PKM-GT - E-TRAFFIC SYSTEM : Sistem Pencegah Pelanggaran Lalu Lintas Dengan Memanfaatkan Teknologi Chip Di Jawa Timur Pada Tahun 2025 PDF

Title PKM-GT - E-TRAFFIC SYSTEM : Sistem Pencegah Pelanggaran Lalu Lintas Dengan Memanfaatkan Teknologi Chip Di Jawa Timur Pada Tahun 2025
Author Nadia Mumtazah
Pages 23
File Size 1.1 MB
File Type PDF
Total Downloads 75
Total Views 178

Summary

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA E-TRAFFIC SYSTEM : SISTEM PENCEGAH PELANGGARAN LALU LINTAS DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI CHIP DI JAWA TIMUR PADA TAHUN 2025 BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: Nadia Mumtazah (2314.100.001) Angkatan 2014 Laila Kunni Marata S (2314.100.044) Angkatan 201...


Description

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA E-TRAFFIC SYSTEM : SISTEM PENCEGAH PELANGGARAN LALU LINTAS DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI CHIP DI JAWA TIMUR PADA TAHUN 2025

BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh: Nadia Mumtazah Laila Kunni Marata S Ainurazis Ramadhana P Dewangga Okta W. Bertiningrum Cintya Devi

(2314.100.001) (2314.100.044) (2314.100.107) (5114.100.005) (2315.100.057)

Angkatan 2014 Angkatan 2014 Angkatan 2014 Angkatan 2014 Angkatan 2015

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2016

i

ii

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun karya tulis ini dengan baik dan lancar. Penulisan ini ditujukan untuk PKM-GT dengan judul E-TRAFFIC SYSTEM : Sistem Pencegah Pelanggaran Lalu Lintas Dengan Memanfaatkan Teknologi Chip Di Jawa Timur Pada Tahun 2025 Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan proposal PKM-GT ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini. 1. Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof.Dr.Ing. Herman Sasongko atas bantuan moral dan materiil yang telah diberikan 2. Bapak Budi Suswanto ST, MT, Ph.D selaku pembimbing atas bimbingan dan motivasi yang telah diberikan 3. Dosen-dosen Teknik sipil dan Arsitektur ITS yang telah memberikan ilmunya kepada penulis 4. Berbagai pihak yang telah membantu proses terselesaikannya karya tulis ini. Penulis menyadari masih banya kekurangan yang mendasar pada karya tulis ini. Oleh karena itu, kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan karya ilmiah ini. Surabaya, 23 Februari 2016

Penulis

iii

DAFTAR ISI Halaman Judul....................................................................................................... i Halaman Pengesehan ............................................................................................ ii Daftar Isi................................................................................................................ iii Ringkasan .............................................................................................................. iv Pendahuluan .......................................................................................................... 1 Latar Belakang ............................................................................................. 1 Tujuan .......................................................................................................... 1 Manfaat ........................................................................................................ 2 Gagasan ................................................................................................................. 2 Kondisi Kekinian ......................................................................................... 2 Solusi yang Pernah Ditawarkan ................................................................... 2 Gagasan Baru yang Ditawarkan .................................................................. 3 Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan .................................... 6 Kesimpulan ........................................................................................................... 7 Inti Gagasan ................................................................................................. 7 Teknik Implementasi Gagasan .................................................................... 8 Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan ................................... 8 Prediksi Keberhasilan Gagasan ................................................................... 10 Daftar Pustaka ....................................................................................................... 10 Lampiran ............................................................................................................... 10 Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota .................................................... 11 Lampiran 1. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas..... 11 Lampiran 1. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .......................................... 11

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Desain Skema E-Traffic System .......................................................... 4

iv

RINGKASAN Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan wilayah terluas diantara provinsi lainnya di Pulau Jawa. Berdasarkan Ditjen Perhubungan Darat Jawa Timur, kendaraan bermotor di Jawa Timur meningkat dari tahun 2009 hingga 2010 dengan angka peningkatan di atas 10% terutama sepeda motor. Namun peningkatan jumlah kendaraan tersebut tidak diikuti kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas. Menurut data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah tahun 2012, jumlah kecelakaan selalu meningkat dari 2009 hingga 2011. Salah satu penyebab kecelakaan tersebut adalah banyaknya masyarakat yang melakukan pelanggaran rambu lalu lintas seperti menerobos lampu merah. Untuk mencegah pelanggaran lalu lintas dalam hal menerobos lampu merah di Jawa Timur dilakukan inovasi yang disebut dengan E-Traffic System. ETraffic System adalah sistem pencegah pelanggaran lalu lintas dengan memanfaatkan teknologi chip dan sensor. Chip adalah sirkuit elektronik kecil, atau dikenal sebagai sirkuit terpadu, yang merupakan salah satu komponen dasar dari sebagian besar jenis perangkat elektronik. Sedangkan sensor adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan berfungsi untuk mengukur magnitude sesuatu yang digunakan untuk mengubah besaran fisika menjadi tegangan dan arus listrik (Santoso, 2013). Chip akan terpasang pada kendaraan bermotor pada bagian perapian dan sensor akan terpasang pada lampu lalu lintas. Chip yang terpasang pada sepeda motor memiliki kode berbeda-beda dengan menyimpan data pemilik kendaraan dengan prinsip seperti pada NFC (Near Field Communication) yang telah dimodifikasi. Sensor melakukan pemindaian atau scanning terhadap pengendara lalu memutuskan apakah pengendara melewati lampu lalu lintas pada saat lampu merah menyala atau tidak. Jika pengendara melanggar maka program akan mengirim data pelanggar ke server database pusat serta memberi label atau tag bahwa kendaraan telah melanggar. Data pelanggar kemudian akan muncul dan pihak kepolisian akan mengirimkan surat peringatan dan surat tilang yang dikirimkan ke e-mail pelanggar. Di dalam surat tersebut menghimbau agar pelanggar yang bersangkutan segera melakukan pembayaran denda dan melakukan sidang paling lambat tiga hari setelah e-mail dikirimkan. Apabila dalam tiga hari pelanggar tetap tidak melakukan pembyaran denda dan melakukan sidang, maka dari sistem pemerintahan pusat akan menon-aktifkan chip dalam sepeda motor tersebut.

v

1

PENDAHULUAN Latar Belakang Jawa Timur adalah sebuah provinsi Pulau Jawa yang dengan ibukotanya adalah Surabaya. Jawa Timur memiliki luas wilayah sebesar 47.922 km² dan jumlah penduduk sebanyak 37.476.000 jiwa pada tahun 2010. Berdasarkan Ditjen Perhubungan Darat Jawa Timur, kendaraan bermotor di jawa timur mengalami peningkatan jumlah dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012, di mana peningkatan tersebut terjadi pada tiap jenis kendaraan dengan total prosentase peningkatan diatas 10%. Jenis kendaraan bermotor yang mengalami peningkatan paling besar adalah sepeda motor yaitu sebesar 13,11%, di mana setiap tahunnya sepeda motor selalu memiliki jumlah paling banyak. Namun peningkatan jumlah kendaraan tersebut tidak diikuti kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas. Menurut data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah tahun 2012, jumlah kecelakaan di Jawa Timur selalu meningkat dari 2009 hingga 2011 dimana pada tahun 2011 mencapai 22.456 kasus. Sedangkan untuk pelanggaran lalu lintasnya, pada salah satu kota di Jawa Timur yaitu Madiun pada 2014, terdapat 10.188 kasus pelanggaran dengan pelanggaran tertinggi kedua adalah penerobosan lampu merah sebanyak 1.501 kasus. Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengurangi angka pelangaran lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan tersebut. Salah satunya adalah pembuatan undang-undang bagi pelanggar, pemanfaatan teknologi image processing pada CCTV, dan penjagaan dari pihak polisi di jalan raya. Namun upaya tersebut masih belum mengurangi angka pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan. Oleh karena itu, muncul sebuah gagasan untuk mengurangi angka pelanggar lampu lalu lintas secara efektif yang dapat bekerja selama 24 jam nonstop sepanjang tahun. Inovasi tersebut adalah E-Traffic System dengan menggunakan teknologi chip dan sensor.. Tujuan Penulisan Karya tulis ini bertujuan sebagai berikut : 1. Mengurangi pelanggaran lampu lalu lintas oleh sepeda motor di Jawa Timur. 2. Mengurangi angka kecelakaan oleh sepeda motor di Jawa Timur. 3. Meningkatkan penggunaan teknologi di Indonesia dalam bidang transportasi dan lalu lintas. 4. Menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi percontohan dalam mengurangi angka pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan.

2

Manfaat Penulisan Manfaat dari karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1. Solusi dalam mengurangi angka pelanggaran lampu lalu lintas di Jawa Timur. 2. Solusi dalam mengurangi angka kecelakaan di Jawa Timur. 3. Menjadi inovasi teknologi baru yang dapat diterapkan di Jawa Timur secara khusus dan Indonesia secara umum. 4. Menciptakan solusi pengurangan angka pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan di Jawa Timur yang memiliki peningkatan cukup tinggi setiap tahunnya

GAGASAN Kondisi Kekinian Pelanggaran Lalu Lintas di Surabaya Indonesia, merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak urutan ke-4 di dunia yang berakibat pada mobilitas penduduk setiap harinya dengan bertambahnya transportasi. Kenaikan jumlah kendaraan bermotor tidak diikuti dengan bertumbuhnya kesadaran masyarakat akan tertib lalu lintas, sehingga menimbulkan banyak pelanggaran yang dapat berujung pada kecelakaan lalulintas yang belakangan ini marak terjadi. Menurut data dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah tahun 2012, jumlah kecelakaan di Jawa Timur selalu meningkat dari 2009 hingga 2011 dimana pada tahun 2011 mencapai 22.456 kasus. Sedangkan untuk pelanggaran lalu lintasnya, pada salah satu kota di Jawa Timur yaitu Madiun pada 2014, terdapat 10.188 kasus pelanggaran dengan pelanggaran tertinggi kedua adalah penerobosan lampu merah sebanyak 1.501 kasus. Solusi yang pernah ditawarkan 1. Peraturan Perundangan Dibentuknya konsitusi dan dasar hukum sudah dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2009. Hal ini dibuktikan dengan disahkannya peraturan perundangan yaitu Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Dengan adanya dasar yang kuat dan tegas seharusnya bisa memperingati masyarakat untuk selalu taat aturan. Berikut adalah sanksi pelanggaran lalu lintas khusus untuk denda tilang kendaraan bermotor sepeda motor: a) Pasal 287 ayat (1) - Setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas - Pidana kurungan paling lama 2 bulan atau - Denda Maksimal Rp 500 ribu b) Pasal 267 ayat (3) dan ayat (4)

3

Tentang lalu lintas dan angkutan jalan terhadap pelanggar yang tidak hadir di sidang pengadilan, maka denda yang dititipkan ke bank adalah sebesar jumlah denda maksimal untuk setiap pelanggaran. 2. Image Processing dengan CCTV Kamera Pengolahan gambar (image processing) adalah teknik mengolah gambar yang mentransformasikan gambar masukan menjadi gambar lain agar keluaran memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan kualitas gambar masukan. Pengolahan citra sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi objek, serta melakukan tracking objek secara real-time. (Mulyawan, 2014). Teknologi pengolahan citra (image processing) telah diterapkan untuk sistem lalu lintas di beberapa bagian ibu kota. Pengenalan pola diterapkan untuk mengenali secara otomatis pelat nomor kendaraan. Deteksi pelanggaran batas kecepatan juga dilakukan dengan cara sama dengan memasang dua kamera pada jarak tertentu. Sistem ini dihubungkan dengan basis data kendaraan dan kependudukan, serta peta jalan. Oleh karena itu surat tilang bisa dikirim ke alamat karena mendasarkan pada database kependudukan. ketika terjadi pelanggaran yang dideteksi secara otomatis, sistem itu mengeluarkan surat penalti (semacam surat bukti pelanggaran atau tilang) lengkap dengan sanksinya. Surat ini akan dikirim per pos ke alamat pemilik kendaraan. Sistem ini menginformasikan pula alamat web bagi pelanggar untuk melihat rekaman pelanggarannya, hanya dengan memasukkan nomor surat tilang tersebut. 3. Penjagaan oleh Polisi Lalu Lintas Upaya menjaga keamanan kota dilakukan dengan menempatkan polisi pada 22 pos Polisi Sektoral (Polsek) yang setiap hari metakukan 2298 patroli dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Sementara pengaturan ketertiban berlalu lintas ditempatkan 74 pos polisi lalu lintas pada setiap traffic light di jalanjalan utama atau jalan berkepadatan kendaraan yang tinggi. Selain itu, saat ini dikembangkan pula tugas polisi wisata dan on line services untuk menerima pengaduan, dan informasi dari masyarakat. Gagasan Baru yang Ditawarkan 1. E-Traffic System E-Traffic System adalah sistem pencegah pelanggaran lalu lintas dengan memanfaatkan teknologi chip dan sensor. Chip akan terpasang pada kendaraan bermotor pada bagian perapian dan sensor akan terpasang pada lampu lalu lintas. Chip yang terpasang pada sepeda motor memiliki kode berbeda-beda dengan menyimpan data pemilik kendaraan. Data pemilik kendaraan didapat pada saat pembelian sepeda motor melalui E-KTP, dengan data berupa nomor rangka kendaraan, nomor KTP, alamat tempat tinggal dan e-mail. Sensor pada lampu merah melakukan pemindaian atau scanning terhadap pengendara kemudian mengirimkan data hasil pemindaian tersebut pada komputer. Program pada komputer akan memutuskan apakah pengendara melewati lampu lalu lintas pada

4

saat lampu merah menyala atau tidak. Jika pengendara tidak melanggar maka tidak akan terjadi apaun atau program akan mengabaikannya, namun jika pengendara melanggar maka program akan mengirim data pelanggar ke server database pusat serta memberi label atau tag bahwa kendaraan telah melanggar. Data pelanggar kemudian akan muncul dan pihak kepolisian akan mengirimkan surat peringatan dan surat tilang yang dikirimkan ke e-mail pelanggar. Di dalam surat tersebut menghimbau agar pelanggar yang bersangkutan segera melakukan pembayaran denda dan melakukan sidang paling lambat tiga hari setelah e-mail dikirimkan. Apabila dalam tiga hari pelanggar tetap tidak melakukan pembyaran denda dan melakukan sidang, maka dari sistem pemerintahan pusat akan menonaktifkan chip dalam sepeda motor tersebut. Chip yang telah di non-aktifkan akan memutus sistem perapian kendaraan pelanggar sehingga kendaraan tidak dapat digunakan. Chip dapat diaktifkan kembali dengan cara membawa kendaraan ke bengkel resmi dan dengan membayar denda dua kali lipat. Skema dari alur kerja E-Traffic System adalah sebagai berikut:

Pelanggar

Sensor

Komputer, Server

Database

Gambar 1. Desain Skema E-Traffic System Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016 2. Chip Technology Chip yang digunakan pada proyek ini menganut sistem yang ada pada NFC (Near Field Communication). NFC adalah pengembangan dari teknologi RFID (Radio Frequency Identification) yang menggunakan induksi medan magnet untuk memungkinkan terjadinya komunikasi antara perangkat elektronik dalam jarak dekat. NFC dapat digunakan untuk bertukar data pada jarak 10 cm pada frekuensi tinggi yang menawarkan kecepatan transfer data 106 kb/s, 212 kbit/s, dan 424 kb/s. Namun chip yang digunakan adalah hasil upgrade dan modifikasi dari NFC. Chip ini dapat memperbesar jangkauan hingga 10 m dengan kecepatan transfer data yang tetap sama. Chip ini akan mengirimkan data pada komputer yang ada di setiap lampu merah yang pada akhirnya akan dikirim ke server utama. Chip ini juga mampu memberikan perintah berupa gangguan arus listrik pada mesin kendaraan bermotor setelah menerima perintah dari server jika terjadi suatu pelanggaran. Perintah ini akan dilaksanakan setelah 3 hari sejak pertama pelanggaran lalu lintas dilakukan (Ferdianti, 2013).

5

3. Sistem Gerbang Masuk Setiap sepeda motor yang memasuki wilayah jawa timur akan melewati gerbang masuk pada titik-titik tertentu. Pada gerbang masuk masuk tersebut pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui sepeda motor yang belum terpasang chip pada bagian perapiannya. Setiap sepeda motor akan melewati sensor yang akan mendeteksi keberadaan chip. Untuk lima tahun pertama, sepeda motor yang belum terpasang chip akan diberi toleransi dan diwajibkan memasang chip pada saat pergantian STNK. Untuk tahun berikutnya sistem ini akan bekerja secara efektif dan menyeluruh. Untuk pemilik sepeda motor yang tetap belum memasang chip pada lebih dari lima tahun tersebut akan dilakukan penyitaan terhadap kendaraannya. Sistem gerbang masuk terdapat pada masing-masing kecamatan perbatasan di jawa timur dan pelabuhan dengan waktu pemeriksaan 3 detik setiap kendaraan dengan menggunakan sensor. Lokasi gerbang masuk ini terdapat pada 10 titik darat dan 9 pelabuhan. 10 titik darat terdapat pada perbatasan jawa timur dan jawa tengah dengan 7 kabupaten yang berbeda. 10 titik tersebut adalah sebagai berikut: 1. Jl. Dendles-Serang (Jalur Pantura) – Bancar, Tuban, Jawa Timur 2. Jl. Sukodadi – Kenduruan, Tuban, Jawa Timur 3. Jl. Kedewan – Kasiman, Bojonegoro, Jawa Timur 4. Jl. Raya Ngawi Solo – Ngawi, Ngawi, Jawa Timur 5. Jl. Ketanggung – Sambirejo, Sragen, Jawa Timur 6. Jl. Sukowidi – Panekan, Magetan, Jawa Timur 7. Jl. Tawangmangu – Plaosan, Magetan, Jawa Timur 8. Jl. Ponorogo-Wonogiri – Purwantoro, Wonogiri, Jawa Timur 9. Jl. Griwoyo-Pacitan – Donorojo, Pacitan, Jawa Timur 10. Jl. Raya Pacitamoro – Pacitan, Jawa Timur Sedangkan untuk 9 pelabuhan adalah sebagai berikut : 1. Pelabuhan Ujung 6. Pelabuhan Kamal 2. Pelabuhan Ketapang 7. Pelabuhan Jangkar 3. Pelabuhan Kalianget 8. Pelabuhan Kangean 4. Pelabuhan Bawean 9. Pelabuhan Paciran 5. Pelabuhan Sapudi (Ditjen Perhubungan Darat Jawa Timur Tahun 2013) 4. Pengendara motor non-Jawa Timur Sistem ini nantinya akan diterapkan di wilayah Jawa Timur, namun di sisi lain kendaraan yang terdapat di Jawa Timur tidak hanya berasal dari Jawa Timur itu sendiri melainkan dari wilayah sekitarnya misalnya Jawa Tengah, Bali dan lainya. Hal ini terjadi karena Jawa Timur yang dijadikan objek wisata maupun mahasiswa di luar jawa timur yang mengunakan kendaraan bermotor. Sebelum memasuki jawa timur, kendaraan tersebut akan melewati sistem gerbang masuk yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk kendaraan yang berasal dari luar jawa timur akan diberikan surat keterangan khusus. Surat keterangan tersebut berisi

6

bahwa kendaraan tersebut tidak berasal dari Jawa Timur, himbauan untuk memasang chip pada sepeda motor, dan keringanan waktu kepada pengendara untuk segera memasang chip tersebut paling lambat dua tahun setelah surat keterangan tersebut dibuat. Untuk sistem controlling dilakukan dengan meningkatkan pemeriksaan atau razia dari pihak kepolisian pada lima tahun pertama. Razia ini bertujuan agar sebagai masa transisi serta untuk menjaring pengendara sepeda motor non-Jawa Timur yang masa berlaku dari surat keterangannya telah habis. Untuk pengendara kendaraan sepeda motor non-Jawa Timur yang telah habis masa berlaku surat keterangannya, maka seeda motornya akan disita oleh phak kepolisian dan dikembalikan setelah pemlik kendaraan memasangkan chip pada kendaraannya. 5. Chip Installation Spot E-Traffic System ini akan diberlakukan sejak tahun 2017 dan sejak tahun tersebut, sepeda motor yang dikeluarkan oleh pabrik akan otomatis terpasang chip pada bagian perapiannya. Untuk sepeda motor yang diproduksi sebelum tahun 2017, dapat memasangkan chip pada Chip Installation Spot. Chip Installation Spot terdapat pada setiap tempat service resmi dari brand kendaraan bermotor yang beredar serta di kantor dinas perhubungan di daerah masing-masing atau kantor Samsat (Sistem Admi...


Similar Free PDFs