Modul 6 Pilihan KATA ( Diksi) lorem ipsum PDF

Title Modul 6 Pilihan KATA ( Diksi) lorem ipsum
Author Anonymous User
Course Bahasa Indonesia
Institution Universitas Mercu Buana Jakarta
Pages 14
File Size 327.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 839
Total Views 1,031

Summary

1MODUL PERKULIAHAN( U002100009)B AHASAINDONESIAPILIHAN KATA (DIKSI)BAHASA INDONESIAFakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Drs. Sumardi., M.06Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS) Materi perkuliahan ini membahas diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia. Adapun f...


Description

MODUL PERKULIAHAN

(U002100009) BAHASA INDONESIA PILIHAN KATA (DIKSI) BAHASA INDONESIA

Abstrak

Sub-CPMK (lihat di RPS)

Materi perkuliahan ini membahas diksi atau pilihan kata dalam bahasa Indonesia. Adapun fokus pembahasannya adalah pada prinsip-prinsip pemilihan diksi dalam bahasa Indonesia

Fakultas Ilmu Komputer

Program Studi Sistem Informasi

1. Mampu menjelaskan pengertian diksi 2. Mampu menjelaskan dan memberikan contoh perubahan makna 3. Mampu menjelaskan dan memberikan contoh kata denotasi dan konotasi 4. Mampu menjelaskan dan memberikan contoh perluasan dan penyempitan makna Disusun Oleh Tatap Muka 5. Mampu menjelaskan dan memberikan contoh Drs. makna umum Sumardi., M.Pd. dan makna khusus

06

A.

Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik, dalam hal ini mahasiswa, serta menunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Oleh sebab itu, pentingnya mata kuliah bahasa Indonesia dipelajari disemua fakultas dari bidang ilmu mana pun di Indonesia. Sebagai alat komunikasi manusia, bahasa merupakan suatu sistem yang bersifat sistematis dan sekaligus sistematis (Chear, 2018: 4). Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, menggunakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Kualitas bahasa seseorang tergantung pada kuantitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang dimiliki maka akan besar pula kemampuan seseorang untuk terampil berbahasa. Pada hakikatnya keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling tinggi di antara keterampilan lainnya. Keterampilan menulis merupakan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis digunkan untuk sebuah karangan yang menceritakan sesuatu. Karangan itu sendiri memiliki macam antara lain, karangan narasi, argumentasi, deskripsi, dan eksposisi (Wardani, 2020: 70) Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang memerlukan proses latihan yang rutin untuk mencapai kepiawaiannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sujanto (2000, h.60) yang memaparkan bahwa keterampilan menulis dapat tumbuh dengan latihan-latihan guna mengatasi kecemasan dan kebimbangan untuk mewujudkan kepercayaan pada diri sendiri. Oleh demikian, pentingnya seorang penulis memahami diksi dengan baik. Pendapat lain tentang menulis juga diungkapkan oleh Keraf, (2010: 21). Dalam menulis, penulis menuangkan ide pokok pikiranya, selain itu penulis juga harus menggunakna bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik itu penggunaan diksi atau pilihan kata ataupun majas atau gaya bahasa. Pemilihan kata lebih luas daripada sekedar rangkaian kata-kata. Pilihan kata bukan saja digunakan untuk kata-kata mana yang perlu digunakan dalam mengungkapkan suatu ide atau gagasan, melainkan juga meliputi 2021

2

Bahasa Indonesia // Pilihan K Kata ata (Diksi) Drs. Sumardi, M.Pd.

Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/

persoalan majas (gaya bahasa) dan idiom (ungkapan) dalam kalimat. Hal yang paling penting dalam rangkaian kata-kata tadi adalah pengertian yang tersirat di balik kata yang digunakna.

B.

Pengertian Diksi

Widyamartaya (dalam Hardiato, 2017:89) menyatakan diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikannya, dan kemampuan tersebut hendaknya disesuaikan dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca. Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efekefek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Gorys Keraf (2007) mengemukakan beberapa poin penting tentang diksi. (1) Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. (2) Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. (3) Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa. Mustakim (1994:42-56) mengemukakan beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam mengungkapkan beberapa gagasan, yaitu sebagai berikut, 1) Ketepatan, yaitu berkaitan dengan kemampuan memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan gagasan tersebut dapat diterima secara tepat oleh pembaca atau pendengar. 2) Kecermatan, yaitu berkaitan dengan kemampuan memilih kata yang benarbenar diperlukan untuk mengungkapkan gagasan tertentu. 3) Keserasian, yaitu berkaitan dengan kemampuan mengungngkapkan kata-kata yang sesuai dengan konteks pemakainya. 4) Kelaziman, yaitu berkaitan dengan hubungan antarmakna kata.

2021

3

Bahasa Indonesia // Pilihan K Kata ata (Diksi) Drs. Sumardi, M.Pd.

Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/

Dengan demikian, ketepatan diksi mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasa-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dirasakan oleh penulis. Oleh sebab itu, persoalan ketepatan diksi akan menyangkut masalah makna kata-kata seseorang. Ketepatan, kesesuaian, dan kelaziman penggunaan kata-kata dalam sebuah kalimat sangat diutamakan, ketepatan menyangkut makna kata sebuah kalimat untuk mengungkapkan sebuah gagasan. Sementara kesesuaian yang dimaksud kecocokan kata-kata yang dipakai dalam kesempatan atau situasi dan keadaan pembaca. Kelaziman berkaitan dengan penggunaan kata-kata di dalam tulisan sesuai dengan yang digunakan oleh masyarakat pembaca sehingga karya tersebut dapat dimengerti. Dengan demikian, diksi adalah pilihan kata yang menyangkut ketepatan, keserasian, dan kelaziman penggunaan kata. Diksi yang tepat akan memberikan pengetian yang tepat pula. Apabila suatu kata yang digunakan dapat mewakili suatu maksud, penggunaan diksi tersebut dapat dikatakan sudah baik. Berkaitan dengan hal ini, lebih lanjut Mustakim (1993:71) mengemukakan penjelasan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kata adalah sebagai berikut. Ketepatan pilihan kata paling tidak melibatkan tiga komponen, yaitu komponen bentuk, makna, dan situasi. Ketiga komponen ini pada dasarnya saling berkaitan. Oleh sebab itu, komponen bentuk yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan situasi penggunaanya agar dapat mendukung makna yang tepat. Jadi, komponen situasi cenderung menuntut antara bentuk kata dan maknanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pemilihan dan pemakaian kata oleh pengarang dengan mempertimbangkan aspek makna kata yaitu makna denotatif dan makna konotatif sebab sebuah kata dapat menimbulkan berbagai pengertian.

C.

Fungsi Diksi Dalam pandangan Keraf (1984), sepuluh hal yang perlu diperhatikan penulis agar

pilihan kata yang tepat sesuai dengan konteks dan tujuannya. Kesepuluh hal tersebut merupakan fungsi diksi itu sendiri. Berikut paparan lebih lanjut fungsi-fungsi diksi. a.

Bedakan secara Cermat Kata yang Bermakna Denotasi dan Konotasi Dalam menulis karya ilmiah, penulis harus memperhatikan konteks penulisannya

sehingga tidak terjadi kesalahan pemilihan kata. Jika penulis hanya menginginkan pengertian dasar, ia harus memilih makna yang denotatif; kalau penulis menghendaki 2021

4

Bahasa Indonesia // Pilihan K Kata ata (Diksi) Drs. Sumardi, M.Pd.

Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/

reaksi emosional tertentu, ia harus memilih kata konotatif sesuai dengan sasaran yang akan dicapainya itu. b. Bedakan secara Cermat Kata-kata yang Hampir Bersinonim Kata-kata yang bersinonim tidak selalu memiliki distribusi yang saling melengkapi. Karena itu, penulis atau pembicara harus berhati-hati memilih kata dari sekian sinonim yang ada untuk menyampaikan apa yang diinginkannya, sehingga tidak timbul interpretasi yang berlainan. c. Hindari Kata-kata Ciptaan Sendiri Bahasa selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan dalam masyarakat. Perkembangan bahasa terutama tampak dari penambahan kosa kata baru namun hal itu tidak berarti bahwa setiap orang boleh menciptakan kata baru seenaknya. Kata baru biasanya muncul untuk pertama kali karena dipakai oleh orang terkenal atau pengarang terkenal. Bila anggota masyarakat lain menerima kosa kata itu, maka kata itu lama-kelamaan akan menjadi milik masyarakat. Neologisme atau kata baru atau penggunaan sebuah kata lama dengan makna dan fungsi yang baru termasuk dalam kelompok ini. d. Bedakan Kata-kata yang Mirip dalam Ejaan Bila penulis sendiri tidak mampu membedakan kata-kata yang mirip ejaannya itu, maka akan membawa akibat yang tidak diinginkan, yaitu salah paham. Kata-kata yang mirip dalam tulisannya itu misalnya: bahwa—bawah—bawa, interferensi—inferensi, karton—kartun, preposisi—proposisi, korporasi—koperasi, dan sebagainya. e. Waspada terhadap Penggunaan Akhiran Asing Perhatikan penggunaan: favorable—favorit, idiom—idiomatik, progres—progresif, kultur— kultural, dan sebainya. f.

Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis Contohnya sebagai berikut; ingat akan bukan ingat terhadap; berharap, berharap

akan,

mengharapkan

bukan

mengharap

akan;

berbahaya,

berbahaya

bagi,

membahayakan sesuatu bukan membahayakan bagi sesuatu; takut akan, bukan menakuti sesuatu (lokatif). g. Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus membedakan kata umum dan kata khusus. Kata khusus lebih tepat dalam menggambarkan sesuatu daripada kata umum.

2021

5

Bahasa Indonesia // Pilihan K Kata ata (Diksi) Drs. Sumardi, M.Pd.

Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/

h. Mempergunakan kata indria yang menunjukkan persepsi yang khusus. i.

Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.

j.

D.

Memperhatikan kelangsungan pilihan kata

Jenis Diksi Diksi mempunyai peranan penting agar dapat diketahui oleh masyarakat.

Penggunaan diksi yang baik adalah yang sesuai dengan konteksnya. Menurut keraf (dalam Reskian, 2018: 5, dalam Wardani, 2020: 70-73) bahwa macam-macam diksi terdiri atas: 1. Berdasarkan makna a. Makna denotatif Makna denotatif menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah kata. Makna denotatif berhubungan dengan bahasa ilmiah. Makna denotasi dapat dibedakan atas dua macam relasi. Pertama, relasi antara sebuah kata dengan barang individual yang diwakilinya. Kedua, relasi antara sebuah kata dan ciri-ciri atau perwatakan tertentu dari barang yang diwakilinya. Contoh : Bunga melati. b. Makna konotatif Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan sebenarnya. Contoh : Bunga desa.

2. Berdasarkan konteks a. Konteks linguistik Konteks Linguistik adalah hubungan antara unsur bahasa yang satu dengan unsur bahasa yang lain. Konteks linguistik mencakup konteks hubungan antara kata dengan kata dalam frasa atau kalimat, hubungan antara frasa dalam sebuah kalimat atau wacana, dan juga hubungan antara kalimat dalam wacana. Sebaiknya, dalam konteks linguistik dapat muncul pengertian tertentu akibat perpaduan anatara dua buah kata, misalnya: rumah ayah mengandung pengertian “milik”, rumah batu mengandung pengertian dari atau bahannya dari, membelikan ayah mengandung pengertian untuk atau beneaktif.

b. Konteks nonlinguistic Relasi yang pertama erat hubungannya dengan konteks nonlinguistik. Konteks nonlinguistik mencakup dua hal, yaitu hubungan antara kata dan barang atau hal,

2021

6

Bahasa Indonesia // Pilihan K Kata ata (Diksi) Drs. Sumardi, M.Pd.

Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/

dan hubungan antara bahasa dan masyarakat atau disebut juga konteks sosial. Konteks sosial ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam penggunaan kata atau bahasa. Penggunaan kata seperti istri kawan saya dan bini kawan saya, buaya darat itu telah melahap semua harta bendanya, dan orang itu telah melahap semua harta bendanya, kami mohon maaf dan kami mohon ampun, semuanya dilakukan berdasarkan konteks sosial, atau situasi yang dihadapi. 3. Berdasarkan leksikal a. Sinonim Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama. Contoh: pria dan laki-laki, pintar dan pandai. b. Antonim Antonim adalah dua buah kata yang maknanya berlawanan. Contoh: kaya dan miskin, jantan dan betina. c. Homonim Homonim adalah suatu kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama, namun memiliki makna yang berbeda. Contoh: rapat, bisa. d. Homofon Homofon adalah suatu kata yang memiliki makna dan ejaan yang berbeda dengan lafal yang sama. Contoh: bank, bang. e. Homograf Homograf adalah suatu makna yang memiliki makna dan lafal yang berbeda namun ejaannya sama. Contoh: apel. f.

Polisemi Polisemi adalah suatu kata yang memiliki banyak pengertian. Contoh: kepala sekolah, kepala surat, kepala sakit. Kata kepala mempunyai makna lebih dari satu.

g. Hipernim Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Contoh: bunga, warna. h. Hiponim Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata-kata hipernim.

2021

7

Bahasa Indonesia // Pilihan K Kata ata (Diksi) Drs. Sumardi, M.Pd.

Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/

Contoh: mawar, melati, merah, kuning. Penggunaan diksi dipilih sebagai acuan menulis karangan narasi karena diksi bukan persoalan yang sederhana dalam menulis karangan dan persoalan yang tidak perlu dibicarakan. Diksi memiliki kemampuan untuk membedakan secara tepat makna dari gagasan yang akan disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi yang tepat. Setiap tulisan atau karangan memang harus menggunakan diksi yang tepat (Nufrianti, 2019:222).

E.

Ciri-ciri Diksi

Adapun ciri-ciri diksi yaitu: 1. Tepat dalam pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang

diamanatkan 2. Dapat digunakan untuk membedakan secara tepat nuansa makna dan bentuk

yang sesuai dengan gagasan dan situasi serta nilai rasa pembaca. 3. Menggunakan pembendaharaan kata yang dimiliki masyarakat bahasanya dan

dapat menggerakan dan memberdayakan kekayaan tersebut menjadi jaring kata yang jelas.

F.

Prinsip-Prinsip Diksi Memilih kata kata yang cocok dan tepat untuk digunakan dalam mengungkapkan

gagasan atau ide. Selain itu, pemilihan kata juga menyangkut persoalan fraseologi (cara memakai kata kata atau frasa di dalam konstruksi yang lebih luas, baik dalam bentuk tulisan maupun ujaran yang mencakup persoalan kata kata dalam pengelompokkan atau susunannya atau menyangkut cara-cara yang khusus berbentuk ungkapan ungkapan), ungkapan, dan gaya bahasa. Pilihan kata (diksi) dalam suatu komunaksi didasaran pada pripsip ketepatan, kebenaran, kesekmaan, dan kelaziman. Kenyataan menunjukkan bahwa pilihan kata-kata dalam penggunaan bahasa Indoensia itu sendiri, terutama ragam tulis, sering salah. Oleh karena itu, pemebelajaran mengenai diksi ini sangat penting. Azwardi (2008: 41) menyatakan, kosakata merupakan dasar yang utama bagi seseorang untuk mengungkapkan pokok pikirannya. Semakin banyak kosakata yang dikuasai semakin mudah pula bagi orang tersebut untuk mengemukakan gagasannya kepada orang lain. Akan tetapi, penguasaan kosakata tersebut harus diiringi pua dengan penguasaan struktur bahasa yang digunakan. Selanjutnya, yang tidak kalah pentingnya 2021

8

Bahasa Indonesia // Pilihan K Kata ata (Diksi) Drs. Sumardi, M.Pd.

Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/

pula adalah pengguna bahasa tersebut

harus mampu memilih kosakata-kosakata

tertentu untuk digunakan dalam situasi tertentu di antara sekian banyak pilihan kata yang dikuasai. Djunadi (dalam Azwardi, 2008; Wildan dan Ridwan Ibrahim [Ed.] 2003) mengemukakan bahwa ada beberapa prinsip yang harus diperhatika dalam memilih kata untuk penulisan ilmiah. Prinsip pemilihan kata yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut. (1) Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang baku Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Sumber utama bahasa baku adalah Kamus bahasa Indonesia. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Berikut beberapa contoh kata baku dan kata tidak baku

No

Kata Baku

Kata Tidak Baku

1

System

Sistim

2

Analisis

Anaisa

3

Hieraki

Hiraki

4

Karier

Karir

5

Kualitas

Kwalitas

6

Kaidah

Kaedah

7

Nasihat

Nasehat

8

Salat

Shalat

9

Ramadan

Ramadhan

10

Asasi

Azazi

(2) Kata-kata yang dipilih harus mengungkapkan pengertian yang tepat Kata-kata yang dipilih untuk mengemukakan suatu pengertian harus mampu mengungkapkan pengertian tersebut secara cermat. Contoh:  Kerusuhan yang ditimbulakan oleh gerakan pengacu itu baru-baru ini telah menggoyang ketentraman kelurahan ini. (kata menggoyang lebih tepat diganti mengguncang) 2021

9

Bahasa Indonesia // Pilihan K Kata ata (Diksi) Drs. Sumardi, M.Pd.

Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU http://pbael.mercubuana.ac.id/

 Salah satu perusahaan telepon genggam yang terkenal di dunia, telah meluncurkan model telepon genggam terbaru. ( kata meluncurkan lebih baik diganti kata menerbitkan) (3) Kata dan pembentukannya harus sesuai dengan kaidah bahasa yang bersangkutan Contoh:  Beberapa waktu lalu muncul isu akan ditutup beberapa sekolahan Turki yang ada di Indoensia. (kata sekolahan seharusnya diganti menjadi sekolah)  Orang tua benar-benar harus pikirkan bagaimana cara mendidik yang baik. (kata pikirkanseharusnya diganti memikirkan)

(4) Kata atau kelompok kata yang digunakan harus sesuai dengan maksud yang diinginkan Contoh:  Pemerintah akan menyesuaikan kembali tariff BBM. ( yang dimaksud sebenarnya bukan menyesuaikan tetapi menaikkan)  Pemegang saham diharapkan datang pada rapat umum pemegang saham besok pagi. (yang lebih sesuai sebenarnya diminta datang daripada diharapakan datang) (5) Kata yang digunakan adalah suatu kata yang lazim dipakai dalam bidang tertentu Artinya kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang umum dikenal oleh pemakai bahasa Indonesia karena kata tersebut biasa dipakai dalam komunikasi.

Apabila digunakan istilah tertentu, istilah tersebut hendaknya

merupakan istilah yang standar dalam bidang ilmu ...


Similar Free PDFs