Peraturan Dinas 3 - Semboyan PDF

Title Peraturan Dinas 3 - Semboyan
Author Anton Wibowo
Pages 60
File Size 13.8 MB
File Type PDF
Total Downloads 391
Total Views 415

Summary

PD 3 PT Kereta Api Indonesia (Persero) PERATURAN DINAS 3 (PD 3) SEMBOYAN Disclaimer This eBook is for the use of anyone anywhere at no cost and with almost no restrictions whatsoever. You may copy it, give it away or re-use it under the terms of the PT Kereta Api Indonesia's License included wi...


Description

PD 3

PT Kereta Api Indonesia (Persero)

PERATURAN DINAS 3 (PD 3) SEMBOYAN Disclaimer This eBook is for the use of anyone anywhere at no cost and with almost no restrictions whatsoever. You may copy it, give it away or re-use it under the terms of the PT Kereta Api Indonesia's License included with this eBook or online. Title: Peraturan Dinas 3 (PD3) mengenai Semboyan Author: PT Kereta Api Indonesia (Persero) Release Date: 26 Juli 2010 Language:Indonesian Published by Balai Grafika PJKA Bandung

Katalog Dalam Terbitan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Peraturan Dinas 3 (PD3) mengenai Semboyan, Ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Nomor KEP.U/HK.215/VII/1/KA-2010 Tanggal 26 Juli 2010 Cetakan 1 – Bandung: Penerbit BALAI GRAFIKA PJKA, 2010, ii + 56 hlm, 21 x 29,7 cm

PD3 Semboyan

Peraturan Dinas 3

DAFTAR ISI BAB/Bagian/Paragraf

Hlm.

SK DIREKSI PT KERETA API (PERSERO) ......................................................................................................i KATA PENGANTAR................................................................................................................................... iii PERUBAHAN DAN TAMBAHAN................................................................................................................ iv DAFTAR ISI................................................................................................................................................v BAB I

PENGERTIAN UMUM................................................................................................................ I-1

BAB II KETENTUAN UMUM................................................................................................................ II-1 BAB III KELOMPOK SEMBOYAN ......................................................................................................... III-1 BAB IV URAIAN SEMBOYAN............................................................................................................... IV-1 Bagian Kesatu Semboyan di Jalur Kereta Api ................................................................................. IV-1 Paragraf 1 Semboyan Sementara ....................................................................................... IV-1 Paragraf 2 Semboyan Tetap.............................................................................................. IV-13 Paragraf 3 Tanda Wesel, Corong Air, Jembatan Timbang dan Batas Ruang Bebas .......... IV-33 Bagian Kedua Semboyan Kereta Api ............................................................................................ IV-37 Paragraf 1 Semboyan Terlihat .......................................................................................... IV-37 Paragraf 2 Semboyan Suara.............................................................................................. IV-39 Bagian Ketiga Semboyan Langsir.................................................................................................. IV-42 Bagian Keempat Semboyan Genta Penjaga dan Genta Peron..................................................... IV-45 Paragraf 1 Ketentuan Umum ............................................................................................ IV-47 Paragraf 2 Jenis Semboyan Genta .................................................................................... IV-47 Paragraf 3 Ketentuan Pelaksanaan................................................................................... IV-48 BAB V KETENTUAN PENUTUP.............................................................................................................. V-1

Edisi Juli 2010

i

          This page is intentionally left blank

 

Peraturan Dinas 3

BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: (1) Semboyan adalah pesan yang bermakna bagi petugas yang berkaitan dengan perjalanan kereta api sebagai: a. Perintah atau larangan yang diperagakan melalui orang atau alat berupa wujud, warna, atau bunyi, meliputi: 1) isyarat; 2) sinyal; dan 3) tanda. b. Pemberitahuan tentang kondisi jalur, pembeda, batas, dan petunjuk tertentu yang ditunjukkan melalui marka. (2) Isyarat adalah semboyan yang disampaikan oleh pengatur perjalanan kereta api atau petugas atau pihak lain dalam bentuk peragaan, bunyi, atau alat tertentu. (3) Sinyal adalah semboyan tetap yang diperagakan melalui alat berupa wujud dan/atau warna. (4) Tanda adalah semboyan berupa alat atau benda untuk memberikan petunjuk yang berada pada jalur kereta api atau melekat pada sarana. (5) Marka adalah semboyan tetap yang memberitahukan kondisi jalur, pembeda, batas, dan petunjuk tertentu. (6) Direksi Perusahaan adalah Direksi Perusahaan PT KERETA API INDONESIA (Persero). (7) Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) adalah orang yang ditugasi untuk mengatur dan melakukan segala tindakan untuk menjamin keamanan dan ketertiban berikut segala sesuatu yang berkaitan dengan perjalanan kereta api dan urusan langsir dalam batas stasiun atau beberapa stasiun dalam wilayah pengaturannya atau seinpos yang tidak termasuk lingkungan suatu stasiun. (8) Pengawas Peron (PAP) adalah pembantu PPKA dalam melaksanakan tugas mengatur perjalanan kereta api dan mengatur urusan langsir. (9) Jalur Tunggal (single track) adalah satu jalur yang digunakan untuk dua arah kereta api. (10) Jalur Ganda (double track) adalah dua jalur yang digunakan untuk tiap-tiap arah kereta api. Edisi Juli 2010

I-1

Peraturan Dinas 3

(11) Jalur Tunggal Ganda (double single track) adalah dua jalur yang masingmasing dapat digunakan untuk dua arah kereta api. (12) Jalur kiri adalah jalur kereta api pada jalur ganda atau jalur tunggal ganda sebelah kiri yang dilalui kereta api apabila jalur kanan tidak dapat dilalui dan/atau keadaan tertentu jika operasi kereta api memerlukan. (13) Keamanan adalah kondisi yang bebas dari ancaman dan risiko kehilangan, kerusakan, yang berkaitan dengan aset. (14) Keselamatan adalah kondisi yang bebas dari ancaman dan risiko kecelakaan. (15) Indikasi adalah makna yang ditunjukkan oleh kedudukan atau aspek sinyal utama. (16) Kecepatan yang diizinkan adalah kecepatan/laju kereta api sesuai dengan kecepatan yang ditetapkan dalam gapeka pada jalur yang akan dilalui. (17) Berjalan hati-hati/kecepatan terbatas adalah kecepatan di bawah kecepatan yang diizinkan yang dibatasi oleh semboyan yang ditunjukkan. (18) Kereta Api (KA) adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan atau sedang bergerak di jalan rel yang berkaitan dengan perjalanan kereta api.

I-2

Edisi Juli 2010

Peraturan Dinas 3

BAB II KETENTUAN UMUM Pasal 2 (1) Semua petugas yang melakukan pekerjaan, berkaitan dengan keamanan dan keselamatan perjalanan KA, harus mengetahui makna dan mematuhi setiap semboyan yang dipergunakan. (2) Apabila petugas melihat dan mendengar semboyan yang lebih ringan maknanya daripada semboyan yang diharapkan, petugas yang bersangkutan harus mengambil langkah sesuai dengan semboyan yang lebih berat maknanya dan jika perlu meminta penjelasan kepada petugas yang memperlihatkan dan memperdengarkan semboyan yang dimaksud. (3) Setiap petugas berkewajiban memelihara semua peralatan semboyan yang diserahkan kepadanya dan bertanggung jawab atas inventaris peralatan semboyan dengan baik serta menyiapkannya agar setiap saat dapat dipergunakan dan yang bersangkutan berkewajiban melaporkan setiap kerusakan yang tidak dapat diperbaiki sendiri. Pasal 3 (1) Di semua tempat, pada setiap saat, peralatan semboyan harus siap pakai. (2) Semboyan "berjalan" tidak boleh diperlihatkan jika kondisi jalur KA tidak betul-betul aman untuk dapat dilalui KA dengan kecepatan yang telah ditetapkan. (3) Semboyan merupakan bagian dari aturan dasar dalam mengatur perjalanan KA. (4) Setiap unit kerja yang terkait dan bertanggung jawab dalam menjamin keamanan dan keselamatan perjalanan KA harus menyiapkan semboyan dalam kondisi siap dipergunakan. (5) Setiap petugas yang berhubungan langsung dengan perjalanan KA harus mengutamakan keamanan dan keselamatan. Dalam memberikan semboyan harus memastikan bahwa perjalanan KA yang dilayani benarbenar dijamin keselamatannya sehingga sewaktu memberikan semboyan harus mempertimbangkan keadaan terberat yang harus dilakukan.

Edisi Juli 2010

II-1

Peraturan Dinas 3

Pasal 4 (1) Semboyan "berjalan hati-hati" harus diperlihatkan pada bagian jalan yang tidak dapat dilalui KA dengan puncak kecepatan yang telah ditetapkan. (2) Setiap petugas yang berhubungan langsung dengan perjalanan KA harus mengutamakan keamanan dan keselamatan serta dalam memberikan semboyan harus memastikan bahwa perjalanan KA yang dilayani benarbenar dijamin keselamatannya sehingga sewaktu memberikan semboyan harus mempertimbangkan keadaan terberat yang harus dilakukan. Pasal 5 (1) Semboyan “berhenti" harus diperlihatkan di tempat yang tidak boleh dilalui KA dan semboyan dimaksud tidak boleh dicabut selama bagian jalan di tempat itu belum aman kembali serta belum dapat dilalui. (2) Setiap KA harus diberhentikan di muka semboyan “berhenti". Pasal 6 Apabila petugas melihat dua jenis semboyan disampaikan bersama-sama di suatu tempat, petugas yang bersangkutan harus bertindak menurut semboyan yang terberat maknanya. Pasal 7 (1) Penyampaian semboyan harus dilakukan dengan tegas dengan menggunakan peralatan semboyan atau tindakan yang telah ditentukan. (2) Setiap petugas, dalam menyampaikan semboyan, harus sesuai dengan peruntukannya karena semboyan mempunyai makna tertentu dan mutlak, tidak boleh ada penafsiran ganda. Pasal 8 (1) Kata-kata “ke muka”, “di muka”, “ke belakang”, dan “di belakang” yang dimaksudkan adalah posisi lokomotif terhadap rangkaian, bukan posisi masinis terhadap lokomotifnya. (2) Kata-kata “ke muka”, “di muka”, “ke belakang”, dan “di belakang” yang dimaksud merupakan perintah arah gerakan KA dan tidak boleh diganti dengan kata-kata lain, misalnya, ke depan, di depan, dan sebagainya. (3) Penetapan itu berlaku juga pada KA yang lokomotifnya dirangkai di tengah-tengah rangkaian.

II-2

Edisi Juli 2010

Peraturan Dinas 3

Pasal 9 (1) Kata "maju" dalam langsiran berarti bahwa lokomotif atau lori motor yang menggerakkan langsiran tersebut bergerak “ke muka”, sedangkan gerak ke arah sebaliknya disebut "mundur". (2) Pada lokomotif langsir atau pada lori motor yang diartikan "muka" adalah sebagai berikut. a. Pada lokomotif uap ialah tempat corong asap. b. Pada lokomotif listrik, lokomotif diesel, dan lori motor ialah tempat masinis yang sedang menjalankan lokomotif atau lori motor tersebut. Pasal 10 (1) Pada waktu malam hari, dan waktu kabut atau halimun, hujan lebat, dan lain-lain sehingga cuaca menjadi gelap, semboyan malam hari harus dipasang dan diperlihatkan. (2) Apabila diketahui bahwa suatu KA yang berangkat dari suatu stasiun akan tiba di stasiun pertama dalam waktu petang hari, semboyan malam hari harus dipasang pada KA tersebut sebelum berangkat, kecuali jika semboyan itu dapat dipasang saat KA dalam perjalanan. (3) Pada waktu mendekati petang hari atau dalam keadaan cuaca yang meragukan, misalnya tidak gelap dan tidak terang, semboyan Malam Hari harus dipasang bersama-sama dengan semboyan siang hari. (4) Kepala stasiun bertanggung jawab atas terlaksananya ketentuan tersebut pada ayat 1, 2, dan 3 pasal ini, sedangkan pejabat pemeliharaan prasarana KA harus memperhatikan hal tersebut. (5) Lentera semboyan harus dipasang dan dinyalakan mulai petang hari hingga akhir dinas dan mulai permulaan dinas hingga matahari terbit, jika antara akhir dan permulaan dinas kurang dari dua jam, semua lentera semboyan harus tetap menyala (tidak dipadamkan). Pasal 11 Peraturan Dinas ini termasuk Daftar Semboyan, Rangkaian Semboyan, dan Spesifikasi Teknis (dimensi) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Edisi Juli 2010

II-3

Peraturan Dinas 3

BAB III KELOMPOK SEMBOYAN PasaI 12 (1) Semboyan di Jalur Kereta Api a. Semboyan Sementara 1) Isyarat: 1, 2A, 2A1, 2B, 2B1, 2C, 3, dan 4A 2) Tanda: 2, 2D dan 2D1 b. Semboyan Tetap 1) Sinyal: 5, 6 , 6A, 6B, 7, 7B, 9A1, 9A2, 9B1, 9B2, 9B3, 9C1, 9C2, 9C3, 9D, 9E1, 9E2, 9F, 9G 9H, dan 9J 2) Tanda: 8, 8A, 8B, 8C, 8D, 8E, 8F, 8G, 8H1, 8H2, 8J1, 8J2, 8K, 8L, 8M, 8N, dan 8P 3) Marka: 10A, 10B, 10C, 10D, 10E, 10F, 10G, 10H, dan 10J. c. Semboyan Wesel, Corong Air, Jembatan Timbang, dan Batas Ruang Bebas Tanda: 11A, 11B, 12A, 12B, 13A, 13B, 13C, 14A, 14B, 16A, 16B, 17 dan 18 (2) Semboyan Kereta Api a. Semboyan Terlihat 1) Isyarat: 30 dan 40 2) Tanda: 20, 21, dan 31 b. Semboyan Suara 1) Isyarat: 41 2) Tanda: 35, 36, 37, 38, 39, dan 39A (3) Semboyan Langsir 1) Isyarat: 46, 47, 47A, 48, 50, dan 51 2) Tanda: 45 (4)

Semboyan Genta Tanda: 55 A 1, 55A 2, 55B, 55C, 55D, dan 56

Edisi Juli 2010

III-1

Peraturan Dinas 3

BAB IV URAIAN SEMBOYAN Bagian Kesatu Semboyan di Jalur Kereta Api Paragraf 1 Semboyan Sementara Pasal 13 Semboyan No. 1 “ISYARAT KONDISI SIAP” (petugas di stasiun siap menerima kedatangan kereta api) (1) Kepastian bahwa petugas di stasiun telah siap menerima kedatangan KA ataupun KA yang sedang lewat sambil memperhatikan semua semboyan KA yang terlihat. Hal itu ditunjukkan oleh Siang Hari Malam Hari PPKA berdiri di tempat yang PPKA berdiri memperlihatkan lentera mudah terlihat oleh awak bercahaya hijau yang mudah terlihat sarana perkeretaapian. oleh awak sarana perkeretaapian. (2) Pengecualian diunjukannya “isyarat kondisi siap” apabila, misalnya, situasi emplasemen tidak memungkinkan, pada peralatan persinyalan hubungan blok otomatis terbuka, dan pada saat CTC dioperasikan yang ditetapkan oleh Direksi Perusahaan. Pasal 14 Semboyan No. 2 “TANDA PEMBATAS KECEPATAN” (kereta api berjalan dengan kecepatan tidak melebihi batas kecepatan yang ditunjukkan) (1) KA diperbolehkan melewati bagian jalur yang dilindungi dengan kecepatan tidak melebihi angka yang tertera. Hal itu ditunjukkan oleh Siang Hari Malam Hari Papan persegi hitam bertepi Seperti siang hari, tanda pembatas putih bertuliskan angka batas kecepatan memantulkan cahaya. kecepatan berwarna putih. (2) Apabila menghadapi tanda pembatas kecepatan tetap, KA diperbolehkan berjalan melewati bagian jalur yang dilindungi dengan kecepatan tidak melebihi angka yang tertera pada tanda pembatas kecepatan tetap, misalnya angka 60. Artinya, kecepatan tidak melebihi 60 km/jam. Edisi Juli 2010

IV-1

Peraturan Dinas 3

(3) Ketentuan tentang pemasangan semboyan a) Semboyan 2 harus dipasang pada jarak 100 meter dari bagian yang dilindungi dan harus dapat terlihat oleh masinis dari jarak 600 meter. b) Apabila jarak tampak 600 meter tidak tercapai, karena lengkung jalan, pemasangan semboyan harus digeser ke muka hingga dapat terlihat oleh masinis dengan jarak paling sedikit 700 meter dari bagian jalan yang dilindungi. c) Untuk pembatasan kecepatan yang lebih rendah dari 40 km/jam harus dapat terlihat oleh masinis dari jarak 900 meter. Apabila jarak tampak 900 meter tidak tercapai, karena lengkung jalan, pemasangan semboyan harus digeser ke muka hingga dapat terlihat oleh masinis dengan jarak paling sedikit 1.000 meter dari bagian jalan yang dilindungi. d) Semboyan 2 harus dipasang menurut arah KA atau diperlihatkan di sebelah kanan jalan, kecuali jika pemasangan di sebelah kiri jalan semboyan dapat terlihat lebih terang dari tempat masinis. e) Jarak sebagaimana dimaksud pada huruf a) tersebut harus ditambah dengan 25% jika pemasangan semboyan itu dilakukan di jalan turun 10‰ atau lebih. Pasal 15 Semboyan No. 2A “ISYARAT BERJALAN HATI-HATI” (kereta api berjalan hati-hati dengan kecepatan tidak lebih dari 40 km/jam) (1)

KA diperbolehkan melewati bagian jalan yang dilindungi dengan kecepatan terbatas, yang ditunjukkan oleh Siang Hari Malam Hari a. Petugas memperlihatkan a. Petugas memperlihatkan lentera bendera warna kuning . bercahaya kuning. b. Petugas memperlihatkan b. Seperti siang hari memantulkan papan bundar kuning cahaya. bertepi hitam.

(2) Apabila seorang juru penilik jalan (JPJ) atau seorang petugas mendapati bagian jalur KA yang dianggap membahayakan perjalanan KA dan keadaan tersebut mengharuskan KA berjalan dengan kecepatan tidak melebihi 40 km/jam, seorang petugas atau JPJ tersebut harus mengambil tindakan dengan memperlihatkan bendera kuning untuk siang hari dan berlaku semboyan 2B (lentera bercahaya kuning) pada malam hari agar KA mengurangi kecepatan serta harus

IV-2

Edisi Juli 2010

Peraturan Dinas 3

segera melaporkan keadaan tersebut kepada atasannya untuk tindakan perbaikan. Apabila karena satu dan lain hal perbaikan belum dapat dilakukan, lokasi tersebut harus dilindungi dengan semboyan 2A dan diumumkan untuk keselamatan perjalanan KA. (3)

Ketentuan tentang pemasangan semboyan a) Semboyan 2A harus dipasang atau diperlihatkan pada jarak 100 meter dari bagian jalan yang hanya boleh dilalui dengan kecepatan tidak paling tinggi 40 km/jam dan harus dapat terlihat oleh masinis dari jarak 600 meter. b) Apabila jarak tampak 600 meter tidak tercapai karena lengkung jalan, pemasangan semboyan harus digeser ke depan hingga dapat terlihat oleh masinis dengan jarak paling sedikit 700 meter dari bagian jalan yang dilindungi. c) Semboyan 2A harus dipasang menurut arah KA atau diperlihatkan di sebelah kanan jalan, kecuali jika pemasangan di sebelah kiri jalan semboyan dapat terlihat lebih jelas oleh masinis. d) Jarak sebagaimana dimaksud pada huruf a) tersebut harus ditambah dengan 25% jika pemasangan semboyan itu dilakukan di jalan turun 10 ‰ atau lebih. Pasal 16 Semboyan No. 2A1 “ISYARAT BERJALAN HATI-HATI”

(kereta rel listrik/lokomotif listrik “berjalan hati-hati” dengan kecepatan tidak lebih dari 40 km/jam) (1) Kereta rel listrik/lokomotif listrik diperbolehkan melewati bagian jaringan listrik aliran atas yang dilindungi dengan kecepatan terbatas, yang ditunjukkan oleh Siang Hari Malam Hari a. Petugas memperlihatkan a. Petugas memperlihatkan bendera warna kuning. lentera bercahaya kuning. b. Petugas memperlihatkan papan b. Seperti siang hari bundar kuning bertepi hitam di memantulkan cahaya. atas papan hitam bergaris putih tegak. (2)

Apabila seorang petugas jaringan listrik aliran atas atau petugas mendapati jaringan listrik aliran atas pada jalur KA yang dianggap membahayakan perjalanan KA dan keadaan tersebut mengharuskan KA berjalan dengan kecepatan tidak melebihi 40 km/jam, seorang Edisi Juli 2010

IV-3

Peraturan Dinas 3

petugas tersebut harus mengambil tindakan dengan memperlihatkan bendera kuning untuk siang hari dan berlaku semboyan 2B1 (lentera bercahaya kuning) pada malam hari agar KA mengurangi kecepatan serta harus segera melaporkan keadaan tersebut untuk tindakan perbaikan. Apabila karena satu dan lain hal perbaikan belum dapat dilakukan, petugas jaringan listrik aliran atas melindungi lokasi tersebut dengan semboyan 2A1 dan diumumkan untuk keselamatan perjalanan KA. (3)

Ketentuan tentang pemasangan semboyan a) Semboyan 2A1 harus dipasang atau diperlihatkan pada jarak 100 meter dari bagian jaringan listrik aliran atas yang hanya boleh dilalui dengan kecepatan paling tinggi 40 km/jam dan harus dapat terlihat oleh masinis dari jarak 300 meter. b) Apabila jarak tampak 300 meter tidak tercapai karena lengkung jalan, pemasangan semboyan harus digeser ke muka hingga dapat terlihat oleh masinis dari tempat paling sedikit 400 meter jauhnya dari bagian jalan tersebut di atas. c) Semboyan 2A1 harus dipasang menurut arah KA atau diperlihatkan di sebelah kanan jalan, kecuali jika pemasangan di sebelah kiri jalan semboyan dapat terlihat lebih jelas oleh masinis. d) Jarak sebagaimana dimaksud pada huruf a) tersebut harus ditambah dengan 25% jika pemasangan semboyan itu dilakukan di jalan turun 10 ‰ atau lebih. Pasal 17

Semboyan No. 2B “ISYARAT BERJALAN HATI-HATI” (kereta api berjalan hati-hati dengan kec...


Similar Free PDFs