PERILAKU DALAM ORGANISASI PDF

Title PERILAKU DALAM ORGANISASI
Author Suriani Khusaini
Pages 21
File Size 146.2 KB
File Type PDF
Total Downloads 367
Total Views 596

Summary

TUGAS MANDIRI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 3 PERILAKU DALAM ORGANISASI Nama : Suriani NPM : 140610098 Dosen : Adriyanto, S.E., M.Si. PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS PUTERA BATAM 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang maha kuasa karena deng...


Description

TUGAS MANDIRI SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB 3 PERILAKU DALAM ORGANISASI

Nama : Suriani NPM : 140610098 Dosen : Adriyanto, S.E., M.Si.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS PUTERA BATAM 2018

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang maha kuasa karena dengan rahmat serta karunianya, penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Perilaku dalam organisasi dengan baik meskipun dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai Perilaku dalam organisasi dan penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan dalam pembuatan makalah-makalah selanjutnya, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran serta kritik yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini juga dapat berguna bagi saya sendiri dan pembaca sekalian. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Batam, 15 Januari 2018

Suriani

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1

Latar belakang .......................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3

Tujuan penulisan makalah ........................................................................ 2

1.4

Manfaat penulisan makalah ...................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4 2.1

Pengertian Perilaku dalam organisasi ....................................................... 4

2.2

Keselarasan Tujuan .................................................................................. 5

2.2.1 2.3

Faktor-Faktor Informal Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan .. 6

Teori Motivasi Kerja ................................................................................ 8

2.3.1

Teori Hierarki kebutuhan Maslow .................................................... 8

2.3.2

Teori Dua Faktor Herzberg ............................................................... 9

2.3.3

Teori Pengharapan Vroom ................................................................ 9

2.4

Sistem Pengendalian Formal .................................................................... 9

2.4.1

Peraturan (Rules) ............................................................................. 10

2.4.2

Proses Pengendalian Formal ........................................................... 11

2.5

Tipe-tipe Organisasi ............................................................................... 11

2.5.1

Organisasi Fungsional ..................................................................... 12

2.5.2

Organisasi Unit Usaha (Divisional) ................................................ 13

2.6

Fungsi Controller .................................................................................... 14

2.6.1

Hubungan dengan Organisasi Lini .................................................. 15

2.6.2

Controller Unit Usaha ..................................................................... 16

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 17 3.1

Kesimpulan ............................................................................................. 17

3.2

Saran ....................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang (Rahma, n.d.) Pada awalnya, organisasi merupakan suatu jembatan dalam membentuk suatu komponen yang dapat dijadikan anggota untuk memecahkan suatu masalah. Inti organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan itu. Organisasi dimana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama, Akan tetapi secara umum organisasi sempat menjadi wacana dalam aktifitas yang dapat dijadikan sebagai bagian dari kelompok. pada dasarnya adalah karena manusia adalah makhluk sosial yang dalam konteks ini adalah homo socius . Fakta tersebut adalah sebuah sifat kodrat. Manusia tidak mungkin dapat hidup seorang diri, lepas dari masyarakat, kelompok maupun kehidupan bersama komunitasnya. Manusia adalah makhluk yang berfikir dan dapat berkembang. Setiap manusia memiliki naluri untuk hidup bermasyarakat. Untuk mmemenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut maka manusia harus melakukan kerjasama karena dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Di situlah tingkat keterbatasan manusia yang merupakan cerminan bahwa manusia memerlukan kerjasama dan wadah itu terdapat dalam organisasi. (Budiman al fath, 2014) Proses pengendalian manajamen berperan pada suatu orgnisasi. Namun dalam prosesnya dipengaruhi oleh faktor manusia. Beberapa karakteristik organisasi yang mempengaruhi proses tersebut, terutama berkaitan dengan perilaku anggota dalam suatu organisasi. Suatu organisasi

1

mempunyai tujuan,dan fungsi sistem pengendalian maajemen yitu mendorong anggota organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut ini akan diuraikan mengenai tujuan organisasi baik yang berorientasi laba maupun nirlaba juga menerangkan masalah keselarasan tujuan masing-masing

anggotta

organisasi

terhadap

tujuan

perusahaan

secara

keseluruhan. Keselarasan tujuan dalam hal ini dipengaruhi oleh siistem informal dan juga sistem formal. Beberapa faktor informal adalah dari eksternal dan sebagian dari internal. Faktor internal termasuk didalamnya membahas tentang teori motivasi kerja. Pegendalian dicapai oleh bentuk formal. Bentuk pertama adalah peraturan (rules) dan bentuk yang kedua adalah cara sitematis perencanaan dan pengawasan. Lalu akan diuraikan berbagai bentuk struktur organisasi karena akan berpengaruh pada pengendallian manajemen yangg digunakan. Pada bagian terakhir akan diuraikan fungsi controller dalam proses pengendalian manajemen.

1.2

Rumusan Masalah

2.

Apa pengertian perilaku dalam organisasi?

3.

Apa saja Faktor-Faktor Informal Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan dalam perilaku organisasi?

4.

Apa dan bagaimana teori motivasi kerja dalam perilaku organisasi?

5.

Bagaimana peraturan (rules) dalam sistem pengendalian formal ?

6.

Apa itu controller dan bagaimana hubungannya dengan oganisasi lini ?

1.3

Tujuan penulisan makalah

1

Untuk mengetahui apa itu perilaku dalam organisasi

2

Untuk

mengetahui

Faktor-Faktor

Informal

Yang

Mempengaruhi

Keselarasan Tujuan dalam perilaku organisasi 3

Untuk mengetahui bagaimana teori motivasi kerja dalam perilaku organisasi

4

Untuk mengetahui Bagaimana peraturan (rules) dalam sistem pengendalian formal

2

5

Untuk mengetahui Apa itu controller dan bagaimana hubungannya dengan oganisasi lini

1.4

Manfaat penulisan makalah

1.

Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Materi Sistem pengendalian Manajemen terutama pembahasan mengenai perilaku dalam organisasi

2.

Sebagai referensi dan acuan bagi penulisan Tugas Mandiri dengan materi yang sama selanjutnya.

3

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Perilaku dalam organisasi (Audria, n.d.) Perilaku organisasi membahas seluruh kegiatan organisasi

yang di dalamnya terdapat, perilaku manusia, budaya, sosial dan sistem yang mendukung adanya organisasi tersebut. sehingga antara manusia dan organisasi dapat saling mempengaruhi. Perilaku organisasi adalah bidang studi yang mempelajari pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas suatu organisasi Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem pengendalian manajemen yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan yang selaras; artinya tindakan-tindakan individu yang dilakukan untuk meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Berbagai struktur yang berbeda kita gunakan

untuk

menjalankan

seluruh

strategi

dalam

berbagai

tipe

organisasi;sebuah sistem pengendalian manajemen yang efektif harus dirancang agar bisa sesuai dengan struktur tertentu. (Irnawati, n.d.) Ada beberapa Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa ahli, diantaranya yaitu sebagai berikut : 1.

Joe Kelly, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi di bentuk, tumbuh dan berkembang.

2.

Adam Indrawijaya, perilaku organisasiadalah suatu bidang studi yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota.

3.

Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus

4

(karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotannya dan pengaruh lingkungan. 4.

Stephen P. Robbins, perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.

(Rahma, n.d.) Mempelajari perilaku organisasi sifatnya agak abstrak. Mempelajari prilaku organisasi sering kali menghasilkan atau menemui prinsipprinsip yang kompleks dimana penjelasan atau analisanya bersifat situasional. Pengertian prilakun organisasi untuk multi disiplin dapat digambarkan dengan beberapa hal, yaitu: 1.

Perilaku organisasi adalah cara berfikir, prilaku adalah aktifitas yang ada pada diri individu, kelompok, dan tingkat organisasi.

2.

Perilaku organisasi adalah multi disiplin yang mencakup teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin ilmu.

3.

Dalam perilaku organisasi terdapat suatu orientasi kemanusiaan, dimana terdapat perilaku, persepsi, perasaan, dan kapasitas pembelajar.

4.

Perilaku organisasi berorientasi pada kinerja, tujuan organisasi adalah meningkatkan produktifitas bagaimana perilaku organisasi ini dapat mencapai tujuan tersebut.

5.

Lingkungan eksternal sangat memberikan pengaruh terhadap perilaku organisasi.

6.

Untuk mempelajari perilaku organisasi ini perlu menggunakan metode ilmiah, karena dalam bidang organisasi ini sangat tergantung dari disiplin ilmu yang meliputinya.

2.2

Keselarasan Tujuan Pimpinan perusahaan selalu menginginkan setiap anggota organisasi

mencapai tujuan organisasi sangat baik. Masalahnya adalah anggota organisasi

5

perusahaan tersebut mempunyai kepentingan sendiri-sendiri yang kadang-kadang cenderung tidak sama dengan kepentingan perusahaan. Tujuan pokok sistem pengendalian manajemen adalah menjamin sebisa mungkin adanya keselarasan tujuan dari masing-masing anggota kearah tercapainya tujuan perusahaan. Keselarasan tujuan dalam suatu proses berarti tindakan-tindakan yang mengarahkan setiap anggota untuk menyelaraskan tujuan pribadinya masing-masing sesuai dengan kepentingan perusahaan. Tentu saja keselarasan tujuan secara sempurna antara individu dan perusahaan itu tidak pernah ada. Satu alasan penting setiap orang ekerja biasanya menginginkan kompetensi (alam pentuk uang tentunya) sebesar mungkin. Sementara dari sudut pandang perusahaan, ada batas tertentu kompetensi yang bisa diberikan, sehingga minimal sistem pengendalian bertindak tidak sesuai dengan kepentingan perusahaan. Pertanyaan penting dari hal ini adalah, tindakan apa yang bisa diambil untuk memotivasi orang lain? Apakag tindakan tersebut sesuai dengan kepentingan perusahaan? 2.2.1 Faktor-Faktor Informal Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan (Isna Dayuwati, 2015) Faktor-faktor informal yang mempengaruhi keselarasan tujuan terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal. A.

Faktor Eksternal Faktor eksternal dalam hal ini adalah norma-norma mengenai perilaku yang

diharapkan di dalam masyarakat, dimana organisasi merupakan bagian dari masyarakat. Norma tersebut mencakup etos kerja (sikap anggota organisasi) yang diwujudkan melalui loyalitas pegawai, keuletan, semangat, dan kebanggaan yang dimiliki pegawai dalam menjalankan tugas. Norma dalam suatu organisasi juga dipengaruhi secara spesifik oleh jenis industri yang dimiliki oleh organisasi tersebut. B.

Faktor Internal

1.

Budaya Budaya meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implisit diterima dan secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. Budaya dalam 6

perusahaan dipengaruhi oleh kualitas personalitas dan kebijakan CEO serta personalitas dan kebijakan para manajer. Budaya sebuah perusahaan biasanya tidak pernah berubah selama bertahun-tahun. 2.

Gaya Manajemen Gaya manajemen merupakan faktor internal yang memiliki dampak paling kuat terhadap pengendalian manajemen. Sebuah institusi dapat dikatakan sebagai perpanjangan bayangan seseorang. Hal ini dapat dilihat dari sikapsikap bawahan yang mungkin mencerminkan sikap atasan mereka, dan sikap para atasan tersebut juga mencerminkan sikap CEO.

Menurut Maciariello ada 3 jenis gaya yaitu : a.

Internal control style : masing-masing individu mempunyai gaya kepemimpinana yang berbeda, dan partisipatif.

b.

Eksternal control style : tindakan ditentukan oleh pihak lain atau pemimpin dan otoriter.

c.

Mix control style : partisipatif dan terarah.

3.

Organisasi Informal Garis-garis dalam bagan organisasi menunjukkan hubungan formal, yaitu pemegang otoritas resmi dan tanggung jawab dari setiap manajer. Pada kenyataannya, proses pengendalian manajemen tidak dapat berjalan dengan baik, apabila anggota organisasi atau perusahaan tidak paham dan mengenali arti penting dari hubungan-hubungan dalam organisasi yang bersifat informal.

4.

Persepsi dan Komunikasi Para manajer harus mengetahui tujuan dan tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Mereka menyerap informasi dari berbagai jalur baik formal (melalui anggaran dan dokumen resmi lainnya) maupun jalur informal (melalui percakapan dan obrolan yang tidak resmi). Namun informasi yang didapat tersebut bisa jadi bertentangan satu sama lain dan memiliki interpretasi yang sangat beragam.

7

2.3 Teori Motivasi Kerja Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan organisasi. Motivasi yang ada pada seseorangg padda gilirannya akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Beberapa teori motivasi yang dikenal dapat diterapkan dalam organsisasi. Beberapa teori yang dikenal adalah sebagai berikut: 2.3.1 Teori Hierarki kebutuhan Maslow Teori ini dikemukakan sejak tahun 1943. Isi pokok dari teori ini menjelaskan suatu hierarki kebutuhan yang menunjukan adanya lima tingkatan keinginan dan kebutuhan manusia, yaitu: 1.

Kebutuhan fisiologis. Merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia, seperti: rasa lapar, haus, tidur, dan sebagainya.

2.

Kebutuhan Keamanan. Merupakan kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman, dan perampokan ataupun pemecatan dari pekerjaan.

3.

Kebutuhan Sosial. Merupakan kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam satu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.

4.

Kebutuhan Penghargaan. Merupakan kebutuhan akan status dan kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan prestasi.

5.

Kebutuhan Aktualisasi Diri. Merupakan kebutuhan pemenuhan diri, untuk memperguanakan potensi diri, aktivitas diri, pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang cocok, serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri.

Dari sudut pandang motivasi, teori ini mengatakan meskipun tidak pernah ada kebutuhan yang pernah dipenuhi secara lengkap, suatu kebutuhan yang pernah

8

terpenuhi secara substansial tidak lagi menjadi motivasi. Jadi jika ingin memotivasi seseorang, menurut Maslow, perusahaan perlu mengetahui anak tangga yang mana seseorang itu berada, sehingga dapat ditetukan jenis kebutuhan yang harus diberikan. 2.3.2 Teori Dua Faktor Herzberg Herzberg tiba pada suatu keyakinan bahwa dua kelompok faktor yang mempengaruhi perilaku adalah: 1.

Hygiene factor. Faktor ini berkaoitan dengan konteks kerja dan arti lingkunagn kerja bagi individu. Faktor-faktor higienis yang dimaksud adalah kondisi kerja, dasar pembayaran (gaji), kebijakan organisasi, hubungan antar personel, dan kualitas pengawasan.

2.

Satisfier factor. Faktor pemuas yang dimaksud berhubungan dengan isi kerja dan definisi bagaimana seseorang menikamati atau merasakn pekerjaannya. Faktor yang dimaksud adalah prestasi, pengakuan, tanggung jawab dan kesempatan untuk berkembang.

2.3.3 Teori Pengharapan Vroom (Isna Dayuwati, 2015) Teori ini terdiri dari unsur-unsur Expectency, Instrumentality, dan Valence. Expectency adalah hubungan dimana seseorang mempercayai antar usaha dan kemampuan dengan hasilnya diukur dalam sistem pengukuran prestasi organisasi (Hubungan upaya-Kinerja). Instrumentality adalah hubungan antara kinerja yang diukur dengan hasil yang diharapkan untuk individu (Hubungan Kinerja-Ganjaran). Sedangkan Valence adalah nilai dimana seseorang menugaskan pada hasil yang disediakan untuk individu dari organsisasi sebagai hasil pengukuran prestasi normal (Hubungan Ganjaran-Tujuan).

2.4

Sistem Pengendalian Formal (Irnawati, n.d....


Similar Free PDFs