POTENSI SUMBERDAYA KEMARITIMAN DAN NILAI EKONOMINYA PDF

Title POTENSI SUMBERDAYA KEMARITIMAN DAN NILAI EKONOMINYA
Author Sufiandy Elmy
Pages 58
File Size 402.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 755
Total Views 834

Summary

POTENSI SUMBERDAYA KEMARITIMAN DAN NILAI EKONOMINYA Makalah Kelompok : Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah Pengantar Ilmu Dan Teknologi Maritim ( Kelas 02 ) Program Studi Teknik Informatika FT UMRAH TANJUNGPINANG-KEPULAUAN RIAU OLEH TAUFIK RAMADHAN ( 160155201025 ) SUFIAND...


Description

Accelerat ing t he world's research.

POTENSI SUMBERDAYA KEMARITIMAN DAN NILAI EKONOMINYA Sufiandy Elmy

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

OPT IMALISASI POT ENSI LAUT DI KABUPAT EN PULAU MOROTAI INDONESIA MELALUI KONSEP … Okt avia Dewi, sit i umami

2. NASKAH AKADEMIS.docx arif surya analisis_ ekonomi_ kelaut an_ dan_ arah_ kebijakan_ pengembangan_ jasa_ kelaut an.doc Arief Aan

POTENSI SUMBERDAYA KEMARITIMAN DAN NILAI EKONOMINYA Makalah Kelompok : Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Mata Kuliah Pengantar Ilmu Dan Teknologi Maritim ( Kelas 02 ) Program Studi Teknik Informatika FT UMRAH TANJUNGPINANG-KEPULAUAN RIAU

OLEH TAUFIK RAMADHAN

( 160155201025 )

SUFIANDY ELMY

( 160155201043 )

RANDA DINATHA

( 160155201033 )

EFRANDER NABABAN

( 160155201046 )

ZULFA ALIYAH

( 160155201030 )

TRISNAWATI

( 160155201036 )

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih penyusun ucapkan kepada bapak Eko Prayetno, ST., M,Eng selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu dan Teknologi Kemaritiman. Penyusun sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Potensi Sumberdaya Kemaritiman Dan Ekonominya”. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penyusun buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penyusun memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Tanjungpinang, Maret 2017

Penyusun

i | Potensi Sumberdaya Kemaritiman Dan Nilai Ekonominya

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii BAB I................................................................................................................................ 1 1.1

Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2

Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

1.3

Tujuan penulisan .............................................................................................. 3

1.4

Manfaat penulisan ............................................................................................ 3

1.5

Metode penulisan ............................................................................................. 3

BAB II .............................................................................................................................. 4 2.1

Pengertian Sumberdaya Maritim ..................................................................... 4

2.2

Potensi Sumberdaya Maritim........................................................................... 6 1. Sumber Daya Perikanan dan Kelautan.................................................... 6 2. Sumberdaya Migas Mineral .................................................................. 19 3. Sumberdaya Mineral ............................................................................. 21 4. Pariwisata Bahari .................................................................................. 27 5. Transportasi Laut .................................................................................. 28 6. Garam Industri ...................................................................................... 29 7. Energi terbarukan .................................................................................. 33 8. Biofarmasi Laut..................................................................................... 36 9. Industri dan jasa maritim....................................................................... 36

2.3

Posisi Indonesia diantara negara yang Berjaya diindustri tangkap dunia ...... 37

2.4

Perbandingan Kontribusi Ekonomi Kelautan Terhadap GDP dari Berbagai Negara ............................................................................................................ 40

2.5

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Potensi Sumberdaya Maritim dan Berkelanjutannya ...................................................................... 46

BAB III ........................................................................................................................... 51 3.1

Kesimpulan .................................................................................................... 51

3.2

Saran .............................................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 53

ii | Potensi Sumberdaya Kemaritiman Dan Nilai Ekonominya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posisi Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan Australia serta diapit oleh Samudera Pasifik dan Samudera Hindia menjadikan wilayah perairan laut Indonesia sebagai perairan berproduktivitas tinggi dengan daya dukung alam (natural carrying capacity) yang kuat. Selain itu, letak Indonesia di wilayah tropis dengan tingkat perubahan suhu lingkungan yang relatif rendah memungkinkan perkembangan berbagai hayati laut sehingga Indonesia dipandang dunia sebagai daerah “megabiodiversity”. Posisi geografis yang strategis ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang berpotensi besar baik dalam hal ekonomi maupun geo-politik. Sekitar 40% lalu lintas perdagangan barang dan jasa yang diangkut kapal melintasi perairan Indonesia. Dengan 75% wilayah Indonesia berupa laut dan wilayah pesisir (coastal zone) dengan kandungan sumberdaya alam yang kaya dan beragam, maka sektor kelautan merupakan sektor strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. Sekitar 70% produksi minyak dan gas nasional berasal dari wilayah pesisir dan lautan (offshore). Sumberdaya hidrokarbon, khususnya minyak dan gas yang tersedia di 60 titik cekungan masih sangat besar sedangkan yang sudah dieksploitasi relatif masih sedikit. Minyak, tersedia 86,9 miliar barel, dan baru dicadangkan untuk dieksploitasi 9,1 miliar barel, sedangkan yang sudah diproduksi baru mencapai 0,387 miliar barel. Gas, tersedia 384,7 Trillion Standard Cubic Feet (TSCF), dan dicadangkan 185,8 TSCF, sedangkan yang sudah diproduksi hanya 2,95 TSCF (Firmanzah, 2012). Posisi geografis Indonesia yang memungkinkan Indonesia untuk mendapatkan manfaat ekonomi politik yang lebih besar tersebut hanya dapat diraih bila Indonesia memiliki geo-politik, geo-ekonomi dan geo-strategis yang jelas dan terarah. Agar peran ekonomi kelautan dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan kemakmuran bangsa dan selanjutnya memanfaatkan posisi geografis yang strategis maka diperlukan sebuah pergeseran paradigma pembangunan yang lebih memahami jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari dan negara kepulauan terbesar di dunia serta memadukan kekuatan ekonomi berbasis darat dan laut sebagai sinergi kekuatan ekonomi nasional. Perubahan pemikiran tersebut harus segera dilakukan mengingat perubahan lingkungan 1 | Potensi Sumberdaya Kemaritiman Dan Nilai Ekonominya

strategis antar bangsa yang sangat cepat sehingga posisi bangsa Indonesia di percaturan regional maupun global harus didasarkan kepada endowment yang memiliki daya saing dinamik di masa sekarang dan mendatang. Dalam rangka menuju kemajuan perekonomian Indonesia, maka diperlukan suatu formulasi kebijakan pembangunan kelautan nasional (National Ocean Development Policy) yang integral dan komprehensif yang nantinya menjadi payung politik bagi semua institusi negara, swasta dan masyarakat yang mendukung terwujudnya Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. Guna menjadikan kelautan sebagai leading sector dalam pembangunan ekonomi, maka pendekatan kebijakan yang dilakukan harus mempertimbangkan keterkaitan antar sektor ekonomi dalam lingkup bidang kelautan maupun ekonomi berbasis daratan. Karena karakteristik daratan yang berbeda dengan laut, maka perlu dicari konsep yang dapat mengintegrasikan visi pembangunan yang sesuai dengan kondisi Indonesia sebagai Negara Kepulauan dengan luas laut yang dominan. Pembangunan kelautan nasional juga diarahkan untuk mendukung pengembangan ekonomi rakyat secara komprehensif serta harus sinergi dengan grand strategi pembangunan nasional yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025, yakni: pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-growth (pertumbuhan), pro-job (penyerapan tenaga kerja) dan pro-environment (melestarikan lingkungan). Selain itu, sinergi antara eksekutif, legislatif dan yudikatif dalam memberikan guideline dalam pembangunan kelautan menjadi sangat menentukan. Dukungan legislatif terhadap eksekutif dalam menyusun rencana anggaran pembangunan yang terkait dengan bidang kelautan sangat penting untuk meningkatkan kapasitas pembangunan kelautan nasional secara berkelanjutan demi kemakmuran rakyat.

1.2 Rumusan Masalah 1.

Apa itu sumberdaya maritim?

2.

Apa sajakah potensi sumberdaya maritim tersebut? 2.1 Apa itu Sumberdaya Perikanan dan Kelautan -

Bagaimanakah potensi perikanan tangkap?

-

Bagaimanakah potensi perikanan budaya?

-

Bagaimanakah potensi pengolahan hasil?

2 | Potensi Sumberdaya Kemaritiman Dan Nilai Ekonominya

-

Apa sajakah 26 kawasan ekonomi unggulan berbasis kelautan dan perikanan?

-

Apa sajakah negara-negara yang berjaya di industri budidaya dan kelautan?

2.2 Apa itu Sumberdaya Migas Mineral? 2.3 Apa itu Sumberdaya Mineral? 2.4 Apa itu Pariwisata bahari? 2.5 Apa itu Transportasi laut? 2.6 Apa itu Garam industri? 2.7 Bagaimanakah Energi terbarukan itu? 2.8 Bagaimanakah Biofarmasi laut itu? 2.9 Apa sajakah Industri dan jasa maritim? 3.

Bagaimanakah posisi Indonesia diantara negara yang Berjaya di industri tangkap dunia ?

4.

Bagaimanakah perbandingan kontribusi ekonomi kelautan terhadap GDP dari berbagai negara?

5.

Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan potensi sumberdaya maritim dan berkelanjutannya ?

1.3 Tujuan penulisan 1.3.1

Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu dan teknologi maritim.

1.3.2

Memberikan informasi kepada pembaca tentang paradigma kemaritiman dan jejak maritim yang terhapus.

1.4 Manfaat penulisan 1.4.1

Agar mahasiswa mengetahui tentang paradigma kemaritiman dan jejak sejarah maritim yang terhapus.

1.4.2

Menambah wawasan mahasiswa tentang kemaritiman .

1.5 Metode penulisan 1.5.1

Penulis mencari sumber melalui buku, pdf , ebook dan jurnal.

1.5.2

Penulis mencari sumber melalui website yang tersedia di internet.

3 | Potensi Sumberdaya Kemaritiman Dan Nilai Ekonominya

BAB II PEMBAHASAN POTENSI SUMBERDAYA KEMARITIMAN DAN NILAI EKONOMINYA 2.1 Pengertian Sumberdaya Maritim Sejarah telah mencatat bahwa jatuh dan bangunnya peradaban bangsa yang tinggal di kepulauan nusantara sangat dipengaruhi oleh penguasaan lautan. Kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya dan Majapahit berhasil menguasai dan memakmurkan kerajaannya melalui kekuatan armada lautnya. Bahkan serikat dagang Belanda (VOC) mampu menjajah nusantara selama 3,5 abad dengan kemampuannya menguasai lautan. Tidak dapat dipungkiri bahwa laut merupakan suatu aset untuk kedaulatan dan kemakmuran bangsa Indonesia.Wilayah kedaulatan dan yuridiksi Indonesia terbentang dari 6°08' LU hingga 11°15' LS, dan dari 94°45' BT hingga 141°05' BT terletak di posisi geografis sangat strategis, karena menjadi penghubung dua samudera dan dua benua, Samudera India dengan Samudera Pasifik, dan Benua Asia dengan Benua Australia. Kepulauan Indonesia terdiri dari 17.508 pulau besar dan pulau kecil dan memiliki garis pantai 81.000 km, serta luas laut terbesar di dunia yaitu 5,8 juta km2.Wilayah laut Indonesia mencakup 12 mil laut ke arah luar garis pantai, selain itu Indonesia memiliki wilayah yuridiksi nasional yang meliputi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sejauh 200 mil dan landas kontinen sampai sejauh 350 mil dari garis pantai. Dengan ditetapkannya konvensi PBB tentang hukum laut Internasional 1982, wilayah laut Indonesia yang dapat dimanfaatkan diperkirakan mencapai 7.9 juta km2 terdiri dari 1.8 juta km2 daratan, 3.2 juta km2 laut teritorial dan 2.9 juta km2 perairan ZEE. Wilayah perairan 6.1 juta km2 tersebut adalah 77% dari seluruh luas Indonesia, dengan kata lain luas laut Indonesia adalah tiga kali luas daratannya. Wilayah laut sangat penting dengan dicantumkannya pada GBHN tahun 1993, dan didirikannya Departemen Kelautan dan Perikanan. Undang-undang no. 22 dan 25 tahun 1999 juga mencantumkan kelautan sebagai bagian dari otonomi daerah. Sangat penting bahwa kawasan laut perlu diintegrasikan dalam perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi dan tingkat kabupaten.

4 | Potensi Sumberdaya Kemaritiman Dan Nilai Ekonominya

Beberapa alasan pentingnya pembangunan laut antara lain : 1.

Indonesia memiliki sumberdaya alam laut yang besar baik ditinjau dari kuantitas maupun keanekaragaman hasilnya.

2.

Sumberdaya laut merupakan sumberdaya yang dapat dipulihkan (sebagian besarnya), artinya bahwa ikan ataupun sumberdaya laut lainnya dapat dimanfaatkan, namun harus memperhatikan kelestariannya

3.

Pusat pertumbuhan ekonomi, dengan proses globalisasi perdagangan

4.

Sumber protein hewani, sumberdaya ikan mengandung protein yang tinggi khususnya untuk asam amino tak jenuh.

5.

Penghasil devisa Negara.

6.

Memperluas lapangan kerja.

7.

Wilayah pesisir sebagai pusat pengembangan IPTEK dan industri kelautan, serta sebagai zona strategis untuk pusat pengembangan jalur transportasi utama antar pulau maupun menuju daerah-daerah di pedalaman.

Dalam penyusunan kerangka pembangunan kelautan haruslah didasarkan pada suatu pemahaman fungsi laut, diantaranya : 1.

Laut sebagai wilayah kedaulatan bangsa.

2.

Laut sebagai lingkungan dan sumberdaya.

3.

Laut sebagai media kontak sosial dan budaya

4.

Laut sebagai sumber dan media penyebar bencana alam.

Pemahaman terhadap makna dan fungsi laut ini secara selaras dan seimbang, diharapkan dapat memberikan pemanfaatan sumberdaya laut yang komperhensif, sekaligus mendukung prinsip pemanfaatan sumberdaya secara lestari. Laut Indonesia telahdimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, sebagai area pertambangan, jalur transportasi, jalur kabel komunikasi dan pipa bawah air, perikanan tangkap dan budi daya, wisata bahari, area konservasi dan sebagainya. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumberdaya laut secara multisektoral telah memicu terbentuknya Dewan Maritim Indonesia yang kemudian dirubah menjadi Dewan Kelautan Indonesia berdasarkan Keppres No. 21 tahun 2007. Dewan tersebut terdiri dari berbagai elemen pemerintahan dan kelompok masyarakat, serta bertugas untuk menyusun dan memberi pertimbangan pada presiden mengenai kebijakan umum mengenai pengelolaan laut.

5 | Potensi Sumberdaya Kemaritiman Dan Nilai Ekonominya

2.2 Potensi Sumberdaya Maritim 1.

Sumber Daya Perikanan dan Kelautan a. Potensi Perikanan Tangkap

Indonesia dianugerahi laut yang begitu luas dengan berbagai sumber daya ikan di dalamnya. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km (World Resources Institute, 1998) dengan luas wilayah laut 5,4 juta km2, mendominasi total luas teritorial Indonesia sebesar 7,1 juta km2. Potensi tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara yang dikaruniai sumber daya kelautan yang besar termasuk kekayaan keanekaragaman hayati dan non hayati kelautan terbesar. Indonesia memiliki sumberdaya perikanan meliputi, perikanan tangkap di perairan umum seluas 54 juta hektar dengan potensi produksi 0,9 juta ton/tahun. Budidaya laut terdiri dari budidaya ikan (antara lain kakap, kerapu, dan gobia), budidaya moluska (kekerangan, mutiara, dan teripang), dan budidaya rumput laut, budidaya air payau (tambak) yang potensi lahan pengembangannya mencapai sekitar 913.000 ha, dan budidaya air tawar terdiri dari perairan umum (danau, waduk, sungai, dan rawa), kolam air tawar, dan mina padi di sawah, serta bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang serta industri bahan pangan. Besaran potensi hasil laut dan perikanan Indonesia mencapai 3000 triliun per tahun,

6 | Potensi Sumberdaya Kemaritiman Dan Nilai Ekonominya

akan tetapi yang sudah dimanfaatkan hanya sekitar 225 triliun atau sekitar 7,5% saja. Peluang pengembangan usaha kelautan dan perikanan Indonesia masih memiliki prospek yang baik. Pengembangan usaha kelautan dan perikanan dapat digunakan untuk mendorong pemulihan ekonomi diperkirakan sebesar US$82 miliar per-tahun.Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi penghasil produk perikanan terbesar dunia, karena kontribusi perikanan pada 2004-2009 terus mengalami kenaikan. Disamping itu potensi-potensi lainnya mulai perlu dikelola, seperti sumber daya yang tidak terbaharukan, agar dapat memberikan

kontribusi

yang

nyata

bagi

pembangunan. Untuk

mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya kelautan dan perikanan dan menjadikan sektor ini sebagai prime mover pembangunan ekonomi nasional, diperlukan upaya percepatan dan terobosan dalam pembangunan kelautan dan perikanan yang didukung dengan kebijakan politik dan ekonomi serta iklim sosial yang kondusif1 b. Potensi Perikanan Budaya Dunia telah mengakui, bahwa indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dimana terdiri dari 17.508 pulau, dengan garis pantai sekitar 81.000 km. Indonesia memiliki luas wilayah lautan sekitar 5,8 juta km 2 atau sekitar 70% dari luas total teritorial Indonesia. Dengan potensi fisik ini, tentunya kita harus berbangga atas potensi ini, serta mampu mengelolanya dengan baik. Sayangnya, dengan potensi yang cukup besar ini, kita (bangsa indonesia) belum mampu menunjukan kerdiriannya sebagai bangsa bahari. Indikasinya sangat jelas, sampai hari ini masyarakat kita yang berprofesi sebagai nelayan masih hidup di bawah garis kemiskinan. Harusnya dengan potensi kekayaan bahari tersebut, sudah mampu membuat bangsa ini sejahtera. Ini merupakan bukti kegagalan pemerintah kita dalam penegelolaan sektor kelautan dan perikanan. Sekaligus mengindikasikan perhatian pemerintah terhadap sektor ini masih dipa...


Similar Free PDFs