Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli PDF

Title Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli
Course Manajemen Industri
Institution Universitas Sriwijaya
Pages 7
File Size 125.8 KB
File Type PDF
Total Downloads 114
Total Views 168

Summary

Rangkuman materi pemasaran menurut para ahli dan pembahasan teori dasarnya...


Description

1) Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli Berikut ini adalah pendapat ahli tentang pengertian pamasaran yaitu: a)

Pemasaran (marketing) menurut Kotler dan Armstrong yaitu sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Pemasaran, menurut Daryanto (2011 : 1) adalah “suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain”.

b)

Adapun pengertian pemasaran menurut Yazid (2005 : 13) mengemukakan bahwa : “ Pemasaran merupakan penghubung anatar organisasi denga konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan kepada pasar ”.

c)

Pemasaran, menurut Tjiptono (2008 : 5) adalah “fungsi yang memiliki kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal”. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi. Manajemen pemasaran

adalah proses

perencanaan dan

pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi. 2) Pengertian Pemasaran Global Pemasaran global adalah proses menfokuskan sumber daya (manusia, uang, aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global. Sebuah perusahaan yang gagal merambah pasar global akan menghadapi bahaya kehilangan pasar domestik pesaingnya yang memiliki biaya lebih rendah, memiliki pengalaman lebih banyak, memproduksi

barang lebih baik, dan secara keseluruhan lebih berharga dimata pelanggan, sedangkan dimasa datang bila perusahaan mampu berjaya di pasar global maka perusahaan tersebut mampu bertahan dan mengembangkan usahanya bahkan mampu mengakuisisi atau membeli perusahaan yang gagal bersaing di pasar global. Pemasaran global didasarkan pada orientasi geosentris dan berfokus pada pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global serta pada melakukan adaptasi terhadap apa yang benar-benar unik dan berbeda dalam setiap negara. Konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik. Keputusan untuk masuk pasar di luar negeri tergantung pada sumber daya perusahaan serta sifat peluang dan ancaman yang dihadapi. Misalnya, Coke dan IBM berkecimpung di lebih dari 100 negara karena mereka telah memulai ekspansi internasionalnya lebih dari 50 tahun yang lalu dan juga memiliki sumber daya untuk berkembang yang bisa dimanfaatkan bila ada peluang a.

Tiga Prinsip Pemasaran (Universal) Inti pemasaran dapat disingkat ke dalam tiga prinsip dasar yaitu dengan

mengidentifikasikan tujuan dan tugas pemasaran, melihat kenyataan persaingan dari pemasaran serta berbagai cara untuk mencapai dua prinsip diatas adapun ke tiga prinsip tersebut adalah sebagai berikut : a) Nilai pelanggan dan persamaan nilai Nilai Pelanggan dan Persamaan Nilai Inti pemasaran adalah menciptakan nilai pelanggan yang lebih besar daripada nilai yang di dorong oleh pesaing V=

B P

Keterangan: V

= nilai

B

= manfaat yang dirasakan – biaya yang dirasakan

P

= harga

Nilai bagi

pelanggan

dapat ditingkatkan dengan

memperluas

atau

memperbaiki produk dan/ atau manfaat jasa, dengan menurunkan harga, atau gabungan dari unsur ini. Perusahaan yang menggunakan harga sebagai senjata bersaing harus mempunyai strategi keunggulan biaya dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan. Pengetahuan pelanggan dengan inovasi serta kreativitas dapat mengarap perbaikan produk dan jasa yang berarti bagi pelanggan. Perusahaan tidak

menawarkan

produk

dengan harga yang rendah dalam memenangkan persaingan, jika manfaat yang diberikan cukup kuat dan bernilai bagi pelanggan. b) Keunggulan kompetitif dan differensial Keunggulan kompetitif adalah penawaran total, dihadapkan pada

persaingan

yang relevan, yang lebih menarik pelanggan. Keunggulan kompetitif akan timbul dalam unsur apa pun yang ditawarkan oleh perusahaan; produk, harga, iklan dan promosi di tempat penjualan, serta distribusi produk itu sendiri. Perusahaan dapat melakukan penetrasi pasar dengan menawarkan produk superior dengan harga yang lebih murah. c) Fokus Fokus atau konsentrasi perhatian, digunakan dalam upaya menciptakan nilai pelanggan pada keunggulan kompetitif. Fokus yang jelas terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan serta penawaran yang bersaing diperlukan untuk menggerakkan usaha, yang diperlukan untuk mempertahankan keunggulan yang membedakan. Hal ini dapat dicapai dengan memfokuskan sumber dan daya

usaha

pada

kebutuhan

dan

keinginan

pelanggan

serta

cara

menyampaikan suatu produk yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginan tadi.

3) Konsep Dan Perkembangan Pemasaran Global Sebagai sebuah ilmu maka pemasaran bukan hanya dipelajari di Indoensia saja, pemasaran juga merupakan sebuah ilmu yang di pelajari di seluruh dunia bahkan

pemasaran ada sejak terjadi sebuah perdagangan, dimanapun di dunia ini ketika orang mulai mempertahankan hidup dengan melakukan pertukaran maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai transaksi penjualan. Jadi pemasaran bersifat universal. Melihat deskriptif diatas maka, Bila ada pertanyaan yang menanyakan apakah konsep pemasaran domestik/dalam negeri atau global itu berbeda? Maka jawabannya adalah semua akan berlaku sama karena Pada dasarnya konsep Pemasaran merupakan suatu disiplin universal, artinya, disiplin pemasaran dapat diterapkan dimanapun juga. Di Indonesia maupun di Afrika Selatan dan disiplin yang sama juga dapat diterapkan di Malaysia maupun Rusia. Namun, walaupun pemasaran bersifat universal, kebiasaan pemasaran tentu bervariasi dari satu negara ke negara yang lain. Setiap orang dan setiap negara bersifat unik. Kenyataan perbedaan ini (kendatipun tidak bersifat substansial), berarti kita tidak dapat selalu menerapkan pengalaman dari suatu negara untuk dipakai di negara lain. Bila pelanggan, pesaing, saluran distribusi dan media yang tersedia berbeda, maka rencana pemasaran kita harus di ubah. Adapun perkembangan atau perubahan konsep pemasaran global dimulai sebagai berikut : a) Konsep Produk Dalam Dekade terakhir, konsep pemasaran telah berubah dan berkembang secara dramatis. Semula Konsep memfokuskan pemasaran pada “produk” dengan membuat produk “lebih baik” yang didasarkan pada standar dan nilai internal (lokal). Konsep Produk Memfokuskan pemasaran pada produk dengan membuat produk yang lebih baik dimana yang lebih baik itu didasarkan pada standar dan nilai internal. Tujuannya adalah laba, dengan cara menjual membujuk pelanggan potensial untuk mempertukarkan uangnya dengan produk perusahaan b) Konsep Pelanggan Pada1960-an muncul konsep baru pemasaran, dengan mengalihkan fokus pemasaran dari produk ke “Pelanggan”. Konsep Baru Pemasaran dan empat

P muncul sekitar tahun 1960, mengalihkan fokus pemasaran dari produk ke pelanggan. Tujuan : mencari laba dengan menggunakan seluruh bauran pemasaran (marketing mix) atau empat 4 Product, Price, Promotion dan place. c) Konsep strategis Memasuki tahun 1990-an, konsep baru dari pemasaran, dianggap telah ketinggalan zaman, Pemasaran menuntut adanya “konsep strategis”. Konsep strategis merupakan suatu perkembangan besar dalam sejarah pemikiran pemasaran, mengubah fokus pemasaran dari “pelanggan” atau “produk”, ke ”pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas”. Memahami segala sesuatu tentang pelanggan saja tidak memadai. Agar pemasaran berhasil, pemasar harus memahami ihwal pelanggan dalam konteks yang lebih luas, termasuk “persaingan, kebijakan, peraturan-peraturan pemerintah (dari negeri dimana pelangan berada), serta kekuatan-kekuatan makro ekonomi, sosial & politik yang lebih luas yang membentuk perkembangan pasar. Dalam pemasaran global, ini berarti suatu upaya bekerjasama dengan perunding perdagangan pemerintah negara sendiri dan pajabat lain, serta pesaing industri agar dapat mengakses pasar negara sasaran. Pergeseran ke konsep strategis pemasaran adalah dalam hal “tujuan pemasaran”, yaitu dari laba menjadi “keuntungan bagi pihak-pihak yang berkepentingan”, yang meliputi individu atau kelompok yang mempunyai kepentingan dalam kegiatan sebuah perusahaan, yakni yang meliputi : karyawan, manajemen, pelanggan, masyarakat dan pemerintah dan lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar dibawah ini : 4) Orientasi Manajemen Kekuatan yang mendasari bisnis internasional berorientasi pada manajemen oriented. Orientasi adalah asumsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia ini. Dalam hal ini ada tiga orientasi yang menjadi pedoman

dalam bisnis internasional yaitu etnosentris, polisentris, geosentris yang kemudian diperluas menjadi regiosentris a) Etnosentris Asumsi dasarnya bahwa negara asalnya lebih unggul dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia dikatakan mempunyai orientasi etnosentris. Orientasi Etnosentris berarti personil perusahaan hanya melihat persamaan yang ada di pasar dan mengasumsikan produk dan kebiasaan yang sukses di negeri sendiri, karena ingin menunjukkan keunggulan mereka, akan sukses dimana saja. Perusahaan banyak mengabaikan kesempatan-kesempatan di luar negara induk, perusahaan demikian disebut perusahaan domestik. Perusahaan yang menganut orientasi etnosentrik dan melakukan bisnis diluar negara induk disebut perusahaan international, produk yang unggul di negara sendiri adalah produk yang superior. Pandangan ini menggunakan pendekatan standarisasi atau ekstensi pemasaran didasarkan premis bahwa produk dapat dijual dimana saja tanpa adaptasi. b) Polisentris Orientasi polisentris menjelaskan kepercayaan manajemen atau asumsi bahwa setiap Negara dimana perusahaan melakukan bisnis adalah unik. Asumsi tersebut mendasari perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya dan strategi pemasaran yang berhasil. Istilah perusahaan multinasional digunakan untuk menjelaskan struktur. Pandangan ini menggunakan pendekatan lokal atau adaptasi yang mengasumsikan produk harus diadaptasi sesuai dengan kondisi pasar yang berbeda. c) Regiosentris Orientasi regiosentris, melihat suatu wilayah menjadi unit geografis yang relevan, tujuan manajemen adalah untuk mengembangkan strategi regional terpadu. Contoh: di AS perusahaan fokus pada negara-negara yang tergabung

ke dalam NAFTA (AS, Kanada dan Meksiko) memiliki orientasi Regioesentris d) Geosentris Perusahaan dengan orientasi geosentris, memandang dunia sebagai

pasar

potensial dan berupaya untuk mengembangkan strategi pemasaran terpadu yang mendunia. Perusahaan yang manajemennya memiliki padangan regiosentris atau geosentris disebut juga perusahaan global atau transnasional. Perusahaan global dapat dijelaskan sebagai peruasahaan yang menggunakan strategi melayani pasar dunia dari satu negara atau mencari sumber daya global serta memfokuskan pada pasar negara

tertentu.

Selain

itu

perusahaan global cenderung mempertahankan asosiasi mereka dengan kantor berpusat di negara tertentu. Contoh: Harley Davidson melayani pasar dunia dari AS, GAP memiliki sumber daya di Negara dengan buruh....


Similar Free PDFs