Referat Hernia Inguinalis PDF

Title Referat Hernia Inguinalis
Author Intan Aisyah
Pages 33
File Size 1019 KB
File Type PDF
Total Downloads 27
Total Views 118

Summary

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ........................................................................................................i BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi ..................


Description

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ........................................................................................................i BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi ..................................................................................................... 2 2.2 Klasifikasi ................................................................................................ 3 2.3 Etiologi ..................................................................................................... 5 2.4 Patofisiologi Hernia Inguinalis Lateralis ................................................... 5 2.5 Anatomi .................................................................................................... 6 2.6 Gejala dan Tanda Klinik ......................................................................... 11 2.6.1 Gejala .................................................................................................. 11 2.6.2 Tanda ................................................................................................... 11 2.7 Komplikasi ............................................................................................. 12 2.8 Pemeriksaan Penunjang .......................................................................... 13 2.8.1 Laboratorium ................................................................................. 13 2.8.2 Pemeriksaan Radiologis ................................................................. 13 2.9 Penatalaksanaan Hernia .......................................................................... 14 BAB III KESIMPULAN .................................................................................... 27 DAFTAR PUSTAKA

1

BAB I PENDAHULUAN

Hernia inguinalis merupakan kasus bedah digestif terbanyak setelah appendicitis. Sampai saat ini masih merupakan tantangan dalam peningkatan status kesehatan masyarakat karena besarnya biaya yang diperlukan dalam penanganannya dan hilangnya tenaga kerja akibat lambatnya pemulihan dan angka rekurensi. Dari keseluruhan jumlah operasi di Perancis tindakan bedah hernia sebanyak 17,2 % dan 24,1 % di Amerika Serikat. 1 Hernia inguinalis sudah dicatat sebagai penyakit pada manusia sejak tahun 1500 sebelum Masehi dan mengalami banyak sekali perkembangan seiring bertambahnya pengetahuan struktur anatomi pada regio inguinal.1 Hampir 75 % dari hernia abdomen merupakan hernia ingunalis. Untuk memahami lebih jauh tentang hernia diperlukan pengetahuan tentang kanalis inguinalis. Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia ingunalis lateralis dan hernia ingunalis medialis dimana hernia ingunalis lateralis ditemukan lebih banyak dua pertiga dari hernia ingunalis. Sepertiga sisanya adalah hernia inguinalis medialis.Hernia lebih dikarenakan kelemahan dinding belakang kanalis inguinalis. Hernia ingunalis lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita, untuk hernia femoralis sendiri lebih sering ditemukan pada wanita. Sedangkan jika ditemukan hernia ingunalis pada pria kemungkinan adanya hernia ingunalis atau berkembangnya menjadi hernia ingunalis sebanyak 50 % Perbandingan antara pria dan wanita untuk hernia ingunalis 7 : 1. Prevalensi hernia ingunalis pada pria dipengaruhi oleh umur. 1 Hernia merupakan keadaan yang lazim terlihat oleh semua dokter, sehingga pengetahuan umum tentang manifestasi klinis, gambaran fisik dan penatalaksaan hernia penting.

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Definisi Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan defek melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal.1 Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL) dan Hernia Ingunalis Medialis. Disini akan dijelaskan lebih lanjut hernia ingunalis lateralis.

2.1.1 Hernia inguinalis lateralis Mempunyai nama lain yaitu hernia indirecta yang artinya keluarnya tidak langsung menembus dinding abdomen. Selain hernia indirek nama yang lain adalah Hernia oblique yang artinya kanal yang berjalan miring dari lateral atas ke medial bawah. Hernia ingunalis lateralis sendiri mempunyai arti pintu keluarnya terletak disebelah lateral Vasa epigastrica inferior. Hernia inguinalis lateralis (HIL) dikarenakan kelainan kongenital meskipun ada yang didapat. 3 Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari perut lateral pembuluh darah epigastrika inferior. Disebut indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran yaitu annulus dan kanalis inguinalis. Pada bayi dan anak biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan berupa tidak menutupnya prosesus vaginalis peritoneum sebagai akibat proses penurunan testis ke skrotum. Hernia geser dapat terjadi di sebelah kanan atau kiri. Hernia yang dikanan biasanya berisi sekum dan sebagian kolon asenden, sedangkan yang dikiri berisi sebagian kolon desenden. Beberapa ciri dari hernia inguinalis lateralis antara lain isi hernia masuk kanalis inguinalis melalui LMR (annulus inguinalis

3

internus), terletak lateral terhadap vasa epigastrika inferior, biasanya berbentuk lonjong dan pada Finger test teraba penonjolan di ujung jari.

Gambar 2.1. Anatomi Hasselbach Triangle

Gambar 2.2. Trigonum Hasselbach

4

Tabel. 2.1. Perbedaan HIL dan HIM.3

Deskripsi

Hubungan dg vasa epigastrica inferior Dibungkus oleh fascia spermatica interna Onset biasanya pada waktu

Pemeriksaan Fisik

Hernia Inguinalis Lateralis (HIL)/ indirek Penojolan melewati cincin inguinal dan biasanya merupakan kegagalan penutupan cincin ingunalis interna pada waktu embrio setelah penurunan testis Lateral

Hernia Inguinalis Medialis (HIM)/direk Keluarnya langsung menembus fascia dinding abdomen

Ya

Tidak

Congenital Dan bisa pada waktu dewasa. Inspeksi Kebanyakan akan terlihat simetris, dengan tonjolan yang sirkuler di cicin eksterna. Tonjolan akan menghilang pada saat pasien berbaring.

Palpasi

Tidak akan terasa dan tidak adanya tahanan pada dinding posterior kanalis ingunalis

Gambar Hernia indirek

Medial

Dewasa

akan terlihat tonjolan yang yang bebentuk elip dan susah menghilang pada saat berbaring

Dinding posterior kanalis ingunalis akan terasa dan adanya tahanan pada hernia inguanalis lateralis

Gambar Hernia direk 5

2.2

KLASIFIKASI Casten membagi hernia menjadi tiga stage, yaitu:3 Stage 1

: hernia indirek dengan cincin interna yang normal.

Stage 2

: hernia direk dengan pembesaran atau distorsi cincin interna.

Stage 3

: semua hernia direk atau hernia femoralis.

Klasifikasi menurut Halverson dan McVay, hernia terdapat terdapat 4 kelas:3 Kelas 1

: hernia indirek yang kecil.

Kelas 2

: hernia indirek yang medium.

Kelas 3

: hernia indirek yang besar atau hernia direk.

Kelas 4

: hernia femoralis.

Sistem Ponka membagi hernia menjadi 2 tipe:3 1. Hernia Indirek 

hernia inguinalis indirek yang tidak terkomplikasi.



hernia inguinalis indirek sliding.

2. Hernia Direk 

Suatu defek kecil di sebelah medial segitiga Hesselbach, dekat tuberculum pubicum.



Hernia divertikular di dinding posterior.



Hernia inguinalis direk dengan pembesaran difus di seluruh permukaan segitiga Hesselbach

Gilbert membuat klasifikasi berdasarkan 3 faktor:3 1.

Ada atau tidak adanya kantung peritoneal.

2.

Ukuran cincin interna.

3.

Integritas dinding posterior dan kanal.

6

Tabel. 2.2. Tabel Klasifikasi Hernia Inguinal3

Gilbert membagi hernia menjadi 5 tipe. Tipe 1, 2, and 3 merupakan hernia indirek, sedangkan tipe 4 and 5 merupakan hernia direk. 1.

Hernia tipe 1 mempunyai kantung peritoneal yang melewati cincin interna yang berdiameter < 1 cm.

2.

Hernia tipe 2 (hernia indirek yang paling sering) mempunyai kantung peritoneal yang melewati cincin interna yang berdiameter ≤ 2 cm.

3.

Hernia Tipe 3 mempunyai kantung peritoneal yang melewati cincin interna yang berdiameter > 2 cm. Hernia tipe 3 sering menjadi hernia komplit dan sering menjadi slidinhernia.

4.

Hernia tipe 4 mempunyai robekan dinding posterior tau defek posterior multipel. Cincin interna yang intak dan tidak ada kantung peritoneal.

5.

Hernia tipe 5 merupakan hernia divertikuler primer. Pada hernia ini tidak terdapat kantung peritoneal. Nyhus membuat klasifikasi berdasarkan ukuran cincin interna dan

integritas dinding posterior, meliputi:3  Tipe 1 adalah hernia indirek dengan cincin interna yang normal.  Tipe 2 adalah hernia indirek dengan cincin interna yang membesar. 7

 Tipe 3a adalah hernia inguinalis indirek.  Tipe 3b adalah hernia indirek yang menyebabkan kelemahan dinding posterior.  Tipe 3c adalah hernia femoralis.  Tipe 4 memperlihatkan semua hernia rekuren.

2.3

ETIOLOGI Penyebab terjadinya hernia inguinalis masih diliputi berbagai kontroversi, tetapi diyakini ada tiga penyebab, yaitu:2 1. Peninggian tekanan intra abdomen yang berulang. Overweight Mengangkat barang yang berat yang tidak sesuai dengan ukuran badan Sering mengedan karena adanya gangguan konstipasi atau gangguan saluran kencing Adanya tumor yang mengakibatkan sumbatan usus Batuk yang kronis dikarenakan infeksi, bronchitis, asthma, emphysema, alergi Kehamilan Ascites 2. Adanya kelemahan jaringan /otot. 3. Tersedianya kantong.

2.4

PATOFISIOLOGI HERNIA INGUINALIS LATERALIS Ligamentum gubernaculum turun pada tiap sisi abdomen dari pole inferior gonad ke permukaan interna labial/scrotum. Gubernaculum akan melewati dinding abdomen yang mana pada sisi bagian ini akan menjadi kanalis inguinalis. Processus vaginalis adalah evaginasi diverticular peritoneumyang membentuk bagian ventral gubernaculums bilateral. Pada pria testes awalnya retroperitoneal dan dengan processus vaginalis testes akan turun melewati canalis inguinalis ke scrotum dikarenakan kontraksi gubernaculum. Pada sisi sebelah kiri terjadi penurunan terlebih dahulu sehingga yang tersering hernia inguinalis lateralis

8

angka kejadiannya lebih banyak pada laki-laki dan yang paling sering adalah yang sebelah kanan.3 Pada wanita ovarium turun ke pelvis dan gubernaculum bagian inferior menjadi ligamentum rotundum yang mana melewati cincin interna ke labia majus. Processus vaginalis normalnya menutup, menghapuskan perluasan rongga peritoneal yang melewati cincin interna. Pada pria kehilangan sisa ini akan melekatkan testis yang dikenal dengan tunika vaginalis. Jika processus vaginalis tidak menutup maka hidrokel atau hernia inguinalis lateralis akan terjadi. Sedangkan pada wanita akan terbentuk kanal Nuck. Akan tetapi tidak semua hernia ingunalis disebabkan karena kegagalan menutupnya processus vaginalis dibuktikan pada 20%-30% autopsi yang terkena hernia ingunalis lateralis proseccus vaginalisnya menutup.5

Gambar 2.1. Perbandingan HIL dan Anatomi Normal5

2.5

ANATOMI Keberhasilan operasi hernia inguinal tergantung akan pengetahuan tentang dinding abdomen kanalis inguinalis. lapisan-lapisan dinding abdomen. Regio inguinal merupakan batas bawah abdomen dengan fungsi yang terdiri atas lapisan miopaneurotis. Penamaan struktur anatomi di daerah ini banyak memakai nama penemunya sebagai pengakuan atas kontribusi mereka. Dalam bukunya Skandalakis (1995), dinding abdomen pada dasar inguinal terdiri dari susunan multi laminer dan seterusnya.

9

Pada dasarnya inguinal dibentuk dari lapisan: 1.

Kulit (kutis).

2.

Jaringan sub kutis (Camper’s dan Scarpa’s) yang berisikan lemak. Fasia ini terbagi dua bagian, superfisial (Camper) dan profundus (Scarpa). Bagian superfisial meluas ke depan dinding abdomen dan turun ke sekitar penis, skrotum, perineum, paha, bokong. Bagian yang profundus meluas dari dinding abdomen ke arah penis (Fasia Buck).

3.

Innominate fasia (Gallaudet) : lapisan ini merupakan lapisan superfisial atau lapisan luar dari fasia muskulus obliqus eksternus. Sulit dikenal dan jarang ditemui.

4.

Apponeurosis muskulus obliqus eksternus, termasuk ligamentum inguinale (Poupart) merupakan penebalan bagian bawah aponeurosis muskulus obliqus eksternus. Terletak mulai dari SIAS sampai ke ramus superior tulang publis., Lakunare (Gimbernat) Merupakan paling bawah dari ligamentum inguinale dan dibentuk dari serabut tendon obliqus eksternus yang berasal dari daerah Sias. Ligamentum ini membentuk sudut kurang dari 45 derajat sebelum melekat pada ligamentum pektineal. Ligamentum ini membentuk pinggir medial kanalis femoralis dan Colle’s. Ligamentum ini dibentuk dari serabut aponeurosis yang berasal dari crus inferior cincin externa yang meluas ke linea alba. 2

Gambar 2.2. Lapisan-lapisan abdomen1 10

5. Spermatik kord pada laki-laki, ligamen rotundum pada wanita. Gambar 2.3. Spermatic cord6

6. Muskulus transversus abdominis dan aponeurosis muskulus obliqus internus, falx inguinalis (Henle) dan konjoin tendon. 7. Fasia transversalis dan aponeurosis yang berhubungan dengan ligamentum pectinea (Cooper), iliopubic tract, falx inguinalis dan fasia transversalis. 8. Preperitoneal connective tissue dengan lemak. 9. Peritoneum 10. Superfisial dan deep inguinal ring. 5 Bagian bagian dari hernia 7 a. Pintu hernia

adalah lapisan lapisan dinding perut dan panggul. Hernia

dinamai berdasarkan dari pintunya b. Kantung hernia adalah peritoneum parietalis, bagiannya adalah kolum, korpus dan basis c. Kanalis inguinalis adalah saluran yang berjalan oblik (miring) dengan panjang 4 cm dan terletak 2-4 cm di atas ligamentum inguinale. Dinding yang membatasi kanalis inguinalis adalah:

11

 Anterior :

Dibatasi oleh aponeurosis muskulus obliqus eksternus dan 1/3 lateralnya muskulus obliqus internus.

 Posterior : Dibentuk oleh aponeurosis muskulus transversus abdominis yang bersatu

dengan fasia transversalis dan membentuk

dinding posterior dibagian lateral. Bagian medial dibentuk oleh fasia transversa dan konjoin tendon, dinding posterior berkembang

dari

aponeurosis

muskulus

transversus

abdominis dan fasia transversal.  Superior :

Dibentuk oleh serabut tepi bawah muskulus obliqus internus dan muskulus transversus abdominis dan aponeurosis.

 Inferior :

Dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare.

Gambar 2.4. Canalis Inguinalis1

Bagian ujung atas dari kanalis inguinalis adalah internal inguinal ring. Ini merupakan defek normal dan fasia transversalis dan berbentuk huruf “U” dan “V” dan terletak di bagian lateral dan superior. Batas cincin interna adalah pada bagian atas muskulus transversus abdominis, iliopublik tract dan interfoveolar (Hasselbach) ligament dan pembuluh darah epigastrik inferior di bagian medial. External inguinal ring adalah daerah pembukaan pada 12

aponeurosis muskulus obliqus eksternus, berbentuk “U” dangan ujung terbuka ke arah inferior dan medial. 9 d. Isi kanalis inguinalis pria : 10 a. Duktus deferens b. 3 arteri yaitu :

1. Arteri spermatika interna 2. Arteri diferential 3.Arteri spermatika eksterna

c. Plexus vena pampiniformis d. 3 nervus: 1. Cabang genital dari nervus genitofemoral 2. Nervus ilioinguinalis 3. Serabut simpatis dari plexus hipogastrik e. 3 lapisan fasia: 1. Fasia spermatika eksterna, lanjutan dari fasia innominate. 2. Lapisan kremaster, berlanjut dengan serabutserabut muskulus obliqus internus dan fasia otot. 3. Fasia spermatika interna, perluasan dari fasia transversal. e. Selubung hernia merupakan lapisan –lapisan yang menyelubungi hernia. Fruchaud Myopectineal Orifice

Gambar 2.4. Canalis Inguinalis1

13

Daerah ini dibatasi oleh ligamentum inguinalis, pada bagian posterior dibatasi oleh traktus iliopubis. Bagian medial dibatasi oleh bagian lateral musculus rectus abdominis. Bagian superior dibatasi oleh lengkungan serabut otot abdominis transversus dan otot obliquus internus, pada bagian lateral bebatas dengan musculus iliopsoas dan bagian inferior oleh ligamentum cooper. Lubang ini ditembus oleh funiculus spermaticus, dan bagian bawah oleh pembuluh darah vena dan arteri femoralis. Lubang myopectineal dilindungi oleh aponeurosis transversus abdominis dan fascia transversalis

2.6

GEJALA DAN TANDA KLINIK

2.6.1 Gejala Pasien mengeluh ada tonjolan di lipat paha ,pada beberapa orang adanya nyeri dan membengkak pada saat mengangkat atau ketegangan.seringnya hernia ditemukan pada saat pemeriksaan fisik misalnya pemeriksaan kesehatan sebelum masuk kerja. Beberapa pasien mengeluh adanya sensasi nyeri yang menyebar biasanya pada hernia ingunalis lateralis, perasaan nyeri yang menyebar hingga ke scrotum. Dengan bertambah besarnya hernia maka diikuti rasa yang tidak nyaman dan rasa nyeri, sehingga pasien berbaring untuk menguranginya.11 Pada umumnya hernia direct akan memberikan gejala yang sedikit dibandingkan hernia ingunalis lateralis.dan juga kemungkinannya lebih berkurang untuk menjadi inkarserasi atau strangulasi.11 2.6.2 Tanda Pada pemeriksaan hernia pasien harus diperiksa dalam keadaan berdiri dan berbaring dan juga diminta untuk batuk pada hernia yang kecil yang masih sulit untuk dilihat kita dapat mengetahui besarnya cincin eksternal dengan cara memasukan jari ke annulus jika cincinnya kecil jari tidak dapat masuk ke kanalis inguinalis dan akan sangat sulit untuk menentukan pulsasi hernia yang sebenarnya pada saat batuk. Lain halnya pada cincin yang lebar hernia dapat dengan jelas terlihat dan jaringan tissue dapat dirasakan pada tonjolandi kanalis ingunalis pada saat batuk dan hernia dapat didiagnosis.9

14

Perbedaan HIL dan HIM pada pemeriksaan fisik sangat sulit dlakukan dan ini tidak terlalu penting mengingat groin hernia harus dioperasi tanpa melihat jenisnya. Hernia ingunalis pada masing-masing jenis pada umumnya memberikan gambaran yang sama. hernia yang turun hingga ke skrotum hampir sering merupakan hernia ingunalis lateralis.9 Pada inspeksi Pasien saat berdiri dan tegang, pada hernia direct kebanyakan akan terlihat simetris, dengan tonjolan yang sirkuler di cicin eksterna. Tonjolan akan menghilang pada saat pasien berbaring. sedangkan pada hernia ingunalis lateralis akan terlihat tonjolan yang yang bebentuk elip dan susah menghilang pada saat berbaring.9 Pada palpasi Dinding posterior kanalis ingunalis akan terasa dan adanya tahanan pada hernia inguanalis lateralis. Sedangkan pada hernia direct tidak akan terasa dan tidak adanya tahanan pada dinding posterior kanalis ingunalis. Jika pasien diminta untuk batuk pada pemeriksaan jari dimasukan ke annulus dan tonjolan tersa pada sisi jari maka itu hernia direct. Jika terasa pada ujung jari maka itu hernia ingunalis lateralis. Penekanan melalui cincin interna ketika pasien mengedan juga dapat membedakan hernia direct dan hernia inguinalis lateralis. Pada hernia direct benjolan akan terasa pada bagian depan melewati Trigonum Hesselbach’s dan kebalikannya pada hernia ingunalis lateralis. Jika hernianya besar maka pembedaanya dan hubungan secara anatomi antara cincin dan kanalis inguinalis sulit dibedakan. Pada kebanyakan pasien, jenis hernia inguinal tidak dapat ditegakkan secara akurat sebelum dilakukan ope...


Similar Free PDFs