Mollusca PDF

Title Mollusca
Author Naufal Ahmad Muzakki
Pages 35
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 570
Total Views 600

Summary

PHYLUM MOLLUSCA LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas Zoologi Invertebrata Dosen Pengampu: Dra. Ammi Syulasmi, M.S. Rini Solihat, M.Pd. Oleh: Kelas Biologi A 2015 Kelompok 7 Devi Karsiti Nur Solihat (1500562) Fathimah Dini Hanifah (1507549) Fira Luthfita Nirmala (1500085) Jembar ...


Description

PHYLUM MOLLUSCA LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas Zoologi Invertebrata Dosen Pengampu: Dra. Ammi Syulasmi, M.S. Rini Solihat, M.Pd.

Oleh: Kelas Biologi A 2015 Kelompok 7 Devi Karsiti Nur Solihat

(1500562)

Fathimah Dini Hanifah

(1507549)

Fira Luthfita Nirmala

(1500085)

Jembar Galih Ramiati

(1500255)

Naufal Ahmad Muzakki

(1505601)

Vasca A. P. Sihombing

(1504426)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2016

A. Judul Praktikum Laporan praktikum berjudul Phylum Mollusca B. Waktu Pelaksanaan Hari/Tanggal : Selasa, 19 April 2016 Pukul

: 07.00 s.d. 09.30 WIB

Tempat

: Laboratorium Struktur Hewan, FPMIPA A UPI

C. Tujuan Praktikum 1. Mengenal keanekaragaman hewan Mollusca. 2. Observasi morfologi dan struktur tubuh hewan Mollusca. 3. Mengelompokkan hewan-hewan ke dalam classis yang berbeda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri. 4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis. D. Landasan Teori Mollusca berasal dari Bahasa Latin yaitu mollis yang berarti lunak. Oleh karena itu ciri utama hewan yang tergolong phylum ini tubuhnya lunak, pada bagian anterior terdapat kepala, kaki terletak di bagian ventral, dan bagian dorsal berisi organ-organ viseral. Anggota phylum Mollusca antara lain remis, tiram, cumi-cumi, octopus, dan siput. Berdasarkan kelimpahan spesiesnya, Mollusca memiliki kelimpahan spesies terbesar disamping Arthropoda. Diperkirakan spesies Mollusca yang hidup sampai saat ini sekitar 80.000 sampai 150.000 spesies, dan 350.000 spesies telah menjadi fosil. Berdasarkan habitatnya Mollusca memiliki rentangan habitat yang cukup lebar mulai dari dasar laut sampai garis pasang surut tertinggi. Selain itu ada yang hidup di air tawar, bahkan terkadang ditemukan di habitat terestrial, khususnya yang memiliki kelembaban tinggi. Sifat hidup Mollusca bervariasi, ada yang hidup bebas namun beberapa spesies lainnya bersifat parasite pada organisme lain. (Kastawi, 2003, hlm. 181). Ciri umum yang dimiliki anggota Mollusca adalah: 1. tubuh bersimetri bilateral, tidak bersegmen, kecuali pada Monoplacophora; 2. memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus; 3. coelom mereduksi, dinding tubuh tebal dan berotot;

4. pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak; 5. dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau dua sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresi cangkang dan melingkupi rongga mantel yang di dalamnya berisi insang; 6. lubang anus dan ekskretori umumnya membuka ke dalam rongga mantel; 7. saluran pencernaan berkembang baik. Sebuah rongga bukal yang umumnya mengandung radula berbentuk seperti proboscis; 8. memiliki sistem peredaran darah dan jantung; 9. organ ekskresi berupa ginjal yang berjumlah sepasang atau terkadang hanya berjumlah satu buah; Phylum Mollusca dapat dibagi menjadi empat classis, yaitu Polyplacophora, Gastropoda, Bivalvia, dan Cephalopoda, 1. Gastropoda Sekitar tiga-perempat dari semua spesies Mollusca yang masih ada merupakan gastropoda. Kebanyakan gastropoda hidup di laut, namun ada pula banyak spesies yang hidup di perairan tawar. Beberapa gastropoda telah beradaptasi dengan kehidupan di darat, termasuk bekicot dan siput telanjang, (Campbell, 2010, hlm. 251). Karakteristik yang khas dari classis gastropoda adalah proses perkembangan yang disebut torsi (torsion). Ketika embrio gastropoda berkembang, massa viseralnya berotasi hingga 180°, menyebabkan anus dan rongga mantel hewan itu melipat ke atas kepalanya. Setelah torsi, beberapa organ yang sebelumnya bilateral bisa mengalami reduksi ukuran, sementara organ yang lain mungkin hilang pada salah satu sisi tubuh. Torsi tidak boleh dicampuradukkan dengan pembentukan cangkang mengumpar, yang merupakan proses perkembangan independen. (Campbell, 2010, hlm. 251). Kebanyakan gastropoda memiliki satu cangkang spiral tunggal yang menjadi tempat persembunyian hewan apabila terancam. Cangkang seringkali berbentuk kerucut namun berbentuk pipih pada abalon dan limpet. Kebanyakan gastropoda memiliki kepala yang jelas dengan mata pada ujung tentakel. Gastropoda benar-benar bergerak selambat bekicot secara harfiah dengan gerakan kaki yang bergelombang atau

dengan silia, seringkali meninggalkan jejak lendir ketika lewat. Kebanyakan gastropoda menggunakan radulanya untuk memakan alga atau tumbuhan, dan radulanya termodifikasi untuk mengebor lubang pada cangkang Mollusca yang lain atau untuk mencabik-cabik mangsa. Pada siput konus, gigi radula bertindak sebagai panah racun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa. (Campbell, 2010, hlm. 251252). Siput darat tidak memiliki insang yang merupakan ciri khas dari sebagian besar gastropoda akuatik. Sebagain gantinya, lapisan rongga mantel berfungsi sebagai paruparu, menukarkan gas-gas pernapasan dengan udara. (Campbell, 2010, hlm. 252) 2. Bivalvia Mollusca dari classis Bivalvia mencakup banyak spesies kima, tiram, kerang, dan remis. Bivalvia memiliki cangkang yang terbagi menjadi dua belahan. Kedua belahan itu dihubungkan oleh engsel pada garis tengah dorsal, dan otot-otot aduktor yang kuat mengatupkan kedua cangkang rapat-rapat untuk melindungi tubuh hewan yang lunak. Bivalvia tidak memiliki kepala yang jelas, dan radulanya telah hilang. Beberapa bivalvia memiliki mata dan tentakel-tentakel pengindara di sepanjang tepi luar mantelnya. (Campbell, 2010, hlm. 252). Rongga mantel bivalvia memiliki insang yang digunakan untuk pertukaran gas sekaligus menangkap makanan pada kebanyakan spesies. Kebanyakan bivalvia adalah pemakan supensi. Mereka memerangkap partikel-partikel makanan yang halus di dalam mukus yang menyelubungi insangnya, dan silianya kemudian mengantarkan partikel-partikel makanan itu ke mulut. Air memasuki rongga mantel melalui sifon aliran masuk, melewati insang, dan kemudian keluar dari rongga mantel melalui sifon aliran keluar. (Campbell, 2010, hlm. 252). 3. Cephalopoda Cephalopoda merupakan predator yang aktif. Mereka menggunakan tentakelnya untuk mencengkeram mangsa, yang kemudian digigit dengan rahang serupa-paruh dan dilumpuhkan dengan racun yang ada di dalam ludahnya. Kaki cephalopoda telah termodifikasi menjadi sifon aliran keluar yang berotot dan bagian dari tentakel. Cumi-cumi melejit ke sana sini dengan menarik air ke dalam rongga

mantelnya dan kemudian menembakkan semburan air melalui sifon aliran keluar. Mereka berganti arah dengan mengarahkan sifon ke arah berbeda. Gurita menggunakan mekanisme yang serupa untuk meloloskan diri dari predator. (Campbell, 2010, hlm. 252-253). Cephalopoda memiliki ukuran tubuh terbesar dibandingkan hewan Avertebrata lainnya. Pada umumnya cephalopoda memiliki panjang 6 sampai 70 cm termasuk tangan dan tentakel, namun pada beberapa spesies memiliki ukuran tubuh besar. Cumicumi yang memiliki ukuran tubuh terbesar Architeuthis yaitu dengan panjang tubuh 16 m termasuk panjang tentakelnya. Panjang tentakelnya sendiri 6 m dan lingkar badan 4 m. adapun oktopus yang bertubuh raksasa telah diamati oleh penyelam di laut jepang, memiliki panjang 10 sampai 15 m. (Kastawi, 2003, hlm. 205). 4. Polyplacophora Chiton termasuk dalam classis polyplacophora. Meskipun beberapa gambaran struktur dan perkembangan nampak primitif, namun chiton memiliki struktur yang sesuai dengan kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Hewan ini jika disentuh akan melekat erat pada batu karang. (Kastawi, 2003, hlm.191). Chiton memiliki tubuh yang berbentuk oval dan cangkang yang terbagi menjadi lempengan dorsal. Akan tetapi tubuh chiton itu sendiri tidak beruas-ruas. Chiton juga dapat menggunakan kakinya untuk merayap perlahan dipermukaan batu, Chiton menggunakan radulanya untuk menggerus alga dari permukaan berbatuan. (Campbell, 2010, hlm. 251). E. Alat dan Bahan Tabel 1. Alat yang Digunakan No.

Nama Alat

Keterangan

1.

Bak bedah

Satu buah

2.

Jarum pentul

Satu set

3.

Lup

Satu buah

4.

Pinset

Satu buah

5.

Pisau bedah

Satu buah

Tabel 2. Bahan yang Digunakan No.

Nama Bahan

Keterangan

1.

Sotong

Satu buah

2.

Cumi Jantan

Satu buah

3.

Cumi Betina

Satu buah

4.

Awetan Basah

Sepuluh buah

5.

Awetan Kering

30 buah

F. Langkah Kerja 1. Langkah Kerja untuk Mengamati Cumi Jantan dan Betina (Loligo peali) dan Sotong Siapkan bak bedah, pisau bedah, pinset, dan Cumi dan sotong yang akan diamati

Setiap bagian-bagian yang ditemukan diamati.

Cumi dan sotong dicuci dengan air

Lup digunakan untuk mengamati bagian organ reproduksi dan organ lainnya dari cumi dan sotong

Letakkan cumi dan sotong di atas bak bedah

Hasil pengamatan dicatat

Cumi dan sotong dibedah dengan pisau bedah hingga terlihat bagian organ

2. Langkah Kerja untuk Mengamati Awetan Basah dan Awetan Kering Awetan basah dan awetan kering yang akan diamati disiapkan

Morfologi yang dimiliki setiap spesies diamati

Karakteristik yang dimiliki setiap spesies diamati

Hasil pengamatan dicatat dalam buku laporan praktikum

G. Hasil Pengamatan Tabel 3. Pengamatan Hewan-Hewan Mollusca Bentuk Tubuh / Cangkok

Mantel

Tipe / Letak Kaki

Karakteristik Cangkok Alat JumRespirasi Warna Arah Putar lah

No.

Nama Spesies

Simetri Tubuh

1

Turbo sp.

Bilateral

Bulat spiral



Mantel

Insang

Putih coklat

Kanan

1

Gastropoda

2

Murex tribulus

Bilateral

Bulat spiral duri



Mantel

Insang

Putih coklat

Kanan

1

Gastropoda

3

Doris sp.

Bilateral

Bulat



Mantel

Insang

Putih coklat

Kanan

1

Gastropoda

4

Cypraea sp.

Bilateral

Bulat



Mantel

Insang

Putih bitnik

-

1

Gastropoda

5

Vaginula sp.

Bilateral

Bulat pipih



Mantel

Insang

Putih abu

Kanan

1

Gastropoda

6

Loligo pealei

Bilateral

Lonjong



Kepala

Insang

-

-

×

Cephalopoda

7

Polinices sp.

Bilateral

Bulat



Mantel

Insang

Putih

Kanan

1

Gastropoda

8

Ostrea virginica

Bilateral

Bulat melebar



Mantel

Insang lembaran

Putih coklat

-

2

Bivalvia

9

Limax maximus

Bilateral

Bulat panjang



Mantel

Insang

Coklat putih

Kanan

1

Gastropoda

10

Chaetopleura sp.

Bilateral

Bulat pipih



Bagian ventral

Insang

Putih kuning

-

11

Octopus sp.

Bilateral

Lonjong



Kepala

Insang

-

-

×

Cephalopoda

12

Tridacna sp

Bilateral Bergelombang



Mantel

Insang lembaran

Coklat

-

2

Bivalvia

Classis

8 Polyplacophora keping

13

Nautilus pompilius

Bilateral

Bulat



Kepala

Insang

Kuning

-

1

Cephalopoda

14

Tonna sp.

Bilateral

Bulat



Mantel

Insang

Putih

Kanan

1

Gastropoda

15

Pleuroplaca sp.

Bilateral

Bulat



Mantel

Insang

Putih

Kanan

1

Gastropoda

16

Acmaea testudinalis

Bilateral

Bulat pipih



Mantel

Insang

Putih kuning

Kanan

1

Gastropoda

17

Sephia sp.

Bilateral

Lonjong



Kepala

Insang

-

-

-

Cephalopoda

18

Janthina sp.

Bilateral

Bulat pendek



Mantel

Insang

Coklat

Kanan

1

Gastropoda

19

Oliva carneola

Bilateral

Bulat panjang



Mantel

Insang

Putih

Kanan

1

Gastropoda

20

Crucibulum sp. Bilateral

Bulat pipih



Mantel

Insang

Putih jingga

-

1

Gastropoda

21

Strombus sp.

Bilateral

Bulat



Mantel

Insang

Putih

Kanan

1

Gastropoda

22

Faciolaria sp.

Bilateral

Bulat spiral



Mantel

Insang

Putih coklat

Kanan

1

Gastropoda

23

Thais sp.

Bilateral

Spiral



Mantel

Insang

Putih

Kanan

1

Gastropoda

Bulat melebar



Mantel

Insang lembaran

Putih

-

2

Bivalvia

24

Trachycardium Bilateral rugosum

25

Barbatia decussate

Bilateral

Bulat melebar



Mantel

Insang lembaran

Putih

-

2

Bivalvia

26

Pinna muricata

Bilateral

Bulat melebar



Mantel

Insang lembaran

Putih

-

2

Bivalvia

27

Gafranium equivocum

Bilateral

Bulat melebar



Mantel

Insang lembaran

Putih

-

2

Bivalvia

28

Semele crenulata

Bilateral

Bulat melebar



Mantel

Insang lembaran

Putih

-

2

Bivalvia

29

Nerita sp.

Bilateral

Bulat



Mantel

Insang

Putih

Kanan

1

Gastropoda

30

Nerita undata

Bilateral

Bulat



Mantel

Insang

Putih

Kanan

1

Gastropoda

Tabel 4. Klasifikasi Hewan-hewan Mollusca No.

1

2

Klasifikasi

Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Gastropoda Order : Trochoidea Family : Turbinidae Genus : Turbo Species : Turbo sp. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Gastropoda Order : Neogastropoda Family : Muricidae Genus : Murex Species : Murex tribulus

Gambar Observasi

Gambar Referensi

Gambar 1. a Turbo sp. (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 1. b Turbo sp. (Suduiraut, 2007)

Gambar 2. a Murex tribulus (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 2. b Murex tribulus (Lamarck, 1822)

No.

3

4

5

6

Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Gastropoda Order : Doridacea Family : Dorididae Genus : Doris Species : Doris sp. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Gastropoda Order : Littorinimorpha Family : Cypraeidae Genus : Cypraea Species : Cypraea sp. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Gatrophoda Order : Veronicelloidea Family : Veronicellidae Genus : Vaginula Species : Vaginula sp. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Cephalopoda Order : Tethoidea Family : Loliginidae Genus : Loligo Species : Loligo pealei

Gambar Observasi

Gambar Referensi

Gambar 3. a Doris sp. (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 3. b Doris sp. (Rudman, 2010)

Gambar 4. a Cypraea sp. (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 4. b Cypraea sp. (Hardy, tanpa tahun)

Gambar 5. a Vaginula sp. (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 5. b Vaginula sp. (Cowie, 2011)

Gambar 6. a Loligo pealei (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 6. b Loligo pealei (Bennet, 2010)

No.

7

8

9

Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Gastropoda Order : Sorbeoconcha Family : Naticidae Genus : Polinices Species : Polinices sp. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Bivalvia Order : Ostreoida Family : Ostreidae Genus : Ostrea Species : Ostrea virginica Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Gastropoda Order : Limacoidea Family : Limacidae Genus : Limax Species : Limax maximus

Gambar Observasi

Gambar Referensi

Gambar 7. a Polinices sp. (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 7. A Polinices sp. (Lamarck, 1822)

Gambar 8. a Ostrea virginica. (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 8. b Ostrea virginica. (Philippi, 1846)

Gambar 9. a Limax maximus. (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 9. b Limax maximus. (Gardenslug , 1758).

No.

10

11

12

Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Polyplacophora Order : Neoloricata Family : Chaetopleuridae Genus : Chaetopleura Species : Chaetopleura sp. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Cephalopoda Order : Octopoda Family : Octopodiidae Genus : Octopus Species : Octopus sp. Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Class : Bivalvia Order : Verenoida Family : Cardiidae Genus : Tridacna Species : Tridacna sp.

Gambar Observasi

Gambar Referensi

Gambar 10. a Chaetopleura sp. (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 10. b Chaetopleura sp. (tanpa nama, 2014)

Gambar 11. a Octopus sp. (Dok. Kelompok A 7, 2016)

Gambar 11. b Octopus s...


Similar Free PDFs