Proposal KP medco winona PDF

Title Proposal KP medco winona
Pages 7
File Size 164 KB
File Type PDF
Total Downloads 7
Total Views 468

Summary

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH MINYAK BUMI (CRUDE OIL) DI PT MEDCO E&P INDONESIA 1.1 PENDAHULUAN Aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhan dan untuk meningkatkan kualitas serta kesejahteraan hidupnya...


Description

Accelerat ing t he world's research.

Proposal KP medco winona Winona Maheswari

Related papers Environment al Engineering Depart ment Pramudya Wardoyo

Pengelolaan Limbah B3 PT. Vico Indonesia Andra Aryan MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH MINYAK BUMI jont or apo

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

PENGOLAHAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH MINYAK BUMI (CRUDE OIL) DI PT MEDCO E&P INDONESIA

1.1

PENDAHULUAN

Aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhan dan untuk meningkatkan kualitas serta kesejahteraan hidupnya tidak lepas dari kebutuhan akan sumberdaya. Sumberdaya yang dibutuhkan

kemudian

diproses

menghasilkan

sebuah

produk

yang

kemudian

digunakan/dikonsumsi. Setelah produk tersebut sudah habis manfaatnya maka akan kembali menghasilkan limbah dimana lingkungan dijaikan tempat pembuangannya. Limbah dari aktivitas tersebut akan menghasilkan limbah baik cair, padat maupun gas yang memiliki dampak negatif bagi lingkungan hidup, hewan dan manusia. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah ini kemudian akan mencemari dan menimbulkan kerusakan lingkungan. Dimana pengertian dari lingkungan berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997 menyatakan bahwa “Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.”. Karakteristik setiap limbah berbeda-beda. Salahsatu limbah yang harus diperhatikan keberadaannya di lingkungan adalah limbah B3. Pengelolaan limbah B3 di Indonesia mengacu pada prinsip-prinsip dan pedoman pembangunan berkelanjutan yang dituangkan dalam UU No.32 tahun 2009 sebagai pengganti UU No. 23 Tahun 1997 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LingkunganHidup. Pasal 1 ayat 21 UU No. 32 Tahun 2009 mendefinisikan “Bahan berbahaya dan beracun (disingkat B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.”.

PROPOSAL KERJA PRAKTEK MAHASISWA ITENAS

1

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

1.2

LATAR BELAKANG

Minyak bumi merupakan komoditas ekspor utama Indonesia yang digunakan sebagai sumber bahan bakar dan bahan mentah bagi industri petrokimia. Kegiatan eksploitasi yang meliputi pengeboran dan penyelesaian sumur, pembangunan sarana pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk pemisahan dan pemumian minyak bumi sering mengakibatkan terjadinya pencemaran minyak pada lahan di area sekitar aktivitas tersebut berlangsung. Minyak bumi tersebut mengandung hidrokarbon bercampur dengan air dan bahan-bahan anorganik maupun organik yang terkandung di dalam tanah. Undang-undang No 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi mensyaratkan pengelolaan lingkungan hidup, yakni pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta pemulihan atas terjadinya kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat kegiatan pertambangan, bagi badan usaha yang menjalankan usaha di bidang eksploitasi minyak bumi (Prijambada, 2006). Berbagai kasus pencemaran limbah beracun berbahaya (B3) dari penambangan minyak di Indonesia, hingga saat ini belum pernah ditangani dengan serius. Kasus pencemaran akibat oil sludge atau endapan pada tangki penyimpanan minyak industry perminyakan sudah seharusnya menjadi catatan penting bagi para pengelola penambangan minyak akan pentingnya pengolahan limbah oil sludge di tanah air. Pengolahan minyak mentah membutuhkan energi yang merupakan bahan baku sumberdaya alam sangat berpotensi terjadinya kerusakan/pencemaran lingkungan, disamping melalui proses fisik dan kimia dalam pengolahan bahan baku cenderung menghasilkan polusi seperti partikel, gas karbon monoksida (CO), gas karbon dioksida (CO2), gas belerang oksida (SO2), dan uap air. Sesuai dengan jenis produksinya, maka kilang minyak tidak dapat lepas dari masalah limbah dan polusi yang timbul terutama pada lingkungan yaitu pencemaran air, tanah, dan udara (Peter et al., 1989; Setiani, 2005). Salah satu dampak negatif dari kilang minyak adalah timbulnya pencemaran lingkungan oleh limbah yang berbentuk gas, padatan atau cairan yang timbul pada proses dan hasil pengolahan minyak tersebut. Limbah ini akan mencemari daerah kilang minyak dan lingkungannya, sehingga pekerja maupun masyarakat di sekitar kilang minyak dapat terpapar oleh limbah. Limbah gas, padat maupun cair dapat berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan manusia bila tidak ditangani dengan baik dan benar (Susilo, 2006). PROPOSAL KERJA PRAKTEK MAHASISWA ITENAS

2

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

Menurut Marsaoli (2004), pada umumnya pencemaran laut yang terjadi baik secara fisika, kimiawi maupun biologis, banyak menghasilkan racun bagi biota laut dan manusia. Salah satu dari bahan pencemar itu adalah hidrokarbon minyak bumi. Minyak bumi adalah campuran hidrokarbon yang terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu di masa lampau sebagai hasil dekomposisi bahan-bahan organik dari tumbuhan-tumbuhan dan hewan. Limbah lumpur minyak bumi (LMB) merupakan limbah akhir dari serangkaian proses dalam industri pengilangan minyak bumi. Kegiatan operasinya dimulai dari eksplorasi, produksi

(pengolahan

sampai

pemurnian)

sampai

penimbunan

dan

berpotensi

menghasilkan limbah berupa lumpur minyak bumi. Limbah lumpur minyak bumi terdiri dari senyawa hidrokarbon yang merupakan polialifatik hidrokarbon seperti alkana (n-normal, iso dan siklo) dan poliaromatik hidrokarbon (PAH) seperti naftaeno, benzena, naftalena, benzo(a)pirena, air, unsur logam (As, Cd, Cr, Hg, Pb, Zn, Ni, Cu) serta non hidrokarbon seperti senyawa nitrogen, sulfur, oksigen dan aspal (Connell & Miller, 1995). Limbah tersebut, termasuk dalam kategori limbah B3 yaitu Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun karena sifat dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Oleh karena itu sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 tentang pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), tertera bahwa limbah lumpur minyak termasuk kedalam daftar limbah B3 dari sumber spesifik dengan kode kegiatan 2320, maka pengelolaannya diperlukan penanganan secara baik sehingga tidak mencemari lingkungan (BAPEDAL, 2001). Limbah dari proses penyulingan minyak mentah (crude oil) dalam industri perminyakan sangatlah kompleks. Limbah yang dihasilkan dapat diklasifikasikan sebagai limbah gas, cair dan padat. Kandungan limbah gas buangan seperti, volatile hydrocarbon, CO, NOx, dan SOx dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat disekitarnya. Begitu pula dengan limbah cair dari sisa proses penyulingan umumnya memiliki kandungan minyak dan bahan kimia seperti, timbal, sulphide, phenol, dan chloride yang merupakan limbah berbahaya dan beracun. Limbah padat yang dihasilkan disebut oil sludge. Dimana minyak hasil penyulingan (refines) dari minyak mentah biasanya disimpan dalam tangki penyimpanan. Oksidasi proses yang terjadi akibat kontak antara minyak, udara dan air menimbulkan adanya sedimentasi pada dasar tangki penyimpanan, endapan ini adalah oil sludge. PROPOSAL KERJA PRAKTEK MAHASISWA ITENAS

3

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

Oil sludge terdiri dari, minyak (hydrocarbon), air, abu, karat tangki, pasir, dan bahan kimia lainnya. Kandungan dari hydrocarbon antara lain benzene, toluene, ethylbenzene, xylenes, dan logam berat seperti timbal (Pb) pada oil sludge merupakan limbah B3 yang dalam pengelolaannya harus mengacu pada peraturan pemerintah no. 18 tahun 1999, dimana limbah B3 harus diproses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 menjadi tidak beracun dan berbahaya. Pengolahan limbah oil sludge dari kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi bisa dengan metode incineration (pembakaran), centrifuges (pemisahan), steam extraction (ekstraksi), dan bioremediation (microbiologi). Salahsatu metode yg sering digunakan di dalam pengolahan oil sludge yaitu dengan menggunakan metode bioremediasi (bioremediation). Bioremediasi merupakan teknologi yang membuat oil sludge aman bagi lingkungan dan dengan biaya relatif murah. Mikroba yang digunakan untuk bioremediasi dapat mendegradasi hidrokarbon menjadi karbondioksida (CO2) dan air sebagai hasil akhir (Atlas, 1992).

1.3

RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana karakteristik dari minyak bumi? 2. Bagaimana dampak limbah dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi terhadap lingkungan, manusia dan hewan? 3. Bagaimana alternatif pengolahan limbah minyak bumi?

1.4

MAKSUD DAN TUJUAN 1. Memberikan pengalaman praktek teknis lapangan dan pendalaman wawasan bidang pekerjaan teknik lingkungan. 2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmu yang telah didapat di perusahaan. 3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja perusahaaan dan terjun atau turut serta dalam proses. 4. Memberikan kesempatan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan teknis dan non teknis yang terjadi dilapangan.

PROPOSAL KERJA PRAKTEK MAHASISWA ITENAS

4

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

5. Memperluas wawasan berfikir mahasiswa terhadap prospek dan perkembangan ilmu pengetahuan yang diterima sehingga diperoleh studi perbandingan terhadap berbagai aspek yang dihadapi. 6. Memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perlunya koordinasi dan kerjasama inter disiplin ilmu pengetahuan dalam bidang keteknikan. Tujuan khusus dari pelaksanaan kerja praktek adalah: 1. Mengetahui secara rinci tentang proses pengelolaan dan pengolahan limbah minyak bumi (crude oil) di PT Medco E&P Indonesia. 2. Memperoleh informasi-informasi lapangan produksi minyak bumi di PT Medco E&P Indonesia. 3. Mengetahui pengelolaan dan pengolahan limbah B3 di PT Medco E&P Indonesia. 4. Mengetahui gambaran proses pengelolaan dan pengolahan limbah B3 di PT Medco E&P Indonesia.

1.5

PELAKSANAAN

Nama Instansi/Perusahaan

: PT Medco E&P Indonesia

Alamat

: The Energy Building 28th – 39th FI, SCBD Lot 11 A Jln. Jend. Sudirman, Jakarta, Indonesia

Waktu Pelaksanaan

: Diusulkan Juni – Agustus (minimal 25 hari kerja), Disesuaikan dengan pihak perusahaan.

1.6

PELAKSANA KERJA PRAKTEK

Nama

: Winona Maheswari Ramadhan

NRP

: 25 2011 020

Fakultas

: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan

: Teknik Lingkungan

PROPOSAL KERJA PRAKTEK MAHASISWA ITENAS

5

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

1.7

BENTUK KEGIATAN

1.

Pelaksanaan Kerja praktek akan dibagi dalam beberapa tahapan kegiatan antara lain: a. Pengarahan pelaksanaan Kerja praktek oleh dosen pembimbing. b. Pelaksanaan kegiatan Kerja praktek di lapangan (perusahaan). c. Pembuatan laporan Kerja praktek beserta bimbingan laporan. d. Penyerahan laporan Kerja praktek di perusahaan.

2.

Pada proses pelaksanaan Kerja praktek di lapangan pihak perusahaan mempunyai wewenang penuh terhadap proses pendidikan mahasiswa, terutama penyerapan pengetahuan aplikatif di perusahaan.

3.

Setelah Kerja praktek di lapangan selesai mahasiswa wajib membuat laporan Kerja praktek yang dibimbing oleh dosen pembimbing Kerja praktek.

4.

Penilaian Kerja praktek terdiri dari dua unsur, yaitu penilaian dari pihak instansi atau perusahaan dimana Kerja praktek dilaksanakan dan pihak Jurusan Teknik Lingkungan ITSENAS yang akan dilakukan oleh dosen penguji.

1.8

KESIMPULAN

Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulakn bahwa segala bentuk aktivitas eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi berpotensi mengakibatkan gangguan pada lingkungan dan manusia. Maka perlu adanya perhatian dan pengendalian terhadap bahaya pencemaran lingkungan dan perubahan keseimbangan ekosistem, agar sektor yang sangat vital untuk pembangunan ini dapat dipertahankan kelestariannya dan dapat menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran lingkungan dan gangguan keseimbangan ekosistem baik itu berada di lingkungan produksi ataupun lingkungan hidup di sekitarnya.

1.9

PENUTUP

Demikian proposal permohonan Kerja Praktek, yang saya ajukan sebagai syarat untuk melaksanakan Kerja Praktek. Besar harapan saya agar proposal ini dapat diterima dan saya sampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan semua pihak demi suksesnya pelaksanaan Kerja Praktek yang akan saya laksanakan. Bandung, 14 Mei 2014

Winona Maheswari Ramadhan

PROPOSAL KERJA PRAKTEK MAHASISWA ITENAS

6...


Similar Free PDFs