Tangkisan Surat Berharga DOCX

Title Tangkisan Surat Berharga
Author Tengku M Derizal
Pages 6
File Size 53.9 KB
File Type DOCX
Total Downloads 178
Total Views 344

Summary

Tengku Muhamad Derizal 1306380393 Mata Kuliah Hukum Surat Berharga Fakultas Hukum Universitas Indonesia Program Sarjana Reguler Lembar Tugas Mandiri Tangkisan – Kelompok 1 Upaya Tangkisan Pada Surat Berharga A. Pendahuluan Menurut Abdulkadir Muhammad, surat berharga adalah surat yang oleh penerbitny...


Description

Tengku Muhamad Derizal 1306380393 Mata Kuliah Hukum Surat Berharga Fakultas Hukum Universitas Indonesia Program Sarjana Reguler Lembar Tugas Mandiri Tangkisan – Kelompok 1 Upaya Tangkisan Pada Surat Berharga A. Pendahuluan Menurut Abdulkadir Muhammad, surat berharga adalah surat yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi, yang berupa pembayaran sejumlah uang.1 Surat berharga merupakan terjemahan dari istilah aslinya dalam Bahasa Belanda yaitu waarde papier dan di negara-negara Anglo-Saxon dikenal dengan istilah negotiable instruments.2 Dalam Kamus Hukum Yan Pramdya Puspa, surat berharga dalam Bahasa Belanda disebut dengan waardepapieren.3 Dalam Black's Law Dictionary, surat berharga didefinisikan sebagai sebuah janji atau perintah bayar tanpa syarat, yang tertulis dan ditandatangani, untuk membayarkan sejumlah uang saat ditunjukkan atau pada waktu tertentu kepada pengganti atau pembawa (a written and signed unconditional promise or order to pay a specified sum of money on demand or at a definite time payable to order or bearer. U.C.C. § 3-104(1)).4 Tujuan dari penerbitan surat berharga ialah sebagai pemenuhan prestasi berupa pembayaran sejumlah uang.5 Surat berharga mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:6 1. Sebagai alat pembayaran (alat tukar uang) ; 2. Sebagai alat untuk memindahkan hak tagih (diperjualbelikan dengan mudah atau sederhana) ; 3. Sebagai surat bukti hak tagih (surat legitimasi). Terkait dengan fungsi yang kedua dari surat berharga, dapat timbul permasalahan mengenai seberapa jauh hak dan kewajiban pemegang pertama sebagai pihak yang menerima pembayaran. Hal ini menjadi persoalan karena debitur dapat menolak atau menangkis untuk melakukan pembayaran kepada pemegang surat berharga dengan berbagai macam alasan. Debitur (debiteur/schuldenaar) merupakan pihak yang berhutang, sementara lawannya adalah kreditur (crediteur/schuldeischer, pihak yang berpiutang.7 Penerbit juga dapat melakukan penolakan pembayaran dengan alasan bahwa surat berharga telah dicairkan. Padahal pemegang terakhir dari surat berharga tidak mengetahui bahwa kewajiban penerbit 1 Abdulkadir Muhammad, Hukum Dagang Tentang Surat-Surat Berharga, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1989), hlm. .. 2 Ibid, hlm. 3. 3 Yan Pramadya Puspa, Kamus Hukum Edisi Lengkap Bahasa Belanda-Indonesia-Inggris, (Semarang: Penerbit Aneka Ilmu, 1977), hlm. 890. . Henry Campbell Black, Black's Law Dictonarr, ed. 6., cet. 10., (Saint Paul: West Publishing Co., 1996), hlm. 1035. 5 Muhammad, op. cit., hlm. 5. 6 Ibid. 7 Puspa, op. cit., hlm. 260. 1...


Similar Free PDFs