Miniriset Matematika Ekonomi Universitas negeri medan 2021 Fakultas ekonomi PDF

Preview

Summary

Download Miniriset Matematika Ekonomi Universitas negeri medan 2021 Fakultas ekonomi PDF

Description

LAPORAN MINI RISET ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN, VOTALITAS PADA HARGA CABAI

Yunita Sari Nasution Fadhila Khairunnisa Mukhtar Windah Sulastri Gultom Meylia Andini

Dosen Pengampuh Mata Kuliah Kelas

: : :

: : : :

7211144002 7211144004 7213344002 7213344003

Sri Lestari Manurung, S.Pd., M.Pd Matematika Ekonomi I (b)

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021

KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan nikmatnya lah saya diberikan kesehatan untuk dapat menyelesaikan Tugas Mini Riset ini guna memenuhi penyelesaian tugas pada Mata Kuliah Matematika Ekonomi, semoga pembahasan analysis Mini Riset ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi saya sendiri ataupun pembaca. Saya menyadari bahwa makalah Mini Riset ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan kerendahan hati meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan kedepannya. Disamping itu, penulis juga tidak lupa menyampaikan terima kasih. Semoga materi yang ada di makalah Mini Riser ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Stabat, Oktober 2021

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2 DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3 BAB I ...................................................................................................................... 6 PENDAHULUAN .................................................................................................. 6 A. Latar Belakang ........................................................................................... 6 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7 C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 7 D. Manfaat ....................................................................................................... 7 BAB II .................................................................................................................... 8 LANDASAN TEORI ............................................................................................. 8 A. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 8 B. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 8 1. Cabai Merah ........................................................................................... 8 2. Teori Permintaan ................................................................................... 9 3. Kurva Permintaan ................................................................................ 11 4. Elastisitas Permintaan ......................................................................... 13 4. Votalitas ................................................................................................. 14 C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ................................................... 15 D. Keseimbangan .......................................................................................... 16 BAB III ................................................................................................................. 18 METODE PENELITIAN ................................................................................... 18 A. Metode Penelitian ..................................................................................... 18 B. Sumber Data ............................................................................................. 18

C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 18 BAB IV ................................................................................................................. 19 PEMBAHASAN .................................................................................................. 19 A. Analisis Trend .......................................................................................... 19 B. Teori analisis Permintaan ....................................................................... 20 1. Regeresi Berganda Model Cobb-Douglas .......................................... 20 2. Elastisitas Harga Permintaan .............................................................. 21 3. Elastisitas Silang Permintaan .............................................................. 21 C. Analisis Teori Penawaran ....................................................................... 22 1. Analisis Regresis Berganda Model Cobb-Douglas Fungsi Penawaran 22 2. Elastisitas Harga Penawaran .............................................................. 22 3. Elastisitas Silang Penawaran ............................................................... 22 D. Analisis Votalititas harga dalam model ARCH GARCH ..................... 23 1. Identitas dan penentuan Model ARCH GARCH .............................. 23 2. Evaluasi Modal ..................................................................................... 24 3. Perhitungan Nilai Volatilitas ............................................................... 25 E. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran ......................................... 25 BAB V ................................................................................................................... 26 PENUTUP ............................................................................................................ 26 A. Kesimpulan ............................................................................................... 26 B. Saran ......................................................................................................... 27 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai merupakan jenis tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia dengan tingkat permintaan tinggi. Harga jual cabai relative tinggi dan mempunyai banyak manfaat. Cabai mengandung capaicin dan lasparaginase yang dapat mencegah penyakit kanker. Berdasarkan penelitian terdahulu Astami (2018) diperoleh dari hasil harga cabai rawit merah, hingga bawang putih, jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap permintaan cabai rawit. Dan elastisitas harga bersifat inelastic, elastisitas bawang putih bersifat komplementer dan elastisitas pendapatan yang merupakan cabai rawit merah termasuk inferior. Keberhasilan pembangunan di sector pertanian suatu Negara mencerminkan

kemampuan

Negara

dalam

swasembada

pangan.

Ketahanan pangan pada tataran Nasional merupakan kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduk untuk memperoleh pangan. Permintaan cabai dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Permintaan domestic maupun pasa internasional terhadap hotikultura di masa mendatang memperkirakan tidak hanya bersumber dari peningkatan jumlah penduduk. Produksi cabai merah besar yang masih tergantung dengan musim, mengakibatkan adanya fluktasi jumlah produksi cabai merah antar musim panen yang menyebabkan penawaran sangat berlimpah pada saat panen raya. Harga yang rendah terjadi saat produksi yang melimpah dan sebaliknya ada saat produksi sedikit maka harga akan meninggi. Fluktasi tersebut berpengaruh pada pendapatan petani. Hasil produksi yang akan dipanen akan berpengaruh pada jumlah produksi yang ditawarkan, sedangkan penawaran akan berpengaruh pada harga. Dan akan membuat menuju ke konvergen (menuju keseimbangan).

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Teori pada Pembahasan Analisis Trend dengan metode, 2. Bagaimana Teori pada Pembahasan Analisis Permintaan pada cabai. 3. Bagaimana Teori pada Pembahasan Analisis Penawaran pada cabai. 4. Bagaimana Teori pada Pembahasan Analisis Voltalititas harga dengan model ARCH GARCH 5. Bagaimana Teori pada Pembahasan Analisis Keseimbangan dan Penawaran. C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui teori analisis pada Trend dengan metode. 2. Mengetahui teori analisis permintaan pada cabai. 3. Mengetahui teori analisis penawaran pada cabai. 4. Mengetahui teori analisis Voltalititas harga dengan model ARCH GARCH. 5. Mengetahui teori pada analisis Keseimbangan dan Penawaran. D. Manfaat 1. Menambah Pengetahuan dan Wawasan dalam pembahasan penawaran, permintaan, Voltalititas. 2. Untuk menyelesaikan tugas Matakuliah Matematika Ekonomi pada Mini.Riset.

BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Keberhasilan pendapatan di sekitar pertanian si suatu Negara harus tercerminkan oleh kemampuan Negara tersebut dalam swasembadapangan. Ketahanan pangan pada tataran nasional merupakan kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan dalam jumlah yang cukup, mutu yang layak, aman dan juga halal, yang didasarkan pada optimasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumberdaya domestic. Pembangunan ketahanan UU No. 7 Tahun 1996 pasal I tentang pangan yang dirumuskan sebagai usaha mewujudkan ketersediaan pangan bagi seluruh rumah tangga (Tambunan, 2008). Menurut Zaeroni (2016), menyebutkan bahwa sector pertanian merupakan bagi perekonomian nasional. Hal ini didukung iklim tropis yang dimiliki Negara Indonesia serta di tunjang dengan struktur tanah yang baik untuk digunakan. Lasdarwato (1999), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran Cabai, bertujuan untuk mengetahui apa yang sesungguhnya menyebabkan terjadinya fluktuasi harga cabai tersebut dengan jalan pendekatan kepada factor-faktor apa saja yang sebenarnya mempengaruhi permintaan dan penawaran cabai. Hasil penelitian menunujukkan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi permintaan cabai, yaitu pendapatan perkapita, jumlah penduduk dan harga cabai. Sedangkan fakor-faktor yang mempengaruhi permintaan cabai secara individu ialah produktivitas cabai pada musim tanam sebelumnya, curah hujan dan luas lahan cabai pada musim tanam sebelumnya. Variabel jumlah penduduk merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap permintaan cabai. B. Tinjauan Pustaka 1. Cabai Merah

Cabai merah atau Lombok merah (Capsicum annuum L), merupakan tanaman hortikultura sayur-sayuran buah semusim untuk rempah-rempah, yang diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai penyedap masakan dan penghangat badan. Kebutuhan terhadap pangan semakin meningkat sejalan dengan makin bervariasinya jenis dan menu makanan yang memanfaatkan produk ini. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga termasuk mata dagangan yang mempunyai peluang pemasaran ekspor non migas yang sangat baik (Anonim, 2008). Klasifikasi botani tanaman cabai merah besar adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantarum Divisi : spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Klas : Dicotyledoneae Sub Klas : Sympetale Ordo : Tubiflorae (Solanales) Famili : Sonalaceae Gemus : Capsicum Spesies : Capsicum annuum L Sumber: (Pudjati, 1993). Cabai merah merupakan tanaman perdu dari family terongterongan yang memiliki nama ilmiah Capasicum sp. Cabai berasal dari benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Indonesia. Cabai adalah komoditas hortikultura penting di Indonesia yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan sehari-hari. Cabai mempunyai prospek cerah sebagai komoditas yang bernilai ekonomis tinggi karena salah satu pemanfaatannya sebagai bahan baku industry, dibutuhkan setiap saat sebagai bumbu masak, berpeluang ekspor, dapat membuka kesempatan kerja dan merupakan Vitamin C (Santika, 2002). 2. Teori Permintaan Permintaan adalah jumlah yang diminta pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu dan pasar tertentu pula. Dalam pengertian

sehari-hari, permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang diminta atau dibutuhkan, atas dasar kebutuhan individu tersebut mempunyai permintaan akan barang, dimana makin banyak jumlah penduduk maka semakin besar permintaan masyarakat akan sesuatu jenis barang. Akan tetapi kenyataannya barang di pasar mempunyai nilai atau harga. Jadi, permintaan baru mempunyai arti apabila didukung oleh “daya beli” permintaan barang sehingga merupakan permintaan efektif (effective demand). Sedangkan permintaan yang hanya didasarkan atas kebutuhan saja disebut sebagai permintaan absolut/potensial (absolut/potensial demand) (Sudarsono, 1985). Hokum permintaan pada hakikatnya menyatakan : makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut, dan sebaliknya. Kedua, kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang. Pendapatan merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi pembeliannya terhadap berbagai jenis barang, dan terutama barang yang mengalami kenaikan harga (Sukirno, 2003) Menurut Sudarman (2000), ada empat factor yang mempengaruhi: a. Harga barang itu sendiri Sesuai dengan hokum permintaan, maka barang yang diminta akan berubah secara berlawanan dengan perubahan harga. b. Harga barang-barang lain yang ada kaitannya dalam penggunaan Barang-barang konsumsi pada umumnya mempunyi kaitan penggunaan antara yang satu dengan yang lain. Yang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu saling mengganti

(substituted

relation)

dan

saling

memlengkapi (complementary relation). Dua barang dikatakan mempunyai hubungan saling mengganti apabila naiknya harga salah satu barang mengakibatkan

naiknya

permintaan

terhadap

barang

yang lain.

Sedangkan dua barang dikatakan mempunyai hubungan yang saling melengkapi apabila naiknya harga salah satu

barang

mengakibatkan

turunnya

permintaan

terhadap barang yang lain. c. Penghasilan (dalam arti uang) konsumen Factor ini merupakan factor penentu yang penting dalam permintaan suatu barang. Pada umumnya, semakin besar penghasilan seseorang maka semakin besar pola permintaan seseorang terhadap suatu barang, demikian sebaliknya. d. Jumlah Konsumen Pada

umunya,

jumlah

konsumen

sangat

mempengaruhi jumlah permintaan terhadap suatu barang, semakin banyak jumlah konsumen, maka semakin banyak pula permintaan konsumen terhadap suatu barang demikian sebaliknya. 3. Kurva Permintaan Perubahan dalam jumlah yang diminta adalah pergerakan di sepanjang kurva permintaan tertentu mencerminkan perubahan dalam harga dan jumlah. Pergeseran dalam permintaan atau pergeseran dari satu kurva permintaan ke kurva lainnya, mencerminkan perubahan dalam satu atau beberapa variabel non harga dalam fungsi permintaan produk. Ketika permintaan berbanding terbalik dengan salah satu factor seperti

suku

bunga,

pengurangan

daktor

mempengaruhi

pada

peningkatan permintaan dan kenaikan factor tersebut mengarah pada penurunan permintaan (Pappas dan Mark H, 1995). Ada dua macam kurva permintaam yang dapat diturunkan, yaitu apa yang disebut ordinary demand curve dan compensated demand curve. Ordinary demand curve adalah kurva permintaan yang menghubungkan perubahan harga dengan perubahan jumlah barang

total (baik efek substitusi maupun efek pendapatan). Sedangkan compensated

demand

curve

adalah

kurva

permintaan

yang

menghubungkan perubahan harga dengan perubahan jumlah barang akibat efek substitusi saja. Kemiringan (slope) dari suatu kurva permintaan menggambarkan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan harga. Sedangkan landau suatu kurva permintaan semakin besar perubahan jumlah barang yang diminta jika harga naik dan turun.

Dari gambar tersebut bahwa turunnya harga dari P1 ke P2 mempunyai pengaruh yang tidak sama terhadap jumlah barang yang diminta untuk kurva permintaan D1 dan D2. Untuk kurva D1, jumlah barang yang diminta bertambah sebanyak Q1Q2, sebanyak Q1Q3. Dapat disimpulkan bahwa semakin landai permintaan semakin besar respon permintaan terhadap perubahan harga (Burhan, 2006)

Kurva permintaan akan bergeser kekanan atau kekiri, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam gambar, terdapat perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor bukan harga. Sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai factor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan ini akan menyebabkan kurva permintaan pindah kekanan atau kekiri (Sukirno, 2003). 4. Elastisitas Permintaan Elastisitas dapat diukur dengan dua cara yang berbeda, ada yang disebut elastisitas titik dan elastisitas busur. Elastisitas titik mengukur elastisitas di titik tertentu di sebuah fungsi. Konsepnya dipergunakan untuk

mengukur

pengaruh

terhadap

variabel

dependen

titik

dipergunakan untuk mengukur pengaruh terhadap variabel dependen Y dari sebuah perubahan yang sangat kecil atau marginal dalam variabel X. elastisitas umumnya bervariasi di titik-titik yang berbeda di sepanjang sebuah fungsi. Untuk menilai pengaruh perubahan berskala besar dalam X, konsep elastisitas busur digunakan. Elastisitas busur mengukur elastisitas rata-rata di sepanjang kisaran tertentu dari sebuah fungsi (Pappas dan Mark H, 1995). Ukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara permintaan dengan factor yang mempengaruhinya ialah elastisitas permintaan. Elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi:

1. Elastisitas harga 2. Elastisitas pendapatan 3. Elastisitas silang 4. Votalitas Pusdatin (2016) menyebutkan bahwa kenaikan harga cabai pada musim tertentu cukup signifikan sehingga memengaruhi tingkat inflasi. Harga komoditas dapat dijadikan sebagai leading indicator inflasi karena harga komoditas mampu merespons secara cepat goncanngan yang terjadi dalam perekonomian secara umum (shock) dan peristiwa lain yang menghambat jalur distribusi, komoditas (non-economic shock)(Furlong dan Ingenitop 1996). Khususnya terjadi pada komoditas pertanian dan industry dimana komoditas yang sangat sensitive terhadap perubahan dan ketidakpastian makroekonomi (Joets et al, 2017). Guncangan pada produksi dan harga disebabkan karena perubahan pendapatan, perubahan harga komoditas substitusi, dan pergeseran setara (Gilbert and Morgan 2010). Guncangan menyebabkan votalitas harga di pasar, tidak secara otomatis menstabilkan guncangan harga yang terjadi. Oleh karena itu diperlukan intervensi pemerintah untuk meningkatkan kepekaan petani terhadap perubahan pasar (Huffaker et al. 2016). Fluktasi harga cabai akan mempengaruhi efektivitas kebijakan stabilitas harga komoditas pertanian. Sebagai salah satu kebutuhan pok yang diterapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang penetapan dan penyimpangan Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, maka Pemerintah melakukan upaya menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sepanjang waktu. Beberapa penelitian mengkaji votalitas harga cabai,

yaitu

Anwarudiansyah et al, (2015) yang melakukan kajian secara deskriptif dan Nauly (2016) dengan pendekatan koefisien keberagaman. Berbeda

dengan dua penelitian, penelitian ini menggunakan pendekatan ARCH (autogressive conditional heteroscedacity)

GARCH (generalized

autoregressive conditional heteroscedacity). Engle (2001) dan Diebold (2004) menjelaskan bahwa pendekatan ini tepat diterapkan pada data yang tidak memenuhi asumsi homoskedasitas terutama pada pasar komoditas yang memiliki fluktasi harga mengerombol. Apabila adanya perubahan lingkungan strategis tersebut maka dipandang perlu menggunakan data terbaru. C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah Kerangka permintaan digunakan untuk mengukur keinginan pembeli dalam suatu pasa. Factor-faktor yang diduga mempengaruhi permintaan cabai merah diantaranya:

1. Harga Cabai Merah (X1) Mem...