SENI PERANG SUN TZU DAN 36 STRATEGI PDF

Title SENI PERANG SUN TZU DAN 36 STRATEGI
Author Ghufron Zaida
Pages 122
File Size 1.2 MB
File Type PDF
Total Downloads 85
Total Views 660

Summary

Penyusun: Tjio Tjiang Feng SENI PERANG SUN TZU DAN 36 STRATEGI VISIMEDIA Seni Perang Sun Tzu dan 36 Strategi Penyusun : Tjio Tjiang Feng Penyunting : Nino Cicero Pendesain Sampul : EM. Giri P. Penata Letak : Yoga Anggoro Redaksi Jl.H.Montong No. 57 Ciganjur-Jagakarsa Jakarta Selatan 12630 Telp.021-...


Description

Penyusun: Tjio Tjiang Feng

SENI PERANG SUN TZU DAN 36 STRATEGI

VISIMEDIA

Se ni Pe ra ng Sun Tzu da n 3 6 St rat e gi Penyusun : Penyunting : Pendesain Sampul : Penata Letak :

Tjio Tjiang Feng Nino Cicero EM. Giri P. Yoga Anggoro

Redaksi Jl.H.Montong No. 57 Ciganjur-Jagakarsa Jakarta Selatan 12630 Telp.021-78883030 (ext.213, 214, 216) Faks. 021-7270996 Email : [email protected] Pemasaran Transmedia Pustaka Jl.Mandar XXI Blok DD II No. 31 Bintaro Jaya Sektor 3 Tlp/Fax : 021-7357875 Email : [email protected] Cetakan kedua, Agustus 2007 Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Katalog Dalam Terbitan (KDT) Tjio Tjiang Feng Seni perang sun tzu dan 36 strategi / Tjio Tjiang Feng; penyunting, Nino —Cet.1.— Jakarta: Visimedia, 2007 Viii + 112 hlm; 130 x 190 mm ISBN 979-1043-77-9 1. Politik/Bisnis II. Nino

I. Judul 320

ii

Prakata Seni Perang Sun Tzu (Sun Zi Bingfa) yang dikenal pula dengan Sun Tzu Art of War adalah sebuah buku filsafat militer yang diperkirakan pertama kali ditulis pada tahun 400—320 SM oleh Sun Zi (Sun Tzu). Buku ini terdiri dari 13 bab yang di dalamnya membahas strategi dan berbagai metode perang. Buku ini merupakan karya tulis militer Tiongkok yang paling dihormati dan paling terkenal di negara-negara luar Tiongkok. Pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 716—735 M. Sementara itu, di Eropa, diperkenalkan dan diterjemahkan dalam bahasa Prancis oleh Jean Joseph Marie Amiot. Selanjutnya, diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Kapten E.F. Calthrop, seorang kapten berkebangsaan Inggris. Sebenarnya hingga saat ini penulis buku ini masih diperdebatkan

oleh

para

pakar

sejarah.

Beberapa

ahli

menyatakan bahwa Sun Zi bukanlah nama asli penulis buku ini, tetapi julukan yang diberikan orang kepada penulis tersebut. Hal ini disebabkan, kata “Zi” pada nama Sun Zi sebenarnya

digunakan

untuk

mengacu

pada

seorang

filsuf sehingga Sun Zi diartikan sebagai “filsuf Sun.” Buku ini merupakan salah satu buku strategi militer tertua di dunia dan banyak memberikan pengaruh dalam perencanaan strategi militer, baik Timur maupun Barat.

iii

Buku

ini

juga

mengilhami

strategi

kekuasaan

banyak

penguasa di dunia. Di samping itu, diaplikasikan pula dalam dunia

bisnis,

bukan

hanya

oleh

masyarakat

Tionghoa,

tetapi juga banyak pebisnis dari etnis lain. Karenanya, tidak

mengherankan

menginsipirasi

Sun

jika

banyak

penulis

Zi

Bingfa

untuk

kemudian

mengembangkan

atau menjabarkannya lebih jauh. Dan karya-karya penulis itupun dari

akhirnya pemimpin

menjadi negara,

pegangan pemimpin

banyak militer,

orang, politikus,

konglomerat, pengusaha, pedagang, guru, dosen, bahkan mahasiswa. Sementara itu, 36 Strategi yang juga dikenal dengan sebutan

36

Taktik

merupakan

sajak

Tiongkok

yang

mengulas taktik-taktik kemiliteran. Buku ini memuat 36 skenario

perang

dalam

sejarah

Tiongkok

pada

Zaman

Negara-negara Berperang dan Zaman Tiga Negara. Tiga puluh enam strategi ini lebih banyak disampaikan sebagai cerita dari mulut ke mulut daripada didokumentasikan secara

tertulis.

Meskipun

demikian,

banyak

penulis

di

Tiongkok yang berusaha mengompilasikan “36 Strategi” ini dari berbagai cerita turun-temurun. Secara

umum,

orang-orang

Tiongkok

mengatakan

bahwa “hanya ada 36 strategi di bawah langit”. Pernyataan ini

mengindikasikan

bahwa

semua

strategi

perang,

baik modern maupun klasik merupakan variasi dari ke36 strategi dasar ini. Fakta bahwa “36 Strategi” telah diterjemahkan di sekolah-sekolah militer di negara-negara Barat, menunjukkan adanya kesamaan dengan strategi-

iv

strategi

yang

biasa

digunakan

dalam

perang-perang

sebelumnya di sana. Pada kurun waktu yang tidak terlalu lama sejak ditemukan

di

Tiongkok

Daratan,

dokumen

ini

menjadi

sangat populer, baik di dalam maupun di luar Tiongkok. Bahkan, sering dihubungkan dengan Seni Perang Sun Tzu (Sun Tzu Art of War), meskipun pada kenyataannya buku ini lebih merupakan sebuah buku tentang taktik dibandingkan dengam sebuah buku strategi. Identifikasi terhadap Sun Tzu barangkali tidak terlalu tepat karena Sun Tzu hidup pada periode Musim Semi dan Gugur di Tiongkok, sedangkan 36 sajak tersebut lahir pada periode setelahnya. 36 Strategi —sebagaimana halnya Seni Perang Sun Tzu—sampai saat ini juga masih dipercaya dan diaplikasikan oleh banyak kalangan, terutama para pemimpin militer dan

para

pengusaha.

Bahkan,

di

negara

kita,

sangat

mungkin, strategi-strategi yang ada di 36 Strategi ini diterapkan oleh para koruptor kelas kakap yang telah merugikan negara triliunan rupiah, kemudian kabur, dan raib laksana ditelan bumi. Mengingat masih up to date-nya Seni Perang Sun Tzu dan 36 Strategi, penyusun merasa perlu menulis dan

mempublikasikannya

pelengkap,

penyusun

juga

dalam

bentuk

menyertakan

buku. riwayat

Sebagai hidup

ringkas Sun Tzu (Sun Zi) yang diduga telah menulis buku Seni Perang tersebut. Penyusun berharap pembaca bisa menilai dan menginterpretasikannya dengan bijak, yang

v

pada gilirannya mampu mengaplikasikan seni dan strategi yang baik (positif), serta meninggalkan atau menghindari penggunaan seni dan strategi yang dinilai kurang baik (negatif). Selamat membaca. Semoga bermanfaat. Borneo, Agustus 2007

Penyusun

vi

Daftar Isi Prakata

iii

Daftar Isi

vii

Seni Perang Sun Tzu

1

1. Perencanaan

3

2. Melancarkan perang

9

3. Menyerang dengan strategi

13

4. Penempatan pasukan secara taktis

18

5. Energi

22

6. Kelemahan dan kekuatan

27

7. Melakuan Manuver

35

8. Aneka taktik Perang

42

9. Pergerakan Pasukan

45

10. Dataran

53

11. 9 Medan Pertempuran

60

12. Menyerang Menggunakan Api

73

13. Intelijen dan spionase

77 vii

36 Strategi

83

1. Strategi untuk Menang

85

2. Strategi Berhadapan dengan Musuh

88

3. Strategi Penyerangan

91

4. Strategi Chaos

94

5. Strategi Pendekatan

97 100

6. Strategi Kalah

viii

SENI PERANG SUN TZU

1 Perencanaan 1.

Sun Tzu mengatakan bahwa seni perang dan pelaksanaannya

merupakan

hal

yang

sangat

penting

dalam sebuah negara. 2.

Ini adalah persoalan hidup dan mati, sebuah jalan menuju keselamatan atau kehancuran. Karena itu, dia menjadi subjek penelitian yang tidak bisa disangkal.

3.

Selanjutnya, seni perang ditentukan oleh lima faktor utama yang harus dipertimbangkan dengan matang dalam

rangka

menentukan

kondisi

yang

ada

di

lapangan. 4.

Kelima faktor tersebut adalah (1) hukum moral, (2) cuaca, (3) dataran, (4) pemimpin pasukan, serta (4) doktrin dan kedisiplinan.

5.& 6. Hukum moral mengacu pada tindakan dan kebijakan

yang

menyatukan

rakyat

dengan

penguasanya

sehingga mereka bisa mereka bisa patuh kepada para

3

pemimpin mereka dan hidup secara selaras, sehingga mereka

siap

hidup

bersama

dan

mati

bagi

sang

penguasa tanpa merasa takut terhadap bahaya. 7.

Cuaca mengacu pada perubahan yang kontras antara malam dan siang hari, musim panas dan dingin, serta perubahan musim.

8.

Dataran mengacu pada jarak, ukuran dan kondisi tanah berbahaya atau aman, luas atau sempit sehubungan dengan

pergerakan

pasukan,

serta

apakah

tanah

ini bisa memberi peluang hidup atau bahkan bisa menyebabkan kematian pasukan. 9.

Kualitas panglima perang mengacu pada kebijakan, sifat dapat dipercaya, kemurahan hati, keberanian, dan disiplin.

10. Doktrin

dan

kedisiplinan

mengacu

pada

organisasi

dan kontrol terhadap berbagai sistem dan prosedur manajemen, serta struktur pemerintah dan kontrol bagi

penempatan

sumber

daya,

termasuk

keahlian

militer. 11. Setiap

jenderal

harus

mengetahui

dan

memahami

kelima faktor ini. Dan saya yakin, jenderal yang bisa menguasai dan menerapkan kelima faktor ini akan selalu

meraih

kemenangan

di

medan

pertempuran

dan tidak akan mengalami kegagalan. Dan sebaliknya, mereka

yang

tidak

bisa

menguasai

kelima

utama ini akan selalu mengalami kegagalan.

4

faktor

12. Karena

itu,

dalam

pertimbangan, kondisi

membuat

pada

militer,

saat

perencanaan

menentukan

bandingkan

mereka

dan

berbagai

dengan

tujuh

faktor bijaksana berikut. 13. (1)

Penguasa

pengaruh dua

mana

moral

jenderal

yang

yang

memiliki

lebih

yang

besar?

memiliki

kekuatan

dan

(2)

dari

Siapa

kemampuan

dan

keterampilan yang lebih besar? (3) Dengan jenderal yang

mana

pasukan

bisa

memanfaatkan

keadaan

cuaca dan dataran secara lebih baik? (4) Di pihak siapa kedisiplinan dijalankan secara ketat? (5) Pasukan mana yang memiliki prajurit yang lebih banyak dan lebih kuat? (6) Di pihak mana terdapat pasukan dan perwira yang lebih terlatih? (7) Pasukan mana yang lebih

mendapatkan

pencerahan

karena

pemberian

penghargaan dan hukuman? 14. Dengan menganalisis ketujuh dimensi ini saya bisa meramalkan kemenagan dan kekalahan. 15. Jenderal

yang

menerapkannya penakluk. komandan!

mendengarkan di

medan

Pertahankan

nasihat

perang

jenderal

Sebaliknya,

akan

seperti

jenderal

saya

dan

menjadi

ini

sebagai

yang

tidak

mengindahkan nasihat ini dan tidak menerapkanya di

medan

perang,

dia

akan

dipukul

mundur

oleh

musuhnya, dan jenderal seperti ini layak ditinggalkan atau dipecat dari posisinya! 16. Selain menerapkan nasihat yang saya ajukan, Anda (jenderal) bisa melengkapi diri dengan keuntungan 5

dan

bantuan

dari

berbagai

keadaan

yang

berada

di luar aturan yang biasa dalam pertempuran atu ketetapan-ketetapan militer. 17. Berdasarkan keadaan-keadaan lingkungan yang turut memengaruhi memodifikasi

jalannya

perang,

seseorang

perencanaan-perencanaan

harus

yang

telah

prinsip

tipu

dipetakannya. 18. Semua

pertempuran

didasarkan

pada

pasukan

mampu

daya. 19. Jadi,

ketika

serangan,

berlakulah

melakukannya; kekuatan

sebuah ketika

pasukan,

seolah-olah kita

tidak

mampu

berlakulah

melakukan mampu

mengerahkan

seolah-olah

pasukan

kita tidak mampu bergerak aktif; ketika kita sudah mendekati posisi musuh, berpura-puralah seolah-olah kita masih jauh dari lokasi mereka. Dan sebaliknya, ketika posisi kita masih jauh dari markas musuh, buatlah seolah-olah kita sudah dekat dengan lokasi mereka. 20. Krimkan umpan untuk menarik musuh. Berpura-pura tercerai-berai, lalu hancurkan dia. 21. Jika musuh berada dalam posisi kuat dalam setiap bagiannya, bersiaplah dengan sebaik-baiknya sebelum mengahadapinya. Dan, ketika musuh berada dalam kekuatan terbesarnya, menghindarlah darinya. 22. Jika musuh Anda adalah seorang yang temperamental, pancinglah

emosinya.

Dan, 6

ketika

dia

memandang

rendah kemampuan Anda, buatlah dia untuk terus meningkatkan keangkuhannya. 23. Ketika musuh Anda mendapatkan waktu beristirahat sehingga segala

dia

tampak

cara

segar

untuk

dan

bugar,

menguras

gunakan

tenaganya

dan

buatlah dia menjadi lelah. Dan, ketika kekuatannya bersatu, gunakan segala cara untuk memecah-belah kekuatannya. 24. Lakukan serangan ketika musuh Anda sedang tidak siap, dan serang dia dari tempat yang tidak diduganya sama sekali. 25. Rahasia-rahasia untuk tidak

militer

memenangi dapat

ini

merupakan

perang.

diputuskan,

prinsip-prinsip

Namun,

dibahas,

dan

semuanya diungkapkan

sebelumnya. 26. Jadi,

seorang

jenderal

yang

memenangi

perang,

sebelumnya telah membuat berbagai pertimbangan di dalam markasnya tetang bagaimana harus melakukan pertempuran. medan tidak

Sebaliknya,

perang,

sebelum

melakukan

berbagai

jenderal turun

yang

ke

kalah

medan

pertimbangan

di

di

perang dalam

markasnya. Karena itu, dia yang banyak membuat perhitungan

akan

meraih

kemenangan;

sebaliknya,

dia yang tidak memiliki banyak perhitungan akan menderita

kekalahan;

apa

akan

yang

dan

dialami

tidak oleh

bisa

mereka

dibayangkan yang

tidak

membuat perhitungan sama sekali sebelum terjun ke

7

medan

pertempuran!

Dengan

mempertimbangkan

hal-hal ini, saya bisa meramalkan siapa yang bisa meraih kemenangan dan siapa yang bakal menelan kekalahan.***

8

2 Melancarkan Perang 1.

Sun

Tzu

mengatakan

bahwa

dalam

pelaksanaan

perang, jika di medan perang terdapat 1.000 pasukan yang bisa bergerak dengan cepat atau tangkas, sama seperti jumlah pasukan bersenjata berat yang tidak bisa bergerak dengan tangkas, dan 1.000 pasukan pengangkut,

dengan

persedian

bekal

yang

cukup,

anggaran belanja yang akan dikeluarkan akan setara dengan 1.000 batang emas per harinya. Pengeluaran itu sudah termasuk untuk mendanai kegiatan pasukan di markas dan pasukan di garis depan, yang juga mencakupi

menyuguhkan

hiburan

bagi

para

tamu,

barang-barang kecil seperti lem dan cat, dan budget untuk dengan

membeli biaya

kereta seperti

dan ini,

persenjataan.

pasukan

Hanya

tangguh

yang

terdiri dari 1.000 orang prajurit dapat dibentuk. 2.

Ketika Anda terjun ke medan perang, tetapi kemenangan

yang

diharapkan

9

tidak

kunjung

digapai,

senjata para prajurit akan menjadi tumpul dan semangat mereka mengendor. Jika Anda melancarkan serangan ke kota, Anda akan menguras kekuatan yang Anda miliki. 3.

Dan jika pertempuran itu jadi berlarut-larut, sumber daya negara tidak akan cukup untuk mendukung upaya tersebut.

4.

Jika persenjataan militer tumpul, semangat tempur prajurit

merosot,

kekutan

pasukan

terkuras,

dan

perbekalan tentara habis, pasukan lawan atau negara tetangga akan memanfaatkan kelemahan ini untuk melancarkan

serangan

terhadap

Anda.

Karena

itu,

tidak ada orang, sebijak apa pun dia, yang mampu menghindari segala konsekuensi buruk itu. 5.

Jadi, walaupun kita sudah mendengar kesalahan besar dalam melakukan serangan yang tergesa-gesa dalam perang, kita tidak pernah menyaksikan sebuah operasi militer yang dilakukan dengan cerdas pada saat operasi tersebut ditunda untuk jangka waktu yang lama.

6.

Tidak

ada

bangsa

yang

mendapatkan

keuntungan

dari operasi militer yang berkepanjangan. 7.

Hanya

seorang

yang

kejahatan-kejahatan

sungguh-sungguh perang

dapat

memahami mengambil

keuntungan dari jalan menggungakan cara-cara jahat dalam perang itu sendiri. 8.

Jenderal yang terampil tidak perlu melakukan perekrutan pasukan tambahan. Dia juga tidak membutuhkan tambahan makanan dan perbekalan. 10

9.

Bawalah tetapi

peralatan dapatkan

perang

dari

negaramu

makanan

dari

daerah

sendiri,

musuhmu.

Dengan demikian pasukan akan mendapa...


Similar Free PDFs