Title | Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia |
---|---|
Author | Rifky Prasetya |
Pages | 49 |
File Size | 1000.1 KB |
File Type | DOCX |
Total Downloads | 347 |
Total Views | 819 |
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (独立準備委員会 Dokuritsu Junbi Iinkai ) atau PPKI adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. ? Sebelumnya sudah dibentuk BPUPKI, kemudian dibubar...
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (独独独独独独独 Dokuritsu Junbi Iinkai? ) atau PPKI adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sebelumnya sudah dibentuk BPUPKI, kemudian dibubarkan oleh Jepang dan dibentuk PPKI pada tanggal 7 Agustus 1945 yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Izin pembentukan badan ini diberikan oleh Hisaichi Terauchi, seorang marsekal Jepang yang berada di Saigon.[1] Badan ini dibentuk sebelum MPR ada.[2] Daftar isi [sembunyikan] 1Keanggotaan o 1.1Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden o 1.2Tugas Presiden sementara dibantu oleh Komite Nasional sebelum dibentuknya MPR dan DPR o 1.3Sidang 19 Agustus 1945 1.3.1Membentuk 12 Kementerian dan 4 Menteri Negara 1.3.2Membentuk Pemerintahan Daerah o 1.4Sidang 22 Agustus 1945 1.4.1Membentuk Komite Nasional Indonesia 1.4.2Membentuk Partai Nasional Indonesia 1.4.3Membentuk Badan Keamanan Rakyat 2Lihat pula 3Referensi 4Bacaan terkait Keanggotaan[sunting " sunting sumber] Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar anggota BPUPKI-PPKI Pada awalnya PPKI beranggotakan 21 orang (12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari Maluku, 1 orang dari golonganTionghoa). Susunan awal anggota PPKI adalah sebagai berikut:[3] Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Indonesian Preparetory Comitee Independence 独独独独独独独 Dokuritsu Junbi Iinkai Tentang Lembaga Tanggal 7 Agustus 1945; 71 tahun lalu...