Title | Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya |
---|---|
Author | Ankardiansyah Pandu Pradana |
Pages | 51 |
File Size | 3 MB |
File Type | |
Total Downloads | 72 |
Total Views | 414 |
ORGANISME PENGANGGANGGU TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503) “PENYAKIT PADA TANAMAN TEBU” Oleh: Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember 2019 Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi T...
ORGANISME PENGANGGANGGU TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503) “PENYAKIT PADA TANAMAN TEBU” Oleh: Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember 2019
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Jember HP / WA: 085747307692 Email: [email protected]
APA YANG KALIAN TAHU TENTANG TEBU?
FAKTA • Kapasitas giling pabrik gula nasional kurang lebih 205.000 ton/hari. Thailand punya kapasitas giling tebu 940.000 ton/hari.
• Tingkat rendemen di Indonesia 7-8%, Thailand 14% (Rendemen: rendemen 78% artinya setiap 100 Kg tebu yang digiling menghasilkan 7-8 Kg gula). • Kebutuhan gula nasional 5,7 juta ton/tahun; 2,8 juta ton untuk konsumsi; 3,1 juta ton untuk industri.
PENGANTAR Pengusahaan tebu di Indonesia mengalami perubahan sistem. Semula Pabrik Gula (PG) menyewa tanah petani untuk ditanami tebu, yang dikelola PG. Sesudah panen tebu didongkel
Tahun 1975 Pemerintah mengeluarkan INPRES No.9/75 tentang tebu rakyat intensifikasi (TRI). Sistem sewa dialihkan ke sistem TRI. TRI dilaksakan petani, PG mengolahkan tebu petani berdasar bagi hasil. Umumnya pengetahuan petani tentang penyakit relatif kurang.
PENGANTAR • Tebu sekarang ditanam di lahan kering,
terutama di luar Jawa. Tebu dipanen secara keprasan (Ratoon) satu sampai
tiga kali. • Perubahan sistem ke keprasan menyebabkan terakumulasinya penyakit-penyakit sistemik. • Penyakit yang dahulu kurang penting
sekarang justru menjadi penting.
PENYAKIT HANGUS (SUGARCANE SMUT) (Ustilago scitaminea)
PENYAKIT HANGUS PADA TEBU
Pertama kali dilaporkan di Jawa Tengah pada tahun 1881. Mula-mula hanya sporadis, tak menimbulkan kerugian besar.
Tahun 1970 an berkembang jadi epidemi di negara-negara penghasil tebu.. Tahun 1979 ditemukan di PG Trangkil (JATENG). Sekarang tersebar di JAWA, SUMATERA, dan SULAWESI.
PENYAKIT HANGUS PADA TEBU • Cendawan Ustilago scitaminea. • Klamidospora berwarna hijau zaitun
sampai cokelat, bulat atau tidak teratur. • Klamidospora berkecambah membentuk promiselium pendek
terdiri atas 3-4 sel. • Tiap sel membentuk hife yang dapat menginfeksi.
PENYAKIT HANGUS PADA TEBU GEJALA : Gejala khas adalah terbentuknya organ mirip
cambuk hitam pada pucuk batang tebu. Cambuk setebal pensil, tidak bercabang , padanya
terdapat jutaan klamidospora diliputi selaput tak berwarna. Klamidospora mirip jelaga, bila selaput pecah dia akan terhambur.
INANG :
Tanaman yang tergolong Gramineae, sorghum, alang-alang.
PENYAKIT HANGUS PADA TEBU
PENYAKIT HANGUS PADA TEBU
PENYAKIT HANGUS PADA TEBU PENULARAN : • Klamidospora disebarkan angin.
• Klamidospora dalam tanah dapat disebarkan oleh air. • Miselium pada bahan tanam atau
spora yang terdapat pada bibit dapat menularkan penyakit.
PENYAKIT HANGUS PADA TEBU PENGENDALIAN: • Menanam varietas tahan seperti PS 851, PS 861, PS 862 & PS 863. • Hanya menanam bibit sehat. Perawatan bibit dalam air panas 52º C selama 45 menit dapat membunuh patogen. • Perendaman bibit dalam fungisida DIFENOKONAZOL atau TRIADIMEFON selama 2 jam mampu melindungi bibit dari infeksi sampai tanaman umur 6 bulan. • Tanaman sakit dibongkar.
• Membersihkan kebun dari gulma inangnya. • Pertanaman yg sakit parah tidak dikepras, setelah tebang sisa dongkelan dibakar, kebun diberakan atau di rotasi tanam. • Menanam tidak hanya satu varietas tapi bergantian
PENYAKIT RATOON STUNTING DISEASE (RSD)
(Leifsonia xyli subsp. xyli)
PENYAKIT RATOON STUNTING DISEASE ARTI EKONOMI:
• Pertama kali ditemukan di Queensland, Australia pada tahun 1944 pada tebu keprasan. • Di Indonesia pertama kali ditemukan di PG Purwodadi (Madiun) tahun 1960.
• Di Lousiana (USA) pada tanaman keprasan pertama dapat merugikan 86%. Di Indonesia di 55 PG + 55% tebu terserang.
PENYAKIT RATOON STUNTING DISEASE GEJALA Tanaman terhambat tumbuhnya, terutama keprasan kedua. Bila batang dibelah berkas pembuluh berwarna jingga kemerahan.
MIKROSKOPIS Pembuluh kayu tersumbat blendok. Pada tebu masak gejala lebih jelas. Batang sakit sering mengandung lebih banyak zat pati daripada yang sehat. Pada lahan kurang subur gejala lebih jelas.
PENYAKIT RATOON STUNTING DISEASE
PENYEBAB • Dulu diduga virus, kemudian diketahui penyebabnya bakteri Clavibacter xyli dan selanjutnya disebut (Leifsonia xyli subsp. xyli) yg masuk golongan coryneform, Gram positif, tak bergerak, aerob, membentuk endospora. • Patogen sulit diisolasi (2-3 minggu koloni baru tumbuh dan membutuhkan media khusus
PENYAKIT RATOON STUNTING DISEASE PENULARAN • Secara mekanis melalui parang untuk
memotong bibit atau menebang tebu. • Bibit tanaman sakit merupakan
sumber penularan utama • Bakteri bertahan dalam tanah dan akan menginfeksi lagi tanaman inang
PENYAKIT RATOON STUNTING DISEASE INANG Jagung, Sorghum, Alang-alang, Cynodon dactylon, Rumput gembala (Panicum maximum).
Cynodon dactylon
Panicum maximum
PENYAKIT RATOON STUNTING DISEASE PENGENDALIAN • Penggunaan bibit sehat bebas RSD (kultur jaringan)
• Perawatan bibit dengan air panas 50° C selama 2-3 jam. Pada varietas Ps 41 dan POJ 3016 perawatan ini dapat meningkatkan hasil 10%. Perawatan dilakukan pada bibit umur 8 bulan atau lebih. • Bibit yang dipanasi akan menjadi lemah. Untuk mencegah patogen tanah perlu fungisida. • Desinfeksi parang dengan Lisol 20%. • Membinasakan tebu liar sisa musim tanam sebelumnya.
jamur
PENYAKIT POKAHBUNG (Fusarium moniliforme Sheld.) &
(Fusarium moniliforme var. subglutinans)
PENYAKIT POKAHBUNG • Sampai tahun 1970 an penyakit pokahbung, penyakit mosaik, dan penyakit blendok merupakan penyakit-penyakit tebu terpenting pada tebu di Indonesia.
• Pokahbung terutama di Jawa Barat yang iklimnya basah.. Disebut pokahbung krn
menyebabkan malformasi yg khas pada tunas ujung tebu. Sekarang penyakit ini kurang penting.
PENYAKIT POKAHBUNG GEJALA Terjadi malformasi pada tunas pucuk. Gejala dibedakan dalam tiga tingkat sbb: • Pb 1. Helaian daun yg baru membuka pangkalnya klorotis. Kelak di bagian ini timbul titik-titik atau garis merah. Daun yg belum membuka juga terserang, hingga tak dapat membuka sempurna. • Pb 2. Patogen menyerang ujung batang muda, tetapi tak sampai busuk. Pada batang muda itu tampak garis-garis merah cokelat, yg dapat meluas jadi rongga yg dalam. Rongga bersekat melintang seperti tangga. Pertumbuhan ujung batang terhambat. Pada bagian yg berongga batang membengkok. • Pb 3. Patogen menyerang titik tumbuh menyebabkan pembusukan dengan bau tak sedap.
PENYAKIT POKAHBUNG
PENYAKIT POKAHBUNG
PENYAKIT POKAHBUNG PENULARAN • Jamur disebarkan dengan konidia. Infeksi hanya terjadi pada pangkal daun muda yang belum membuka. Konidia yang jatuh pada ujung daun itu terbawa oleh tetesan air. Hujan membantu penyebaran penyakit. • Di Jawa penyakit meluas pada bulan Januari dan Februari.
PENGENDALIAN
• Sampai kini belum ditemukan cara pengendalian yang memuaskan. Yang dapat dianjurkan hanya sanitasi. • Penyemprotan dengan fungisida tembaga dapat mengurangi penyakit, namun biayanya mahal.
PENYAKIT BERCAK MATA (Bipolaris sacchari)
PENYAKIT BERCAK MATA
• Bercak mata (eyespot) untuk pertama kali diteliti oleh van Breda de Haan pada 1892.
• Di Indonesia penyakit tidak menimbulkan kerugian besar • Penyakit berada di semua negara penghasil gula • Di Hawaii menimbulkan kerugian yang besar
PENYAKIT BERCAK MATA
Gejala • Pada daun timbul titik-titik halus merah atau cokelat kemerahan • Titik bertambah panjang dan lebar sehingga menjadi bercak lonjong memanjang, berwarna coklat dengan tepi kuning
• Bercak mempunyai ekor yang menuju ke arah ujung daun
PENYAKIT BERCAK MATA
PENYAKIT BERCAK MATA
PENYAKIT BERCAK MATA
PENYEBAB • Cendawan Bipolaris sacchari • Konidiofor berwarna coklat tua, konidium berwarna kelabu sampai coklat, lurus agak bengkok, berdinding tebal, terbagi menjadi menjadi 6-9 sel. • Konidium tumbuh dengan membentuk hifa dari sel-sel ujungnya
PENYAKIT BERCAK MATA
Bipolaris sacchari (BPI 430195). A. Leaf spots on Saccharum officinarum. B. Conidiophore. C–F. Conidia. Scale bars: A = 500 μm, B = 10 μm, C–F = 5 μm.
PENYAKIT BERCAK MATA
Pengendalian • Di Indonesia tidak ada usaha
pengendalian khusus • Di Hawaii pengendalian dengan menyemprot fungisida
PENYAKIT SEREH
PENYAKIT SEREH • Di akhir abad 19 menimbulkan kerugian besar. • Semula diduga disebabkan faktor fisiologis krn di pegunungan tak
dijumpai, dan penyakit dapat hilang karena perubahan faktor luar. • Kemudian diduga disebabkan oleh virus, karena bibit yang sakit dapat
disembuhkan dengan air panas 52° C 30 menit
PENYAKIT SEREH
GEJALA Pada gejala yang parah pertumbuhan sangat terhambat, tunas-tunas
samping berkembang, habitus tanaman mirip tanaman sereh (Cymbopogon nardus).
PENULARAN Melalui bibit (setek) yang sakit.
PENYAKIT SEREH
PENGENDALIAN • Penanaman varietas tahan. Ditemukannya POJ 2878 dan POJ 2883 maka penyakit berkurang sampai hilang. Ketahanan berasal dari varietas Kasur
(silangan antara Cirebon hitam dengan gelagah). • Menggunakan bibit dari daerah pegunungan yang masih bebas virus. • Perawatan bibit dengan air panas 52° C selama 30 menit (Cara Wilbrink).
PENYAKIT MOSAIK
PENYAKIT MOSAIK Mosaic symptoms in sugarcane are currently associated with four diseases that are caused by several viruses (Rott et al. 2008). These diseases are the following:
• Mild mosaic—caused by Sugarcane mild mosaic virus (SCMMV). • Streak mosaic—caused by Sugarcane streak mosaic virus (SCSMV).
• Striate mosaic—caused by Sugarcane striate mosaic-associated virus (SCSMaV). • Mosaic—caused by Sugarcane mosaic virus (SCMV) and Sorghum mosaic virus (SrMV). ....... UTAMA
PENYAKIT MOSAIK
Sugarcane mosaic virus
PENYAKIT MOSAIK Virus mosaik tebu, atau Marmor sacchari Holmes. Juga disebut Saccharum virus 1 (Brandes) Smith.
Dikenal 10 strain virus yang berbeda virulensinya. Suhu inaktivasi 53 - 55° C. Pengenceran terakhir 10-3. Virus berbentuk batang 630 x 15 nm. INANG Fam. Gramineae a.l.Tebu, Jagung, Sorghum, Panicum colonum, Cynodon dactylon, Setaria italica, Saccharum spontaneum (gelagah).
Gejala sugarcane streak mosaic virus
PENYAKIT MOSAIK
Gejala sugarcane streak mosaic virus
PENYAKIT MOSAIK PENULARAN Melalui bibit (setek).
Melalui kutu daun jagung (Rophalosiphum maydis), atau Aphis maydis. Aphis sacchari (kutu tebu) justru tidak menularkan virus mosaik.
PENGENDALIAN
• Perawatan bibit dengan air panas 52° C selama 20 menit (hari ke 1), . 57° C selama 20 menit (hari ke 2 dan 3) • Pengendalian vektor virus. • Pemantauan di kebun bibit. Bibit yang sakit dibinasakan. Membinasakan tebu liar sisa musim tanam sebelumnya....