Modul-10-senyawa-hidrokarbon PDF

Title Modul-10-senyawa-hidrokarbon
Author Angger L
Pages 21
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 33
Total Views 951

Summary

MODUL 10 Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2 I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar fungsi gugus dan senyawa makromolekul. II. Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrok...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Modul-10-senyawa-hidrokarbon angger l

Related papers Makalah hidrokarbon dan minyak bumi.docx Hidayat ul Islamiyah

HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI selvia rahmawat i HHC HHHC C HHHHHHC C C HHC HHH Iqbal Adam

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

MODUL 10

Satuan Pendidikan : SMA SEDES SAPIENTIAE JAMBU Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/2

I. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar fungsi gugus dan senyawa makromolekul. II. Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon. 2. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya. III. Indikator 1. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon melelui percobaan. 2. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. 3. Membedakan atom C primer, sekunder, tertier, dan kuarterner. 4. Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan. 5. Memberi nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna. 6. Menyimpulkan hubungan titik didih senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif dan strukturnya. 7. Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena, dan alkuna. 8. Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, dan fungsi) atau isomer geometris (cis dan trans). 9. Mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam. 10. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi. 11. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. 12. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. 13. Menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan. IV. Materi Pokok : Hidrokarbon dan Minyak Bumi V. Sub Materi Pokok : A. Struktur Senyawa Hidrokarbon B. Senyawa Hidrokarbon C. Sifat-sifat Senyawa Hidrokarbon D. Keisomeran Senyawa Hidrokarbon E. Minyak Bumi A. Struktur Senyawa Hidrokarbon Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri dari unsur penyusun Hidrogen (H) dan Karbon (C) saja. Contoh : CH4 ; C2H2 ; C10H20 dan sebagainya 1. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon a. Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi.

Modul Kimia Kelas X

SMA Sedes Sapientiae Bedono

b. Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen yang relatif kuat. c. Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. d. Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). e. Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu : rantai lurus, bercabang dan melingkar (siklik). 2. Kedudukan Atom Karbon Dalam senyawa hidrokarbon, kedudukan atom karbon dapat dibedakan sebagai berikut :  Atom C primer :atom C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain  Atom C sekunder :atom C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain  Atom C tersier :atom C yang mengikat langsung 3 atom C yang lain  Atom C kuarterner :atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang lain Contoh :

CH3 1o

CH2 2o

CH2 2o

1o/ 2o C2H5 o 4o 3 C C CH3 1o CH3 CH3 1o 1o

Keterangan : 1o = atom C primer ( ada 5 ) 2o = atom C sekunder ( ada 3 ) 3o = atom C tersier ( ada 1 ) 4o = atom C kuarterner ( ada 1 ) Salah satu sifat khas atom karbon yaitu dapat membentuk 4 ikatan kovalen dari elektron valensinya (elektron yang terdapat di kulit terluar yang digunakan untuk membentuk ikatan) dan dapat membentuk rantai karbon. Dengan sifat inilah senyawa yang dapat dibentuk oleh atom H dan C menjadi sangat banyak. │ ─C─ │ │ │ │ │ ─ C ─ C ─ C─ C ─ membentuk rantai karbon membentuk 4 ikatan kovalen │ │ │ │ Jenis ikatan antar atom C : a. Ikatan tunggal Disebut ikatan tunggal jika hanya satu pasang elektron ikatan yang terjadi antara dua atom C yang berikatan │ │ ─ C─ C ─ │ │ b. Ikatan rangkap dua Disebut ikatan rangkap dua jika ada dua pasang elektron ikatan yang terjadi antara dua atom C yang berikatan

Modul Kimia Kelas X

SMA Sedes Sapientiae Bedono

─ C=C ─ │ │ c. Ikatan rangkap tiga Disebut ikatan rangkap tiga jika ada tiga pasang elektron ikatan yang terjadi antara dua atom C yang berikatan ─ C≡C ─ Berdasarkan jenis ikatan yang dibentuk sesama atom C dalam rantai karbon, maka senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi dua yaitu : 1.) Senyawa hidrokarbon jenuh Senyawa hidrokarbon jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom C dalam rantai karbon semuanya berupa ikatan tunggal 2.) Senyawa hidrokarbon tidak jenuh Senyawa hidrokarbon tidak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom C dalam rantai karbon semuanya berupa ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga.

Latihan : Kelompokkan senyawa hidrokarbon di bawah ini ke dalam senyawa hidrokarbon jenuh atau tidak jenuh ! Rumus senyawa CH4 C2H6 C5H12 C2H4 C3H6 C5H10 C2H2 C3H4 C5H8

Kelompok hidrokarbon ………………………………… ………………………………… ………………………………… ………………………………… ………………………………… ………………………………… ………………………………… ………………………………… …………………………………

B. Senyawa Hidrokarbon Senyawa hidrokarbon dibagi menjadi 3 : Alkana, Alkena dan Alkuna

Modul Kimia Kelas X

SMA Sedes Sapientiae Bedono

1. Alkana Senyawa hidrokarbon yang semuanya berikatan tunggal disebut Alkana. Secara umum senyawa alkana dapat dirumuskan : CnH2n+2 Kenaikan panjang rantai dalam senyawa alkana selalu berselisih CH2. Kenaikan panjang rantai dengan selisih sama disebut deret homolog. Deret homolog alkana beserta namanya dapat dilihat dalam tabel berikut : Rumus molekul Nama senyawa CH4 Metana C2H6 Etana C3H8 Propana C4H10 Butana C5H12 Pentana C6H14 Heksana C7H16 Heptana C8H18 Oktana C9H20 Nonana C10H22 Dekana Senyawa alkana seperti dalam tabel di atas dapat berupa rantai bercabang dan rantai tidak bercabang Contoh alkana rantai tidak bercabang (lurus) : CH3─CH2─CH2─ CH2─ CH2─ CH3 Contoh alkana rantai bercabang : CH3 CH3 │ │ CH3─ CH2─ C─ CH2─ CH─ CH3 │ CH3 Deret Alkil Alkil adalah alkana yang kehilangan satu atom H Rumus umum alkil adalah : CnH2n+1 Alkil bukan merupakan senyawa tetapi berupa gugus yang menempel dalam rantai senyawa hidrokarbon berupa rantai cabang. Rumus gugus alkil dan namanya dapat dilihat dalam tabel berikut : Rumus gugus Nama gugus -CH3 Metil -C2H5 Etil -C3H7 Propil -C4H9 Butil -C5H11 Pentil / amil -C6H13 Heksil -C7H15 Heptil -C8H17 Oktil -C9H19 Nonil -C10H21 Dekil

Modul Kimia Kelas X

SMA Sedes Sapientiae Bedono

Tata nama senyawa Alkana Tata nama senyawa alakana dibagi menjadi dua yaitu senyawa alkana rantai lurus dan rantai bercabang. 1. Tata nama Alkana rantai lurus : Nama senyawa dituliskan dengan urutan sebagai berikut : “ normal (n)-Alkana” Keterangan : Alkana = adalah nama pada deret homolog alkana sesuai dengan jumlah atom C nya Contoh : CH3─CH2─CH2─ CH2─ CH2─ CH3 n-heksana 2. Tata nama Alkana rantai bercabang Langkah penamaan senyawa alkana rantai bercabang adalah sebagai berikut ; a. Tentukan rantai utama yaitu rantai karbon terpanjang yang memiliki jumlah C paling banyak . Jika terdapat beberapa pilihan rantai utama, pilihlah rantai yang memiliki jumlah cabang yang lebih banyak. Selain rantai utama disebut rantai cabang b. Penomoran atom C rantai utama Prioritas penomoran atom C rantai utama adalah sebagai berikut : 1) Penomoran atom C dimulai dari salah satu ujung rantai yang paling dekat dengan letak cabang sehingga cabang terletak di nomor yang terkecil CH3 CH3 1 2 3│ 4 5│ 6 CH3─ CH2─ C─ CH2─ CH─ CH3 6 5 4 2 1 │ 3 CH3 Rantai utama misalnya adalah rantai C yang diarsir dengan jumlah C = 6 Penomoran atom C pada rantai tersebut harus dimulai dari kanan, karena nomor cabang jika dimulai dari kiri adalah nomor 3, 3 dan 5 sedangkan jika dimulai dari kanan nomor cabang adalah 2, 4 dan 4 2) Jika jumlah nomor cabangnya sama, pilihlah penomoran yang mengandung nomor cabang yang terkecil CH3 CH3 1 2 3│ 4 5 6│ 7 CH3─ CH2─ C─ CH2─ CH2─CH─CH3 7

6

5

4

3

2

1

CH3 Pada senyawa di atas, bila penomoran dimulai dari kanan cabang berada di nomor 2, 5 dan 5, jumlah nomor cabang adalah (2 + 5 + 5) = 12. Jika penomoran dimulai dari kiri, cabang berada di nomor 3, 3 dan 6, jumlah nomor cabang (3 + 3 + 6) = 12. Berarti jumlah nomor cabang baik dimulai dari kiri maupun dari kanan sama, oleh karena itu penomoran dipilih yang mengandung nomor terkecil, yaitu 2. Jadi penomoran atom C rantai utama pada senyawa di atas adalah dari kanan. 3) Jika jumlah nomor cabang sama, nomor terkecilnya juga sama, pilihlah cabang besar terletak di nomor kecil C2H5 CH3 1 2 3│ 4 5│ 6 7 CH3─ CH2─ CH─ CH2─ CH─ CH2─CH3 7

Modul Kimia Kelas X

6

5

4

3

2

1

SMA Sedes Sapientiae Bedono

Pada senyawa diatas, letak cabang jika dimulai dari kiri dan kanan sama yaitu berada di nomor 3 dan 5, sehingga jumlah nomor cabangnya sama dan nomor terkecilnya juga sama. Dengan demikian penomoran menggunakan prioritas ketiga yaitu cabang besar berada di nomor kecil. Jadi penomoran dimulai dari kiri karena cabang C2H5 lebih besar daripada cabang CH3 c. Penulisan nama senyawa Nama senyawa ditulis dengan urutan : “Nomor cabang nama cabang nama rantai utama” Nama cabang menggunakan nama alkil yang sesuai jumlah atom C-nya Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama penyebutan nama cabang digabung dengan memberi awalan di untuk 2, tri untuk 3, tetra untuk 4, penta untuk 5 dan seterusnya tetapi nomor cabang tetap harus dituliskan.jika terdapat cabang yang berbeda, penulisannya diurutkan abjad huruf depan nama cabangnya Nama rantai utama menggunakan nama deret alkana yang sesuai jumlah atom C-nya Nomor cabang harus ditulis secara keseluruhan meskipun terletak pada atom c yang sama (nomor cabang sama) Contoh : C2H5 CH3 1 2 3│ 4 5│ 6 CH3─ CH2─ C─ CH2─ CH─ CH3 6 5 4 2 1 │ 3 CH3 3 etil 2,3 dimetil heksana CH3

CH3 6│ 7 CH3─ CH2─ C─ CH2─ CH2─CH─CH3 7 6 3 2 1 │5 4 CH3 2,5,5 trimetil heksana 1

2

3│

4

5

C2H5

CH3 5│ 6 7 CH3─ CH2─ CH─ CH2─ CH─ CH2─CH3 1

2

3│

4

7

6

5

4

3

2

1

3- etil -5-metil heptana Latihan : Berilah nama senyawa alkana dengan rumus struktur sebagai berikut : CH3─ CH─ CH2─ CH─ CH2─ CH2─CH3 │ │ C2H5 C2H5 …………………………………. 2. Alkena Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki satu buah ikatan rangkap dua.

Modul Kimia Kelas X

SMA Sedes Sapientiae Bedono

Secara umum alkena dirumuskan : CnH2n Deret homolog alkena dapat dituliskan sebagai berikut ; Rumus Nama C2H4 Etena C3H6 Propena C4H8 Butena C5H10 Pentena C6H12 Heksena C7H14 Heptena C8H16 Oktena C9H18 Nonena C10H20 Dekena Tata nama senyawa alkena Penulisan nama senyawa alkena hampir sama dengan tata nama senyawa alkana. Senyawa alkena tidak mengenal senyawa normal, jadi penamaannya seperti tata nama alkana bercabang. Langkah penamaan alkena adalah sebagai berikut : 1. Penentuan rantai utama Rantai utama adalah rantai terpanjang yang meliputi ikatan rangkap dua CH3 C2H5 │ │ CH3─ CH2─ C─ CH2─ C = CH2 │ CH3 Rantai utama dipilih seperti rantai yang diarsir, meskipun ada rantai yang lebih panjang, karena rantai yang diarsir itulah rantai terpanjang yang meliputi ikatan rangkap dua. Sedangkan rantai yang lebih panjang tidak meliputi ikatan rangkap dua. 2. Penomoran atom C rantai utama Atom C rantai utama diberi nomor dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap dua. Jika nomor ikatan rangkap dimulai dari kiri dan kanan sama prioritas penomorannya mengikuti penomoran seperti pada alkana CH3 C2H5 │ │ CH3─ CH2─ C─ CH2─ C = CH2 6 5 4 2 1 │ 3 CH3 3. Penulisan nama dilakukan denganurutan sebagai berikut : “ Nomor cabang nama cabang nomor ikatan rangkap nama rantai utama” Nama cabang ditulis dengan nama alkyl sesuai jumlah atom C Nomor ikatan rangkap dituliskan nomor atom C berikatan rangkap yang kecil Nama rantai utama dituliskan dengan nama deret homolog alkena yang sesuai dengan jumlah atom C-nya Contoh : CH3 C2H5 │ │ CH3─ CH2─ C─ CH2─ C = CH2 6 5 4 2 1 │ 3 CH3 2-etil -4,4- dimetil -1- heksena

Modul Kimia Kelas X

SMA Sedes Sapientiae Bedono

Latihan : Berilah nama senyawa alkena berikut : CH3─ CH─ CH2─ CH─ CH2─ CH=CH2 │ │ C2H5 C2H5 3. Alkuna Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai satu buah ikatan rangkap tiga Secara umum alkuna dituliskan : CnH2n-2 Deret homolog alkena dapat dituliskan sebagai berikut ; Rumus Nama C2H2 Etuna C3H4 Propuna C4H6 Butuna C5H8 Pentuna C6H10 Heksuna C7H12 Heptuna C8H14 Oktuna C9H16 Nonuna C10H18 Dekuna Tata nama senyawa alkuna Penamaan senyawa alkuna sama dengan tata nama senyawa alkena, tetapi nama rantai utama menggunakan deret homolog alkuna Contoh : C2H5 CH3 │ 1 2 3 4 5│ 6 7 CH ≡ C ─ CH─ CH2─ CH─ CH2─CH3 3-etil-5-metil-1-heptuna Latihan : Beri nama senyawa alkuna berikut ini! CH3 C2H5 │ │ CH≡ C─ C─ CH2─ CH ─ CH3 │ CH3 C. Sifat Senyawa Hidrokarbon Sifat senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi dua, yaitu sifat fisis dan sifat kimia 1. Sifat fisis senyawa hidrokarbon a. Kelarutan Senyawa hidrokarbon (alkana, alkena dan alkuna) adalah senyawa yang bersifat non polar, sehingga kelarutannya akan baik jika berada pada pelarut senyawa yang juga non polar (alkohol dan eter).Kelarutannya dalam air akan dipengaruhi oleh besarnya massa molekul relatif (Mr). Semakin besar Mr senyawanya, makin kecil kelarutannya dalam air.

Modul Kimia Kelas X

SMA Sedes Sapientiae Bedono

b. Titik didih Titik didih senyawa hidrokarbon (alkana, alkena dan alkuna) adalah besarnya energi yang diperlukan untuk melepaskan molekul senyawa tersebut dari lingkungannya yang berwujud cair sehingga menjadi berwujud gas. Besarnya titik didih senyawa hidrokarbon akan semakin tinggi jika Mr senyawa semakin besar. Berikut adalah tabel titik didih senyawa hidrokarbon: Alkana Metana Etana Propana Butana

TD (0C) -1,63 -88,5 -42 -0,4

Alkena

TD (0C)

Alkuna

Etena Propena Butena

-168,9 -185,1 -87,2

Etuna Propuna Butuna

TD (0C) -83,8 -23,1 8,2

Senyawa hidrokarbon yang memiliki isomer titik didihnya akan semakin tinggi jika rantai utamanya semakin panjang Berikut contoh data titik didih senyawa yang memiliki isomer : Nama senyawa n-heksana 2-metil pentana 3-pentana 2,2-dimetil butana 3,3-dimetil butana

Titik didih (0C) 69 60 63 50 58

2. Sifat kimia senyawa hidrokarbon Sifat kimia senyawa hidrokarbon berhubungan dengan kereaktifannya terhadap pereaksi tertentu. Beberapa reaksi kimia pada senyawa hidrokarbon adalah sebagai berikut : a. Reaksi oksidasi Reaksi oksidasi pada senyawa hidrokarbon adalah reaksi suatu hidrokarbon dengan oksigen menghasilkan CO2 dan H2O Contoh : C5H12 + 8 O2 → 5 CO2 + 6 H2O C4H8 + 6 O2 → 4 CO2 + 4 H2O C3H4 + 4 O2 → 3 CO2 + 2 H2O b. Reaksi substitusi pada alkana Reaksi substitusi adalah pergantian satu atom H pada alkana dengan satu buah atom lain Contoh : CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl c. Reaksi adisi Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap. Reaksi ini hanya berlaku pada senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap (alkena dan alkuna) Reaksi adisi dapat terjadi dengan menggunakan pereaksi : 1) Adisi dengan H2 Adisi alkena dengan H2 membentuk alkana Contoh :

Modul Kimia Kelas X

SMA Sedes Sapientiae Bedono

C2H4 + H2 → C2H6 Adisi alkuna dengan H2 menghasilkan alkena Contoh : C2H2 + H2 → C2H4 2) Adisi dengan halogen (F2 ; Cl2 ; Br2 ; I2) Adisi alkena dengan halogen Contoh : C2H4 + Cl2 → C2H4Cl2 Adisi alkuna dengan halogen Contoh : C2H2 + I2 → C2H2I2 3) Adisi dengan asam halida (HCl ; HBr ; HI) Adisi dengan menggunakan asam halida mengikuti aturan Markovnikov sebagai berikut : ” atom H dari asam akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang mengikat atom H lebih banyak” Adisi alkena dengan asam halida Contoh : CH3 – CH = CH2 + HBr → CH3 – CH – CH3 │ Br Adisi alkuna dengan asam halida Contoh : CH3 – C ≡ CH + HCl → CH3 – C = CH + HCl → CH3 – CCl2 – CH3 │ │ Cl H d. Reaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan. Dapat juga didefinisikan sebagai pengubahan ikatan jenuh (tunggal) menjadi ikatan tak jenuh (rangkap) dengan cara menghilangkan atom-atom. Reaksi eliminasi hanya terjadi pada senyawa alkana. Contoh : CH3 – CH2 – CH2 – CH3 → CH3 – CH2 – CH = CH2 + H2 (g) e. Polimerisasi Adalah reaksi penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul yang besar. Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi disebut monomer, sedangkan hasilnya disebut polimer. Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi. Prosesnya sebagai berikut : 1.) Mula-mula ikatan rangkap terbuka, sehingga terbentuk gugus dengan 2 elektron tidak berpasangan. 2.) Elektron-elektron yang tidak berpasangan tersebut kemudian membentuk ikatan antar gugus, sehingga membentuk rantai. D. Isomer Senyawa Hidrokarbon Isomer adalah senyawa dengan rumus molekul sama tetapi memiliki perbedaan seperti misalnya bentuk rangkanya, letak ikatan rangkapnya, dan jenis ikatan rangkapnya maupun berbeda jika ditinjau dari segi keruangannya. 1. Isomer struktur

Modul Kimia Kelas X

SMA Sedes Sapientiae Bedono

Yaitu senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki rumus struktur yang berbeda. Isomer ini berlaku untuk alkana, alkena maupun alkuna Contoh : C4H10 memiliki struktur yang mungkin adalah : CH3 – CH2 – CH2 – CH3 CH3 – CH – CH3 │ CH3 Jadi C4H10 memiliki isomer 2 buah

C4H8 memiliki struktur yang mungkin adalah : CH2 = CH – CH2 – CH3 dan CH2 = C – CH3 │ CH3 Jadi C4H8 mempunyai 2 buah isomer struktur. C4H6 memiliki struktur yang mungkin adalah : CH ≡ C – CH2 – CH3 saja.Jadi C4H6 hanya memiliki 1 buah isomer struktur 2. Isomer Posisi Yaitu senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki letak ikatan rangkap yang berbeda. Jadi isomer posisi hanya dimiliki oleh alkena dan alkuna saja. Contoh : a) C4H8 memiliki posisi atau letak ikatan rangkap yang mungkin adalah : CH2 = CH – CH2 – CH3 atau CH3 – CH2 – CH = CH2 atau CH2 = C – CH3 │ CH3 Ditinjau dari letak ikatan rangkapnya sama yaitu ikatan rangkap berada di atom C nomor 1 CH3 - CH = CH – CH3 ikatan rangkap berada di atom C nomor 2 Jadi C4H8 memiliki dua buah isomer posisi. b) C4H6 memiliki posisi atau letak ikatan rangkap yang mungkin adalah : CH ≡ C – CH2 – CH3 ikatan rangkap berada di atom C nomor 1 CH 3 - C ≡ C – CH3 ikatan rangkap berada di atom C nomor 2 Jadi C4H6 memiliki isomer posisi sebanyak 2 buah 3. Isomer fungsi Yaitu senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi memiliki jenis ikatan rangkap yang berbeda.Isomer ini hanya dimiliki oleh alkuna Contoh : C4H6 memiliki jenis ikatan rangkap yang mungkin adalah : CH ≡ C – CH2 – CH3 dan CH2 = C = CH – CH3 atau CH2 = CH – CH = CH2 Isomer ini tidak menambah jumlah isomer,tetapi hanya diketahui bahwa isomer fungsi alkuna adalah alkadiena. 4. Isomer geometri (isomer cis dan trans)

Modul Kimia Kelas X

SMA Sedes Sapientiae Bedono

Yaitu senyawa yang memiliki rumus molekul sama tetapi secara keruangan memiliki posisi yang berbeda . Senyawa yang memiliki isomer geometri terjadi hanya pada alkena. Syarat senyawa alkena yang memiliki isomer geometri adalah atom C berikatan rangkap dua yang mengikat dua jenis atom atau gugus yang berbeda tetapi sama untuk kedua atom C berikatan rangkap tersebut. Perhatikan contoh berikut : CH3 – C = C – CH3 │1 │2 H H Keterangan : Atom C nomor 1 dan nomor 2 sama-sama mengikat dua gugus yang sama, tetapi dua gugus yang diikat oleh atom C nomor 1 berbeda (CH3 dan H) Senyawa yang demikian memiliki isomer geometri CH3 – C = C – CH3 H – C = C – CH3 │1 │2 │ │ H H CH3 H Cis trans V. Uji diri 1. Kelompokkan senyawa berikut termasuk senyawa hidrokarbon jenuh atau tidak jenuh ! Rumus Jenuh Tidak Jenuh senyawa CH4 C5H10 C3H8 C7H12 2. Tentukan nama senyawa berikut :

a.

C2H5 │ CH3- CH2-CH2-C-CH2-CH-CH2-CH3 │ │ CH3 CH3
...


Similar Free PDFs