Title | PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT |
---|---|
Author | Lucky Fadillah |
Pages | 45 |
File Size | 339.7 KB |
File Type | |
Total Downloads | 21 |
Total Views | 49 |
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT RSU MITRA SEHAT JL. Wates KM. 9 Ngaran Balecatur Gamping Sleman D.I Yogyakarta Telepon (0274)6498555, (0274)6498556, (0274)6498555 SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT Nomor : /SK.3.2/ /2015 T...
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT
RSU MITRA SEHAT JL. Wates KM. 9 Ngaran Balecatur Gamping Sleman D.I Yogyakarta Telepon (0274)6498555, (0274)6498556, (0274)6498555
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT Nomor : /SK.3.2/ /2015 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSU MITRA SEHAT Direktur RSU MITRA SEHAT Menimbang :
Mengingat:
Memperhatik an:
a. bahwa RSU Mitra Sehat Yogyakarta sebagai institusi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi – tingginya b. :
a. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan b. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1438/MenKes/Per/IX/2010tentang Standar Pelayanan Kedokteran d. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/MenKes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit e. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1165.A/MenKes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit f. Keputusan menteri kesehatan no 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan lingkungan Rumah Sakit g. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 134/Menkes/SK/IV/1978 April 1978 tentang Susunan Dan Tatacara Kerja Rumah Sakit Umum MEMUTUSKAN
Menetapkan :
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU MITRA SEHAT TENTANG PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Pertama
:
Kedua :
Ketiga : Keempat
Panduan/Pedoman Pelayanan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Umum Mitra Sehat sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini Panduan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Umum Mitra Sehat sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini dimaksud dalam Diktum pertama harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di RSU Mitra Sehat ………………………………
:
Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Yogyakarta Pada tanggal : 2015 Direktur Utama,
dr. Sitti Aisyah S Salam, SU. Tembusan :
KATA PENGANTAR Upaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit tidak dapat dipisahkan dari Pelayanan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. IPSRS merupakan organisasi dalam Rumah Sakit yang bersifat teknis dan koordinatif yang pelaksanaannya meliputi perbaikan sarana dan peralatan yang ada di Rumah Sakit. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan efisiensi RS. IPSRS sebagai salah satu bagian dari Rumah sakit harus memiliki organisasi yang memadai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu disusunlah Pedoman Pengorganisasian IPSRS RSU Mitra Sehat yang digunakan sebagai acuan dalam mengorganisir kegiatan-kegiatan di IPSRS RSU Mitra Sehat. Kami menyadari bahwa Pedoman Pengorganisasian IPSRS RSU Mitra Sehat ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, segala saran dan masukan yang bersifat membangun IPSRS RSU Mitra Sehat kami terima dengan senang hati. Sleman, Maret 2016 Penyusun. Unit IPSRS RSMS
Roudlatun Naashichah, A. Md.. KL
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan
institusi yang memberi pelayanan
jasa kesehatan dan senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang baik dan profesional. Dalam perkembangan rumah sakit, dapat dilihat dan dirasakan seiring dengan penambahan jenis dan jumlah fasilitas
sarana
dan
prasarana
yang
digunakan,
ini
sangat
menunjang dalam memberikan pelayanan yang efektif, efisien dan profesional. RSU Mitra Sehat merupakan perkembangan dari BP-RB Mitra Sehat, sebagai perkembangan dari BP-RB menjadi rumah sakit umum
tentu RSU Mitra Sehat memiliki banyak sekali tantangan,
salah satu diantaranya adalah pemenuhan sumber daya yang kompeten di tiap unit kerja. Bagian Sumber daya manusia atau Personalia sebagai unit kerja yang bertugas dalam pengelolaan SDM di RSU Mitra Sehat berkepentingan secara langsung dalam proses rekrutmen dan peningkatan kualitas ketenagaan. RSU Mitra Sehat terletak di Jl Wates km 9 Ngaran, Balecatur, Gamping,
Sleman,
Yogyakarta.
RSU
Mitra
Sehat
merupakan
pengembangan dari Balai Pengobatan & Rumah Bersalin (BP-RB) Mitra Sehat Yang didirikan sejak tanggal 1 Oktober 2002. Saat ini RSU Mitra Sehat menempati lahan seluas 3000 m² dengan bangunan seluas 1300 m² . Lokasinya yang terletak di pinggir jalan
lintas propinsi dan sangat strategis, membuatnya sangat mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi. RSU Mitra Sehat berkeinginan untuk menjadi pilihan utama masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, Sebagai rumah sakit yang ingin selalu tumbuh dan berkembang, serta dengan semakin beragamnya jenis pelayanan, maka dibutuhkan suatu pengelolaan yang strategis dalam seluruh bidang
pelayanan.
Di
antaranya
adalah
pelayanan
Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah sakit . Unit ini melakukan tugasnya untuk melakukan proses perbaikan dan pemeliharaan Sarana dan Prasarana umum dan medik demi keberlangsungan pelayanan jasa kesehatan di dalam Rumah sakit.
B. RUANG LINGKUP Sesuai
dengan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
134/Menkes/SK/IV/1978 April 1978 tentang susunan dan tatacara kerja rumah sakit umum telah ditetapkan tugas dan fungsi IPSRS sebagai berikut: 1. Penyediaan a. Penyediaan air bersih yang memnuhi standar atau kriteria untuk dapat dijadikan air minum. b. Penyediaan air panas untuk kegiatan mandi dan sterilisasi. c. Penyediaan gas teknik dan gas medis. d. Penyediaan tenaga listrik. e. Penyediaan udara segar. f. Penyediaan komunikasi. g. Penyediaan jasa teknis. 2. Pengelolaan a.
Pengelolaan instalasi air bersih.
b.
Pengelolaan gas medis.
c.
Pengelolaan sistem alarm.
d.
Pengelolaan peralatan pembasmi hama, instrumen dan bahan lain.
3. Pemeliharaan dan perbaikan
a.
Bangunan,
yaitu
gedung
perawatan,
kantor,
poliklinik,
instalasi lain-lain. b.
Instalasi air bersih, air panas.
c.
Instalasi listrik.
d.
Instalasi gas teknik, gas medis.
e.
Peralatan komunikasi.
f.
Peralatan elektronika dan elektromedik.
g.
Peralatan radiasi dan laboratorium.
4. Pelatihan a. Operator peralatan listrik dan elektromedik. b. Paramedis guna menjaga keselamatan kerja peralatan bagi petugas/operator, penderita dan pekerja lainnya. c. Pemeliharaan berkala bagi operator dalam menjaga peralatan laik pakai. d. Teknisi selaku pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan. e. Pengukuran dan kalibrasi peralatan. Kegiatan IPSRS 1. Perencanaan a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan UPSRS tehunan, bulanan, mingguan dan harian. b. Menyusun
petunjuk
teknis
dan
petunjuk
operasional
dari
pemakaian sarana dan peralatan. c. Menyusun peraturan kelaikan operasional sarana, prasarana dan peralatan yang menunjang pelayanan kesehatan. 2. Pelaksanaan a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba sarana, prasarana dan peralatan baik yang baru maupun yang selesai diperbaiki. b. Melakukan pemeliharaan. c. Melakukan kegiatan teknis dalam kegiatan medis, yaitu: h. Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis. i. Melakukan pelayanan medis teknisi dalam tim medis.
j. Melakukan
tindakan
dalam
keadaan
darurat
terhadap
peralatan medis dan penunjangnya. d. Melakukan penilaian terhadap sarana, prasarana dan peralatan, yaitu: k. Dalam rangka pengadaan. l. Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan. m. Dalam rangka pengukuran dalam kalibrasi. n. Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan. e. Menyusun laporan, yaitu: o. Menyusun data keadaan atau inventarisasi. p. Menyusun laporan kegiatan. f. Melakukan pengelolaan teknis, yaitu: q. Melaksanakan pengelolaan teknis pengelolaan lingkungan. r. Mengelola kegiatan teknis dalam jam kerja 24 jam. s. Bertugas dalam tim penerimaan barang dan pengujian teknis. g. Melakukan rapat. t. Rapat internal IPSRS. u. Rapat koordinasi dengan Ka. Inst. Dan Ka. Intalasi unit terkait 3. Pengawasan Melaksanakan pemasangan,
pengawasan pemeliharaan
dalam dan
kegiatan
perbaikan
pembangunan,
sarana,
prasarana
maupun peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ke-III. 4. Pelatihan Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas teknik sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan lancar. Dalam waktu tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk menjabarkan perkembangan dan sistem peralatan yang lama dan akan datang. C. BATASAN OPERASIONAL Petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit dalam melaksanakan tugasnya dilakukan sesuai dengan SPO yaitu setelah petugas
mendapatkan
permintaan
perbaikan
petugas
menuju
kelapangan untuk melakukan pengecekan kerusakan/alat yang akan di
pelihara,
kebutuhan
petugas
sparepart
mengecek jika
untuk
diperlukan.
selanjutnya
Dalam
hal
ini
mendata petugas
melakukan order dahulu jika ketersediaan sparepart kosong,. Jika alat sekiranya dapat diperbaiki petugas akan segera melakukan perbaikan di tempat, jika tidak petugas akan meminta ijin bagian terkait
untuk
mengirimkan
alat
yang
rusak
melalui
petugas
pengadaan, proses ini akan memerlukan waktu yang lama jika setelah
dibuatnya
PPK
timbul
hal
–
hal
yang
menyangkut
ketersediaan sparepart dan biaya yang ditimbulkan. Jika biaya yang ditimbulkan besar maka setiap keputusan akan diperlukan dalam pertemuan Tim Pemelian Barang & Jasa dan keputusan terakhir ada di Jajaran Direksi. D. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Petunjuk Teknis ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan sarana prasarana agar dalam keadaan layak fungsi. 2. Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk mewujudkan pemanfaatan sarana – prasarana yang memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan serta efisien, serasi dan selaras dengan lingkungannya.
BAB II STANDART KETENAGAAN A. Jumlah, komposisi dan kualifikasi tenaga di ruang IPSRS Berdasarkan data kepegawaian per Oktober 2016, maka jumlah petugas di IPSRS
ada
4 orang. Komposisi dan kualifikasi tenaga
yang bekerja di IPSRS adalah sebagai berikut :
Daftar kualifikasi tenaga di Instalasi IPSRS No 1 2
Komposisi tenaga Kepala Instalasi Pelaksana pemeliharaan
Jumlah 1 1
Kualifikasi D-III STM
3
alat Pelaksana
Pemeliharaan
1
SMP
4
Gedung Pelaksana
Pemeliharaan
1
SMA
Taman/ Parkir B. Perhitungan ketenagaan Kualifikasi sumber daya manusia di IPSRS terdiri dari Kepala Instalasi, petugas pelaksana pemeliharaan alat, gedung dan taman/ parkir.
BAB III STANDART FASILITAS
A.
Tempat kerja 1.
Ruang Kerja IPSRS.
2.
Ruang perlengkapan
3.
Ruang Bengkel (workshop).
B.
Alat kerja 1.
Peralatan administrasi: a. Komputer. b. Printer. c. Filling kabinet. d. Lemari arsip. e. Rak data. f. Meja kursi kerja. g. Papan tulis.
2.
Peralatan kerja teknik. a. Peralatan kerja workshop. b. Peralatan kerja teknisi alkes. c. Peralatan kerja teknisi umum.
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A.
Mekanisme permintaan perbaikan, barang dan jasa teknis
Formulir permintaan perbaikan dari Instalasi diterima oleh IPSRS
Alat / SarPrasRusak
Selesai
Dilakukan pemeriksaan
Rencana pengadaan spare part/barang
Dilakukan perbaikan
Permintaan teknisi yang ditandatangani oleh KUK.
Persetujuan Kaur UPSRS
Persetujuan Subbag RT
Persetujuan Bag. Umum & Keuangan
Direktur
B. 1.
PELAYANAN IPRS PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS Pengelolaan peralatan medik yang dimaksud adalah suatu kegiatan
yang
terpola
dan
menyeluruh
untuk
bagaimana
mengelola aset alat medik yang dimiliki oleh rumah sakit. Peralatan medik yang ada berjumlah ratusan item dimana diperlukan suatu pengelolaan secara baik. Unit yang ditunjuk sebagai pengelola peralatan medik adalah IPSRS dimana unit ini ditunjuk secara resmi. Bentuk pengelolaan yang dilakukan seperti : inventarisasi aset alat medik, pembuatan standar operasional, pemeliharaan, kalibrasi, perbaikan dan equipment dispossition. a. Pengadaan Alat Medik
Pengadaan alat medik mempunyai alur dimana IPSRS dapat membuka permintaan barang dalam bentuk form permohonan
yang
dibuat
berdasarkan
2
alur
besar;
pengadaan untuk sparepart dari alat medik yang digunakan untuk perbaikan dari kerusakan dan pengadaan alat medik yang bersifat penambahan aset alat medik atau pengadaan baru yang diajukan oleh unit atau departemen dengan dilengkapi
kajian
kebutuhan
penambahan
alat
baru.
Pengadaan yang dibuat harus memiliki beberapa isian yang harus
dilengkapi
sebagai
dasar
pengajuan
permintaan
diantaranya: - No. PPATK - Tanggal pengajuan - Nama barang yang diajukan - Jumlah barang yang diminta - Minimal stock - Sisa Stock - Keterangan bisa berupa alasan permintaan b. Uji Kelayakan Alat Medik Baru Setelah proses pembelian selesai dan barang yang dimaksud telah datang ke rumah sakit yang diterima oleh Departemen Logistik, maka tahap selanjutnya alat medik baru tersebut dilakukan uji kelayakan (commissioning) yang dilakukan seperti: -
Periksa
bahwa
seluruh
komponen,
asesoris,
dan
kelengkapan pilihan (options) yang tercatat dalam surat pesanan telah diterima dengan baik. -
Arsipkan hasil pengetesan unjuk kerja dan keamanan pada saat awal, sehingga dapat digunakan sebagai pembanding pada saat dilakukan inspeksi dimasa yang akan datang seandainya terjadi keraguan terhadap unjuk kerja alat medik.
-
Kelengkapan berkas administrasi seperti: ijin edar dagang dari DEPKES, kartu garansi, manual book, sertifikat uji dari pabrikan dan petunjuk singkat penggunaan dalam bahasa indonesia.
-
Pelaksanaan
pengetesan
fungsi
dari
alat
dengan
berdasarkan dari prosedur pabrik (check list standar tahapan pengujian pabrik). -
Berita acara kesiapan alat untuk digunakan ke pelayanan (ditandatangani oleh: teknisi vendor, teknisi IPSRS dan user ruangan yang memiliki alat tersebut.
c. Inventarisasi Peralatan Medik Pendataan seluruh alat medik merupakan kunci penting dari management pengelolaan dimana proses pencatatan aset dilakukan oleh beberapa unit seperti logistik, akunting, internal kontrol dan oleh IPSRS sebagai pengelola langsung dari alat medik. Inventarisasi peralatan ini berisi data yang berkaitan dengan aspek teknis setiap alat seperti: nama alat, merk, tipe, lokasi atau ruangan pemilik, data vendor, jumlah alat. Total peralatan yang tertuang dalam lembar inventarisasi ini akan menjadi beban kerja pemeliharaan. Dari data ini akan dapat diprediksi kebutuhan aspek pemeliharaan secara keseluruhan sehingga pemeliharaan peralatan dapat dilaksanakan dengan baik.
Inventarisasi
peralatan
dapat
digunakan
untuk
kepentingan pemeliharaan alat dilakukan oleh pengelola pemeliharaan dan ditinjau secara periodik paling tidak setahun sekali dan setiap ada perubahan atau penambahan alat baru. d. Pemeliharaan Alat Medik Pemeliharaan peralatan medik adalah suatu upaya atau kegiatan terencana secara periodik untuk menjaga agar perlatan medik selalu dalam kondisi laik pakai, dapat difungsikan dengan baik dan menjamin usia pakai yang lama. Agar pemeliharaan peralatan kesehatan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka unit kerja BM perlu dilengkapi dengan
aspek-aspek
pemeliharaan
yang
berkaitan
dan
memadai meliputi sumber daya manusia, fasilitas teknis, peralatan kerja, dokumen pemeliharaan, suku cadang dan
bahan pemeliharaan. Semua spek pemeliharaan pastinya -
memerlukan biaya. Elemen-elemen pemeliharaan alat medic Elemen-elemen pemeliharaan alat medik adalah elemen yang harus dilakukan pada kegiatan pemeliharaan dan dilakukan secara rutin. Elemen-elemen yang dimaksud
adalah: Inspeksi Kegiatan yang
dilakukan
secara
periodik
terhadap
material atau jenis alat medik pada komponen penting seperti: elektrikal, mekanik dan fisik alat apakah masih
sesuai dengan standar operasional alat medik tersebut. Pemeliharaan fisik Kegiatan yang dilakukan secara periodik meliputi:
pembersihan alat. Pelumasan, pengecasan, dll. Uji fungsi Kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk
memastikan fungsi dari alat medik. Kalibrasi Suatu kegiatan periodik untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan instrumen ukur dan bahan ukur, dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang terselusur (trackable) ke standar nasional
dan atau internasional. e. Pelaku pemeliharaan alat medic Berdasarkan berbagai aspek
yang
meliputi
volume
pekerjaan, kemampuan teknisi, tingkat teknologi peralatan, fasilitas kerja dan prosedur pembiayaan yang ada di internal , maka pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan dapat dilakukan oleh: - Dilaksanakan oleh teknisi rumah sakit IPSRS melakukan kegiatan pemeliharaan alat medik dengan keahlian yang didapat dari basic pendidikan elektomedik dan pelatihan-pelatihan yang diberikan . Manfaat yang utama dari pelayanan swakelola (in house service) adalah teknisi medik dapat dipanggil secara cepat oleh user untuk melacak kerusakan dan memperbaiki peralatan, memberi bantuan dalam aspek pengoperasian alat, menyiapkan persediaan
suku cadang yang tepat dan dukungan yang terus menerus terhadap user. Rumah sakit harus membuat komitmen yang berkesinambungan untuk mendukung unit IPSRS. Komitmen tersebut meliputi pelatihan staf, alat ruangan,
peralatan,manajemen
dan
inventarisasi
kerja, suku
cadang. Pengeluaran alat atas perbaikan dapat dianggap sebagai kerugian untuk rumah sakit, oleh ...