RAGAM BAHASA INDONESIA PDF

Title RAGAM BAHASA INDONESIA
Author Afifah Yasmin
Pages 24
File Size 775.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 233
Total Views 526

Summary

RAGAM BAHASA INDONESIA MAKALAH Diajukan Untuk Tugas Makalah Bahasa Indonesia Oleh : Nama NIM Afifah Yasmin 191011400592 Desman Jaya Zega 191011401204 Muhamad Dio Oktafani 191011400611 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG PAMULANG 2020 KATA PENGANTAR Dengan mengucapka...


Description

RAGAM BAHASA INDONESIA MAKALAH Diajukan Untuk Tugas Makalah Bahasa Indonesia

Oleh : Nama Afifah Yasmin Desman Jaya Zega Muhamad Dio Oktafani

NIM 191011400592 191011401204 191011400611

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG PAMULANG 2020

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul Ragam Bahasa Indonesia dengan baik. Terimakasih kami ucapkan kepada teman - teman yang telah membantu dalam hal mengumpulkan data data dalam makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Tangerang, 05 Maret 2020

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ............................................................................. ii DAFTAR ISI ......................................................................................... iii DAFTAR TABEL .................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................... v BAB I

Pendahuluan ............................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Perumusan Masalah .............................................................. 2 C. Tujuan ................................................................................... 2 D. Manfaat ................................................................................. 2 1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 2 2. Manfaat Praktis .............................................................................. 2

BAB II Pembahasan .............................................................................. 4 A. Kajian Teori .......................................................................... 4 1. Ragam Bahasa ................................................................................ 4

B. Pembahasan .......................................................................... 5 1. Ragam Bahasa berdasarkan media penyampaiannya ....................... 5 2. Ragam Bahasa berdasarkan hubungan antarpembicaranya .............. 7 3. Ragam Bahasa berdasarkan penuturnya ........................................ 10 4. Ragam Baku ................................................................................. 12 5. Ragam Tidak Baku ....................................................................... 14

BAB III Penutup ................................................................................... 16 A. Simpulan ............................................................................. 16 B. Saran ................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 17 LAMPIRAN ........................................................................................... 18

iii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ragam resmi Berdasarkan Tempat ................................................................ 8 Tabel 2.2 Ragam resmi Berdasarkan Lawan Bicara ...................................................... 9 Tabel 2.3 Ragam resmi Berdasarkan Pokok Pembicaraan ............................................. 9 Tabel 2.4 Contoh bunyi vokal pada kata ..................................................................... 13 Tabel 2.5 Bunyi Huruf Diftong................................................................................... 14 Tabel 2.6 Ragam Bahasa Tidak Baku ......................................................................... 14 Tabel 2.7 Ragam Tidak Baku Pada Kesalahan Ejaan .................................................. 15

iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Sumber : Wikipedia.org .......................................................................... 12

v

BAB I Pendahuluan

A.

Latar Belakang Hampir semua aspek kehidupan manusia tidak lepas dari penggunaan bahasa. Bahasa sebagai bagian hidup yang bersifat universal atau umum memiliki peran penting. Peran penting bahasa tersebut tidak mungkin terlepas dari kehidupan manusia. Peran bahasa penting dalam kehidupan manusia. Fungsi bahasa yang paling mendasar

sebagai alat komunikasi, yaitu alat pergaulan dan perhubungan dengan

manusia. Ragam Bahasa muncul karena kebutuhan pembicara akan adanya alat komunikasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Ragam Bahasa menurut Suwito sebagai salah satu dari sekian variasi Bahasa yang terdapat dalam pemakaian bahasa. Adanya pemakaian bahasa itu bersifat aneka ragam, setiap ragam bahasa memiliki ciri khas yang membedakan ragam basa satu dengan ragam bahasa lain. Kekhasan itu mungkin terdapat pada bidang struktur kalimat, pilihan kata, atau adanya kata kata khusus dalam ragam bahasa tersebut oleh karena itu, Seorang pembicara jika akan berkomunikasi harus dapat memilih salah satu ragam bahasa. Pemakaian ragam bahasa tersebut disesuaikan dengan orang yang diajak berbicara dengan orang lain sangat penting. Pemilihan ragam bahasa ini dapat memberikan penilaian baik dan buruk pada diri kita. Kita harus dapat membedakan ragam bahasa yang digunakan untuk berbicara dengan orang tua, guru, kepala sekolah, teman, saudara, atau lawan (mitra) bicara lainnya. Bangsa Indonesia dikenal akan keberagaman suku bangsanya. Menurut hasil penelitian, bangsa Indonesia memiliki sekitar 370 suku bangsa. Setiap suku tersebut memiliki bahasa daerahnya sendiri. Bahkan, beberapa suku bangsa memiliki bahasa daerah yang lebih dari satu. Hal itu yang menyebabkan bahasa Indonesia beragam.

1

B.

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, maka permasalahan yang akan dibahas yaitu : 1. Apakah Ragam Bahasa Indonesia itu ? 2. Ada berapa Ragam Bahasa dalam Bahasa Indonesia ? 3. Apa saja Ragam Bahasa berdasarkan media penyampaiannya ? 4. Apa saja Ragam Bahasa berdasarkan hubungan antarpembicaranya ? 5. Apa saja Ragam Bahasa berdasarkan penuturnya ? 6. Apa yang dimaksud dengan Ragam Baku dan Tidak Baku ?

C.

Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Ragam Bahasa Indonesia. 2. Untuk mengetahui ada berapa macam Ragam Bahasa di Indonesia. 3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dan pembaca tentang Ragam Bahasa Indonesia. 4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

D.

Manfaat 1. Manfaat Teoristis Secara teoritis makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya mengenai ragam bahasa, berbagai macam ragam bahasa yang ada didalam bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Makalah ini disusun dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia, dan juga menjadi sarana penulis untuk lebih memahami tentang Ragam Bahasa.

2

b. Bagi Mahasiswa Memberikan informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai berbagai macam ragam bahasa yang ada di Indonesia. c. Bagi Dosen Makalah ini diharapkan dapat menambah masukan materi bagi dosen untuk pembelajaran dikelas berikutnya.

3

BAB II Pembahasan A. Kajian Teori 1. Ragam Bahasa Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, ragam bahasa merupakan variasi bahasa menurut pemakaiannya. Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Cara pemakaian tersebut dapat didasari oleh pokok pembicaraan, lawan bicara, situasi, dan tempat. Dengan kata, sebuah bahasa dapat disampaikan dengan berbagai cara. Ragam bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi tidak terlepas dari latar budaya penuturnya yang berbeda-beda. Selain itu, pemakaian bahasa juga bergantung pada pokok persoalan yang dibicarakan serta keperluan pemakainya. Ragam bahasa di bagi berdasarkan beberapa cara yaitu : 1)

Ragam Bahasa berdasarkan media penyampaiannya a. Ragam Lisan b. Ragam Tulisan

2)

Ragam Bahasa berdasarkan hubungan antarpembicaranya a. Ragam Resmi b. Ragam Tak Resmi,

3)

Ragam Bahasa berdasarkan penuturnya a. Ragam Regional atau Dialek b. Ragam Idiolek c. Ragam Bahasa Temporal

4)

Ragam Baku dan Tidak Baku

4

B. Pembahasan 1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media Penyampaiannya a) Ragam Lisan Bahasa Indonesia ragam lisan disebut juga ragam percakapan, baik percakapan di lingkungan keluarga, lingkungan jual beli, lingkungan pekerjaan, maupun lingkungan sekolah. Dalam percakapan, Pembicara dan lawan bicara bertatap muka secara langsung. Maksudnya, berhadapan langsung dalam satu situasi. Situasi percakapan itu sangat membantu menjelaskna maksud pembicaraan. Kalimat kalimat dalam percakapan itu pendek pendek. Lagi pula hubungan antara kalimat yang satu dengan yang lainnya tidak ditandai dengan kata penghubung. Sebagai contoh, perhatikan percakapan berikut.

Desi

: Kak, mana pensilku?

Kakak

: Pensil yang mana?

Desi

: Pensilku kan Cuma satu, kak

Situasi pada percakapan tersebut ketika desi akan menggunakan pensil untuk belajar. Percakapan tersebut menyatakan bahwa desi menanyaan di mana pensil yang di pinjam kakanya, kakak desi tidak menjawab, bahkan balik bertanya, menanyakan pensil yang mana, pertanyaan itu dijawab oleh desi bahwa pensilnya hanya Satu. Jika kita perhatikan situasinya, sesungguhnya maksud pertanyaan itu tidadk demikian. Desi menanyakan di mana pensil yang di pinjam kakaknya kemarin, pada saat percakapan berlangsung. Desi bermaksud meminta pensil yang di pinjam kakanyan tersebut, Dari situasinya, pertanyaan desi “mana pensilku?” tidak bermaksud bertanya, tetapi menyuruh, yaitu menyuruh kakaknyauntuk mengembalikan pensil yang telah ia pinjam, Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa situasi percakapan itu tidak hanya memperjelas maksud kalimat, tetapi dapat menentukan maksud percakapan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ragam lisan memiliki ciri ciri sebagai berikut.

5

1.

Unsur suprasegmental (Aksen, Nada, Tekanan) dan paralingual (gerak gerik tangan, mata, kepala) memberi efek terhadap hasil komunikasi

2.

Komunikasi secara langsung/ bersemuka sehingga terikat oleh kondisi, situasi dan waktu

3.

Kalimat yang kurang baik strukturnya tidak menghambat komunikasi

b) Ragam Tulis Ragam Bahasa tulis berbeda dengan ragam Bahasa lisan, perbedaan dalam ragam tulis yaitu pembicara (dalam hal ini penulis) dan lawan bicara (dalam hal ini pembaca) tidak bersemuka, tidak berada dalam satu situasi. Penulis dan pembaca tidak berhubungan secara langsung. Pembaca tidak secara langsung merespon apa yang ditulis penulis. Oleh karena itu, penulis berusaha sungguh sungguh untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan keinginannya dengan sejelas jelasnya. Ini bertujuan agar pembaca tidak salah paham. Akibatnya, Bahasa dalam ragam Bahasa di tulis itu menggunakan kalimat panjang panjang dan menggunakan banyak kata penghubung, Baik kata penghubung yang setara maupun yang tidak setara. Berikut contoh ragam Bahasa tulis berupa surat yang di tulis oleh seseorang kepada temannya yang bernama Faisal. “Temanku, Faisal, Besok hari sabtu tanggal 31 Januari 2009, saya akan datang ke Solo. Saya berangkat dari Jakarta dengan Kereta Fajar Solo pukul 7 pagi. Saya sampai di Stasiun Balapan kira-kira pukul 4 sore. Tolo, dijemput, Sebab saya baru pertama kali datang ke Solo” Jika membandingkan contoh di atas dengan contoh pada ragam lisan, Jelaslah perbedaannya, Pertama, Kalimat kalimat pada contoh ragam tulis lebih panjang dari contoh Bahasa lisan. Kedua, Terdapat kata penghubung sebab, sedangkan pada contoh ragam lisan tidak terdapat kata penghubung. Ketiga, Jelas bahwa penulis berusaha mengungkapkan pikiran, perasaan, serta keinginan dengan sejelas jelasnya untuk menghindari kemungkinan

6

terjadinya salah paham. Berbeda dengan contoh dalam ragam lisan karena adanya situasi yang memperjelas maksud pembicaraan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ragam tulis memiliki ciri ciri sebagai berikut. 1.

Sarana suprasegmental dan paralingual tidak ada sehingga dalam menyusun kalimat perlu lebih hati hati dan cermat.

2.

Komunikasi terjadi secara tidak langsung sehingga tidak terikat oleh situasi, kondisi, dan waktu.

3.

Kalimat yang berstruktur kurang baik akan mengganggu komunikasi.

2. Ragam Bahasa Berdasarkan Hubungan Antarpembicaranya a) Ragam Resmi Salah satu kegunaan dari ragam bahasa adalah untuk menjalin komunikasi

oleh

penggunaan

bahasa

yang

baik

dan

benar.

Penggunaan bahasa tersebut seharusnya sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. Selain itu, penggunaan bahasa harus disesuaikan dengan situasinya. Dalam situasi formal, seseorang harus menggunakan ragam resmi dalam penyampaian bahasa. Sebagai contoh, seseorang yang berbicara di dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Ragam bahasa yang tidak tepat dapat menyebabkan jaringan komunikasi terputus. Bahkan, seseorang dapat dianggap tidak berlaku sopan jika menggunakan ragam santai situasi resmi. 1. Macam-macam situasi resmi Penggunaan bahasa yang baik perlu memperhatikan situasi saat akan berbicara. dengan memperhatikan situasi, seseorang diharapkan dapat berbahasa yang baik. Hal ini dikarenakan orang itu telah mampu menentukan ragam bahasa yang digunakan. Kita telah mengetahui bahwa ragam resmi digunakan dalam situasi situasi formal. Namun, kapan sajakah situasi7

situasi formal atau resmi itu? Situasi-situasi resmi dapat berlangsung berdasarkan tempat percakapan dilaksanakan. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah contoh-contoh dibawah ini.

Situasi Resmi

Situasi Santai

Di sekolah

Di rumah

Di kelas

Di kamar

Di kantor

Di lapangan

Di seminar

Di tempat rekreasi

Di istana

Di pasar

Di instansi pemerintah

Di jalan

Tabel 2.1 Ragam resmi Berdasarkan Tempat

Selain berdasarkan tempatnya, situasi resmi dapat dibedakan berdasarkan lawan bicaranya. Apabila lawan bicara adalah seorang guru, lebih baik menggunakan ragam resmi.

Mengapa

merupakan

demikian?

orang

yang

Hal

berjasa

itu

dikarenakan

dalam

memberi

guru ilmu

pengetahuan. Oleh sebab itu, guru memiliki derajat yang tinggi. Bagaimanakah kita berbicara dengan orang yang lebih tua? Seseorang yang memiliki umur yang lebih tua harus kita hormati. Salah satu cara untuk menghormatinya adalah berbicara yang sopan. Untuk itu, kita menggunakan ragam resmi untuk berbicara dengannya. Ragam resmi juga dapat digunakan sebagai negara dengan seseorang yang memiliki jabatan lebih tinggi. Sebagai contoh, karyawan kepada atasannya. Bagaimanakah jika atasan tersebut berumur lebih muda daripada bawahannya? Walau berumur lebih muda kita tetap harus menggunakan ragam resmi. Adapun tujuan dari penggunaan ragam resmi ini adalah untuk menghormatinya. Perhatikanlah contoh-contoh di bawah ini untuk lebih jelasnya. 8

Situasi Resmi Kepada guru

Situasi Santai Kepada teman

Kepada kepala sekolah

Kepada adik

Kepada orang tua

Kepada keponakan

Kepada kakak

Kepada sahabat

Kepada bos

Kepada adik sepupu

Tabel 2.2 Ragam resmi Berdasarkan Lawan Bicara

Pokok pembicaraan juga dapat menentukan ragam bahasa yang dipakai. Pokok pembicaraan yang penting umumnya menggunakan ragam resmi saat berpidato. Berikut ini adalah contoh-contoh dari kegiatan yang memiliki pokok pemikiran penting.

Situasi Resmi

Situasi Santai

Ceramah

Bercanda

Berpidato

Bercakap-cakap

Diskusi

Bercerita

Mengajar

Menelepon teman

Berpendapat

Bertamu

Tabel 2.3 Ragam resmi Berdasarkan Pokok Pembicaraan

b) Ragam Tidak Resmi Bahasa tidak resmi merupakan ragam Bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi baik secara tulis maupun lisan. Ragam Bahasa tidak resmi menggunakan Bahasa sehari hari, Jadi, Tidak perlu menggunakan bahasa baku.

9

Bahasa yang digunakan dalam ragam tidak resmi terikat oleh kaidah Bahasa, baik itu pilihan kata, susunan kalimat, maupun ejaan. Ragam Bahasa tidak resmi lebih leluasa dalam menggunakan kata, yang terpenting komunikasi antara pembicara dan lawan bicara berjalan lancar. Ragam Bahasa tidak resmi digunakan dalam lingkungan yang akrab, saling mengenal, atau misalnya santai. Ragam ini digunakan untuk berkomunikasi dengan teman sebaya atau orang yang sudah akrab misalnya, dengan teman bermain di rumah, saudara, sahabat, atau keluarga. Meskipun menggunakan ragam Bahasa tidak resmi, Bahasa yang digunakan harus tetap halus, Bukan kata kata yang berkonotasi kasar atau negatif. Contoh dari ragam tidak resmi seperti pada percakapan dibawah ini.

Gio

: “Hey coi..., mau makan apa nih?”

Sunu

: “Makan apa-apa mau, yang penting mamamia lezatos...!!”

3. Ragam Bahasa Berdasarkan Penuturnya a)

Ragam Regional atau Dialek Bahasa yang menyebar luas selalu mengenal logat yang masing masing dapat dipahami secara timbal balik oleh penuturnya. Ciri utamanya yaitu tekanan, naik turun, nada, dan panjang pendek bunyi Bahasa. Dapat dikatakan bahwa ragam regional yaitu persamaan byang disebabkan oelh letak geografi yang berdekatan. Letak yang berdekatan itu memungkinkan komunikasi yang sering antara penutur penutur dialek.

Penjual

: Mari mbak….. monggu ingkang pundi?

Pembeli 1

: Berapa harganya?

Penjual

:Lima belas ribu rupiah saja. Sudah murah banget lo ini.

Pembeli 1

:Wah, kalo yang ini mah sepuluh saja.

Pembeli 2

: Kalo lu mau warna yang apa?

Pembeli 1

: kalo gue sih suka yang warna merah.

Percakapan tersebut menggunakan dialek Jakarta. Perhatikan kalimat kalo lu mau warna yang apa? Dan kalo gue sih suka warna merah. Kata lu 10

dan gue terdapat pada dialek Jakarta. Kata lu berarti kamu dan kata gue berarti saya atau aku. Perhatikan juga kalimat mari mbak…. Monggo ingkang pundi? Dan sudah murah banget lo ini. Kalimat tersebut menggunakan dialek Bahasa jawa. Berarti penutur berasal dari jawa. Walaupun penutur menggunakan Bahasa Indonesia, pemakaian Bahasa asalnya masih sangat terlihat.

b) Ragam Idiolek Idiolek merupakan variasi Bahasa yang disebabkan kebiasaan atau cara berbahasa yang khas pada seseorang. Idiolek merupakan ciri khas kebahasaan seseorang. Ciri khas tersebut tidak dimiliki oleh orang lain, Perbedaan itu disebabkan oleh faktor fisik dan psikis. Perbedaan Fisik misalnya karena perbedaan bentuk alat alat bicara. Perbedaan faktor psikis ...


Similar Free PDFs