Modul Auditing PDF

Title Modul Auditing
Author Budi Lesmana
Pages 144
File Size 3.5 MB
File Type PDF
Total Downloads 691
Total Views 952

Summary

POLITEKNIK LP3I BANDUNG SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) MATA KULIAH : AUDITING KODE MATA KULIAH : …………………………………...............…………............................. KREDIT : 2 SKS SEMESTER : 3 GANJIL PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH : PEMBUAT (REVISI) : Budi Lesmana, S.E.,M.M DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah in...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Modul Auditing Budi Lesmana Penerbit Manggu

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

RESUME MAT ERI AUDIT ING William Wijaya

DIKLAT T EKNIS SUBSTANT IF SPESIALISASI POST CLEARANCE AUDIT DASAR-DASAR PEMERIKSAAN … Alfrinno Megeido T UJUAN AUDIT, PROGRAM AUDIT, dan KERTAS KERJA AUDIT t hink Pad

POLITEKNIK LP3I BANDUNG SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

MATA KULIAH

: AUDITING

KODE MATA KULIAH

:

KREDIT

: 2 SKS

SEMESTER

: 3 GANJIL

…………………………………...............………….............................

PENANGGUNG JAWAB MATA KULIAH

:

PEMBUAT (REVISI)

: Budi Lesmana, S.E.,M.M

DESKRIPSI SINGKAT

: Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai pengauditan serta aplikasinya terhadap dunia kerja. Pembahasan mata kuliah ini meliputi : Auditing, Standar Profesional Akuntan Publik (PSAP), Indonesian Institute of Auditing (IIA) dan Kode Etik Akuntan Indonesia,Tujuan Audit dan Laporan Audit, Laporan Audit, Pengendalian Internal, Bukti Audit, Resiko Audit, Rencana Pemeriksaan, Pemeriksaan Kas dan Setara Kas, Piutang, Surat Berharga, Penghitungan Aktiva tetap, berwujud & tidak berwujud, persediaan barang Dagangan, program Pemeriksaan, Prosedur Audit, Pemeriksaan dengan elektronik, kertas kerja pemeriksaan

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)

:

Mata Kuliah ini membahas bagaimana melakukan proses pemeriksaan yang meliputi tahapan perencanaan, proses pemeriksaan sampai membuat laporan hasil pemeriksaan dengan membuat satu pernyataan atas hasil pemeriksaan. MATERI :  Auditing, Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Kode Etik Akuntan Indonesia  Tujuan Audit dan Laporan Audit  Pengendalian Intern  Bukti Audit dan Tes Transaksi  Kertas Kerja Pemeriksaan  Rencana pemeriksaan, Program Pemeriksaan dan Prosedure Pemeriksaan

POLITEKNIK LP3I BANDUNG SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

MATA KULIAH KODE MATA KULIAH KREDIT PERTEMUAN

: AUDITING : : 2 SKS : 1

No.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

POKOK BAHASAN DALAM MATA PELAJARAN

SUB POKOK BAHASAN

1

2

3

4

1

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian auditing, profesiprofesi dalam auditing

Pengertian auditing dan profesi dalam dunia auditing

1) 2) 3) 4) 5) 6)

Pengertian Auditing Perbedaan auditing dan akuntansi Perlunya dilakukan audit Jenis-jenis audit Profesi akuntan di Indonesia dan di Negara lain. Peer Review

METODE

MEDIA

WAKTU

DAFTAR PUSTAKA

5

6

7

8

Ceramah

Data Primer dan sekunder

1 kali tatap muka

Sukrisno Agoes: buku 1, PERTEMUAN 1 Alvin A Arrens PERTEMUAN1

BUKU REFERENSI : 1) Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib). 2) Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition 3) Standar pemeriksaan Akuntan Publik

PERTEMUAN I PENGERTIAN AUDITING

Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria - kriteria yang telah ditetapkan yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan independen .(disimpulkan dari beberapa sumber yang penulis baca) Beberapa keyword dari definisi tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut:  Entitas Ekonomi, adalah satuan usaha yang legal seperti PT,CV, Fa, lembaga pemerintah, atau perusahaan perorangan .  Pengumpulan dan pengevaluasian bukti .  Bukti-bukti merupakan segala sesuatu yang merupakan informasi yang digunakan auditor seperti pernyataan lisan dari auditee , komunikasi tertulis dan pengamatan .  Orang yang kompeten dan independen maksudnya adalah orang yang mempunyai kemampuan dan sikap mental yang independen .  Pelaporan sebagai alat penyampaian temuan-temuan kepada auditee . Oleh sePERTEMUAN itu Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi, pengertian umumnya, merupakan suatu komunikasi dari seorang expert mengenai kesimpulan tentang reabilitas dari pernyataan seseorang. Dalam pengertian lebih sempit atestasi merupakan “komunikasi tertulis yang menjelaskan suatu kesimpulan mengenai reabilitas dari asersi tertulis yang merupakan tanggung jawabdari pihak lainnya”. Seorang akuntan public dalam kapasitasnya sebagai seorang auditor memberikan atestasi mengenai kewajaran dari laporan keuangan sebuah entitas. Akuntansi berfungsi menyajikan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan . Sementara dalam auditing, aturan-aturan akuntansi menjadi kriteria untuk membandingkan kesesuaian informasi. Dengan demikian, akuntansi dan auditing berbeda dalam esensinya. Sehingga akhir-akhir ini akuntan publik mulai melakukan jenis jasa assurance lainnya. Committee Assurance Service dari AICPA mendefinisikan assurance services sebagai berikut : “Jasa seorang professional yang independen yang meningkatkan kualitas informasi untuk para pengambil keputusan” yang

ternyata assurance services memiliki ruang lingkup yang lebih luas disbanding auditing atau atestasi. Gambar 1.1 Hubungan antara Assurance, Attestation dan Auditing

Assurance Services Attestation Auditing

Ada beberapa hal yang penting perlu diperhatikan lebih lanjut, yaitu ; Pertama ; yang diperiksa adalah laporang keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen beserta catatan-catatan dari pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya. Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Catatan-catatan pembukuan terdiri dari buku harian (buku kas/Bank, buku penjualan/pembelian, Buku serba-serbi) buku besar, sub buku besar (piutang, utang, kartu persediaan, aktiva tetap). Kedua ; Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis, dalam melakukan pemeriksaannya, akuntan public berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik, mentaati kode etik IAI dan aturan etika IAI serta memenuhi Standar Pengendalian Mutu Ketiga ; Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independent yaitu akuntan public yang tidak memiliki hubungan, kepentingan tertentu dengan dewan direksi baik itu sebagai pemegang saham ataupun hubungan relasi lainnya, auditor harus bersifat objective tidak memihak kepada siapapun dan melaporkan apa adanya. Keempat ; tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.

Laporan keuangan yang wajar adalah yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (di Indonesia : Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang dikodefikasi dalam Standar Akuntansi Keuangan) Auditing dan Asersi Manajemen Asersi adalah representasi manajemen mengenai kewajaran laporan keuangan Auditing Standards Board (ASB), suatu badan yang dibentuk AICPA untuk memformulasikan standar auditing dan interpretasinya, mengklasifikasinya asersi laporan keuangan sebagai berikut ; 1. Existence atau Occurance adalah standard yang dibuat untuk meyakinkan keberadaan dari semua harta, utang dan ekuitas yg tercantum dalam neraca betul-betul ada dan apakah semua transaksi yang terangkum dalam laba rugi betul-betul terjadi. 2. Completeness ; apakah ada harta, utang dan ekuitas yang dihilangkan dari laporan keuanga 3. Right and Obligations adalah hak dan pengakuan dari harta yang tercantum dalam neraca adalah milik perusahaan ?, apakah kewajiban perusahaan merupakan kewajiban perusahaan pertanggal neraca ? 4. Valuation atau allocation adalah standar penilaian atas harta, utang dan ekuitas berdasarkan nilai yang tepat dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. 5. Presentation and disclosure, berkaitan dengan pengujian dari laporan keuangan yang disajikan apakah sudah tereflesikan kondisi keuangan yang sesungguhnya.

Perbedaan Auditing dan Akuntansi Akuntansi dalam pengerjaannya mempunyai sifat konstruktif karena disusun mulai dari bukti-bukti pembukuan, buku harian, buku besar dan sub buku besar, neraca saldo sampai pada laporan keuangan. Auditing mempunyai sifat analitis, karena akuntan public memulai pemeriksaannya dari angka-angka dalam laporan keuangan lalu dicocokan dengan neraca saldo (trial balance), buku besar (General Ledger), buku harian dan buku khusus sampai pada bukti-bukti transaksi

Gambar 1.2 Perbedaan Auditing dan Accounting Transaksi yg mempunyai nilai uang

Bukti Pembukuan

Special Journal

SubLedger

General Journal

Ledger

Trial Balance

Worksheet

Financial Report

Accounting Auditing

Jenis Audit 

 

Audit Atas Laporan Keuangan/Financial Audit adalah audit yang bertujuan untuk menentukan kesesuaian informasi terukur yang akan diverifikasi dengan kriteria tertentu sepeti GAAP atau Standar Akuntansi yang berlaku umum ( PSAK). Audit Operasional adalah penelaahan bagian dari prosedur atau metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya Hasilnya berupa rekomendasi perbaikan operasi. Audit Ketaatan adalah audit atas ketaatan auditee terhadap prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan baik aturan yang ditetapkan perusahaan maupun aturan yang ditetapkan oleh atau dengan pihak luar seperti pemerintah , bank , kreditor atau pihak lainnya. Audit atas laporan keuangan pada hakekatnya adalah audit ketaatan terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Jenis Auditor  Kantor Akuntan Publik Terdaftar, yaitu auditor yang mempunyai tanggung jawab atas kinerja audit laporan keuangan bagi semua perusahaan publik, perusahaan-perusahaan besar dan beberapa perusahaan kecil dan organisasi nirlaba.  Auditor Pemerintah, yaitu auditor yang mempunyai tanggung jawab mengevaluasi efisiensi, efektifitas, dan keekonomisan dari program/proyek pemerintah. Di Indonesia ada beberapa lembaga yaitu BPKP, BEPEKA, serta Itjen pada departemen-departemen pemerintah .





Auditor Pajak, yaitu auditor yang bertanggung jawab melaksanakan pemeriksaan atas tercapainya penerimaan negara dari sektor perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan perpajakan. Di Amerika ada Internal Revenue Service ( IRS ), sementara di Indonesia dilaksanakan oleh KPP dan Karikpa sebagai tenaga teknis pemeriksaan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak ( DJP ). Internal Auditor, yaitu auditor yang bekerja di suatu perusahaan untuk melaksanakan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan. Sebagai contoh di BUMN-BUMN di Indonesia ada unit SPI yang menangani hal tersebut.

Kebutuhan akan Auditing Jasa auditing yang digunakan di kalangan pengusaha, pemerintah, dan lainlain pada hakikatnya adalah untuk mengurangi risiko informasi antara dua pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini adalah manajemen sebagai pembuat laporan dan user sebagai pemakai laporan. Hal ini karena semakin kompleksnya kondisi masyarakat yang memungkinkan para pengambil keputusan akan memperoleh informasi yang tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diandalkan yang secara umum disePERTEMUANkan oleh 4 hal yaitu:  Hubungan yang tidak dekat (Jauhnya sumber informasi) antara penerima dan pemberi informasi .  Sikap memihak/bias dan motif lain yang melatarbelakangi pemberian informasi.  Data yang berlebihan  Transaksi pertukaran yang kompleks Untuk menanggulangi risiko informasi tersebut ada tiga cara yang dapat dilaksanakan :  Verifikasi Informasi oleh pihak pemakai/pengguna informasi  Pengguna informasi menanggung risiko informasi secara bersamasama dengan manajemen  Dilakukan audit atas Laporan Keuangan .

PIHAK-PIHAK YANG BERINTERAKSI DENGAN AUDITOR 1. Manajemen Dalam konteks audit, yang dimaksud manajemen meliputi pejabat pimpinan, kontroler, dan para personil kinci perusahaan. Selama audit berlangsung, auditor sangat sering berhubungan atau berinteraksi dengan manajemen. Untuk mendapatkan bukti yang diperlukan dalam suatu audit, auditor sering kali meminta data perusahaan yang bersifat rahasia. Data

seperti ini, tentu disimpan oleh para manajemen tersebut. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi auditor untuk menjalin hubungan baik dengan manajemen atas dasar saling percaya dan saling menghormati (tanpa mengurangi professional skepticism). 2. Dewan Komisaris dan Komite Audit Dewan Komisaris dan Komite Audit bertindak sebagai penengah antara auditor dan manajemen. Fungsi dewan dan komite ini yang berhubungan langsung dengan akuntan publik adalah: a. Menunjuk kantor akuntan publik yang akan diberi penugasan audit. b. Mendiskusikan lingkup audit dengan auditor c. Mengundang auditor untuk mendiskusikan masalah-masalah yang timbul selama audit berlangsung d. Mereview laporan keuangan dan laporan auditor dengan auditor menjelang selesainya penugasan audit. 3. Auditor Intern Akuntan publik biasanya menjalin kerja sama dengan auditor intern pada perusahaan klien, karena akuntan publik mempunyai kepentingan langsung dengan pekerjaan auditor intern yang merupakan bagian dari pelaksanaan sistem pengendalian intern klien. Di samping itu, auditor intern akan memberi bantuan langsung kepada akuntan publik dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan. Pekerjaan auditor intern merupakan pelengkap bagi akuntan publik. 4. Pemegang Saham Para pemegang saham mengandalkan pada laporan keuangan yang telah diaudit untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung jawab yang penting terhadap mereka sebagai pemakai utama laporan auditor. KETERBATASAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN 1. Keterbatasan yang melekat pada laporan keuangan (adanya berbagai

metode, adanya pertimbangan tertentu dalam suatu kejadian atau transaksi, dan lain-lain) 2. Keterbatasan dalam pelaksanaan audit (misalnya: sampling bukti) sehingga dalam standar hanya mengatakan “ ….bukti yang cukup …” bukan bukti yang menjamin 100% benar, dan pendapat yang diberikan oleh akuntan publik adalah “wajar” bukan absolut benar (namun akhirakhir ini berkembang wacana dalam akuntansi adanya “true and fair value”).

Aktivitas Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik terutama melaksanakan empat jenis jasa, yaitu :  Atestasi, di mana KAP mengeluarkan laporan tertulis yang menyatakan kesimpulan atas keandalan pernyataan tertulis yang telah dibuat dan ditanggungjawabi pihak lain.Terdapat tiga jenis atestasi yaitu : audit laporan keuangan historis , review/penelaahan laporan keuangan historis dan jasa atestasi lainnya .  Jasa Perpajakan berupa SPT PPh, PBB, PPN , perencanaan perpajakan dan jasa perpajakan lainnya.  Konsultasi Manajemen yaitu dalam peningkatan aktivitas operasi .  Jasa Akuntansi dan Pembukuan . Ketiga jasa terakhir sering disebut sebaga jasa non assurance. AICPA American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) atau di Indonesia IAI mempunyai tiga fungsi utama yaitu : 1. Penetapan Standar dan Aturan, ada empat bidang utama dalam auditing yang perlu dibuat standar aturannya yaitu ; Standar Audit , Standar Kompilasi dan Penelaahan Laporan Keuangan , Standar Atestasi Lainnya, Kode Etik Profesi . 2. Penelitian dan Publikasi. Kegiatan ini menghasilkan jurnal -jurnal seperti jurnal berkala , jurnal akuntansi dan lain-lain. 3. Pelaksanaan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik/USAP 4. Pendidikan lanjutan . Terdapat tiga persyaratan utama untuk menjadi akuntan public bersertifikat yaitu persyaratan pendidikan, persyaratan ujian akuntan dan persyaratan pengalaman. Standar Auditing yang berlaku umum/GAAS GAAS merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Terdiri dari sepuluh standar yang terdiri dari tiga bagian besar (Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporan), yaitu : A. Standar Umum, merupakan kualifikasi dan perilaku umum yang terdiri dari :  Keahlian dan pelatihan teknis yang cukup .  Independensi dalam sikap mental .  Kemahiran profesional yang cermat dan seksama .

B. Standar Pekerjaan Lapangan, meliputi :  Perencanaan dan supervisi yang pantas .  Pemahaman yang cukup tentang struktur pengendalian intern.  Bahan bukti kompeten yang cukup . C. Standar Pelaporan, pelaporan hasil audit yang meliputi :  Apakah laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum.  Keadaan dimana standar akuntansi tidak diikuti secara konsisten .  Kecukupan pengungkapan informasi .  Pernyataan pendapat terhadap laporan keuangan secara keseluruhan . Gambar 1.3 Diagram Standar Auditing Standar Auditing

Standar Umum

 Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai  Independensi dalam sikap mental  Penggunaan kemahiran professional dengan cermat dan seksama

Standar Pekerjaan Lapaangan

 Perencanaan dan supervisi audit  Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern

 Bukti audit kompeten yang cukup

Standar Pelaporan

 Pernyataan ttg kesesuaian lap keu dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum  Pernyataan mengenai ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi yg berlaku umum  Pengungkapan informatif dlm lap keu.  Pernyataan pendapat atas lap keu secara keseluruhan

Pengendalian Mutu/Quality Control Pengendalian mutu adalah prosedur yang digunakan KAP untuk membantu mentaati standar secara konsisten dalam setiap kontrak kerja yang mengikatnya. Komite standar pengendalian mutu menetapkan sembilan elemen pengendalian mutu yaitu :

        

Independensi Penugasan para auditor, dalam hal ini harus memiliki kemampuan dan pelatihan teknis yang memadai Konsultansi , auditor harus meminta petunjuk dari ahli bila menemui kesulitan dalam pelaksanaan auditing Supervisi Pengangkatan Auditor Pengembangan professional Promosi Penerimaan dan Pemeliharaan hubungan dengan klien Inspeksi, diperlukan untuk penunjang delapan unsur diatas .

Terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi Kantor Akuntan Publik ( tiga persyaratan pertama juga berlaku bagi KAP yang tidak menjadi anggota forum) yang ditetapkan AICPA dengan divisinya yaitu SEC dan Kantor Akuntan Publik atau di Indonesia Forum IAI - SAP yaitu :  Ketaatan pada standar pengendalian mutu .  Penelaahan sejawat ( peer review ) , harus dari KAP lain yang memenuhi persyaratan  Pendidikan lanjutan  Rotasi partner  Penelaahan oleh partner lain  Larangan pemberian atas jasa tertentu  Pelaporan ketidaksepakatan  Pelaporan jasa konsultasi manajemen.

Contoh Engagement letter ; Kepada [Pihak yang Mengadakan Perikatan] Saudara telah meminta kami untuk mengaudit neraca …………(selanjutnya disebut"Perusahaan") tanggal……………….., dan laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Surat ini menegaskan penerimaan kami dan pemahaman kami atas perikatan ini. Audit kami akan kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat kami atas laporan keuangan tersebut. Kami akan melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga akan meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasisignifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Aku...


Similar Free PDFs