Sejarah Etika DOCX

Title Sejarah Etika
Author Alri Tamba
Pages 5
File Size 24.3 KB
File Type DOCX
Total Downloads 150
Total Views 450

Summary

Sejarah Etika Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia semakin maju. salah satu disiplin ilmu adalah di bidang filsafat. salah satu cabang ilmu filsafat yang mempelajari problematika kesusilaan dan moralitas manusia adalah filsafat moral atau yang biasa disebut dengan Etika. hal ini se...


Description

Sejarah Etika Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan di dunia semakin maju. salah satu disiplin ilmu adalah di bidang filsafat. salah satu cabang ilmu filsafat yang mempelajari problematika kesusilaan dan moralitas manusia adalah filsafat moral atau yang biasa disebut dengan Etika. hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan A.C Ewing (2003: 13), "Etika atau Filsafat morah berhubungan dengan nilai - nilai dan konsep tentang "seharusnya". Pada tahun - tahun belakngan ini, semakin banyak filsuf menaruh minat pada etika terapan. yaitu etika yang menangani masalah - masalah moral seperti yang ada, bukanya menangani teori moral yang abstrak semata - mata (Virgna Held, 1991:9). Banyak pertanyaan tak terjawab memnuhi benak para pengkaji filsafat islam:mengapa studi etika tidak mendapatkan porsi layaknya studi - studi lain?. Bagaimana mungkin etika, yang merupakan objek kajian paling dekat dengan agama, tak mendapat cukup perhatian dari pemikir isam?. didalam tulisan ini, kami mencoba untuk memaparka sejarah perkembangan Etika, dari masa ke masa. 1. Etika Periode Yunani Penyelidikan para ahli filsafat tidak banyak memperhatikan masalah Etika. Kebanyakan dari mereka melakukan penyidikan mengenai alam. misalnya : bagimana alam ini terjadi ? apa yang menjadi unsur utama alam ini ? dan lain - lain. sampai akhirnya daang Sophisticians ialah orang yang bijaksana yang menjadi guru dan tersebar ke berbagai negeri. Socrates dipandang sebagai perintis ilmu akhlak. karena ia pertama berusaha dengan sungguh - sungguh membentuk perhubungan manusia dengan ilmu pengetahuan. Dia berpendapat akhlak dan bentuk berhubungan itu. tidak menjadi benar kecuali bila didasarkan ilmu pengetahuan.(Ahmadamin, 1975:45). Faham Antisthense, yang hidup pada 444-370 SM. Ajaranya mengatakan ketuhanan itu bersih dari segala kebutuhan. dan sebaik - baik manusia itu yang berperangai dengan akhlak ketuhanan. Maka ia mengurangi kebutuhanya sedapat mungkin, rela dengan sedikit, suka menanggung penderitaan, dan mengabaikanya. Dia menghinakan orang kaya, menyengkiri segala kelezatan, dan tidak peduli kemiskinan dan cercaan manusia selama ia berpegangan dengan kebenaran. Pemimpin aliran ini yang terkenal adalah diogenes, wafat pada 323 SM. Dia memberi pelajaran kepada kawan - kawanya untuk menghilangkan beban yang dilakukan oleh ciptaan manusia dan perananya. (H.A. Mustofa, 1999:42). Setelah faham Antisthenes ini, lalu datang Plato (427-437 SM). ia seorang ahli Filsafat Athena, yang merupakan murid dari Socrates. Buah pemeikiranya dalam Etika berdasarkan 'teori contoh'. Dia berpendapat alam lain adalah alam rohani. Di dalam jiwa itu ada kekuatan bermacam - macam, dan keutamaan itu timbul dari perimbangan dan tunduknya kepada hukum.(Ahmadamin, 1975:47). Pokok - pokok keutamaan itu adalah Hikmat kebijaksanaan, keberania, keperwiraan, dan keadilan. hal ini merupakan tiang penegak bangsa - bangsa dan pribadi. seperti yang kita ketahui bahwa, kebijaksaan itu utama untuk para hakim. keberanian itu untuk tentara. perwira itu utama untuk rakyat, dan adil itu untuk semua. Pokok - pokok keutamaan itu memberikan batasan kepada manusia dalam setiap perbuatanya, agar ia melakukan segala sesuatu dengan sebaik - baiknya. Kemudian disusul Aristoteles (394-322 SM). Dia adalah muridny Plato. Pengikutnya disebut Peripatetis karena ia memberi pelajaran sambil berjalan atau di tempat berjalan yang teduh.(H.A. Mustofa, 1999:44)....


Similar Free PDFs