Title | Ringkasan Alat Ukur Stres Akademik |
---|---|
Author | Erlyani Fachrosi |
Pages | 20 |
File Size | 237.2 KB |
File Type | |
Total Downloads | 91 |
Total Views | 591 |
PERBEDAAN STRES AKADEMIK ANTARA KELOMPOK SISWA MINORITAS DENGAN MAYORITAS DI SMP WR. SUPRATMAN 2 MEDAN Ringkasan Alat Ukur Oleh ERLYANI FACHROSI 081301052 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GANJIL, 2012/2013 i DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................
Accelerat ing t he world's research.
Ringkasan Alat Ukur Stres Akademik Erlyani Fachrosi
Related papers
Download a PDF Pack of t he best relat ed papers
PERBEDAAN ST RES AKADEMIK ANTARA KELOMPOK SISWA MINORITAS DENGAN MAYORITAS … Erlyani Fachrosi
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN KEYAKINAN DIRI (SELF-EFFICACY ) DENGAN KREAT IVIT … syfa faujiah HUBUNGAN CONSCIENT IOUSNESS DENGAN RESILIENSI AKADEMIK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA … yuliana mukt i
PERBEDAAN STRES AKADEMIK ANTARA KELOMPOK SISWA MINORITAS DENGAN MAYORITAS DI SMP WR. SUPRATMAN 2 MEDAN
Ringkasan Alat Ukur Oleh ERLYANI FACHROSI 081301052
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GANJIL, 2012/2013
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................... i DAFTAR TABEL ............................................................................... ii I.
Identifikasi Variabel Penelitian ................................................ 1
II.
Definisi Operasional Variabel Pebelitian ................................. 1
III.
Alat Pengumpul Data .............................................................. 3
IV.
Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ........................................ 6 1. Validitas Alat Ukur ............................................................ 6 2. Reliabilitas Alat Ukur ........................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 9 LAMPIRAN ....................................................................................... 10
i
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1
Distribusi aitem skala stres akademik sebelum uji coba
4
Tabel 2
Distribusi aitem skala stres akademik setelah uji coba
5
Tabel 3
Blue-Print Skala Stres Akademik pada Skala Penelitian
5
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas Skala Kesiapan Pensiun
8
ii
ALAT UKUR PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan stres akademik antara kelompok siswa minoritas dan mayoritas di SMP WR.Supratman 2 Medan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif komparatif. I.
Identifikasi Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah:
Variabel Tergantung : Stres Akademik Variabel Bebas
: Kelompok Siswa
II. Definisi Operasional Variabel Penelitian Definisi operasional adalah definisi yang melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu dilakukan untuk mengukur variabel tersebut (Kerlinger, 1986). Adapun definisi dari variabel tergantung dan variabel bebas adalah sebagai berikut: 1. Stres Akademik Stres akademik adalah suatu kondisi ketegangan yang dialami seorang siswa dalam mempersepsikan tuntutan akademik yang berupa tes, peringkat, pekerjaan rumah, ekspektasi, hubungan dengan teman sebaya dan guru. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala stres akademik yang disusun berdasarkan tiga penggolongan stres akademik menurut Oon (2007), yakni: stres reaktif, stres kumulatif, stres insiden kritis.
1
Skor yang diperoleh menunjukkan kecenderungan stres akademik siswa. Semakin tinggi skor yang diperoleh siswa, semakin tinggi stres akademiknya. Begitu juga sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, semakin rendah stres akademiknya. 2. Kelompok siswa Kelompok siswa merupakan kumpulan siswa yang memiliki beberapa atribut yang sama pada suatu sekolah yang membedakannya dengan kumpulan siswa lain. Kelompok siswa pada penelitian ini terdiri dari kelompok siswa mayoritas dan minoritas. 1. Mayoritas Mayoritas
merupakan
jumlah
siswa terbanyak
atau dominan
yang
memperlihatkan ciri tertentu menurut suatu patokan dibandingkan dengan jumlah lain yang tidak memperlihatkan ciri tersebut dimana patokan jumlah lebih dari 50% dibanding kelompok siswa lain. Dalam penelitian ini yang menjadi kelompok mayoritas adalah siswa non pribumi yakni etnis Tionghoa dengan jumlah proporsinya yakni 70%. 2. Minoritas Minoritas adalah jumlah orang paling sedikit yang memperlihatkan ciri tertentu menurut suatu patokan di bawah 50% dimana jumlah anggota kelompok tersebut secara signifikan jauh lebih kecil daripada kelompok lain didalam komunitas. Dalam penelitian ini yang menjadi kelompok minoritas adalah
2
kelompok siswa pribumi yakni etnis diluar Tionghoa, dengan jumlah proporsinya yakni 30%. III. Alat Pengumpul Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah self-report berupa skala psikologis. Self-report digunakan untuk mengukur preferensi atau sikap seseorang (Shaughnessy, Zeichmeister, & Zeichmeister, 2012). Hadi (2004) mendefinisikan self-report sebagai suatu bentuk pengumpulan data yang mengandalkan laporan dari partisipan itu sendiri mengenai simptom, perilaku, kepercayaan, sikap, atau variabel lainnya. Metode skala psikologis digunakan karena data yang ingin diukur berupa konsep psikologis yang dapat diungkapkan secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitemaitem pernyataan (Azwar,2000). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Stres Akademik. Aitem-aitem dalam Skala Stres Akademik disusun berdasarkan penggolongan stres akademik yang dikemukakan oleh Oon (2007), yang meliputi stres reaktif, kumulatif, insiden kritis, dan pascatraumatis. Namun dalam penelitian ini disesuaikan dengan kondisi di lapangan sehingga yang disusun adalah 3 dimensi stres yaitu stres reaktif, kumulatif, dan insiden kritis. Penyusunan skala stres akademik juga dikaitkan dengan sumber-sumber stres akademik menurut Suldo (2009), yakni stressor akademik seperti tes, peringkat, pekerjaan rumah, dan ekspektasi, stressor hubungan seperti antara teman sebaya dan orang tua, stressor transisi, dan stressor kelompok remaja.
3
Skala tersebut terdiri dari aitem favorable dan unfavorable, dengan penskalaan model Likert dengan lima alternatif pilihan yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-Ragu (R), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 5. Bobot penilaian untuk bentuk pernyataan yang mendukung (favorable) dengan nilai setiap pilihan, yaitu: STS=1, TS=2, R=3, S=4, dan SS=5. Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable), yaitu STS=5, TS=4, R=3, S=2, dan SS=1. Adapun sebaran distribusi aitem-aitem skala stres akademik sebelum uji coba dapat dilihat pada tabel 3.1. sebagai berikut: Tabel 1 Distribusi Aitem Skala Stres Akademik Sebelum Uji Coba No. Dimensi 1.
Stres Reaktif
2.
Stres Kumlatif Stres Insiden Kritis
3. Total
No. Aitem Fav Unfav 1,3,6,9,12,14,17, 5,13,19,24,28,34, 20,21,23,26,29, 46,59 32,35,38,40,43,54,57 7,15,18,22,25,30,33, 4,16,27,56 36,37,42,44,48,53,58 2,10,11,31,39,41,45, 8,47,50,51,55 49,52,60 43 17
4
Jumlah
Bobot
27
45%
18
30%
15
25%
60
100%
Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Stres Akademik setelah Uji Coba Nomor Aitem Favorable Unfavorable Stres Reaktif 1,3,6,9,12,14,17,20,21, 5,13,19,24,28,34,46,59 23,26,29,32,35,38,40, 43,54,57 Stres Kumlatif 7,15,18,22,25,30,33,36, 4,16,27,56 37,42,44,48,53,58 Stres Insiden 2,10,11,31,39,41,45,49, 8,47,50,51,55 52,60 Kritis
No. Dimensi 1.
2. 3.
Total Keterangan: Nomor dengan angka tebal merupakan aitem yang valid
Jlh 27
18 15 60
Selanjutnya pada 33 aitem yang valid dilakukan perubahan urutan nomor aitem. Adapun distribusi aitem-aitem yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Blue-print Skala Stres Akademik pada Skala Penelitian No. Dimensi 1. 2. 3.
Stres Reaktif Stres Kumlatif Stres Insiden Kritis
Nomor Aitem Favorable Unfavavorable 1,4,7,9,12,15,18, 3,14,17,25,32 20,23,26,29,31,33 5,8,13,19,22,30 10 2,11,16,21,27
6,24,28
Total Keterangan: Skala dengan penomoran baru
5
Jlh
Bobot
18
54,5%
7
21,2%
8
24,3%
33
100%
IV. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur Menurut Shaughnessy, Zeichmeister, & Zeichmeister (2012) validitas merupakan kebenaran suatu pengukuran, apakah aitem mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan Azwar (2000) mendefinisikan uji validitas alat ukur sebagai sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudnya untuk diukur, artinya derajat fungsi mengukur suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur berdasarkan arah isi yang diukur yang biasa disebut dengan validitas isi (content validity). Validitas isi merupakan validitas yang melihat penyajian isi tes dengan analisis rasional atau dengan cara professional judgement. Langkah pertama adalah peneliti menentukan dimensi-dimensi dan indikator yang akan diukur terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti menyusun aitem-aitem yang mengacu pada blue print yang telah dibuat sebelumnya. Menurut Azwar (2010) penggunaan blue print membantu dalam pencapaian validitas suatu alat ukur yang mencakup isi yang hendak diungkap. Setelah itu, peneliti meminta pertimbangan professional judgement, dalam hal ini adalah dua dosen yang menguasai teori tentang stres akademik. Setelah alat ukur diujicobakan didapatkan analisa uji daya beda aitem untuk menguji validitas internal. Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang akan diukur (Azwar, 2000).
6
Pengujian daya beda aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi item total (rix) melalui uji reliabilitas dengan SPSS versi 16.00 for Windows. Untuk menentukan apakah sebuah aitem dinyatakan valid atau tidak, maka para ahli menetapkan patokan besaran koefisien korelasi item total sebesar 0,25 atau 0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah aitem. Artinya, sama atau lebih besar 0,25 atau 0,30 mengindikasikan aitem tersebut memiliki validitas yang memadai (Kusnendi, 2008). 2. Reliabilitas Alat Ukur Konsep reliabilitas mengacu pada apakah suatu instrumen dapat diinterpretasi secara konsisten dalam suatu pengukuran dan dalam situasi yang berbeda-beda (Shaughnessy, Zeichmeister, & Zeichmeister,2012; Field, 2009). Azwar (2000) menambahkan reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung kecermatan pengukuran. Uji reliabilitas menggunakan pendekatan konsistensi internal (Cronbach’s alpha coeffecient), yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam skala. Reliabilitas akan meningkat dengan melibatkan banyak aitem pada suatu pengukuran dengan menguji individu yang beragam dan menggunakan prosedur pengujian yang sama. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas (rxx) yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati angka 1 berarti 7
semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Teknik estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS versi 16.00 for Windows, dan diperoleh nilai sebesar 0,859.
Tabel 4 Reliabilitas Alat Ukur
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.859
.862
8
N of Items 33
DAFTAR PUSTAKA Aron, A., & Aron, E.N. (2003) Statistic for Psychology (3rd ed.) New Jersey: Prentice Hall Azwar, S. (2000). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ________. (2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Field, A. (2009). Discovering Statistic Using SPSS (3rd edition). London: Sage Publication Inc. Hadi, S. (2002). Metodology Research jilid I, II, & III. Yogyakarta: Andi Offset. Kerlinger, F.N. (1986). Asas-Asas Penelitian Behavioral (L.R.Simatupang, Trans). Yogyakarta: Gajah Mada University Press. (Original work published 1964). Kusendi. (2008). Model-Model Persamaan Struktural. Bandung: Alfabeta. Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B., & Zeichmeister, J.S. (2012). Research Methods in Psychology (9th ed.). Singapore: McGraw Hill. Siegel, S. (1997). Statistik Non-Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia. Sugiarto, Siagian,D., Sunaryanto,L.T., & Oetomo, D.S. (2003). Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Supangat, A. (2007). Statistika, Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametik. Jakarta: Kencana. Suryabrata, S. (2010). Metodelogi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers. Tropper, R. (1998). The Interpretation of Data: An Introduction to Statistics for the Behavioral Sciences. United States of America: Brooks/Cole Publishing Company.
9
LAMPIRAN Lampiran 1 Skala Penelitian Stres Akademik
RA H A SI A No:
SKALA PSIKOLOGIS
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 IDENTITAS DIRI Nama/Inisial
: ____________________ (boleh disingkat) □
Jenis Kelamin
:
Usia
: ____ tahun
Kelas
: ____
Status Siswa
:
Laki-laki
□ Pribumi
10
□ Perempuan
□ Non-Pribumi
KATA PENGANTAR
Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Saya memerlukan sejumlah data yang hanya akan saya peroleh dengan adanya kerja sama dan kesediaan Anda dalam mengisi skala ini. Dalam pengisian skala ini tidak ada jawaban yang salah. Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda dengan sejujurjujurnya tanpa mendiskusikan dengan orang lain. Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja. Cara memberikan pernyataan-pernyataan tersebut akan dijelaskan dalam petunjuk pengisian. Jika telah selesai, periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada pernyataan yang terlewati dan belum diisi. Bantuan Anda dalam memberikan pernyataan dalam skala ini adalah bantuan yang sangat besar artinya bagi keberhasilan penelitian ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Erlyani Fachrosi
11
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut disajikan sejumlah pernyataan, mohon Anda baca dan pahami baik–baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan Anda. Alternatif jawaban yang tersedia terdiri dari 5 pilihan, yaitu:
STS
: jika pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI anda lakukan atau anda rasakan
TS
: jika pernyataan TIDAK SESUAI anda lakukan atau anda rasakan
R
: jika pernyataan RAGU-RAGU anda lakukan atau anda rasakan
S
: jika pernyataan SESUAI anda lakukan atau anda rasakan
SS
: jika pernyataan SANGAT SESUAI anda lakukan atau anda rasakan
12
CONTOH PENGISIAN SKALA:
STS
No.
Pernyataan
1.
Saya merasa saya adalah orang yang mudah
TS
R
S
SS
menangkap materi pelajaran di kelas
Jika Anda ingin mengganti jawaban Anda, berikan tanda = pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang pada kolom jawaban yang Anda anggap paling sesuai.
CONTOH KOREKSI JAWABAN:
STS
No.
Pernyataan
1.
Saya merasa saya adalah orang yang mudah
TS
R
S
SS
menangkap materi pelajaran di kelas
Isilah pernyataan yang ada sesuai dengan diri anda dan periksalah jawaban anda, pastikan tidak ada yang kosong. Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda, tidak ada jawaban yang benar atau salah, dan tidak ada penilaian baik atau buruk. Semua jawaban adalah benar. Kerahasiaan jawaban anda akan terjamin sepenuhnya.
--- SELAMAT MENGERJAKAN --
13
ISILAH SETIAP PERNYATAAN BERIKUT INI! No.
Pernyataan
STS
1.
Saya cemas setiap menghadapi ujian mendadak
2.
Saya merasa takut karena diganggu secara fisik oleh teman sekelas saya
3.
Saya tetap tenang saat menghadapi masa ujian
4.
PR yang terlalu banyak membuat saya ingin menangis
5.
Kepala saya bertambah pusing karena terlalu banyak PR yang akan dikumpulkan
6.
Saya tidak takut dihukum guru jika perbuatan itu memang salah saya
7.
Saya cemas saat harus masuk pelajaran yang gurunya saya takuti
8.
Saya sering kali berpikir untuk absen dari sekolah karena terlalu banyak PR
9.
Kepala saya pusing saat orang tua saya bertanya tentang nilai raport saya
10.
Emosi saya tetap stabil walaupun mendekati hari ujian semester
11.
Saya merasa takut karena diganggu secara fisik oleh kakak kelas saya
12.
Saya gugup saat harus menjawab pertanyaan lisan guru
13.
Saya sering menangis, akibat dimarahi orang tua karena nilai raport saya jelek
14.
Walaupun PR banyak, saya tetap bisa mengerjakan dengan tenang.
14
TS
R
S
SS
No.
Pernyataan
STS
15.
Jantung saya berdetak keras saat masuk pelajaran yang saya takuti
16.
Saya takut harus sekelompok dengan teman yang bukan teman dekat saya
17.
Saya tidak cemas berdiskusi materi pelajaran dengan guru saya
18.
Saya seperti akan menangis saat dimarahi guru di depan kelas
19.
Semakin banyak PR yang akan dikumpul membuat saya lupa mengerjakannya
20.
Saya sulit berkonsentrasi saat ujian akan berlangsung
21.
Saya menangis saat mendapat hukuman fisik dari guru
22.
Berkali-kali mendapatkan nilai jelek, membuat saya merasa takut akan tinggal kelas
23.
Saya merasa lelah untuk ikut serta dalam kegiatan penting di sekolah seperti pensi (pentas seni)
24.
Saya akrab dengan senior saya baik di dalam maupun di luar sekolah
25.
Tidak masalah bagi saya untuk sekelompok dengan teman yang bukan teman dekat saya
26.
Badan saya gemetaran saat tiba-tiba disuruh menjawab soal oleh guru saya
27.
Saya takut dengan hukuman yang diberikan orang tua bila nilai raport yang jelek
28.
Saya tetap tenang walaupun ada teman lain yg me...