PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PDF

Title PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Author Yefrianto Yefrianto
Pages 15
File Size 169.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 14
Total Views 694

Summary

PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Yefrianto Magister Ilmu Hukum, Universitas Kader Bangsa A. Latar Belakang penting dan kemudian mengatur hubungan-hubungan social antara para Masyarakat adalah kesatuan individu anggota masyarakat dalam memenuhi yang terikat oleh suatu tata cara, hubungan soc...


Description

PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Yefrianto Magister Ilmu Hukum, Universitas Kader Bangsa

A. Latar Belakang Masyarakat adalah kesatuan individu yang terikat oleh suatu tata cara, kebiasaan atau adat istiadat tertentu, yang dianut oleh anggota anggotanya. Dari sudut formalnya dapat dikatakan hidup bermasyarakat adalah suatu bentuk kehidupan bersama manusia. Antara manusia satu dengan manusia lainnya saling menghubungkan sikap, tingkah laku, dan perbuatannya, bersama-sama menunjukkan kesediaan menjunjung tinggi dan melaksanakan tata cara yang dianggap perlu dan penting yang menganggap orang atau sebagai sesama anggotanya sebagai suatu kelompok. Dalam hal bertingkah laku inilah manusia harus mempunyai pedoman dan pegangan agar tingkah lakunya tidak menyeleweng, yaitu yang disebut dengan lembaga kemasyarakatan. Lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilah asing social-institution. Lembaga kemasyarakatan ataupun lembaga sosial itu mempunyai pengertian, yaitu keseluruhan peraturan, norma-norma, adapt istiadat yang mendapat dukungan dari masyarakat dalam mempertahankan nilai-nilai yang

penting dan kemudian mengatur hubungan-hubungan social antara para anggota masyarakat dalam memenuhi hubungan social antara para anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, demi kesejahteraan mereka sendiri. Selama manusia satu dengan manusia lain mengganggap sebagai sesama warga atau anggota masyarakat, berarti masing-masing telah menyadari dan menghargai adanya lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah terbentuk. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lembaga kemasyarakatan karena lembaga kemasyarakatan itu sendiri mempunyai fungsi sebagai pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan; menjaga kebutuhan masyarakat; memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian social (social control) yang artinya system pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya. B. Rumusan Masalah

1. 2. 3.

Apa yang dimaksud dengan lembaga sosial? Apa saja fungsi Lembaga Kemasyarakatan? Apa yang dimaksud dengan conformity dan deviation?

A. Pembahasan 1 Pengertian Kemasyarakatan

Lembaga

Pengertian istilah lembaga kemasyarakatan dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun socail institution juga diterjemahkan sebagai pranata social. Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata social merupakan system tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktifitasaktifitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga Kemasyarakatan merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Istilah lain yang digunakan adalah bangunan sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana

menggambarkan dan susunan institusi tersebut. Sedangkan menurut Hoarton dan Hunt, lembaga social (institutation) bukanlah sebuah bangunan, bukan kumpulan dari sekelompok orang, dan bukan sebuah organisasi. Lembaga (institutations) adalah suatu system norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia. Dengan kata lain Lembaga adalah proses yang terstruktur (tersusun) untuk melaksanakan berbagai kegiatan tertentu. 2. Fungsi Kemasyarakatan

Lembaga

Menurut Soerjono Soekanto, Lembaga Kemasyarakatan memiliki fungsi sebagai berikut: 1.

Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalahmasalah yang muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan.

2.

3.

Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap anggota-anggotanya.

Menurut Horton dan Hunt, fungsi Lembaga Kemasyarakatan adalah: 1.

2.

Fungsi Manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang disadari dan di akui oleh seluruh masyarakat Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi Lembaga Kemasyarakatan yang tidak disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.

3. Proses pertumbuhan kemasyarakatan.

lembaga

Timbulnya lembaga kemasyarakatan dapat terjadi melalui 2 cara yaitu : 1. 2.

Secara tidak terncana Secara terencana

Secara tidak terencana maksudnya adalah institusi itu lahir secara bertahap dalam kehidupan masyarakat, biasanya hal ini terjadi ketika masyarakat dihadapkan pada masalah atau hal-hal yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat penting. Contohnya adalah dalam kehidupan ekonomi, dimasa lalu, untuk memperoleh suatu barang orang menggunakan system barter, namun karena dianggap sudah tidak efisien dan menyulitkan, maka dibuatlah uang sebagai alat pembayaran yang diakui masyarakat, hingga muncul lembaga ekonomi seperti bank dan sebagainya. Secara terencana maksudnya adalah institusi muncul melalui suatu proses perncanaan yang matang yang diatur oleh seseorang atau kelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang. Contohnya lembaga transmigrasi yang dibuat oleh pemerintah sebagai cara untuk mengatasi permasalahan kepadatan penduduk. Singkat kata bahwa proses terbentuknya lembaga social berawal dari individu yang saling membutuhkan. Saling membutuhkan ini berjalan dengan baik kemudian timbul aturan yang disebut norma kemasyarakatan. Norma kemasyarakatan dapat berjalan baik apabila terbentuk lembaga social.

Perkembangan Kemasyarakatan

Lembaga

Terbentuknya lembga kemasyarakatan bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto Lembaga Kemasyarakatan tumbuh karena manusiadalam hidupnya memerlukan keteraturan. Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai paduan bertingkah laku. Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar. Contohnya “dahulu di dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan. Akan tetapi, lama-kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya, di mana sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung itu, yaitu pembeli ataukah penjual.” Sejumlah norma-norma ini kemudian disebut sebagai lembaga social. Namun, tidak semua norma-norma yang ada dalam masyarakat merupakan Lembaga Kemasyarakatan karena untuk menjadi sebuah Lembaga Kemasyarakatan sekumpulan norma mengalami proses yang panjang.

Menurut Robert M.Z. Lawang proses tersebut dinamakan pelembagaan atau institutionalized, yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi. Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu proses berjalan dan terujinya sebuah kebiasaan dalam masyarakat menjadi institusi/ lembaga yang akhirnya harus menjadi paduan dalamkehidupan bersama. Ciri-Ciri Kelembagaan Masyrakat Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul “Ciri-ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan” (General Features of Social Institution) menguraikan sebagai berikut : 1. Lembaga Kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitasaktivitas masyarakat dan hasilhasilnya. Ia terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu unit yang fungsional. 2. Lembaga Kemasyarakatan juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh karena Lembaga Kemasyarakatan merupakan himpunan normanorma yang berkisar pada

3.

4.

5.

6.

kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan. Lembaga Kemasyarakatan memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain. Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan Lembaga Kemasyarakatan. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama. Lembaga Kemasyarakatan biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbolsimbol tertentu. Lambanglambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah. Lembaga Kemasyarakatan memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan

hukum perkawinan lembaga perkawinan.

untuk

Sedangkan seorang ahli sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari Lembaga Kemasyarakatan. Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (karakteristik) Lembaga Kemasyarakatan sebagai berikut : 1.

2.

3.

4.

5.

Setiap Lembaga Kemasyarakatan bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat. Setiap Lembaga Kemasyarakatan mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya. Dalam Lembaga Kemasyarakatan ada polapola perilaku permanen menjadi bagian tradisi kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya. Ada saling ketergantungan antarLembaga Kemasyarakatan di masyarakat, perubahan Lembaga Kemasyarakatan satu berakibat pada perubahan Lembaga Kemasyarakatan yang lain. Meskipun antarLembaga Kemasyarakatan saling bergantung, masing-masing Lembaga Kemasyarakatan disusun dan di- organisasi

6.

7.

8.

9.

secara sempurna di sekitar rangkaian pola, norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan. Ide-ide Lembaga Kemasyarakatan pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi. Suatu Lembaga Kemasyarakatan mempunyai bentuk tata krama perilaku. Setiap Lembaga Kemasyarakatan mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu. Suatu Lembaga Kemasyarakatan mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi kelompoknya.

Syarat Norma Terlembaga Menurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga (institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat sebagai berikut: 1.

2.

Sebagian besar anggota masyarakat atau sistem sosial menerima norma tersebut. Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem sosial tersebut.

3.

Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.

Dikenal empat tingkatan norma dalam proses pelembagaan, pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu perbuatan. Kedua, kemudian cara bertingkah laku berlanjut dilakukan sehingga menjadi suatu kebiasaan (folkways), yaitu perbuatan yang selalu diulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila kebiasaan itu kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengatur kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat, tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan masyarakat yang mengikat para anggotanya. Tata kelakuan semacam ini disebut adat istiadat (custom). Bagi anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat, maka ia akan mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya karena rindu yang tidak tertahan, akibatnya ia dapat dikucilkan dari hubungan bujang-gadis karena dianggap tidak suci. Keberhasilan proses institusinalisasi dalam masyarakat dilihat jika norma-

norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam masyarakat, akan tetapi menjadi terpatri dalam diri secara sukarela (internalized) dimana masyarakat dengan sendirinya ingin berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Lembaga Kemasyarakatan umumnya didirikan berdasarkan nilai dan norma dalam masyarakat, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya Lembaga Kemasyarakatan terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses penerapan ke dalam institusi atau institutionalization menghasilkan lembaga social.

Syarat Lembaga Kemasyarakatan Menurut Koentjaraningrat aktivitas manusia atau aktivitas kemasyarakatan untuk menjadi Lembaga Kemasyarakatan harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut antara lain: 1.

Suatu tata kelakuan yang baku, yang bisa berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan maupun tertulis.

2.

3.

4. 5.

Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem normanorma tersebut. Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi komplekskompleks kebutuhan tertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan. Mempunyai perlengkapan dan peralatan. Sistem aktivitas itu dibiasakan atau disadarkan kepada kelompokkelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu yang lama.

Tipe-Tipe Kemasyarakatan

Lembaga

Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, tipe-tipe Lembaga Kemasyarakatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Berdasarkan sudut perkembangan 1. Cre sive institution yaitu institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh: lembaga perkawinan, hak milik dan agama

2. Enacted institution yaitu institusi yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contoh: lembaga utang piutang dan lembaga pendidikan. b. Berdasarkan sudut nilai yang diterima oleh masyarakat 1. Basic institution yaitu institusi sosial yang dianggap penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah, dan negara. 2. Subsidiary institution yaitu institusi sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting dan berbeda di masingmasing masyarakat seperti rekreasi.

c. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat 1. Approved dan sanctioned institution yaitu institusi sosial yang diterima oleh masyarakat, misalnya sekolah atau perusahaan dagang. 2. Unsanctioned institution yaitu institusi yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya. Contoh:

sindikat kejahatan, pelacuran, dan perjudian. d. Berdasarkan sudut penyebarannya 1. General institution yaitu institusi yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia. Contoh: institusi agama 2. Restricted institution yaitu institusi sosial yang hanya dikenal dan dianut oleh sebagian kecil masyarakat tertentu. Contoh: lembaga agama Islam, Kristen Protestan, Hindu, dan Budha. e. Berdasarkan sudut fungsinya 1. Operative institution yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh: institusi ekonomi. 2. Regulative institution yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan dalam masyarakat. Contoh: institusi hukum dan politik seperti pengadilan dan kejaksaan. Jenis-jenis Kemasyarakatan

Lembaga

Ada 5 jenis Lembaga Kemasyarakatan, yakni : a. Pranata Keluarga

Keluarga adalah unit social yang terkecil dalam masyarakat dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan.Proses Terbentuknya Keluarga Pada umumnya keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat atau pemerintah dengan proses seperti dibawah ini : • •



Diawali dengan adanya interaksi antara pria dan wanita Interaksi dilakukan berulangulang, lalu menjadi hubungan social yang lebih intim sehingga terjadi proses perkawinan. Setelah terjadi perkawinan, terbentuklah keturunan , kemudian terbentuklah keluarga inti.

• b. Pranata Pendidikan



Fungsi laten lembaga adalah sebagai berikut: •





Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut: •





Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat. Melestarikan kebudayaan. •

pendidikan

Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah. Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka. Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya. Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula

memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya. Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut: • • • • •

Transmisi (pemindahan) kebudayaan. Memilih dan mengajarkan peranan sosial. Menjamin integrasi sosial. Sekolah mengajarkan corak kepribadian. Sumber inovasi sosial.

c. Pranata Ekonomi

• • •

d. Pranata Agama Pranata Agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan. Fungsi pranata agama adalah: • • •

Tujuan dan fungsi lembaga ekonomi Pada hakekatnya tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat. Fungsi dari lembaga ekonomi adalah: • •

• •

Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter Memberi pedomantentang harga jual beli barang Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja

Memberikan pedoman tentang cara pengupahan Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja Memberi identitas bagi masyarakat

• •





Sebagai pedoman hidup Sumber kebenaran Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan Tuntutan prinsip benar dan salah Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan di dalam agama diwajibkan berbuat baik terhadap sesama Pedoman keyakinan manusia berbuat baik selalu disertai dengan keyakinan bahwa perbuatannya itu merupakan kewajiban dari Tuhan dan yakin bahwa perbuatannya itu akan mendapat pahala, walaupun perbuatannya sekecil apapun. Pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk





hidup di dunia adalah ciptaan Tuhan semata Pengungkapan estetika manusia cenderung menyukai keindahan karena keindahan merupakan bagian dari jiwa manusia Pedoman untuk rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama.

e. Pranata Politik Pranata politik merupakan pranata yang menangani masalah administrasi dan tata tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman masyarakat. Pranata yang merupakan pembantunya adalah seperti si...


Similar Free PDFs