PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PT SEMEN TONASA PDF

Title PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PT SEMEN TONASA
Author Andi Sri Novianti
Pages 46
File Size 1.8 MB
File Type PDF
Total Downloads 293
Total Views 715

Summary

PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PT SEMEN TONASA SEBELUM DAN SESUDAH BERGABUNG DENGAN SIG (Semen Indonesia Grup) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Kompherensip (Skripsi) Disusun Oleh NAMA : ANDI SRI NOVIANTI NOMOR STAMBUK : 16 02 034 PROGRAM STUDI : AKUNTANSI SEKOLA...


Description

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT SEMEN TONASA SEBELUM DAN SESUDAH BERGABUNG DENGAN SIG (Semen Indonesia Grup)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Kompherensip (Skripsi)

Disusun Oleh

NAMA

: ANDI SRI NOVIANTI

NOMOR STAMBUK

: 16 02 034

PROGRAM STUDI

: AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) AMKOP MAKASSAR 2020

DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan ............................................................................................ i Daftar Isi .............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1.

Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1

1.2.

Rumusan Masalah .......................................................................... 5

1.3.

Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.4.

Kegunaan Hasil Penelitian ............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 7 2.1.

2.2.

2.3.

Tinjauan Teori................................................................................ 7 2.1.1

Pengertian Akuisisi ............................................................ 7

2.1.2

Motif Melakukan Akuisisi ................................................. 8

2.1.3

Pengertian Analisis Rasio Keuangan ............................... 10

2.1.4

Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan ............................... 12

2.1.5

Fungsi Analisis Rasio Keuangan ..................................... 22

2.1.6

Manfaat Analisis Rasio Keuangan ................................... 22

Teori Variabel Bebas ................................................................... 24 2.2.1

Quick Ratio ...................................................................... 24

2.2.2

Return On Asset ............................................................... 24

2.2.3

Debt to Asset Ratio .......................................................... 25

2.2.4

Net Profit Margin............................................................. 25

2.2.5

Turn Asset Turnover ........................................................ 25

Teori Variabel Terikat ................................................................. 26 2.3.1

Pengertian Akuisisi .......................................................... 26

2.3.2

Analisis Rasio Keuangan ................................................. 26

2.4.

Penelitian Terdahulu .................................................................... 27

2.5.

Kerangka Konseptual ................................................................... 31

2.6.

Hipotesis ...................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 34 3.1.

Desain dan Pendekatan Penelitian ............................................... 34 ii

3.2.

Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 34 3.2.1 Lokasi Penelitian .............................................................. 34 3.2.2 Waktu Penelitian .............................................................. 35

3.3.

Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ...................................... 35 3.3.1

Populasi ............................................................................ 35

3.3.2

Sampel ............................................................................. 35

3.3.3

Teknik Sampling .............................................................. 36

3.4.

Instrumen Penelitian .................................................................... 36

3.5.

Teknik Pengumpulan Data........................................................... 36

3.6.

Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ...................................... 37

3.7.

3.6.1

Teknik Analisis Data ....................................................... 37

3.6.2

Uji Hipotesis .................................................................... 37

Definisi Operasional Variabel ..................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 41

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, pertumbuhan ekonomi berkembang pesat dan

persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Hal ini membuat perusahaanperusahaan melakukan berbagai strategi agar bisa bertahan dan memenangkan persaingan yang ada, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu strategi perusahaan untuk berkembang lebih besar dan kuat dalam persaingan yaitu dengan melakukan perluasan usaha. Strategi akuisisi merupakan alternatif perluasan usaha yang banyak dilakukan perusahaan-perusahaan pada saat ini. Menurut (Koesnandi dalam Philliphus ergi hanayanto. 2017) bahwa salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar perusahaan bisa bertahan dalam persaingan atau bahkan berkembang adalah dengan melakukan marger dan akuisisi. Marger merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu kekuatan untuk memperkuat posisi perusahaan. Akuisisi merupakan pengambil-alihan (take over) sebagai atau keseluruhan saham perusahaan lain sehingga perusahaan pengambil-alih mempunyai hak kontrol atas perusahaan target. Arti dari Marger dan Akuisisi memang berlainan tetapi pada prinsipnya sama yaitu dalam membicarakan tentang penggabungan usaha (Bussines combination), sehingga kedua istilah ini sering dibicarakan secara bersama dan dapat dipetukarkan (interchangeable).

1

2

Banyaknya perusahaan yang melakukan marger dan akuisisi disebabkan perusahaan tersebut memiliki tujuan tertentu. Tujuan mendasar perusahaan melakukan marger dan akuisisi ialah sebagai pembuktian diri atas pertumbuhan dan pengembangan (ekspansi) aset dari perusahaan maupun penjualan sehingga dapat meningkatkan sinergi perusahaan (Utari dkk, 2014). Sinergi mengacu kepada optimalisasi peningkatan nilai dan manfaat yang dirasakan baik dari pihak pengambil alih dan yang diambil alih, serta berkaitan dengan optimalnya aktivitas operasional yang mengarah pada peningkatan output dan outcome dari implementasi konsep economic of scale (Kamaludin dkk, 2015). Pada dasarnya, kegiatan akuisisi berbeda dengan kegiatan marger ataupun jenis ekspansi usaha lainnya. Pada kegiatan akuisisi, perusahaan yang mengakuisisi dan perusahaan yang diakuisisi tetap eksis. Penggabungan usaha tersebut tidak mengubah status hukum kedua perusahaan yang melakukan kegiatan akuisisi, namun timbul suatu hubungan yakni perusahaan induk dan perusahaan anak. Perbedaan yang terjadi setelah perusahaan melakukan akuisisi adalah kinerja keuangan perusahaan yang meningkat atau menurun yang diukur dari analisis rasio keuangan. Kinerja keuangan perusahaan yang meningkat akan menjadikan perusahaan berdaya saing tinggi. Sebaliknya kinerja keuangan perusahaan yang menurun akan menjadikan perusahaan tidak mampu bersaing. Kinerja keuangan yang meningkat merupakan prestasi dari keputusan akuisisi yang dilakukan, dan sebaliknya jika kinerja keuangan menurun maka keputusan melakukan akuisisi adalah salah.

3

Rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis bagi keuangan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi (Fahmi Irham, 2010). Analisis rasio yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi investor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan proyek dimasa yang akan datang. Menurut (Ottay dan Alexander. 2015) mengatakan bahwa, rasio keuangan digunakan sebagai alat analisis dalam mengukur kondisi keuangan suatu perusahaan untuk memutuskan penerapan perencanaan perusahaan pada periode yang akan datang. (Suhendro. 2017) berpendapat bahwa, rasio likuiditas menunjukkan tentang kapasitas perusahaan dalam menjalankan setiap kegiatan dan melunasi seluruh kewajiban financial pada waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan dapat dapat dihitung sejumlah rasio yang dijadikan sebagai dasar penilaian kinerja keuangan perusahaan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas. Menurut (Hery 2015) Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan, atau untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Dan rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

4

PT Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia yang menempati lahan seluas 715 hektar di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar. Sejak 15 September 1995 PT Semen Tonasa bergabung dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk dan sekarang menjadi perusahaan induk dari perseroan. Lebih dari satu dekade perseroan berbenah dan berupaya keras meningkatkan nilai perseroan di mata para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Berbagai terobosan strategi dan program kerja dalam meningkatkan kinerja Perseroan secara terintegrasi terus dipicu untuk mewujudkan visi perseroan menjadi produsen semen yang terefisien dan mempunyai keunggulan yang kompetitif diantara para produsen semen lainnya. Perusahaan dikatakan mengalami keuntungan ataupun kerugian dari melakukan akuisisi dapat dilihat dari rasio keuangan perusahaan,

setelah

melakukan penggabungan usaha. Analisis rasio keuangan merupakan cara yang paling efektif karena dapat memberikan gambaran kondisi suatu perusahaan, keadaan keuangan perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Rasio Keuangan PT Semen Tonasa Sebelum dan Sesudah Bergabung Dengan SIG (Semen Indonesia Grup)”.

5

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

Bagaimanakah analisis rasio keuangan PT Semen Tonasa sebelum bergabung dengan SIG 2010-2012 diukur menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas ?

2.

Bagaimanakah analisis rasio keuangan PT Semen Tonasa sesudah bergabung dengan SIG 2012-2014 diukur menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas ?

1.3

Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah penulis jelaskan

diatas,maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1.

Untuk mengetahui analisis rasio keuangan PT Semen Tonasa sebelum bergabung dengan SIG 2012-2014 jika menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.

2.

Untuk mengetahui analisis rasio keuangan PT Semen Tonasa sesudah bergabung dengan SIG 2012-2014 jika menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.

6

1.4 a.

Kegunaan Hasil Penelitian Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan

bermanfaat bagi penulis terutama mengenai rasio keuangan perusahaan setelah melakukan akuisisi. b.

Bagi Universitas Penelitian ini dapat menambah referensi dan juga ilmu pengetahuan untuk

penelitian-penelitian selanjutnya terutama mengenai analisis rasio keuangan sebelum dan sesudah akuisisi. c.

Bagi Perusahaan Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan bahan

pertimbangan untuk perusahaan dalam mengambil keputusan melakukan akuisisi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Tinjauan Teori

2.1.1 Pengertian Akuisisi Akuisisi merupakan strategi perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan dengan cepat, makna lain akuisisi adalah membeli atau mendapatkan. Pengertian akuisisi menurut (Kamaludin, Karona, dan Berto, 2015) adalah “Upaya pengambil alihan kepemilikan suatu perusahaan oleh perusahaan lain yang dilakukan dengan cara membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan, dimana perusahaan yang diambil alih tetap memiliki badan hukum sendiri dan dengan maksud meningkatkan pertumbuhan usaha.” Akuisisi menurut (Hariyani, ddk, 2011) adalah “Pengambilalihan perusahaan dengan cara membeli saham mayoritas perusahaan sehingga menjadi pemegang saham pengendali. Dalam peristiwa akuisisi, baik perusahaan yang mengambil alih (pengakuisisi) maupun perusahaan yang diambil alih (diakuisisi) tetap hidup sebagai badan hukum yang terpisah.” Menurut (Sudana, 2011) akuisisi adalah penggabungan dua perusahaan yang mana perusahaan akuisitor membeli sebagian saham perusahaan yang diakuisisi, sehingga pengendalian manajemen perusahaan yang diakuisisi berpindah kepada perusahaan akuisitor, sementara kedua perusahaan masingmasing tetap beroperasi sebagai suatu badan hukum yang berdiri sendiri.

7

8

2.1.2

Motif Melakukan Akuisisi Motif perusahaan melakukan akuisisi menurut (Moin dalam Heriyani.

2011) meliputi empat macam, sebagai berikut: 1.

Motif Ekonomi Esensi tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan adalah

seberapa besar perusahaan mampu menciptakan nilai (value creation) bagi perusahaan dan pemegang saham. Akuisisi memiliki motif ekonomi yang tujuan panjangnya adalah untuk mencapai peningkatan nilai tersebut. Oleh karena itu, seluruh aktivitas dan pengambilan keputusan harus diarahkan untuk mencapai tujuan ini. Motif strategi juga termasuk motif ekonomi ketika aktivitas akuisisi yang dilakukan untuk mencapai posisi strategis perusahaan agar memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Biasanya perusahaan melakukan akuisisi untuk mendapatkan economies of scale dan economies of scope. 2.

Motif Sinergi Salah satu motivasi utama perusahaan melakukan akuisisi adalah

menciptakan sinergi. Sinergi merupakan nilai keseluruhan perusahaan setelah akuisisi yang lebih besar dari pada penjumlahan. Nilai masing-masing perusahaan sebelum akuisisi. Sinergi dihasilkan melalui kombinasi aktivitas secara simultan dari kekuatan elemen-elemen perusahaan yang bergabung sedemikian rupa sehingga gabungan aktivitas tersebut menghasilkan efek lebih besar dibandingkan dengan penjumlahan aktivitas-aktivitas perusahaan jika mereka bekerja sendiri.

9

3.

Motif Diversifikasi Diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan

melalui akuisisi. Diversifikasi dimaksud untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing. Akan tetapi jika melakukan diversifikasi yang semakin jauh dari bisnis semula, maka perusahaan tidak lagi berada pada koridor yang mendukung kompetensi inti (core competence). Disamping memberikan manfaat seperti transfer teknologi dan pengalokasian modal, diversifikasi juga membawa kerugian yaitu adanya subsidi silang. 4.

Motif Nonekonomi Aktivitas akuisisi terkadang dilakukan bukan untuk kepentingan ekonomi

saja tetapi juga untuk kepentingan yang bersifat nonekonomi seperti prestise dan ambisi. Motif non ekonomi bisa berasal dari manajemen perusahaan, dan dapat terjadi karena adanya hal-hal berikut: a.

Hubris Hypothesis Hipotesis ini menyatakan bahwa akuisisi dilakukan karena “ketamakan”

dan kepentingan pribadi para eksekutif perusahaan. Mereka menginginkan ukuran perusahaan yang lebih besar. Dengan semakin besarnya ukuran perusahaan, semakin besar pula kompensasi yang mereka terima. Kompensasi yang mereka terima bukan hanya materi, tetapi juga berupa pengakuan, penghargaan, dan aktualisasi diri.

10

b.

Ambisi Pemilik Adanya ambisi dari pemilik perusahaan untuk menguasai berbagai sektor

bisnis dan menjadikan aktivitas akuisisi sebagai strategi perusahaan untuk menguasai perusahaan-perusahaan yang ada untuk membangun “kerajaan bisnis”. Hal ini biasanya terjadi pada pemilik perusahaan yang memiliki kendali dalam pengambilan keputusan perusahaan.

2.1.3

Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan

tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan yang menjelaskan kepada penganalisis mengenai keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan. Pengertian Analisis rasio keuangan menurut (Subramanyam dan Wild, 2012) yaitu : Analisis rasio keuangan adalah bagian dari analisis bisnis atas prospek dan risiko perusahaan untuk kepentingan pengambilan keputusan dengan menstrukturkan tugas analisis melalui evaluasi atas bisnis lingkungan perusahaan, strateginya serta posisi dan kinerja keuangannya. Menurut (Munawir, 2010) Analisis rasio keuangan adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dengan menggunakan alat analisa berupa rasio yang menjelaskan gambaran kepada penganalisa tentang baik

11

atau buruk keadaan keuangan perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Menurut Kasmir (2014:104) “Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada didalam laporan keuangan. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian, angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode.” Pengertian Rasio keuangan menurut Irham Fahmi (2012:107) “Rasio keuangan atau financial ratio ini sangat penting gunanya untuk melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan.” Untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan diperlukan beberapa tolak ukur, tolak ukur yang sering digunakan adalah rasio dan indeks, yang menghubungkan data keuangan. Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu neraca (balancesheet), perhitungan rug...


Similar Free PDFs