Penerapan Sistem Manajemen Basis Data PDF

Title Penerapan Sistem Manajemen Basis Data
Author Rhesti Novianti
Pages 21
File Size 1.5 MB
File Type PDF
Total Downloads 99
Total Views 570

Summary

ARTIKEL Penerapan Sistem Manajemen Basis Data Artikel Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Yang Diampu Oleh Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Disusun Oleh Rhesti Dwi Novianti 43219110160 Universitas Mercu Buana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi ABSTRAK Denga...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Penerapan Sistem Manajemen Basis Data Rhesti Novianti Rhesti Dwi Novianti

Cite this paper

Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

T UGAS SIST EM INFORMASI MANAJEMEN: Sist em Manajemen Basis Dat a SSit i Aisyah

T UGAS SIM, MAUDINA T RICAHYA W, YANANT O MIHADI PUT RA SE, M.Si, implement asi/aplikasi Sist em … Maudina Worowat i ART IKEL SIST EM MANAJEMEN BASIS DATA Herliana Safit ri

ARTIKEL Penerapan Sistem Manajemen Basis Data Artikel Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Yang Diampu Oleh Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Disusun Oleh Rhesti Dwi

Novianti

43219110160

Universitas Mercu Buana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi ABSTRAK Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi akan berusaha untuk lebih kompetitif dan efesien yang pada akhirnya menambah nilai untuk mendapatkan, mengubah dan mendistribusikan informasi dengan tujuan meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan kinerja organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya. Sebuah sistem informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan, dalam operasional sehari-hari, maupun dalam perencanaan

strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi. Kata kunci: sistem informasi, database, manajemen

BAB I PE N DAH U LUAN 1. Latar belakang Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.sistem manajemen basis data merupakan perangkat lunak yang dapat di gunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan pengaksesan basis data. Tugas dari sistem manajemen basis data adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari basis data. Pengelolaan manajemen basis data membutuhkan suatu perangkat / tools untuk dapat mengelolanya, sehingga manajemen basis data dapat terus dikelola dan terus ditingkatkan kinerjanya. Dengan adanya sistem informasi maka suatu organisasi akan berusaha untuk lebih kompetitif dan efisien yang pada akhirnya menambah nilai untuk mendapatkan, mengubah dan mendistribusikan informasi dengan tujuan meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan kirnerja organisasi dalam mencapai tujuan organsisasinya. Sebuah Sistem Informasi yang efektif menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun dalam perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus dilandasi oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang diambil tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi. Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data (database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan manajemen data, sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.

2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 

Bagaimana proses penerapan, hambatan dan tantangan pada Sistem Manajemen Basis Data di perusahaan anda.

3. Tujuan Masalah Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan penelitian ini adalah : 

Untuk mengetahui proses penerapan, hambatan dan tantangan pada Sistem Manajemen Basis Data di perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Data Base Manajemen System (DBMS)

DBMS adalah singkatan dari Database Management System yang mana merupakan sebuah sistem yang digunakan dalam proses pengelolaan data yang ada pada database dengan metode komputerisasi. DBMS adalah suatu sistem yang bertanggung jawab dalam melakukan pengolahan data dalam database sehingga menjadi sebuah informasi. Dengan kata lain, DBMS adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola sekumpulan data yang tersimpan dalam database dengan cara memanggil query (kueri) atas basis data tersebut. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan. Keberadaan DBMS memungkinkan seorang user sistem informasi untuk dapat melakukan pengolahan data dengan mendefinisikan, memelihara, membuat, dan menyediakan akses kontrol terhadap data-data tersebut. Sistem DBMS ini pada dasarnya terdiri dari berbagai perintah yang terekam menggunakan sistem komputer untuk digunakan sebagai media proses penyimpanan dan pemeliharaan data operasional pada suatu organisasi, sehingga data-data tersebut dapat menjadi informasi yang optimal guna keperluan dalam pertimbangan pengambilan keputusan. Dengan adanya DBMS selain lebih efisien juga dapat digunakan media untuk membangun interface atau tatap muka yang simpel oleh para user. Bentuk tatap muka yang dibangun umumnya adalah dalam bentuk tabel atau relasi. Biasanya diperlukan suatu Bahasa atau perintah khusus untuk mengelola database baik oleh admin maupun pengguna umum. Perlu untuk diketahui, sebelum adanya sistem manajemen basis data atau DBMS data disimpan dalam bentuk file berupa text yang ada pada sistem operasi. Penggunaan penyimpanan data seperti ini yaitu dalam bentuk file hingga saat ini masih digunakan dalam beberapa software. Seperti halnya DBMS, penyimpanan data

dalam bentuk file memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihan penyimpanan data dalam bentuk ini dinilai lebih optimal apabila data yang tersimpan berukuran kecil, seperti untuk menyimpan data password pada sistem operasi Unix. Selain dalam bentuk file, data juga biasa disimpan dalam suatu program pembantu seperti spreadsheet. Penyimpanan data dalam spreadsheet mampu menutupi kelemahan dari penyimpanan data dalam bentuk file, dengan menggunakan metode penyimpanan ini proses pengolahan data menjadi sedikit lebih cepat. Namun, kedua metode di atas masih mempunyai beberapa kelemahan, dimana diantara kelamahan tersebut tergolong kepada permasalahan yang fatal karena menyangkut masalah manajemen dan keamanan data. Untuk itulah lalu diperlukan sebuah software khusus untuk melakukan pengolahan data dalam database, yaitu software sistem manajemen basis data (SMDB) atau DBMS. Untuk dapat mengakses DBMS (Database Management System) user harus menggunakan bahasa database, bahasa database terdiri dari beberapa intruksi yang digabungkan sehungga dapat diproses oleh DBMS. Perintah atau intruksi tersebut umumnya ditentukan oleh user, adapaun bahasa yang digunakan dibagi kedalam 2 (dua) macam diantaranya sebagaimana di bawah ini: • DDL (Data Definition Language) DDL atau singkatan dari Data Definition Languange, yaitu dipakai untuk menggambarkan desain dari basis data secara menyeluruh. DDL (Data Definition Language) dapat dipakai untuk membuat tabel baru, memuat indeks, maupun mengubah tabel. Hasil dari kompilasi DDL akan disimpan di kamus data. Itulah definisi dari DDL. • DML (Data Manipulation Language) DML atau singkatan dari Data Manipulation Language, yaitu dipakai untuk memanipulasi daan pengambilan data pada suatu basis data, misalnya seperti penambahan data yang baru ke dalam suatu basis data, menghapus data pada seuatu basis data dan mengubah data pada suatu basis data. Itulah definisi dar DML. 2. Fungsi DBMS

Seperti yang sudah dijelaskan, DBMS memiliki kegunaan atau fungsi sebagai sistem yang mengatur ataupun mengelola data yang ada pada database. Sebelumnya juga sudah dijelaskan bahwa suatu DBMS dapat berupa tampilan atau interface yang dibuat sedemikian rupa sehingga baik admin maupun user dapat melakukan

pengelolaan database dengan lebih efektif. Diperlukan juga suatu standard atau Bahasa khusus yang dapat digunakan, bisa berupa tools pada software atau bahkan script manual. Fungsi lain yang dapat diperoleh dari adanya DBMS adalah menjadi file manager atau biasa disebut media pengelolaan file khusus. Dari segi keamanan juga pastinya lebih terjamin karena data dapat disimpan secara permanen di sistem komputer yang kita gunakan. Namun wajib diingat juga penggunaan komputer sebagai media pengelolaan database juga membutuhkan suatu soft skill khusus dan wajib dipahami lebih mendalam. Mengingat betapa pentingnya penggunaan DBMS di hampir segala bidang maka tidak mengherankan jika mulai banyak ditemui pembelajaran mengenai bidang DBMS. Bisa di pendidikan formal maupun kursus untuk menjadi seorang admin database. Hal ini bertujuan agar semakin mengoptimalkan peran DBMS dalam pengelolaan database baik di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari – hari. Database dan basis data merupakan salah satu master data, dimana semua data tersimpan dalam satu harddisk yang biasanya merupakan komputer sever. Basis data biasanya berbentuk lajur dan juga kolom tabel, yang sangat berguna. Disinilah DBMS memegang peran dan juga fungsinya dalam mengatur dan juga mengaplikasikan database agar bisa berguna bagi usernya. Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari DBMS: • Mengintegrasikan Data Pada Basis Data ke Komputer Client Salah satu fungsi utama dari DMS adalah melakukan proses integrasi dari database atau basis data ke dalam komputer client atau user. Jadi semua data yang terdapat pada database di dalam server bisa tersaji di dalam komputer client, dan bisa dilakukan pengaksesan informasi. • Mengupdate Basis Data DBMS juga dapat digunakan untuk melakukan proses update atau pemutakhiran dari data. Jadi kita sebagai user tidak perlu membuka database atau basis data kita, cukup dengan menggunakan software yang mendukung DBMS, maka user dapat dengan mudah melakukan proses updating ataupun editing data yang tersimpan di dalam database / basis data. • Melakukan Retrieval Basis Data Retrieval merupakan suatu proses pemanggilan yang bisa dilakukan untuk memanggil data tertentu untuk kepentingan pengambilan informasi. User dapat melihat informasi dari database dengan melakukan retrieval data dengan menggunakan DBMS dengan mudah dan juga lebih cepat untuk dilakukan. • Membantu User Mengakses Basis Data User juga terkadang membutuhkan akses terhadap basis data atau database. Karena itu, dengan menggunakan DBMS, user bisa mengakses basis data alais database yang tersediam tanpa perlu membuka file database. Cukup dengan menggunakan aplikasi yang sudah terintegrasi dengan DBMS, maka data yang dibutuhkan user akan muncul. • Melihat Proses Transaksi yang Berjalan Bagi kita yang mengelola sebuat toko, terutama toko online dan juga toko offline dengan kasir yang terkomputerisasi, maka DBMS memegang fungsi







yang penting. DBMS dapat membantu kita mengecek segala macam transaksi yang sudah dan juga sedang berjalan, yang terekam dan masuk ke dalam database toko atau perusahaan kita. Melakukan Recover Basis Data yang Mengalami Gangguan Ketika user memiliki kerusakan data pada database atau basis data, maka user juga bisa menggunakan DBMS untuk melakukan recovery data. DBMS dapat membantu memperbaiki data yang rusak, memutakhirkan data, serta melakukan pengeditan dan perubahan data yang tersimpan dalam database. Melakukan Analisa Statistic DBMS juga dapat berfungsi sebagai salah satu mesin penghitung statistic. DBMS dapat menghitung berapa banyak user yang mengakses file dalam database kita, melihat file atau data apa saja yang paling sering diakses, sehingga hal ini dapat membantu kita dalam melakukan manajemen data kita. Apabila kita memiliki toko online, maka DBMS dapat melakukan perhitungan, produk apa yang menjadi best seller, keuntungan hari ini, kerugian, serta total pemasukan dalam satu hari. Memonitoring Data DBMS juga berfungsi untuk membantu melakukan monitoring data. Segala transaksi yang dilakukan akan terekam oleh DBMS, sehingga apabila terdapat suatu transaksi atau akses yang mencurigakan, kita akan segera mengetahuinya berkat DBMS, seperti seseoranga yang mungkin ingin melakukan hackin dan mencuri data–data kita.

3. Manfaat Dari Penggunaan DBMS • Performa dalam pengolahan data sangat baik bahkan untuk mengelola data yang berukuran besar sekalipun. Bebeda halnya dengan metode penyimpanan data dalam bentuk file dan spreadsheet, kedua metode ini hanya bisa bekerja optimal apabila digunakan untuk penyimpanan data yang berukuran kecil. • Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. DBMS mampu mencegah terjadinya redudansi data, dimana redudansi data adalah bertumpuknya file yang sama dalam sebuah basis data. • DBMS bersifat independensi. Maksudnya adalah ketika harus dilakukan perubahan struktur database maka aplikasi antarmuka tidak akan mengalami hal serupa. Perubahan cukup dilakukan pada struktur databasenya saja tanpa harus mengubah struktur dalam aplikasi antarmuka. • DBMS bersifat terpusat (sentralisasi). Maksudnya adalah ketika sebuah database digunakan secara bersama-sama, maka akan lebih mudah apabila database tersebut disimpan pada satu tempat. Dan dengan menggunakan DBMS, hal tersebut sangat memungkinkan untuk dilakukan. Berbeda halnya apabila menggunakan metode penyimpanan bentuk file dan spreadsheet yang harus disimpan pada setiap komputer yang membutuhkan akses ke database tersebut. • Sistem keamanan data dalam database akan lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Karena dalam DBMS dimungkinkan untuk melakukan pengaturan hak akses kepada masing-masing user.

4. Komponen Yang Ada Pada DBMS Untuk bisa dikatakan sebagai sebuah DBMS atau Database Management System, harus ada beberapa komponen atau bagian-bagian yang disatukan untuk membentuk DBMS itu sendiri. Berikut ini adalah komponen yang harus ada pada sebuah DBMS, antara lain : Perangkat keras

Komponen utama yang merupakan hal yang vital yang harus ada pada DBMS adalah perangkat keras atau hardware. DBMS dan program aplikasi memerlukan perangkat keras untuk menjalankannya. Perangkat keras terdiri dari komputer pribadi, sampai ke mainframe, atau suatu jaringan komputer.

Perangkat lunak

Komponen yang selanjutnya yaitu perangkat lunak atau software. Seperti yang kita tahu, tanpa adanya software maka hardware atau perangkat keras tidak akan bisa digunakan. Komponen Perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS dan program aplikasi, bersama-sama dengan sistem operasi, mencakup perangkat lunak jaringan jika DBMS digunakan pada suatu jaringan. Data

Bagi user komponen paling utama yang harus ada pada DBMS adalah adalah data. Data bertindak sebagai suatu jembatan antara komponen mesin dan komponen manusia. Database sendiri seperti yang kita tahu berisi kedua-duanya : data yang operasional dan meta-data. Prosedur

Komponen DBMS yang selanjutnya adalah prosedur. Prosedur ini sendiri tentunya memuat aturan-aturan untuk mendesain dan memberitahukan bagaimana cara yang tepat dalam pengelolaan dan penggunaan database. Para pemakai sistem database memerlukan dokumentasi prosedur yang berisi cara menggunakan atau menjalankan sistem itu.

Personil

Komponen terakhir adalah personil yang terlibat didalam sistem. Yang mana maksud dari personil disini adalah user yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan juga mengorganisir data yang terdapat pada database agar berjalan sebagaimana semestinya.

BAB III PEMBAHASAN

1. Kelebihan Dan Kekurangan DBMS A. Kelebihan 

Dari segi performance dapat diketahui bahwa dengan menggunakan sistem basis data dapat menyimpan file berukuran besar, sekaligus juga membuat lebih efisien dan praktis.



Dengan penggunaan DBMS integritas data menjadi lebih terjamin. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.



Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.



Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.



DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.

B. Kekurangan 

Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus benarbenar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat memperoleh manfaat yang optimal.



Kegagalan memahami DBMS dapat mengakibatkan keputusan rancangan salah, yang akan memberikan dampak serius bagi organisasi.



Ukuran penyimpan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien.



Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal. Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan.



Biaya Konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS.



Kinerjanya terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas.



Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat bergantung pada ketersediaan DBMS.



Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat atau bahkan terhenti.

2. Hambatan dan Tantangan Sistem Manajemen Basis Data  Memperoleh perangkat lunak dan perangkat keras yang mahal. DBMS mainframe masih sangat mahal. DBMS berbasis komputer mikro, walau biayanya hanya beberapa ratus dolar,d apat merupakan pengeluaran yang besar bagi perusahaan kecil.  Kurangnya ahli database. DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini paling baik disediakan oleh para pengelola database (DBA)  Biaya pemrosesan data sangat tinggi Tujuan utama dari sistem informasi adalah penyediaan informasi untuk berbagai tujuan kegiatan manajerial, dan penyediaan informasi yang dibutuhkan dalam berbagai tingkat operasi di dalam organisasi. Dalam hal penyediaan informasi ini yang perlu diperhatikan adalah : a) Data harus dapat diakses dan dikeluarkan dengan mudah dari sistem komputer. b) Setelah dikeluarkan hendaknya data dapat diproses dengan cepat dan efisien.

3. Peranan Sistem Manajemen Basis Data Dalam Perusahaan Peranan sistem manajemen basis data secara metodis dan procedural kegiatan kantor antara lain: A. Dilihat dari metode kerja 1) Menciptakan metode kerja yang mengarah pada pencapaian tujuan yang efektif dan efesien. 2) Menambah efisiensi kerja kantor. 3) Membantu manajemen dalam menilai pekerjaan kantor dan subsistem-subsistem pekerjaan. 4) Mengadakan penghematan waktu dan biaya. 5) Memeriksa pengeluaran yang sifatnya memboroskan penggunaan pegawai dan catatan-catatan yang tidak p...


Similar Free PDFs