Title | PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI ASAM BASA |
---|---|
Author | M Ichtiar Pryadi |
Pages | 9 |
File Size | 190.4 KB |
File Type | |
Total Downloads | 461 |
Total Views | 536 |
PraktikumKimia Dasar 2019/2020 Laporan Semester Ganjil Nama Praktikan : M.ICHTIAR PRYADI NIM Praktikan : 19513079 Hari dan Tanggal Praktikum : Senin, 18 November 2019 Topik Praktikum : Reaksi Asam - Basa I. Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mampu menentukan molaritas larutan NaOH dengan larutan standar ...
PraktikumKimia Dasar Laporan
I.
2019/2020 Semester Ganjil
Nama Praktikan
: M.ICHTIAR PRYADI
NIM Praktikan
: 19513079
Hari dan Tanggal Praktikum
: Senin, 18 November 2019
Topik Praktikum
: Reaksi Asam - Basa
Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mampu menentukan molaritas larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat. 2. Mahasiswa mampu menetapkan kadar asam cuka perdagangan.
II.
Prinsip Menentukan konsentrasi asam basa dicari penggunaan titrasi dengan larutan standart asam oksalat dan memahami prinsip asidimetri dan alkalimetri yang terjadi antara NaOH dengan asam oksalat.
1
PraktikumKimia Dasar Laporan
III.
2019/2020 Semester Ganjil
Dasar Teori Titrasi adalah analisi kimia kualitatif yang dilakukan dengan menetapkan volume suatu zat larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat, yang diperlukan untuk bereaksi secara kualitatif dengan larutan zat yang akan dianalisis. ( Keenan, 1992 ) Titrasi asam- basa adalah proses menetralkan larutan yang tidak diketahi dengan cara meneteskan (titrasi) suatu asam kuat dan basa kuat yang telah diketahui konsentrasinya ke dalam larutan yang tidak diketahui tadi. ( Sutrisno,1994 ) Reaksi asam-basa adalah reaksi yang reversible yang dengan cepat mencapai kesetimbangan (konsentrasi relatif dari pereaksi dan hasil reaksi) ditentukan oleh keasaman dan kebasaan relatif dari pereaksi untuk beberapa reaksi asam-basa , kesetimbangan berada jauh ke arah hasil reaksi dari persamaan reaksi, sehingga dapat dikatakan reaksi tersebut irreversible. ( Fesseden, 1997 ) Untuk menentukan titik ekuivalen dalam suatu titrasi, kita harus mengetahui dengan tepat berapa volume basa yang ditambahkan dari biuret ke asam dengan menambahkan beberapa tetes indikator asam-basa. Indikator biasanya adalah asam atau basa organic yang lemah yang menunjukan warna yang berbeda antara terionisasi atau tidak terionisasi, kedua bentuk ini berhubungan dengan pH larutan. Namun tidak semua indikator berubah warna pada pH yang sama. pH asam7. ( Chang, 2004 )
2
PraktikumKimia Dasar Laporan
IV.
2019/2020 Semester Ganjil
Alat dan Bahan A. Alat No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Alat Erlenmeyer 250 mL Pipet volume 5 mL Pipet volume 10 mL Labu ukur 100 mL Kaca arlojii Neraca analitik Spatula Gelas beker 100 mL Karet hisap Pipet tetes Corong kaca Buret Klem dan statif
Jumlah 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
B. Bahan Asam oksalat Kristal Larutan NaOH 0,1 M Indikator pp Akuades
3
PraktikumKimia Dasar Laporan
V.
2019/2020 Semester Ganjil
Prosedur Percobaan
Ambil 1,26 gram H2C2O4 kristal
Masukkan ke gelas beker
Tambahkan akuades
Larutkan
Masukkan ke labu ukur 100 mL
Tambahkan akuades sampai tanda batas
Homogenkan
Siapkan buret dan isi buret dengan asam oksalat Ambil NaOH 0,1 M 10 mL
Masukkan ke dalam erlenmeyer
Titrasi sebanyak 2 kali
4
Tambahkan akuades 10 mL dan indikator pp 2 tetes
PraktikumKimia Dasar Laporan VI.
2019/2020 Semester Ganjil
Hasil Pengamatan 1. Data hasil titrasi Skala Titrasi
Titrasi I
Titrasi II
Skala Buret Awal Skala Buret Akhir Volume H2C2O4
0,5 mL 5,7 mL 5,2 mL
5,7 mL 11 mL 5,3 mL
2. Data perhitungan Perhitungan konsentrasi NaOH Diketahui : Massa H2C2O4 = 1,26 gram Mr H2C2O4 ∙ 2H2O = 126 g/mol Vol. larutan H2C2O4 = 100 mL = 0,1 L Vol. larutan NaOH = 10 mL = 0,01 L a. Penetapan mol H2C2O4 mol (n) H2C2O4 = massa H2C2O4 ÷ Mr H2C2O4 = 1,26 g ÷ 126 g/mol n = 0,01 mol b. Penetapan molaritas H2C2O4 M = n ÷ V larutan H2C2O4 = 0,01 ÷ 0,1 L = 0,1 M c. Penetapan mol H2C2O4 Mmol H2C2O4 = M H2C2O4 × V titrasi H2C2O4 = 0,1 M × 5,5 = 0,55 Mmol
5
Rata- rata V H2C2O4
5,5 mL
PraktikumKimia Dasar Laporan VII.
2019/2020 Semester Ganjil
Pembahasan Tujuan dari percobaan ini adalah agar praktikan mampu menentukan molaritas larutan NaOH dengan larutan standar asam oksalat dan menetapkan kadar asam cuka perdagangan. Prinsip dari percobaan ini adalah untuk menentukan molaritas larutan NaOH dan penetapan kadar asam cuka perdagangan, serta menentukan molaritas larutan standar asam oksalat. Larutan standar adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi yang diketahui secara tepat dari suatu zat. Larutan standar biasanya berfungsi sebagai titran sekaligus sebagai alat ukur volume larutan baku. Larutan yang akan ditentukan konsentrasinya atau kadarnya, diukur volumenya dengan dengan menggunakan pipet volume dan ditempatkan di erlenmeyer. Larutan standar terbagi menjadi larutan standar primer ( zat padat murni yang konsentrasinya dapat diketahui dengan tepat ) dan larutan standar sekunder ( yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat ). Titrasi adalah salah satu metode kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan cara mereaksikan sejumlah volume larutan tersebut terhadap sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui disebut larutan standar. Titrasi bertujuan sebagai penetralan suatu larutan, menentukan konsentrasi larutan asam atau basa, dan untuk mengetahui titik ekuivalen dan titik akhir reaksi. Prosedur kerja yang dilakukan pertama, timbang 1,26 gram asam oksalat padatan lalu masukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan ditambahkan akuades hingga tanda batas. Kedua, masukkan larutan asam oksalat ke dalam buret yang telah disiapkan. Ketiga, tuang 10 mL NaOH ke dalam Erlenmeyer dan tambahkan 10 mL akuades dan 2 tetes indikator pp. Kemudian titrasi sebanyak 2 kali hingga warna merah jambu memudar. Fungsi dari ditambahkannya indikator pp adalah untuk menentukan titik ekuivalen, saat larutan berubah warna berarti larutan berada pada titik ekuivalennya. Hasil percobaan dari percobaan yang sudah dilakukan yaitu titrasi dari 1,26 gram asam oksalat terlarut dengan larutan NaOH 10 mL menghasilkan titik ekuivalen dan titik akhir titrasi hampir sama.
6
PraktikumKimia Dasar Laporan VIII.
2019/2020 Semester Ganjil
Kesimpulan Pada praktikum ini diharapkan mampu menentukan molaritas larutan asam oksalat dan larutan NaOH. Dengan melakukan titrasi sebanyak 2 kali pada 10 mL larutan NaOH yang sudah diberikan 2 tetes indikator pp dan dihasilkan titik akhir titrasi pada 39 mL dari yang titik awalnya 50 mL dan volume rata rata larutan asam oksalat 5,5 mL.
7
PraktikumKimia Dasar Laporan IX.
2019/2020 Semester Ganjil
Daftar Pustaka Keenan. 1992. Kimia untuk Universitas. Jakarta : Erlangga Sutrisno. 1994. Kimia dasar. Bandung : ITB Fesseden, Ralp. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta :Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Tinggi Chang. 2004. Titrasi Asam Basa. Jakarta : Indonesia
8
PraktikumKimia Dasar Laporan
X.
2019/2020 Semester Ganjil
Lampiran
9...