Oleh : Mohamad Agus Faozan

1 | MOHAMAD AGUS FAOZAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN SALURAN DAN BANGUNAN

2.1

TINJAUAN UMUM Perencanaan yang telah dibuat oleh perencana diwujudkan melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan oleh kontraktor. Pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan yang baik, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik, tepat waktu, berkualitas dan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Metode pelaksanaan konstruksi ini disusun berdasarkan hasil desain pekerjaan DI Kaliwadas. Laporan ini merupakan pedoman pelaksanaan konstruksi sebagai petunjuk untuk pelaksanaan pembangunan desain di Daerah Irigasi Kaliwadas dan dapat melengkapi pedoman yang bersifat umum didalam buku dokumen lelang, spesifikasi teknis umum dan khusus serta pedoman yang berlaku umum di Indonesia. Metode pelaksanaan pekerjaan ini juga memberikan penjelasan bagaimana proses atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan tugasnya akan disajikan secara lebih rinci. Dalam melaksanakan tugas perencanaan nantinya, juga didukung dengan data penunjang yang dapat memberikan informasi tentang kondisi Daerah Irigasi Kaliwadas antara lain peta topografi, peta jaringan, data Daerah Irigasi dan sebagainya. Dan untuk menyelesaikan pekerjaan perencanaan yang terkait dengan analisis desain, maka tim desain juga dilengkapi sarana komputer beserta program yang diperlukan sesuai kebutuhan pekerjaan.

2.2

SUASANA KERJA PELAKSANAAN PEKERJAAN SALURAN Suasana kerja dalam pelaksanaan pekerjaan saluran pada Daerah Irigasi Kaliwadas ini meliputi jumlah hari kerja, jumlah jam kerja per minggu, material konstruksi, peralatan konstruksi, kesehatan dan keselamatan kerja serta sarana dan prasarana lainnya yang direncanakan sesuai dengan standar mutu pelaksanaan konstruksi pada umumnya di Indonesia. Beberapa hal yang bersifat khusus akan dijelaskan dalam uraian di bawah.

2.2.1 HARI KERJA Pelaksanaan pekerjaan direncanakan denggan anggapan hari kerja adalah 6 hari dalam satu minggu dan kecuali hari sabtu dan minggu dan dikurangi dengan hari libur nasional sebanyak 13 hari dan tambahan libur 7 hari pada hari raya idul fitri secara umum. 2 | MOHAMAD AGUS FAOZAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Hari kerja juga dipengaruhi dalam jumlah hujan yang mengakibatkan banjir besar dengan anggapan pada saat hujan terjadi banjir tidak efektif terhadap progress konstruksi. Hari hujan di hitung berdasarkan rata-rata hari hujan selama beberapa tahun. Untuk pekerjaan tanah termasuk galian dan timbunan tanah yang dipadatkan akan terganggu dan harus dihentikan jika terjadi hujan diatas 5 mm/jam pemberhentian ini berkaitan dengan mutu pelaksanaan pekerjaan tanah yang tergangu akibat terlalu jenuh air, sedang untuk pekerjaan pembetonan harus dihentikan jika terjadi hujan diatas 10 mm/jam. Kondisi pekerjaan pasangan atau pembetonan masih relatif lebih tahan terhadap siraman hujan dibandingkan dengan pekerjaan tanah. 2.2.2 JAM KERJA Pelaksanaan pekerjaan ini didasarkan atas anggapan satu shif kerja diperhitungkan dalam 8 jam untuk semua jenis pekerjaan. Dengan demikian setiap minggu melaksanakan 40 jam kerja untuk satu shif. Jam kerja tambahan dapat dilakukan dengan menggunakanan shif tambahan diluar jam kerja yang telah ditetapkan. Penambahan shif jam kerja tidak direncanakan dalam analisa metode pelaksanaan pekerjaan

namun

demikian

dalam

pelaksanaan

pekerjaan

kontraktor

dapat

melaksanakan penambahan shif kerja sebagai pekerjaan lembur (over time). 2.2.3 MATERIAL KONSTRUKSI Penyediaan bahan dan peralatan konstruksi bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran proyek. Pengadaan bahan dan peralatan konstruksi bangunan disesuaikan dengan tahapan pekerjaan yang sedang berlangsung.

Penempatan material yang

tepat dan

seefisien mungkin perlu

diperhatikan untuk dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Sebagian besar material konstruksi yang digunakan seperti semen, besi tulangan beton, besi baja dan besi profil, bahan bakar minyak, oli dan pelumas, agregat, batu, tanah bahan timbun, dan bahan bahan konstruksi lain yang dibutuhkan semua direncanakan, dan diperoleh dari pasar/supplier setempat. Jika material yang dibutuhkan untuk konstruksi ternyata belum terdapat pada pasaran bebas dan menghendaki pembelian khusus secara import maka spesifikasinya harus sesuai sebagaimana direncanakan dan harus mendapatkan persetujuan konsultan pengawas dan atau direksi pekerjaan.

3 | MOHAMAD AGUS FAOZAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan dan penyiapan bahan konstruksi adalah: 1)

Pemilihan kualitas material harus baik sehingga akan menghasilkan konstruksi yang kuat dan stabil.

2)

Penyimpanan material harus baik sesuai dengan sifat dan kepekaan material terhadap kondisi lingkungan sekitar agar tidak mengurangi mutu dan kualitas material tersebut.

3)

Penyediaan material yang cukup sesuai dengan pekerjaan yang sedang berlangsung.

4)

Penumpukan material (stocking material) harus baik sehingga urutan pemakaian material konstruksi sesuai dengan urutan kedatangan material.

5)

Memonitoring setiap material yang masuk dan keluar untuk menjaga stock material agar tidak mengganggu konstruksi saat sedang dibutuhkan.

2.2.4 PERALATAN KONSTRUKSI Apabila tidak disebutkan khusus, maka peralatan kontruksi yang digunakan pada umumnya adalah peralatan yang secara umum dapat diusahakan secara lokal di Kabupaten, peralatan yang direncanakan diusahakan sudah sering dan lazim digunakan oleh para kontraktor di seluruh wilayah Indonesia dan menggunakan teknologi yang sudah dikuasi. Penempatan peralatan konstruksi yang tepat dan efisien perlu diperhatikan untuk dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Dengan penempatan material yang baik dan tertata rapih akan mendukung efektifitas kerja dan keselamatan kerja. Peralatan konstruksi berperan penting dalam menunjang keberhasilan suatu proyek konstruksi. Peralatan konstruksi membantu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sukar dikerjakan dengan tenaga manusia. Penggunaan peralatan konstruksi dapat mempercepat waktu pelaksanaan, mempermudah pelaksanaan dan meningkatkan efektifitas suatu pekerjaan. Jika pelaksana menggunakan peralatan yang harus didatangkan secara khusus harus mendapatkan ijin dan pengesahan dari konsultan pengawas dan direksi pekerjaan. Berdasarkan analisa kondisi lapangan, pengaruh cuaca, dan tata cara kerja maka dapat diperkirakan besarnya kapasitas kerja untuk masing-masing alat.

4 | MOHAMAD AGUS FAOZAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 2.2.5 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA a) Kesehatan Perlu diperhatikan kesehatan para karyawan khususnya dan masyarakat lingkungan proyek pada umumnya jangan sampai timbul adanya penyakit menular dan penyakit-penyakit

lainnya

pelaksanaan proyek.

yang

sangat

berbahaya

yang

akan

menghambat

Perlu secara periodik dilakukan pengecekan terhadap

berbagai kemungkinan penyakit serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan. b) Keselamatan Kerja Alat-alat Bantu untuk pengaman dan peralatan lainnya perlu disediakan oleh Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Peralatan-peralatan tersebut seperti: Alat pengaman untuk memanjat, pekerjaan pelistrikan, pekerjaan di air, untuk pada operator alat berat, dan lainya. Untuk penanganan awal bila terjadi kecelakan kerja disediakan pula kotak P3K dan obat-obatan untuk keperluan penanganan darurat. c) Keamanan Perlu pengadaan petugas keamanan, guna mengamankan lingkungan pekerjaan dan perusakan peralatan dari orang yang tidak bertanggung jawab. Petugas harus mengadakan kerja sama dengan petugas keamanan resmi dari pemerintah. 2.3

PEKERJAAN PERSIAPAN

2.3.1 PERIZINAN DAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI Pekerjaan persiapan dilaksanakan baik fisik di lapangan mulai dari pekerjaan mobilisasi alat dan personil, pembersihan sampai dengan pembuatan perizinan kepada pemerintah daerah dengan tembusan beberapa dinas yang terkait dan kepolisian sampai dengan desa di lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan oleh kontraktor dengan baik mengingat sudah cukup banyaknya pekerjaan sejenis. Tidak ada jenis kegiatan kegiatan yang menggunakan teknologi tinggi dalam persiapan pekerjaan ini, namun demikian dalam melaksanakan pekerjaan ini kontraktor perlu mendapatkan pengawasan mulai dari pekerjaan persiapan sampai selesainya pekerjaan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam hal pekerjaan koordinasi antar dinas terkait sangat penting untuk menghindari konflik selama masa konstruksi.

5 | MOHAMAD AGUS FAOZAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 2.3.3 BRAK KERJA DAN KANTOR LAPANGAN Untuk pekerjaan kecil tidak diperlukan brak kerja dan kantor lapangan karena bisa kerja sama dengan melalui swakelola P3A setempat. Adapun untuk pekerjaan Konstruksi Bendung Kaliwadas maka diperlukan brak kerja dan kantor lapangan yang dapat ditempatkan di lokasi dekat dengan Bendung Kaliwadas atau menyewa rumah yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. Bangunan prasarana dan fasilitas penunjang konstruksi harus disiapkan terlebih dahulu disertai batas kebutuhan lahan proyek (project boundary), untuk mendukung kelancaran pekerjaan utama dan keselamatan kerja. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam brak kerja antara lain: 1) Perlu adanya pembersihan dan bahan-bekas pembersihan serta bongkaran dibawa keluar lokasi untuk kenyamanan dalam bekerja. 2) Brak kerja dan kantor lapangan yang dibuat tidak permanen dan tidak menganggu ruangan lokasi yang dikerjakan. 3) Waktu pelaksanaan pembuatan brak yang tidak permanen diperkirakan 1 minggu pada saat pekerjaan persiapan dan tidak membutuhkan alat berat. 2.3.4 JARINGAN LISTRIK Jaringan listrik sudah sampai di lokasi pekerjaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: 1) Untuk operasional kantor lapangan dapat menggunakan menyewa jaringan listrik dari rumah penduduk atau kantor pengairan setempat. 2) Kebutuhan listrik untuk di lapangan guna pengoperasian alat listrik dan kerja lebur perlu disediakan secara terpisah dengan menggunakan genset. 3) Perlu adanya koordinasi dengan PLN untuk menghindari adanya pemadaman listrik secara mendadak sehingga ada persiapan untuk menggunakan genset atau alternatif lainnya. 2.3.5 PENGADAAN AIR Pengadaan air bersih baik untuk keperluan MCK dan kebutuhan konstruksi harus disediakan dalam pekerjaan persiapan. Untuk keperluan pelaksanaan konstruksi perlu adanya air yang bersih diluar lokasi pekerjaan karena air yang berasal dari Sungai KB.1 di Lokasi Bendung Kaliwadas tidak cukup jernih. Hal ini untuk tetap mempertahankan mutu bahan dan material selama pelaksanaan konstruksi. Pengadaan air untuk kebutuhan MCK bagi pekerja dapat membeli/menyalurkan air dari sumur di perumahan penduduk yang tidak begitu jauh.

6 | MOHAMAD AGUS FAOZAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 2.3.7 KEAMANAN DAN TINDAKAN DARURAT Pelaksanaan keamanan dapat dilakukan secara khusus oleh perusahaan kontraktor dan harus mengadakan koordinasi dengan petugas keamaan yang formal di tingkat desa (Hansip/Jagabaya) dan keamanan kecamatan (Polsek dan Koramil). Kontraktor harus melaksanakan koordinasi keamanan minimum rutin setiap bulan untuk mencegah kemungkinan gangguan sedini mungkin. 2.4 MOBILISASI 1) Personil Personil inti yang ditempatkan dilapangan meliputi : Logistik, Administrasi Proyek, Site Enginner, yang handal dan berpengalaman agar dapat dicapai hasil yang tepat waktu, mutu dan manfaat. 2) Peralatan Setelah pekerjaan persiapan selesai maka pengiriman peralatan yang menunjang pekerjaan yang meliputi truck, pick up, molen, stamper, vibrator, excavator, motor grader, compactor, pompa air dan peralatan pendukung lainnya. 3) Bahan material Bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dikirim pada awal ataupun sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan. Meliputi pasir urug, semen, batu kali, batu belah, pasir beton, kayu cetakan, paku, besi beton dan bahan lainnya. Pada bahan yang mudah mengeras seperti semen, penyimpananya harus diperhatikan karena apabila penyimpanan semen terlalu lama dan penyusunan semen terlalu tinggi maka akan mengakibatkan tumpukan semen terbawah akan cepat mengeras karena semen terbawah menerima beban yang berlebih, sebaiknya Semen, ditumpuk maksimal 10 sak, Untuk penyimpanan maksimal adalah selama 1 (satu) bulan. Tumpukan semen sebaiknya diberi alas berupa balok kayu dan papan kayu supaya semen jangan sampai menyentuh lantai langsung dan jangan terkena air.

7 | MOHAMAD AGUS FAOZAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gambar 2.1 Susunan Penyimpanan Material Semen 4) Bagian QA dan K3 Memasang

rambu-rambu/tanda-tanda

Keselamatan

Kerja

sesuai

standar

/

persyaratan yang ada. 5) Pekerjaan Bangunan Fasilitas Pekerjaan bangunan fasilitas yang meliputi bangunan kantor direksi (direksi keet) dan perlengkapannya, MCK, pemasangan papan informasi proyek dll. Penyedia

Jasa

harus

membangun,

menyediakan,

memasang,

memelihara,

membersihkan, menjaga, dan pada saat selesainya Kontrak harus memindahkan atau membuang semua bangunan kantor darurat, gudang-gudang penyimpanan, barak-barak pekerja dan bengkel-bengkel yang dibutuhkan untuk pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi. 6) Uitzet (MC-0) Uitzet atau Perhitungan Volume Awal bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya untuk masing-masing pekerjaan dan untuk pekerjaan dan untuk mengetahui waktu pelaksanaan serta alat-alat berat yang akan digunakan. Sebagai dasar perhitungan MC 0% (Mutual Check 0%) bersama pihak penyedia jasa dan pihak Direksi yang akan menghasilkan gambar potongan memanjang dan potongan melintang.

8 | MOHAMAD AGUS FAOZAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Bangian surveyor antara lain : a. Berdasarkan gambar desain, Surveyor mengukur situasi lapangan. b. Mengolah data pengukuran dan menuangkannya dalam Gambar Kerja/ Shoop Drawing untuk diserahkan ke Direksi Pekerjaan. c. Surveyor membuat Patok-patok (Bouwplank) yang menunjukkan batas-batas dan kedalaman galian. d. Dalam pengukuran surveyor harus mengikatkan dengan BM/CP yang sudah terpasang sebelumnya.

Gambar 2.2 Pengukuran Pemasangan Patok Center Line Dan Pembuatan Stake Out

7) Shop drawing Pada konstruksi bangunan yang akan dikerjakan ada unit bangunan yang harus dikerjakan pembuatannya di luar areal proyek dan karena sifat kekhususannya harus dan terpaksa dikerjakan oleh subkontraktor, maka sebelumnya subkontraktor yang bersangkutan diharuskan membuat dan menyerahkan gambar bentuk unit bangunan tersebut, lengkap dengan perhitungan konstruksinya. Shop Drawing yang disiapkan tersebut harus diserahkan kepada Pemilik Pekerjaan, diperiksa, dikoreksi apabila perlu dan untuk selanjutnya disahkan oleh Pemilik Proyek. Gambar unit bangunan atau Shop Drawing tersebut harus secara lengkap memuat: - Bentuk unit bangunan serta dimensinya - Material yang akan dipakai serta spesifikasinya - List komponen unit bangunan yang memuat : a. panjang, lebar, tebal komponen unit bangunan b. berat per satuan komponen setiap unit bangunan c. jumlah komponen unit bangunan, dll.

9 | MOHAMAD AGUS FAOZAN

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 2.4.1 PEKERJAAN PEMBERSIHAN (LAND CLEARING) Penyedia Jasa harus memulai pembersihan sebelum pekerjaan pembangunan dimulai antara lain: a) Pada saluran yang akan dilakukan perbaikan dipasang patok sebagai acuan pembersihan lahan. Kemudian dilakukan pembersihan dari kotoran seperti puingpuing, onggokan sampah, pohon-pohon dan termasuk bangunan yang harus dibongkar. b) Bahan-bahan hasil pembongkaran tersebut harus dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui Direksi.

Gambar 2.3 Pembuangan puing-puing bangunan dan pohon keluar area c) Semua kerusakan terhadap pekerjaan dan milik umum atau perseorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa harus diperbaiki atau diganti oleh Penyedia Jasa. 2.4.2 PEKERJAAN KUPASAN Pekerjaan kupasan dimaksudkan untuk perbaikan tanggul saluran. a) Setelah lahan dipastikan bersih kemudian dilakukan pengupasan permukaan tanah pada rencana perbaikan tanggul, untuk perbaikan tanggul yang

lebar dengan

volume yang banyak dapat menggunakan bulldozer sedangkan perbaikan tanggul yang volumenya sedikit dapat menggunakan alat manual seperti cangkul sehingga lumpur dan tanah humus terbuang.

10 | M O H A M A D A G U S F A O Z A N

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gambar 2.4 Pembersihan dan Pengupasan b) Pada lokasi tanah yang normal, "kupasan" harus dikerjakan sekurang-kurangnya sedalam 25 cm dan meliputi minimal 50 cm di luar tapak kaki timbunan rencana, atau apabila dalam gambar ditentukan lain. c) Jika di lapangan dijumpai kondisi tanah yang bersifat khusus, kedalaman kupasan ditentukan oleh Direksi secara tertulis. d) Pekerjaan "kupasan" hanya boleh dilakukan pada lokasi yang segera akan ditimbun. e) Bahan hasil kupasan harus dibuang di tempat pembuangan sesuai petunjuk Direksi. Kupasan permukaan di bawah tempat buangan tidak diperlukan, termasuk juga tempat yang telah dibersihkan.

Gambar 2.5 Pembuangan Hasil Kupasan

11 | M O H A M A D A G U S F A O Z A N

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 2.5

PELAKSANAAN KONSTRUKSI SALURAN IRIGASI KALIWADAS

2.5.1 URUTAN DAN ALTERNATIF PELAKSANAAN KONSTRUKSI Pelaksanaan pekerjaan Rehab DI Kaliwadas direncanakan akan dilaksanakan bertahap sesuai dengan anggaran yang tersedia. Dengan mempertimbangkan keterbatasan kondisi hidrologi, khususnya permasalahan aliran air sungai pada musim hujan dan pengaliran irigasi yang kontinyu maka rencana pengerjaannya di buat dengan membagi giliran pembagian air sesuai dengan golongan yang telah ada, dimana ruas saluran dan yang akan dibangun pemberian airnya digilir untuk pengerjaan kontruksi dan alur yang lainnya tetap untuk pelayanan irigasi. 2.5.2 ALTERNATIF PELAKSANAAN KONSTRUKSI Pemilihan alternatif dalam pelaksanaan konstruksi sangat diperlukan dalam proses merencanakan, mengatur, memimpin, mengorganisir dan mengendalikan suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan secara optimal. Fungsi dasar dalam merencanakan alternatif dalam konstruksi terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya, dan mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek. Pelaksanaan Rehab DI Kaliwadas untuk pekerjaan saluran dan konstruksi Bendung Kaliwadas dimana jadwal pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan Operasional di lapangan maka pihak pemberi pekerjaan bisa membagi item-item pekerjaan yang perlu penanganan khusus maupun item-item pekerjaan yang bisa dikerjakan sendiri oleh daerah maupun oleh swakelola P3A setempat, dengan berkoordinasi secara berlanjut kepada pemberi pekerjaan.Tahapan pekerjaan pelaksanaan untuk pekerjaan saluran dan konstruksi Bendung Kaliwadas dilaksanakan dengan tetap menjaga operasi irigasi. Untuk pengangkutan hasil galian tanah dengan menggunakan dump truk dengan diamankan atau perlu pengaturan jalan sehingga tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan pengguna jalan lainnya. Evaluasi kemajuan pekerjaan dibandingkan dengan jadwal pelaksanaan dibuat periode mingguan dan bulanan. Bila terjadi keterlambatan pelaksanaan bagian pekerjaan harus segera ditanggulangi penyebab keterlambatan tersebut.

12 | M O H A M A D A G U S F A O Z A N

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 2.5.3 PEKERJAAN SALURAN DAN BAN...


Similar Free PDFs