nyamuk mansonia.pdf PDF

Title nyamuk mansonia.pdf
Author Meilda Hidayati
Pages 8
File Size 157.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 228
Total Views 369

Summary

Judul : Morfologi, Siklus Hidup dan Epidemiologi Nyamuk Mansonia Sp. Nama : Meilda Hidayati Nim : AK 816041 Semester : IV Kelas :A Mata Kuliah : Parasitologi III Program Studi : Analis Kesehatan Dosen : Putri Kartika Sari,M.Si YAYASAN BORNEO LESTARI AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU...


Description

Accelerat ing t he world's research.

nyamuk mansonia.pdf Meilda Hidayati

Related papers NYAMUK WID doc rahmi zahara

Laporan akhir parasit ologi t riadi saput ra NYAMUK DAN LARVA SECARA UMUM me priya

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Judul

: Morfologi, Siklus Hidup dan Epidemiologi Nyamuk Mansonia Sp.

Nama

: Meilda Hidayati

Nim

: AK 816041

Semester

: IV

Kelas

:A

Mata Kuliah

: Parasitologi III

Program Studi

: Analis Kesehatan

Dosen

: Putri Kartika Sari,M.Si

YAYASAN BORNEO LESTARI AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU 2018

1. Morfologi Makhluk hidup bertahan hidup secara berkegantungan, termasuk nyamuk yang hidupnya mencari makan berupa darah manusia, dan membawa bibit penyakit melalui nyamuk (vektor). Ada lebih dari 2500 spesies nyamuk yang berbeda di seluruh dunia, Masing-masing spesies memiliki nama ilmiah yang latin, seperti Culex Tarsalis, Aedes Aegypti dll. Nama-nama ini digunakan dalam cara deskriptif sehingga nama tersebut mewakili nyamuk tertentu. Nyamuk merupakan spesies dari arthropoda yang berperan sebagai vector penyakit arthropod-born viral disease. Nyamuk termasuk jenis serangga dalam ordo diptera, dari kelas insecta. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing dan enam kaki panjang. Antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali panjangnya melebihi 15 mm. (Levine, 1994). Secara signifikan, Semua nyamuk harus memiliki air yang untuk melengkapi siklus hidup mereka. Nyamuk dapat hidup hampir di segala jenis air, dari air es yang mencair sampai air buangan yang kotor. Jenis air dapat mengidentifikasikan jenis jentik nyamuk yang hidup didalamnya. Juga, nyamuk-nyamuk dewasa menunjukkan preferensi yang sangat berbeda untuk jenis sumber yang bertelur. Mereka bertelur secara berkala akan terus menerus di lubang air, kolam, air pasang, rawa-rawa, pembuangan limbah, tambak, irigasi padang rumput, kolam air hujan, dan lain-lain karena itu Setiap spesies memiliki persyaratan lingkungan yang unik untuk pemeliharaan siklus hidup (Soedarto,dkk,1989:35). Nyamuk dapat berperan sebagai vektor penyakit pada manusia dan binatang. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit manusia maupun binatang untuk menghisap darah. Nyamuk betina menghisap darah untuk mendapatkan protein untuk pembentukan telur yang diperlukan. 1. Telur mansonia saling berlekatan,berbentuk telur lancip seperti duri 2. Biasanya terletak dibalik dibalik permukaan tumbuhan air 3. Siphon berujung lancip dan berpigmen gelap (fase larva) 4. Corong pernafasan seperti duri (fase pupa) 5. Sisik sayap lebar dan asimetris. Ø Telur : - Oval, panjang, salah satu ujungnya runcing seperti duri, tanpa pelampung. - Berkelompok seperti rakit dipermukaan bawah daun tumbuhan air. Ø Larva :

- Mempunyai siphon yang ujungnya rucing dan bergigi . - Ujung siphon ditusukkan keakar tumbuhan air. Ø Pupa : - ujung tropmpet runcing, menusuk akar tumbuhan air. Ø Dewasa : - Palpi seperti pada Culex - Scutellum trilobed - Sisik sayap lebarr, berselang seling terang dan gelap. Adapun ciri-ciri Nyamuk mansonia sebagai berikut: a. Ciri-ciri jentik nyamuk Mansonia 1) Bentuk siphon seperti tanduk 2) Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar tumbuhan air. 3) Pada bagian toraks terdapat stoot spine. b. Ciri-ciri nyamuk Mansonia 1) Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90º 2) Bentuk tubuh besar dan panjang 3) Bentuk sayap asimetris. 4) Menyebabkan penyakit filariasis 5) Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya. 2. Klasifikasi Klasifikasi Nyamuk Mansonia sp Kingdom: : Animalia Phylum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Diphtera Family : Culicidae Genus : Mansonia Spesies : Mansonia spp

3. Bagian-bagian tubuh

4. Siklus hidup a. Stadium Telur Telur berwarna putih ketika pertama kali diletakkan, kemudian semakin gelap dalam satu atau dua jam benkutnya Mansonia sp meletakkan telurnya saling berdekatan membentuk rakit dibawah permukaan daun tanaman air. Pada kondisi yang hangat, biasanya di negara tropis telur akan menetas setelah 2-3 hari di air

b. Stadium Larva Telur menetas menjadi larva. Berbeda dengan larva dari anggota Diptera yang lain seperti lalat yang larvanya tidak bertungkai, larva nyamuk memiliki kepala yang cukup besar serta toraks dan abdomen yang cukup jelas. Larva dari kebanyakan nyamuk menggantungkan diri di permukaan air. Larva nyamuk Mansonia sp memiliki sifon (corong udara) yang pendek dan ujungnya seperti bentuk duri/tanduk (runcing), Sifon tersebut terdapat pada segmen VIII. Larva ini menempel pada akar tumbuhan air., Mansonia sp memiliki tabung udara yang berbentuk pendek dan runcing yang dipergunakan untuk menusuk akar tanama air. Pada waktu istirahat larva Mansonia sp membentuk sudut dengan permukaan air.

c. Stadium Pupa Setelah melewati pergantian kulit keempat, maka terjadi pupasi. Pupa Mansonia spberbentuk agak pendek, tidak makan, tetapi tetap aktif bergerak dalam air terutama bila diganggu. Mereka berenang naik turun dari bagian dasar ke permukaan air. PupaMansonia sp mempunyai alat pernafasan menyerupai trompet berbentuk panjang dan bergerigi.

d. Stadium Dewasa Pada saat hinggap nyamuk Mansonia sp tidak membentuk sudut 90º. atau bias dikatakan sejajar dengan tempat hinggap. Secara morfologi nyamuk ini mempunai bentuk tubuh besar dan panjang, bentuk sayap asimetris, Sayapnya bintik-bintik Warna tubuh terdiri dari hitam atau coklat bercampur putih.

DAFTAR PUSTAKA Widoyono.2008.Penyakit Tropis : Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Jakarta : Penerbit Erlangga. Dr. Isrin Ilyas DTMH, MPH. Sub Direktorat Filariasis, Direktorat Jenderal PPM dan PLP. Departemen Kesehatan RI., Jakarta Simposium Filariasis, Seminar Penyakit Menu/ar, 21 Maret 1988. Tim Editor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2002. Parasitologi Kedokteran Edisi Ketiga, cetakan ketiga. Balai Penerbit FKUI : Jakarta. C Bell,John.1995.Zoonosis: Infeksi yang Ditularkan dari Hewan ke Manusia. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran GEMARI, edisi 109 /Tahun Gemari XI/Pebruari 2010 halaman 59 artikel oleh dr Harun Riyanto. Cermin duni Kedokteran Tahun 1990 edisi Filaria No. 64....


Similar Free PDFs