Pengaruh Pemberian Penyuluhan Kesehatan tentang Kontrasepsi Efektif terhadap Partisipasi Ibu Post Partum dalam ber-KB PDF

Title Pengaruh Pemberian Penyuluhan Kesehatan tentang Kontrasepsi Efektif terhadap Partisipasi Ibu Post Partum dalam ber-KB
Author Bernie Bernardus
Pages 7
File Size 867.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 235
Total Views 349

Summary

Pengaruh Pemberian Penyuluhan Kesehatan tentang Kontrasepsi Efektif terhadap Partisipasi Ibu Post Partum dalam ber-KB Remilda Armika Vianti1 Sri Mumpuni Yuniarsih2 (1,2) Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pekalongan ABSTRACT KB (family planning program) is one of the wel...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Pengaruh Pemberian Penyuluhan Kesehatan tentang Kontrasepsi Efektif terhadap Partisipasi Ibu Post Partum dalam b... bernie bernardus

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU USIA SUBUR T ENTANG AKDR DALAM PROGR… kenny St ef

Influence Decision Making Women Against Family Welfare Anggie Ut ami Jurnal Kesehat an Masyarakat Volume 07/Nomor 1/Maret /2014 Jurnal Kesehat an Masyarakat ST IKES Wira Husada

Pengaruh Pemberian Penyuluhan Kesehatan tentang Kontrasepsi Efektif terhadap Partisipasi Ibu Post Partum dalam ber-KB Remilda Armika Vianti1 Sri Mumpuni Yuniarsih2 (1,2) Program Studi Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pekalongan ABSTRACT KB (family planning program) is one of the well-being service preventif most base and principal for woman. To optimalisasi family well-being benefit berencana, service must be provided for woman by unite and fulfil principal reproduction well-being service need and other, with responsively towards various woman reproduction life stage. enhanced and extension kb be one of [the] effort to increase painfulness number and mother death. This watchfulness aims to get well-being elucidation gift influence description about effective contraception towards mothers participation post partum in ber-kb. quantitative watchfulness with design quasy experiment that uses method case control that done in 80 mothers samples especially mother post partum primipara this use instrument sheet checklist. mother post partum that given has 40 and not given education has 40 people. mother that come along to participate in ber-kb after give education as big as 92,5% and doesn't come along to participate as big as 7,5% while group control that come along to participate in ber-kb after given elucidation as big as 27,5% and doesn't come along to participate as big as 72,5%. from analysis result is got there influence according to significant (have a meaning) between elucidation gift with mother participation ber-KB. The conclusion of this research is influence mother participation ber-KB after health education. Keywords: Health education, KB, Participation per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Pada

PENDAHULUAN

pelaksanaan program Making Pregnancy Safer KB (Keluarga Berencana) merupakan salah

(MPS) di Indonesia 2002-2010 adalah bahwa

satu pelayanan kesehatan preventif yang paling

setiap kehamilan harus merupakan kehamilan

dasar dan utama bagi wanita. Untuk optimalisasi

yang diinginkan. Untuk mewujudkan pesan kunci

manfaat kesehatan keluarga berencana, pelayanan

tersebut,

tersebut harus disediakan bagi wanita dengan cara

kesehatan preventif yang paling dasar dan utama.

menggabungkan

Pencegahan

dan

memenuhi

kebutuhan

KB

merupakan

kematian

upaya

dan

pelayanan

kesakitan

ibu

pelayanan kesehatan reproduksi utama dan yang

merupakan alasan utama diperlukannya KB.

lain, serta responsif terhadap berbagai tahap

Masih banyak alasan lain, misalnya membebaskan

kehidupan reproduksi wanita. Peningkatan dan

wanita dari rasa khawatir terhadap terjadinya

perluasan KB merupakan salah satu usaha untuk

kehamilan yang tidak diinginkan, terjadinya

meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu

gangguan fisik atau psikologik akibat tindakan

(Ardiansyah, 2005).

abortus

Program KB nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas SDM melalui nasional.

pendidikan kontribusi program KB Renstra

MPS

(Rencana

Strategi

yang

tidak

aman,

serta

tuntutan

perkembangan sosial terhadap peningkatan status perempuan di masyarakat (Depkes RI, 1995). Ditengah

berbagai

dinamika

politik,

pemerintahan dan sosial ekonomi yang terjadi

Nasional Making Pregnancy Safer) bertujuan

dalam

untuk menurunkan angka kematian ibu sebesar

memberikan komitmen yang memadai pada

75% pada tahun 2015, dari AKI tahun 1990 dan

program KB. Peraturan presiden RI (Perpres)

angka kematian neonatal menjadi kurang dari 35

era

reformasi,

pemerintah

tetap

No.7 tahun 2005 tentang rencana pembangunan

sekitar 20%, sehingga masih banyak perempuan

jangka menengah (RPJM) tahun 2004-2009

yang hamil sebelum mereka mengalami haid

menggariskan arah, kebijakan dan program KB

pasca persalinan dan keguguran. Data tersebut

nasional periode lima tahun mendatang sebagai

menunjukkan pentingnya Untuk memberikan

berikut : “Pembangunan kependudukan dan

informasi selengkapnya tentang KB dan teknologi

keluarga kecil berkualitas merupakan langkah

kontrasepsi sejak mempersiapkan perkawinan dan

penting

pembangunan

selama hamil, agar cukup waktu bagi pasangan

berkelanjutan“. Hal ini diselenggarakan melalui

tersebut Untuk mengambil keputusan ber-KB

pengendalian

(inform choice) (BKKBN, 1995).

dalam

Karakteristik

mencapai

kuantitas

insani

pembangunan

dan antara

SDM. lain

dilaksanakan melalui pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana dan dengan cara pengembalian

kualitas

pendidikan,

METODE 1. Desain Penelitian / Metode Pendekatan

melalui

Penelitian ini menggunakan studi kasus.

perwujudan keluarga kecil yang berkualitas

Adapun jenis penelitiannya adalah quasi

(Herawati. dkk, 2001).

experimental dengan 2 kelompok kontrol.

Berdasarkan data yang terdapat di BKKBN tahun 2004, jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) di Indonesia tahun 2004 adalah sebesar 38.783.347 jiwa

dengan

yang

mengikuti

KB

sebesar

27.128.115 jiwa (69,95%) dan yang tidak

Kelompok 1 tidak diberi penyuluhan dan Kelompok 2 diberi penyuluhan. 2. Lokasi Penelitian RB Bhakti Ibu kota Pekalongan 3. Jenis dan Teknik Pengumpulan data

mengikuti KB sebesar 11.65.232 jiwa (30%).

Dalam

penelitian

Sedangkan di Jawa tengah adalah sebesar

mempergunakan

jenis

6.016.326 jiwa dengan yang mengikuti KB

dengan melakukan pencatatan data sebelum

sebesar 4.561.696 jiwa (75,82%) dan yang tidak

dan sesudah penyuluhan.

mengikuti KB sebesar 1.454.630 jiwa (24,18%). Di kota Pekalongan jumlah PUS (Pasangan Usia

data

ini primer

penulis yaitu

Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah

Subur) tahun 2005 sebesar 41.796 jiwa dengan

semua ibu-ibu post partum.

peserta KB baru sebesar 6447 jiwa (15,42%),

Sampel

peserta KB aktif sebesar 33.881 jiwa (81,06%)

Pengambilan sampel dalam penelitian ini

dan yang tidak mengikuti KB sebesar 1.468 jiwa

menggunakan quota sampling artinya diambil

(3,52%) (BKKBN, 2004).

berdasarkan kapasitas yang diperlukan dan

Kepala BKKBN mengungkapkan bahwa

yang memenuhi kriteria inklusi sesuai standart

penggunaan kontrasepsi pasca melahirkan sangat

penelitian, kemudian dilakukan rancangan

rendah di kalangan ibu muda di Indonesia

sebelum dan sesudah penyuluhan. Sampel

sehingga bisa terjadi kehamilan baru yang

harus memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu post

berjarak terlalu dekat dengan anak sebelumnya.

partum, klien harus kooperatif dan bersedia

Pemakaian alat kontrasepsi pasca persalinan

menjadi obyek penelitian sampai selesai,

memberikan dan keguguran di Indonesia masih

belum pernah mengikuti penyuluhan. Kriteria

eksklusi yaitu bukan ibu post partum, sudah

ibu post partum yang diberi penyuluhan

pernah ikut penyuluhan dan tidak bersedia

kesehatan dan yang tidak diberi penyuluhan

menjadi obyek penelitian.

kesehatan yang dibagikan kepada semua ibuibu post partum. Instrumen yang digunakan

4. Instrumen Pengumpulan Data Instrument yang digunakan adalah lembar

untuk penyuluhan kesehatan menggunakan

balik dan lembar checklist atau isian yang

lembar

balik,

semua

ibu

post

partum

berisi pernyataan partisipasi responden dalam

dikumpulkan kemudian peneliti menerangkan

ber-KB, yang terdiri dari tabel hasil partisipasi

materi KB sampai selesai.

Hasil Karakteristik Responden Umur Ibu Tabel 1 Distribusi Ibu Post Partum yang diberi Penyuluhan dan yang tidak diberi Penyuluhan Berdasarkan Umur di RB Pekalongan Juli - Agustus 2007 No. 1 2 3

Umur Ibu 20 tahun - 23 tahun 24 tahun - 27 tahun 28 tahun - 30 tahun Total

Jumlah 10 22 8 40

Berdasarkan tabel di atas ibu yang diberi penyuluhan

terdiri

dari

55%

berada

pada

Presentase (%) 25 55 20 100

tahun-23 tahun dan 20% pada rentang usia 28 tahun-30 tahun

rentangusia 24-27 tahun, 25% berusia antara 20 Pendidikan Tabel 2 Distribusi Ibu Post Partum yang diberi Penyuluhan dan yang tidak diberi Penyuluhan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RB Pekalongan Juli-Agustus 2007 No. 1 2 3 4

Tingkat Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi Total

Berdasarkan tabel diatas ibu yang tidak diberi penyuluhan terdiri dari 12,6% responden berlatar

Jumlah 5 10 24 1 40

Presentase (%) 12.6 25 60 2.6 100

belakang pendidikan SD, 25% SMP, 60% SMA dan 2,6% Perguruan Tinggi.

Pekerjaan Tabel 3 Distribusi Ibu Post Partum yang diberi Penyuluhan dan yang tidak diberi Penyuluhan Berdasarkan Status Pekerjaan di RB Pekalongan Juli-Agustus 2007 No. 1 2 3 4

Status Pekerjaan Ibu Ibu rumah tangga PNS Guru Swasta Total

Jumlah 19 6 11 4 40

Presentase (%) 47.6 15 27.6 10 100

Berdasarkan tabel diatas dilihat dari segi

rumah tangga sebesar 47,6%, sedangkan sisanya

pekerjaan, ibu yang tidak diberi penyuluhan

sebesar 27,6% sebagai guru, 15% sebagai PNS

sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai ibu

dan 10% bekerja di swasta.

Gambaran Setiap Variabel Partisipasi ibu ber-KB Tabel 4 Distribusi Ibu Post Partum Berdasarkan Partisipasi Ibu ber-KB yang diberi Penyuluhan dan yang tidak diberi Penyuluhan di RB Pekalongan Juli-Agustus 2007 No. 1 2

Partisipasi Ibu Ber-KB Tidak Ikut Berpartisipasi Dalam Ber-KB Ikut Berpartisipasi Dalam Ber-KB Total

Berdasarkan tabel diatas, setelah diberi penyuluhan sebagian besar ibu ikut berpartisipasi

Jumlah 3 37 40

Presentase (%) 7.5 92.5 100

sisanya tidak ikut berpartisipasi dalam ber-KB sebesar 7,5%

dalam ber-KB yaitu sebesar 92,5% sedangkan Hasil Uji Chi Square Pengaruh Pemberian Penyuluhan dengan Partsipasi Ibu ber-KB Tabel 5 Hasil Uji Chi Square Pengaruh Pemberian Penyuluhan dengan Partsipasi Ibu ber-KB Pemberian Penyuluhan

Partisipasi ber-KB Tidak Ikut Berpartisipasi Jumlah

Tidak diberi

29

% 72. 5

Diberi

3

7.5

Ikut Berpartisipasi Jumlah 11

% 27. 5

37

92. 5

Dari hasil perhitungan crosstabs terlihat bahwa

ibu

yang

tidak

diberi

Total Jumlah 40

% 10 0

40

10 0

X2

P

OR

35.20 8

0

32.51 5

95% CI

8.295127.4 5

KB (72,5%) dan ikut berpartisipasi dalam ber-KB

penyuluhan

(27,5%). Sedangkan ibu yang diberi penyuluhan

menyebabkan tidak ikut berpartisipasi dalam ber-

menyebabkan tidak ikut berpartisipasi dalam ber-

KB (7,5%) dan ikut berpartisipasi dalam ber-KB

berpartisipasi sebesar 72,5%. Hal ini disebabkan

(92,5%).

mayoritas pendidikan ibu post partum yang diberi

Hasil

uji

chi

square

untuk

pengaruh

penyuluhan adalah pendidikan menengah keatas

pemberian penyuluhan dengan partisipasi ibu ber-

sebesar 70% sedangkan

KB didapatkan X² hitung = 35,208 >X² tabel =

penyuluhan sebesar 62,6%. Pendidikan sangat

3,842 ; p value = 0,000 < a¬= 0,05. Hasil ini

menentukan

mengindikasikan

secara

mengambil keputusan. Tingkat pendidikan ibu

pemberian

yang tinggi mempengaruhi penerimaan informasi,

signifikan

adanya

(bermakna)

pengaruh antara

penyuluhan dengan partisipasi ibu ber-KB. Nilai OR = 32,515 dan interval kepercayaan 95%

pola

yang tidak

pikir

seseorang

diberi

dalam

sehingga pengetahuan ibu akan bertambah. Pendidikan

ibu

post

partum

akan

Makin

tinggi

adalah 8,295-127,450. Hasil ini menunjukkan

mempengaruhi

bahwa ibu post partum yang diberi penyuluhan

pendidikan ibu post partum makin tinggi pula

berpotensi berpartisipasi sebesar 32 kali lebih

kesadaran kesehatannya. Secara umum tingkat

besar daripada yang tidak diberi penyuluhan.

pendidikan dipengaruhi oleh seberapa banyak

perilaku

ibu.

informasi yang dimiliki seseorang, sehingga akan

PEMBAHASAN Desain

studi

mempengaruhi kesadarannya. yang

dipergunakan

pada

penelitian ini adalah studi quasi eksperimental untuk mencari hubungan sebab akibat (causal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang dapat mengganggu dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Studi dilakukan terhadap catatan ibu post partum oleh bidan yang tersedia

Rendahnya tingkat pemahaman responden tentang

KB,

disamping

sebagai

akibat

keterbatasan media informasi, juga tampaknya disebabkan kurang berhasilnya penyuluhan yang dilakukan oleh petugas KB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu post partum yang telah diberi penyuluhan kesehatan secara umum dapat meningkatkan partisipasi dibandingkan dengan sebelum diberikan penyuluhan kesehatan. Sejalan dengan pentingnya partisipasi ibu

di RB Pekalongan. Seluruh data yang digunakan adalah data sekunder yang dikumpulkan petugas kesehatan yang terlatih untuk tujuan yang berbeda dengan tujuan penelitian ini. Dengan demikian peneliti tidak mempunyai kendali terhadap jenis dan jumlah variabel serta kualitas data. Untuk ibu

post partum terutama tentang KB dimana setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang KB diharapkan ibu post partum akan mendapatkan informasi mengenai KB sehingga dapat mengatur jarak kelahiran.

SIMPULAN

yang ikut berpartisipasi dalam ber-KB setelah diberi penyuluhan sebesar 92,5% yang tidak ikut ber-KB setelah diberi penyuluhan sebesar 7,5% sedangkan berpartisipasi

kelompok dalam

kontrol ber-KB

yang setelah

ikut diberi

penyuluhan sebesar 27,5% dan yang tidak ikut

Dari penelitian ini Ibu post partum yang ikut berpartisipasi

dalam

ber-KB

setelah

diberi

penyuluhan sebesar 92,5% dan yang tidak ikut ber-KB setelah diberi penyuluhan sebesar 7,5%. Ada pengaruh pemberian penyuluhan dengan

partisipasi

ibu

ber-KB.

Hasil

penelitian

menunjukkan bahwa ibu post partum yang telah diberi penyuluhan kesehatan secara umum dapat meningkatkan partisipasi dibandingkan dengan yang tidak diberi penyuluhan kesehatan.

Dengan melihat adanya pengaruh pemberian penyuluhan terhadap partisipasi ibu post partum diharapkan petugas penyuluhan di RB Pekalongan kegiatan

penyuluhan

tentang

pentingnya KB secara rutin dan berkelanjutan sehingga penyuluhan kesehatan dapat lebih efektif dan ibu tertarik Untuk ikut berpartisipasi. Perlu dilakukan

penelitian

lebih

lanjut

untuk

mengetahui alasan mengapa ibu post partum tidak

ikut

kefektifan

berpartisipasi penyuluhan

dan

dengan

BKKBN. (1995). Panduan Konseling KB untuk Dokter. Jakarta : BKKBN BKKBN. (2006). Alat Kontrasepsi (OnLine) available: http://medanwasantara.net.id/BKKBN/footer.htm >january9

SARAN

mengadakan

BKKBN. (2005). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Kebijakan Program dan Kegiatan Tahun 2005-2009. Jakarta : BKKBN

mengetahui menggunakan

instrument kuesioner.

BKKBN. (1991). Panduan Teknik Konseling Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN Depkes. RI. (1995). Peran Serta Masyarakat. Jakarta : Depkes RI Herawani, dkk. (2001). Promosi Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Iswarti. (2006). Pengaruh Pendidikan KesehatanTerhadap Pengetahuan ANC Pada Ibu Hamil. Semarang : Politekes Semarang Machfoedz, Ircham, dkk. (2005). Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Teori dan Aplikasi Promosi Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

DAFTAR PUSTAKA Pusdiknakes. (2003). Asuhan Post Natal. Jakarta : Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO Ardiansyah, dkk. (2005). Pembinaan Berencana. Jakarta : FKUI

Keluarga

BKKBN. (2004). Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : KKBN BKKBN. (1995). Panduan Spesifikasi Peralatan Medis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN BKKBN. (1995). Buku Pegangan Petugas pelayanan Alat / Obat KB Desa (PAKBD). Jakarta : BKKBN BKKBN. (2005). Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi kebijakan Program dan Kegiatan Tahun 2005-2009. Jakarta : BKKBN BKKBN. (2004). Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : KKBN BKKBN. (1995). Panduan Spesifikasi Peralatan Medis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : BKKBN BKKBN. (1995). Buku Pegangan Petugas pelayanan Alat / Obat KB Desa (PAKBD). Jakarta : BKKBN...


Similar Free PDFs