SHOLAT QOBLIYAH JUM'AT PDF

Title SHOLAT QOBLIYAH JUM'AT
Author Wahyu Nurul
Pages 3
File Size 91.5 KB
File Type PDF
Total Downloads 568
Total Views 1,018

Summary

SHOLAT QOBLIYAH JUM’AT Kelompok ke-Tiga Muhammad Wahyu Nurul Isbagh Reza Fahrul Fanani Muhammad Jawahirul Husna Kita semua telah mengetahui bahwa didalam islam terdapat kewajiban yang bersifat fardhu ain yang dilakukan setiap harinya, Yaitu Sholat Subuh, Dzuhur, Asyar, Maghrib, Dan Iaya’. Adapun sho...


Description

SHOLAT QOBLIYAH JUM’AT Kelompok ke-Tiga Muhammad Wahyu Nurul Isbagh Reza Fahrul Fanani Muhammad Jawahirul Husna

Kita semua telah mengetahui bahwa didalam islam terdapat kewajiban yang bersifat fardhu ain yang dilakukan setiap harinya, Yaitu Sholat Subuh, Dzuhur, Asyar, Maghrib, Dan Iaya’. Adapun sholat dzuhur pada hari jumat itu tidak dilakukan sebagai mestinya, melainkan digantikan dengan sholat jumat yang mana sholat jumat ini sebagian ulama mengatakan bahwa 4 rokaat dzuhur itu digantikan dengan sholat 2 rokaat jumat , dan ada yang mengatakan 2 rokaat lagi itu digantikan dengan khutbah 2. Sama halnya dengan sholat dzuhur sholat jum’at pun didalamnya terdapat sholat qobliyyah dan ba’diyyah Ibadah sunnah berguna untuk menyempurnakan ibadah wajib yang kita kerjakan. Tak jarang, saat mengerjakan ibadah wajib mungkin kita melakukan beberapa kesalahan sehingga amalan ibadah yang diterima pun tidak sempurna maka dari itu melaksanakan ibadah sunnah dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajib tersebut.

A. Hukum Sholat Sunnah Qobliiyah shalat sunnah qabliyyah Jum'at. Para ulama berbeda pendapat tentang shalat sunnah qabliyyah Jum’at. Pertama, shalat qabliyyah Jum’ah dianjurkan untuk dilaksanakan (sunnah). Pendapat ini di kemukakan oleh Imam Abu Hanifah, Syafi'iyyah (menurut pendapat yang dalilnya lebih tegas) dan pendapat imam Hambali dalam riwayat yang tidak masyhur.Dengan dalil : ‫ما صححه ابن حبان من حديث عبد هللا ابن الزبير "ما من صالة المفروضات اال مابين يديها‬ "‫ركعتان‬

“semua sholat fardlu itu pasti diikuti oleh sholat sunah qobliyyah 2 rakaat” hadist riwayat ibnu hibban yang telah dianggap shohih dari hadist Abdullah ibn zubair. Hal ini juga diterangkan dalam kitab Fathul bari sedangkan dalam kitab Fathul Wahab juz 1 dari hadits Bukhari Muslim menjelaskan bahwa terdapat salat sunnah sebelum salat Jumat Hadist tersebut menerangkan adanya sholat sunnah qobliyyah pada sholat wajib tanapa terkecuali sholat jum’at. Permasalahan ini semua adalah khilafiyah furu'iyyah (perbedaan dalam cabang hukum agama) maka tidak boleh menyudutkan di antara dua pendapat di atas. Dalam kaidah fiqih mengatakan “la yunkaru al-mukhtalaf fih wa innama yunkaru al- mujma' alaih” (Seseorang boleh mengikuti salah satu pendapat yang diperselisihkan ulama dan tidak boleh mencegahnya untuk melakukan hal itu, kecuali permasalahan yang telah disepakati). ‫وعن ابي هريرة رضي هللا عنه قال جاء سليك الغطفاني ورسول هللا صلى هللا عليه وسلم يخطب‬ ‫ سنن ابن‬.‫ قال فصلى ركعتين وتجوز فيهما‬.‫ ال‬,‫فقال له النبي ﷺ اصليت ركعتين قبل ان تجيء؟ قال‬ .‫مجه‬ Diriwayatkan dari abu hurairah R.A Berkata : Syulaik Al-Ghatafani datang (Ke masjid), Sedangkan Rosulullah ‫ﷺ‬Sedang Berkhutbah, lalu nabi ‫ﷺ‬bertanya “Apakah kamu sudah sholat sebelum datang kesini?, syulaik menjawab : belum. Nabi ‫ﷺ‬Bersabda : Sholatlah dua rakkat dan ringkankan saja(jangan membaca surat yang panjang panjang)”. (sunan ibn majah :1104) Kedua, shalat qabliyyah Jum’at tidak disunnahkan, Karenanya shalat sunnah dua rakaat atau empat rakaat tersebut masuk kategori shalat sunnah mutlak, bukan qabliyah. Pendapat ini dikemukakan oleh sebagian besar madzhab hambali, maliki, dan salah satu riwayat dalam madzhab syafi’i. Dan juga ibnu taimiyah dan ibnu al-qoyyim mengacu juga pada pendapat ini. Dengan Dalil : Hadist dari Saib Bin Yazid: "Pada awalnya, adzan Jum'at dilakukan pada saat imam berada di atas mimbar yaitu pada masa Nabi SAW, Abu bakar dan

Umar, tetapi setelah zaman Ustman dan manusia semakin banyak maka Sahabat Utsman menambah adzan menjadi tiga kali (memasukkan iqamat), menurut riwayat Imam Bukhari menambah adzan menjadi dua kali (tanpa memasukkan iqamat). (H.R. riwayat Jama'ah kecuali Imam Muslim). Dari dua pendapat dan dalilnya di atas jelas bahwa pendapat kedua adalah interpretasi dari tidak shalatnya Nabi SAW sebelum naik ke mimbar untuk membaca khuthbah. Sedangkan pendapat pertama berlandaskan dalil yang sudah sharih (argumen tegas dan jelas). Maka pendapat pertama yang mensunnahkan shalat qabliyyah jum’ah tentu lebih kuat dan lebih unggul (rajih).

B. Anjuran Melaksanakan Sholat Qobliyyah Juma’at ‫ص ِل‬ ِ ‫عن أَبِي ه َُري َرة َ َر‬ َ ‫علَي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ُ‫ي هللا‬ َ َ ُ‫صلَّى أ َ َحدُكُم ال ُجمعَةَ فَلي‬ َ ‫سلَّ َم إِذَا‬ َ ِ‫ َقالَ َرسُو ُل هللا‬: َ‫عنهُ قَال‬ َ ‫ض‬ ‫” بَعدَهَا أَربَعا‬Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ”Jika salah seorang di antara kalian shalat Jum’at hendaklah shalat empat rakaat setelahnya”. (HR. Bukhari dan Muslim)...


Similar Free PDFs