SNI 03-6388-2000 SPESIFIKASI AGREGAT LAPIS PONDASI BAWAH PDF

Title SNI 03-6388-2000 SPESIFIKASI AGREGAT LAPIS PONDASI BAWAH
Author Bema Nugraha
Pages 3
File Size 93.1 KB
File Type PDF
Total Downloads 17
Total Views 109

Summary

SNI 03-6388-2000 SPESIFIKASI AGREGAT LAPIS PONDASI BAWAH, LAPIS PONDASI ATAS DAN LAPIS PERMUKAAN BAB I DESKRIPSI 1. Ruang Lingkup Spesifikasi ini meliputi mutu dan gradasi campuran lempung beipasir; kerikil; batu atau slag basil penyaringan; atau pasir; sirtu pecah yang terdiri atas kerikil, batu pe...


Description

SNI 03-6388-2000

SPESIFIKASI AGREGAT LAPIS PONDASI BAWAH, LAPIS PONDASI ATAS DAN LAPIS PERMUKAAN BAB I DESKRIPSI 1. Ruang Lingkup Spesifikasi ini meliputi mutu dan gradasi campuran lempung beipasir; kerikil; batu atau slag basil penyaringan; atau pasir; sirtu pecah yang terdiri atas kerikil, batu pecah atau slag dengan atau tanpa tanah pengikat atau kombinasi dari bahan tersebut untuk digunakan pada bahan lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis permukaan. Syarat-syarat pada spesifikasi ini terbatas hanya untuk bahan-bahan yang mempunyai sifat-sifat berat jenis, penyerapan air, dan gradasi yang normal. Bila digunakan bahan-bahan lain, batas-batas spesillkasi yang sesuai harus ditentukan.

2. Acuan • • •

AASHTO M 147-65 (1990). Standard Specification for Materials for Aggregate and SoilAggregate Subbase, Base and Surface Course SNI 03-2417-1991. Metode Pengujian Keausan Agregat Den-an Mesin Abrasi Los Angeles SNI 06-4170-1996. Spesifikasi Kalsium Klorida

3. Persyaratan Umum 3.1

Agregat Kasar

3.1.1

Agregat kasar tertahan pada saringan 2,00 mm (no.10) harus terdiri atas butiran-butiran atau pecahan-pecahan batu, kerikil atau slag yang keras dan awet.

3.1.2

Nilai keausan agregat kasar, sesuai dengan SNI 03-2417-1991, tidak lebih dari 50 persen. Catatan : Persyaratan nilai keausan yang lebih tinggi atau lebih rendah dapat ditentukan oleh Direksi Teknik sesuai dengan bahan yang tersedia.

3.2

Agregat Halus

3.2.1

Agregat halus, lolos saringan 2,00 mm (no. 10) harus terdiri atas pasir alam atau abu batu, dan mineral yang lolos saringan 0,075 mm (no. 2"00).

3.2.2

Fraksi yang lolos saringan 0.075 mm (no.200) harus tidak lebih dari dua pertiga fraksi yang lolos saringan 0,425 mm (no. 40). Fraksi yang lolos sarin(-,an 0,425 mm tidak boleh memiliki batas cair lebih besar dari 25 dan batas pl,astis tidak boleh lebih dari 6.

3.3

Gradasi bahan agregat-tanah harus memenuhi persyaratan gradasi yang ditunjukkan dalam Tabel I . Persyaratan gradasi untuk agregat gabungan akan ditetap'kan oleh Direksi Tekreik. Semua bahan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan dan gumpalan lempung .

1

SNI 03-6388-2000

Tabel 1 : Persyaratan Gradasi Ukuran Saringan Standar

Alternatif

Persen Berat Lolos Gradasi

Gradasi

Gradasi

Gradasi

Gradasi

Gradasi

A

B

C

D

E

F

100

100

-

-

-

-

(mm) 50

2 in

25,0 9,5 4,75 2,00 0,425

1 in 3/8 in no. 4 no. 10 no. 40

30-65 25-55 15-40 8-20

75-95 40-75 30-60 20-45 15-30

100 50-85 3 5-65 25-50 15-30

100 60-100 50-85 40-70 25-45

100 55-100 40-100 20-50

100 70-100 55-100 30-70

0,075

no. 200

2-8

5-20

5-15

5-20

6-20

8-25

4. Bahan Lapis Pondasi Bawah Bahan lapis pondasi bawah dengan gradasi A, B, C, D, E, atau F harus memenuhi persyaratan umum seperti tersebut pada butir 3. Jenis bahan dan gradasi yang diinginkan harus ditetapkan.

5. Bahan Lapis Pondasi Bahan lapis pondasi dengan gradasi A, B, C, D, E, atau F harus memenuhi persyaratan umum seperti tersebut pada butir 3. Jenis bahan dan gradasi yang diinginkan harus ditetapkan.

6. Bahan Lapis Permukaan Bahan lapis permukaan dengan gradasi C, D, E, atau F harus memenuhi persyaratan umum seperti tersebut pada butir 3. Jenis bahan dan gradasi yang diinginkan harus ditetapkan. Catatan : Bila direncanakan bahwa lapis agregat-tanah akan dirawat selama beberapa tahun tanpa pelaburan aspal atau lapisan kedar lainnya. Direksi Teknik harus mensyaratkan bahwa lolos saringan no.200 minimal 8% sebagai pengganti batas minimum yang ditunjukan dalam Tabel 1 untuk gradasi C, D atau E dan batas cair maksimum 35, batas plastis antara 4 sampai 9 sebagai pengganti batasan yang diberikan dalam butir 3.2.2

7. Kadar Air Kadar air bahan harus sama atau sedikit dibawah optimum, agar kepadatan rencana dapat dicapai.

2

SNI 03-6388-2000

8. Bahan Tambah Bila untuk mengendalikan air digunakan kalsium klorida, bahan tersebut harus memenuhi syarat sesuai dengan SNI 06-4170-1996.

9. Metode Pengambilan Contoh Uji dan Pengujian Pengambilan contoh uji dan pengujian harus sesuai dengan standar -

AASHTO 12-84. Sampling Aggregates. SNI 03-1968-1990. Metode Pengu,jian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus dan Kasar. atau SNI 03-3423-1994. Metode Pengpian Analisis Ukuran Butir Tanah Dengan Alat Hidrometer. AASHTO T. 86-90. Recommended Practice Investigating and Sampling Soils and Rock for Engineering Purposes. SNI 03-1975-1990. Metode Mempersiapkan Contoh Tanah dan Tanah Mengandung Agregat. SNI 03-1967-1990. Metode Pengujian Batas Cair Dengan Alat Casagrande. SNI 03-1966-1990. Metode Pengujian Batas Plastis. SNI 03-2417-1991. Metode Pengujian Keausan Agregat Den-an Mesin Abrasi Los Angeles. SNI 03-4142-1996. Metode Pengujian Bahan Dalam AgregaC yang Lolos Saringan 0.075 mm (No. 200).

3...


Similar Free PDFs