PT Unilever.pdf PDF

Title PT Unilever.pdf
Author Yonika Inwana
Pages 17
File Size 1.3 MB
File Type PDF
Total Downloads 206
Total Views 302

Summary

ANALISIS KEUANGAN, SWOT, DAN VALUE ADDED PT UNILEVER Makalah Dibuat untuk memenuhi tugas Analisis Investasi dan Portofolio yang diberikan oleh dosen kami, yaitu Ibu Tieka T. Gustyana, SE, MM. Disusun Oleh : Dania Syanetta Dennyra | 1401150305 Elisabet Erika Rian Paramastri | 1401154445 Enon Rista Pe...


Description

Accelerat ing t he world's research.

PT Unilever.pdf Yonika Inwana

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

ANALISA ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA) SEBAGAI ALAT UK… Welinda Sembiring Spm bab 5 pusat invest asi Ikom Ikom SEMINAR INDUST RI Fit ri Hairani

ANALISIS KEUANGAN, SWOT, DAN VALUE ADDED PT UNILEVER

Makalah Dibuat untuk memenuhi tugas Analisis Investasi dan Portofolio yang diberikan oleh dosen kami, yaitu Ibu Tieka T. Gustyana, SE, MM.

Disusun Oleh : Dania Syanetta Dennyra | 1401150305 Elisabet Erika Rian Paramastri | 1401154445 Enon Rista Permatasari | 1401154870 Nur Shinta Fadila | 1401154431 Yonika Inwana Dewi | 1401154571

Kelas : MB-39-11

TELKOM UNIVERSITY Jl. Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257

2017

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami menyusun makalah Analisis Investasi dan Portofolio ini dengan judul “Analisis Keuangan, SWOT, dan Value Added PT. Unilever”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai tugas kelompok dengan mata kuliah Analisis Investasi dan Portofolio yang diberikan oleh dosen kami, yaitu Ibu Tieka Trikartika Gustyana, SE, MM. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, khususnya dosen kami yang telah memberikan tugas serta petunjuk sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik dari pembaca sangat diharapkan. Semoga laporan ini berguna bagi para pembaca. Terima kasih.

Bandung, 2 Mei 2017

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1 1.1

Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

1.2

Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2

1.3

Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 2

1.4

Manfaat Penulisan ................................................................................................................... 2

1.5

Metode Penulisan Makalah ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3 2.1 Kajian Teori .................................................................................................................................. 3 2.1.1 PT. Unilever ........................................................................................................................... 3 2.1.2 Analisis Keuangan ................................................................................................................. 3 2.1.3 Analisis SWOT ...................................................................................................................... 4 2.1.4 Value Added .......................................................................................................................... 5 2.2 Pembahasan................................................................................................................................... 5 2.2.1 Analisis Keuangan ................................................................................................................. 5 2.2.2 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) ................................................. 7 2.2.3 Value Added (Nilai Tambah) ................................................................................................. 9 BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 12 3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 12 3.2 Saran ........................................................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan atau dapat lebih berkembang. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan suatu srategi yang tepat agar perusahaan bisa mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang, sementara pengembangan tersebut membutuhkan modal yang tidak sedikit, sehingga dana yang berasal dari pinjaman bank dan investasi asing dirasa masih kurang, oleh sebab itu banyak perusahaan yang memilih pasar modal sebagai sarana penambah modal mereka. Peranan pasar modal menjadi semakin penting, mengingat fungsi pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang ingin menanamkan modalnya. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Informasi kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan sumber daya ekonomi yang mungkin di kendalikan di masa depan dan untuk memprediksi kapasitas produksi dari sumber daya yang ada (Barlian, 2003) Evaluasi kinerja keuangan dapat dilakukan menggunakan analisis laporan keuangan, dimana data pokok sebagai input dalam analisis ini adalah neraca dan laporan laba rugi, analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan memungkinkan manajer keuangan dan pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dengan cepat, karena penyajian rasio keuangan akan menunjukkan kondisi sehat tidaknya suatu perusahaan. Analisis rasio menghubungkan unsur rencana dan perhitungan laba rugi sehingga dapat menilai efektivitas dan efesiensi perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dilihat peranan kinerja keuangan perusahaan sangat penting terhadap harga saham untuk menarik investor menanamkan modalnya pada perusahaan yang bersangkutan. Harga saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahannya sangat ditentukan oleh kekuatan

1

penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa ( pasar sekunder ). Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, harganya semakin naik, sebaliknya semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham, harganya semakin bergerak turun. Secara umum, semakin banyak kinerja suatu perusahaan semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga semakin besar kemungkinan harga saham akan naik ( Koetin, 1992 :89). Maka dari itu, kami memilih untuk menganalisis laporan keuangan dari PT. Unilever yang juga disertai dengan Analisis SWOT dan Value Added. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu PT. Unilever ? 2. Bagaimana Analisis Keuangannya pada tahun 2015 dan 2016 ? 3. Bagaimana analisis SWOT dari PT. Unilever ? 4. Bagaimana Value Added PT. Unilever pada tahun 2015 dan 2016 ? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui perusahaan PT. Unilever. 2. Mengetahui analisis keuangan PT. Unilever pada tahun 2015 dan 2016. 3. Mengetahui analisis SWOT dari PT. Unilever. 4. Mengetahui Value Added PT. Unilever pada tahun 2015 dan 2016. 1.4 Manfaat Penulisan 1. Meningkatkan kemampuan dalam penulisan makalah. 2. Meningkatkan kemampuan analisis keuangan. 3. Mengetahui perkembangan dari perusahaan PT. Unilever dalam bidang keungan. 1.5 Metode Penulisan Makalah Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah metode pustaka, yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, berupa informasi laporan keuangan serta laporan tahunan yang didapat dari internet.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teori 2.1.1 PT. Unilever Unilever adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Rotterdam, Belanda yang memproduksi berbagai macam makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh. VISI : Mengembangkan bisnis, seraya menyingkirkan dampak lingkungan dari perkembangan kami serta meningkatkan dampak positif bagi masyarakat. MISI : 1. Bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari. 2. Membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain. 3. Menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia. 4. Senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan 2.1.2 Analisis Keuangan Merupakan analisis yang digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisis keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan. Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan menurut Mamduh M. Hanafi (2009:5) bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan, tingkat kesehatan dan tingkat resiko suatu perusahaan dengan menghitung data rasio-rasio keuangan perusahaan. Sehingga dalam melakukan analisi keuangan akan tergantung pada tiga laporan keuangan perusahaan yaitu: (1) Neraca, (2) Laporan Laba Rugi dan

3

(3) Laporan Aliran Kas. Rasio keuangan menurut Arthur J. Keown (2004) bisa menjawa empat pertanyaan sebagai berikut: 1. Seberapa likuid suatu perusahaan? 2. Sudah efektifkah manajemen perusahaan yang dijalankan sekarang telah menghasilkan laba usaha atas aktiva perusahaan? 3. Bagaimana perusahaan didanai? 4. Sesuaikah tingkat pengembalian yang didapatkan oleh pemegang saham biasa sesuai dengan investasi yang mereka tanamkan? Sehingga, ada 4 jenis yang di analisis dalam analisis keuangan : 1. Likuiditas Perusahaan / Firm’s Liquidity 2. Laba Usaha / Operating Profitability 3. Tingkat pengembalian yang didapat oleh pemegang saham / Return on Investors 4. Tingkat Keuntungan Industri 2.1.3 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

4

2.1.4 Value Added Menurut Ruggles dan Ruggles dalam Staden (2002): Value Added adalah sebagai nilai tambah perusahaan, seperti penciptaan nilai dari aktivitas perusahaan dan para karyawannya, yang dapat diukur dengan membedakan antara nilai pasar dari barang yang diputar oleh perusahaan dan biaya dari barang dan material yang dibeli dari perusahaan (producer) lainnya. Value Added terbagi menjadi 2, yaitu : 1) Economic Value Added (EVA) : Ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan. Bila kinerja manajemen baik akan tercermin pada peningkatan harga saham. Kriteria : EVA > 0, terjadi nilai tambah EVA = 0, kondisi impas karena laba digunakan untuk membayar seluruh kewajiban EVA < 0, tidak terjadi nilai tambah 2) Market Value Added (MVA) : Merupakan perbedaan antara nilai pasar suatu saham perusahaan dengan jumlah nilai modal ekuitas yang disediakan oleh shareholders. Market Value Added menunjukan ukuran dari kinerja eksternal. 2.2 Pembahasan 2.2.1 Analisis Keuangan

a. Firm’s Liquidity

5

b. Operating Profitabilit

c. Return On Investors

d. Tingkat Keuntungan Industri

6

2.2.2 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) A. Kekuatan (Strengths) a. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan modelmodel yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut. b. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007) c. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia. d. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran. e. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice cream. f. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan. g. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani. h. PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk. B. Kelemahan (Weaknesses) a. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.

7

b. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu. c. Jumlah karyawan yang tambun. d. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu. e. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan. f. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu. g. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah. h. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri. C. Kesempatan (Opportunities) a. Stabilitas

ekonomi

yang

relatif

baik

dengan

pertumbuhan

yang

menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%. b. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. c. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen. d. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik. e. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan. f. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods. g. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1. h. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %. D. Ancaman (Threats) a. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya. b. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. c. Melemahnya daya beli konsumen. d. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari Cina.

8

e. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk. f. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri. g. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina. h. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri. i. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang membahayakan komunitas orang utan. j. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever. k. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.

2.2.3 Value Added (Nilai Tambah) A. Economic Value Added ( EVA ) EVA = (NOPAT) – (WACC × Invested Capital) FORMULA

NOPAT (Net

2015

2016

( Rp. 000.000 )

( Rp. 000.000 )

5.851.805 + 120.527

+ 101.184

= 5.972.332

= 4.851.735

[(0,6931 × 0,1555) (1-

[(0,6212 × 0,1203) (1-

0.2526) + (0,3069 ×

0,2535) + (0,3787 ×

1,2122)] = 0,4526

0,7489)]

Operating After Tax) WACC :

=0,3393 Tingkat Modal (D)

= 0,6931 = 69,31 %

= 0,6212 = 62,12 %

9

Cost of Debt

= 0,1555

= 0,1203

(rd) = 15,55 % Tingkat

=12,03 % =

Modal /

=

0,3069

0,3787

= 30,69 %

=37,87 %

Ekuitas (E)

Cost of

=

Equity (re)

=

1,2122

0,7489

= 121,22 %

= 74,89%

Tingkat

=

Pajak (Tax)

Invested Capital

=

0,2526

0,2535

= 25,26 %

= 25,35%

10.902.585 + 4,827,360

10,405,882 +

= 15.729.945

= 16.748.673

EVA 2015 = (5.972.332) – (0,4526 × 15.729.945) EVA 2015 = - 1.147.041,107 Karena EVA < 0, maka tidak terjadi nilai tambah. EVA 2016 = (4.851.735) – (0,3393×16,748,673) EVA 2016 = - 831.089,7489 Karena EVA < 0, maka tidak terjadi nilai tambah.

B. Market Value Added (MVA)

10

MVA = Market Value – Invested Capital Formula

Market Value Invested Capital

2015

2016

(Rp. 000.000)

(Rp. 000.000)

37.000 x 7.630

45.075 x 7.630

= 282.310.000

= 343.922.250

10.902.585 + 4.827.360

10,405,882 +

= 15.729.945

= 16.748.673

MVA 2015 = 282.310.000 - 15.729.945 = 266.580.055 MVA

2016

=

343.922.250

-

16.748.673

=

327.173.577

11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dalam analisi...


Similar Free PDFs