PSISTEM ENDAPAN PORFIRI-CU PADA LAPANGAN TAMBANG GRASBERG, PROVINSI PAPUA: STUDI TIPE ENDAPAN DAN PENGOLAHAN MINERAL BIJIH DOCX

Title PSISTEM ENDAPAN PORFIRI-CU PADA LAPANGAN TAMBANG GRASBERG, PROVINSI PAPUA: STUDI TIPE ENDAPAN DAN PENGOLAHAN MINERAL BIJIH
Author Dewa Made Raditya M
Pages 6
File Size 848.2 KB
File Type DOCX
Total Downloads 23
Total Views 420

Summary

PSISTEM ENDAPAN PORFIRI-CU PADA LAPANGAN TAMBANG GRASBERG, PROVINSI PAPUA: STUDI TIPE ENDAPAN DAN PENGOLAHAN MINERAL BIJIH Rama Wicaksana Cahyo NUSANTARA1 1 Geological Engineering, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia ABSTRAK PENDAHULUAN bersistem Porfiri-Cu sehingga didapatkan pemah...


Description

PSISTEM ENDAPAN PORFIRI-CU PADA LAPANGAN TAMBANG GRASBERG, PROVINSI PAPUA: STUDI TIPE ENDAPAN DAN PENGOLAHAN MINERAL BIJIH Rama Wicaksana Cahyo NUSANTARA1 1 Geological Engineering, Institut Teknologi Bandung, Bandung 40132, Indonesia ABSTRAK PENDAHULUAN Grasberg terletak di dataran tinggi Rangkaian Pegunungan Sudirman, Provinsi Papua, Indonesia, dengan jarak 3km dari lapangan tambang Ertsberg. Lapangan ini ditemukan pada tahun 1988 ketika sebagian besar kondisi Ertsberg sudah habis dieksploitasi. Pembangunan jalan tambang Grasberg dilakukan dengan hanya menggunakan bulldozer dan menghemat hampir 8 kali lipat dari biaya yang seharusnya dikeluarkan. Berdasarkan situs resmi Freeport McMoRan Copper & Gold, Terdapat tiga tambang yang beroperasi di wilayah pertambangan Grasberg. Ketiga tambang tersebut adalah Grasberg open pit, deep ore zone, dan Big Gossan Mine. Pada tahun 2011, PT. Freeport Indonesia sebagai pengelola lokasi penambangan berhasil memproduksi 362 juta ton tembaga serta 37 ton emas dengan perhitungan sisa cadangan 14 juta ton tembaga dan 913 ton emas. Hal ini membuktikan bahwa Grasberg merupakan lapangan penambangan Cu-Au yang besar dengan dinobatkannya Grasberg sebagai lapangan tambang emas terbesar di dunia dan tambang tembaga terbesar ketiga di dunia. Studi literatur pada lapangan tambang Grasberg dilakukan untuk melihat dan menerapkan konsep ilmu endapan mineral bersistem Porfiri-Cu sehingga didapatkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap konsep pengendapan mineral di daerah tersebut. GEOLOGI REGIONAL Lingkungan Tektonik Asia Tenggara merupakan kolase dari ofiolit, teras benua dan teras samudra yang membentuk bagian dari kompleks subduksi intra lempeng samudra dan subduksi lempeng benua-samudra (Waele, dkk., 2009) (Gambar 1). Fenomena tektonik ini melibatkan tiga lempeng samudra (Lempeng Filipina dan Lempeng Carolina di bagian Timur, serta bagian samudra dari Lempeng Indo-Australia di bagian Barat) dan sebuah batas dari Lempeng Eurasia dan bagian benua dari Lempeng indo-Australia. Menurut Hall (2002) kondisi tektonik pada wilayah ini setidaknya dipengaruhi oleh peristiwa berikut : (a) 45 juta tahun yang lalu, sebuah blok kanan tektonik di Indochina melepaskan diri dan mensubduksi pra-Lempeng Laut Cina Selatan dengan perkembangan pemekaran pematang di Lempeng Filipina. (b) 25 juta tahun yang lalu, terjadi kolisi antara Australia-busur Halmahera-Filipina dan Dataran Tinggi Ontong pada Pulau Jawa dengan Busur Melanesia, pembukaan dari Laut Cina Selatan, penebalan kerak pada wilayah Kalimantan Utara yang diakibatkan pengaruh dorongan dari Lempeng Benua di Barat Laut dan...


Similar Free PDFs