PENELITIAN EKSPERIMEN PDF

Title PENELITIAN EKSPERIMEN
Author Masyithah Nurul Haq
Pages 9
File Size 135.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 192
Total Views 422

Summary

Meret 2016 Masyithoh, dkk PENELITIAN EKSPERIMEN A. PENGERTIAN PENELITIAN EKSPERIMEN Penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian yang menekankan kepada pengendalian atas objek yang diamatinya dengan tujuan untuk mendemonstrasikan adanya jalinan sebab akibat antara variabel dependen dengan ve...


Description

Meret 2016

Masyithoh, dkk

PENELITIAN EKSPERIMEN A. PENGERTIAN PENELITIAN EKSPERIMEN Penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian yang menekankan kepada pengendalian atas objek yang diamatinya dengan tujuan untuk mendemonstrasikan adanya jalinan sebab akibat antara variabel dependen dengan veriabel independen (Suwarno, 1987, hlm. 23). Penelitian eksperimen juga dapat didefinisikan sebagai penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat (Sedarmayanti dan Syarifudin, 2002, hlm. 33). Menurut Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006, hlm. 57) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Sugiyono (2012, hlm. 109) menambahkan penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (Margono, 2005, hlm. 110). Dalam melakukan eksperimen peneliti memanipulasikan suatu stimulan, treatment atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian menobservasi pengaruh yang diakibatkan oleh adanya perlakuan atau manipulasi tersebut. B. KARAKTERISTIK PENELITIAN EKSPERIMEN Ide pokok dasar dari semua penelitian eksperimen sangat sederhana yaitu mencoba sesuatu dan mengamati dengan sistematis apa yang terjadi. Eksperimen formal memuat dua kondidi dasar. Pertama, setidaknya dua (sering lebih) kondisi atau metode yang dibandingkan untuk diuji efek-efek dari kondisi tertentu atau “treatment” (variabel bebas). Kedua, variabel bebas langsung dimanipulasi oleh peneliti. Berikut beberapa kareakteristik penting dari penelitian eksperimen (Faraenkel, 2006, hlm. 263). Perbandingan Kelompok (Comparison of group)

1

Meret 2016

Masyithoh, dkk

Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin sama (homogen) atau mendekati sama karakteristiknya. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau treatment tertentu, sedangkan pada kelompok kontrool tidak diberikan. Selanjutnya proses penelitian berjalan dan diobservasi untuk menentukan perbedaan atau perubahan yang terjadi pada kelompok eksperimen. Tentunya perbedaan tersebut merupakan hasil bandingan keduanya. C. FUNGSI / TUJUAN Berikut beberapa pendapat tentang fungsi / tujuan dari penelitian eksperimen: 1. Menurut Sukardi (2011, hlm. 179) penelitian eksperimen berfungsi untuk membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship). 2. Menurut Murti (dalam Prabandari, 2011, hlm. 2) bahwa penelitian eksperimen bertujuan untuk mempelajari pengaruh dari pengubahan faktor dari situasi yang dikontrol. 3. Menurut Hadi (dalam Nursyahidah, 2012, hlm. 2), penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. 4. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 72) penelitian eksperimen untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan / dikontrol. 5. Menurut Zuriah (2006, hlm. 58) penelitian eksperimen bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian, memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen, dan menarik generalisasi hubungan antarvariabel. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari / mengetahui pengaruh dari pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian yang telah dikontrol sedemikian rupa sehingga nantinya akan ditemukan adanya hubungan sebab akibat dari hasil percobaan dengan pengaruh yang diberikan.

2

Meret 2016

Masyithoh, dkk

D. SUBYEK PENELITIAN Subjek penelitian adalah aspek dalam penelitian yang merujuk pada responden / informan yang hendak dimintai informasi atau digali datanya. Penentuan subjek yang tepat dalam suatu penelitian adalah kunci bagi penarikan simpulan yang tepat pula, peran mereka sangat strategis dalam hal ini karena pada subjek tersebut data tentang variabel penelitian akan diamati. (Idrus, 2009, hlm. 91) Suatu penelitian, termasuk eksperimen, perlu menentukan subjek penelitian sejak awal dalam proses pengumpulan datanya. Dalam proses di lapangan, untuk menetukan siapa yang akan dikenai perlakuan (treatment), akan digunakan teknik sampling yang sesuai dengan kondisi subjek dan yang lebih penting lagi dapat menjadi wakil populasi yang akan digeneralisasikan. (Idrus, 2009, hlm. 91) Untuk penelitian eksperimen dibutuhkan keadaan populasi yang relatif homogen. Homogenitas populasi ini berguna bagi kemudahan dalam pengambilan sampel dan perlakuan yang hendak diberikan. Jika upaya homogenitas ini dicapai secara maksimal, maka sangat membantu peningkatan validitas penelitian. Homogentias subyek penelitian dapat dicapai dengan membatasi ciri populasi, di antaranya: (Sancthuary, tt, hlm. 4) 1.

Aspek tempat atau geografis, merupakan tempat tinggal subjek (provinsi, kabupaten, sekolah).

2.

Aspek subjek sendiri, seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, dll.

3.

Aspek sosial, yang mencakup kelas sosial, keluarga, dan lingkungan sosial. Penelitian biasanya dilakukan terhadap sampel, yaitu sebagian dari populasi.

Subjek penelitian yang menjadi sampel seharusnya representatif populasinya. Kerepresantatifan sampel dipengaruhi oleh beberap faktor, di antaranya jumlah sampel, besar anggota sampel, dan teknik pengambilan sampel. E. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN EKSPERIMEN Langkah-langkah penelitian eksperimen tidaklah jauh dengan langkah penelitian lainnya, menurut Darmadi (2013, hlm. 219) secara eksplisit dapat dilihat sebagai berikut:

3

Meret 2016

Masyithoh, dkk

1.Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan 2.Mengidentifikasi permasalahan 3.Menggunakan

studi

literature

dari

beberapa

sumber

yang

relevan,

memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel 4.Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan : a) Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen; b) Menentukan cara untyk mengontrol mereka; c) Memilih desain riset yang tepat; d) Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih (assign) sejumlah subjek penelitian e) Membagi subjek kedalam kelompok control maupun kelompok eksperimen f)

Membuat instrumen yang sesuai, memvalidasi instrumen dan melakukan pilot study agar memperoleh instrument yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan

g) Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis 5.Melakukan eksperimen 6.Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen 7.Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan 8.Melakukan analisis data dengan

teknik statistika yang relevan

9.Membuat laporan penelitian eksperimen. Menurut Gay dalam Darmadi (2013, hlm. 220) adanya penekanan langkah-langkah penting dalam penelitian eksperimen seperti berikut ini: a. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti b.Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol c. Pembuatan atau pengembangan instrument d.Pemilihan desain penelitian

4

Meret 2016

Masyithoh, dkk

e. Eksekusi prosedur f. Melakukan analisis data g. Memformulasikan kesimmpulan F. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PENELITI Dalam proses penelitian haruslah mengikuti kaidah yang telah ditentukan yang tentunya hasil yang didapat dari penelitian itu tidak diragukan lagi keakuratannya. Menurut Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) dalam Nursyahidah (2012) yang mengemukakan mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimen, yaitu: 1) peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian 2) penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama; 3) peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya; 4) diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi perlakukan (experimental group).

G. BEBERAPA BENTUK DESAIN PENELITIAN EKSPERIMENTAL 1.

Pre-experimental Design Digunakan untuk melakukan studi pendahuluan, sebelum dilakukan eksperimen

sebenarnya atau kuasi eksperimen. Masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen.

Hasil eksperimen yang merupakan variabel

dependen itu akan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dikarenakan tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Dalam Pre-eksperimenta ini terdapat tiga alternatif design sebagai berikut: a) One-Shot case study Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukan kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah suatu design penelitian.

5

Meret 2016

Masyithoh, dkk

b) The one group pretest-posttest design Perbedaan dengan design pertama adalah untuk the one group pretest-posttest design terdapat pretest sebelu diberi perlakuan, hasil perlakuan dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandngkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. c)

The static-group comparison Penelitina jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua, yang satu

memperole hstimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain tidak mendapatkan stimulus apapun sebagaialat kontrol. Masalah yang akan muncu dalam design ini adalah menyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek yang akan diteliti. Oleh karena itu, group tersebut harus dipilih secara acak. 2.

True Experimental Design Disebut sebagai true experiments karena dalam design ini peneliti dapat

mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) menjadi tinggi. Jenis penelitian yang termasuk dalam True Expeiments adalah: a) Pretest-postest control group design Dalam design ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group eksperimen dan group kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai group eksperimen tidak berbeda secara signifikan. b) Postest-only control group design Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Jika ada perbedaan yang signifikan antar grup eksperimen dan grup kontrol maka perlakuan yang diberikam berpengaruh secara siginifikan. 3.

Factorial Design Design faktorial merupakan suatu tindakan terhadap suatu variabel atau lebih yang

dimanipulasi secara simultan agar dapat mempelajari pengaruh setiap variabel terikat atau pengaruh yang diakibatkan adanya interaksi anta beberapa variabel. 4.

Quasi experimental design ( nonequivalent control group design )

6

Meret 2016

Masyithoh, dkk

Quasie experiments disebut juga dengan ekspeerimen pura-pura. Bentuk design ini merupakan pengembangan true experiments yang sulit dilaksanakan. Design ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Design digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas berbagai variabel yang berpenaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang sesungguhnya. Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan aspek kesetaraan maupun grup kontrol.

H. KENGGULAN DAN KELEMAHAN Berikut keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan penelitian eksperimen dibandingkan dengan penelitian lainnya menurut Bowling (1997 dalam Blaxter, dkk, 2001, hlm. 112-113): Keunggulan-keunggulan 1.

Penelitian ekperimen mampu meminimalkan resiko adanya variabel yang tidak saling berhubungan sehingga juga mampu meminimalkan kemungkinan adanya pembauran dalam hasil penelitian dengan variabel yang tidak diperlukan tersebut.

2.

Penelitian eksperimen adalah satu-satunya desain riset yang dapat secara prinsip membuat hubungan kausal atau arah hubungan sebab akibat dari variabel-variabel suatu penelitian dengan jelas, hal ini karena adanya pengendalian atas pengenalan variabel-variabel tersebut.

3.

Penelitian eksperimen mampu mengendalikan ancaman-ancaman yang berkaitan dengan waktu menuju validitas jika dilakukan pra dan pasca pengujian.

4.

Penelitian eksperimen memungkinkan manipulasi yang fleksibel, efisien, dan secara statistik punya kekuatan (hal ini karena penelitian eksperimen dapat dilakukan pada populasi yang terbatas, sehingga tidak membutuhkan banyak subyek untuk terlibat dalam proses eksperimen. Suatu eksperimen yang diketahui memiliki pengaruh yang kuat membutuhkan partisipan yang tidak terlalu besar, sehingga akan meringankan kerja eksperimen). Kelemahan-kelemahan

1.

Penelitian eksperimen desainnya sulit untuk mewakili populasi tertentu.

2.

Penelitian eksperimen sering kesulitan memilih variabel ‘pengendali’ untuk mengeluarkan semua variabel yang membaur.

7

Meret 2016

3.

Masyithoh, dkk

Penelitian eksperimen tidak mungkin mampu mengisolasi satu variabel sebab yang dihipotesis saat tidak terkendalinya sejumlah besar variabel yang tidak saling berhubungan, sementara kemungkinan selalu ada dalam hipotesis-hipotesis alternatif.

4.

Penelitian eksperimen sering tidak memungkinkan untuk membuat ‘tempat alami’ yang diinginkan sebagai lapangan penelitian.

5.

Penelitain eksperimen adalah sebuah situasi sosial yang tidak alami, di mana peran peserta riset menuntut adanya kepatuhan kepada si periset, sebuah peran dalam situasi sosial yang tidak biasa.

6.

Penelitian eksperimen tidak dapat menangkap perbedaan dalam tujuan, objektivitas, dan masukan-masukan yang mungkin memberi kontribusi terhadap hasil dalam situasi-situasi alami.

Sumber: Blaxer, Loraine, dkk. (2001). How to Research Seluk Beluk Melakukan Riset Edisi Kedua. Jakarta: PT INDEKS Kelompok GRAMEDIA Darniadi, Hamid. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial [online]. Bandung: ALFABETA, cv. Direktorat

UPI.

(tt).

Penelitian

Eksperimen

[online].

Diakses

dari:

http://www.google.co.id/url?q=http://file.upi.edu/Direktori/FIP [22 Maret 2016] Laela.

(2015).

Metode

Penelitian

Eksperimen

[online].

Diakses

dari:

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:uLMPv0xgdAcJ:https://la elafarmasi.files.wordpress.com/2015/03/skripsi-1_download-metode-penelitian-eks perimen.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id. [22 Maret 2016] Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

8

Meret 2016

Jaedun,

Masyithoh, dkk

Amat.

(tt).

Metode

Penelitian

Eksperimen

[online].

Diakses

dari:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/drs-amat-jaedun-mpd/metode-pe nelitian-eksperimen.pdf. [22 Maret 2016] Nursyahidah,

Farida.

(2012).

Penelitian

Eksperimen

[online].

Diakses

dari:

https://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen_farid a.pdf. [16 Maret 2016]. Prabandari, Yayi Suryo. (2011). Penelitian Eksperimen Metode Penelitian KMPK [online].

Diakses

dari:

http://hpm.fk.ugm.ac.id/hpmlama/images/Metodologi_Penelitian_2011/sesi_6_ysp _penelitian%20eksperimen.pdf_. [16 Maret 2016] Sancthuary, E. (tt). Penelitian Eksperimen Presentasi [online]. Diakses dari: https://www.academia.edu/7129368/Penelitian-eksperimen-presentasi. [16 Maret 2016] Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suwarno, Bambang. (1987). Metode Kauntitatif untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Bandung: Depdikbud.

9...


Similar Free PDFs