Teori Akuntansi Chapter 10 Fauzan Fuadi PDF

Title Teori Akuntansi Chapter 10 Fauzan Fuadi
Author ms akuntansi
Course Akuntansi Keuangan
Institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pages 3
File Size 62 KB
File Type PDF
Total Downloads 273
Total Views 343

Summary

Nama : Fauzan FuadiNIM : 20/465406/PEK/Chapter 10 International Accounting.Background PhenomenaPeningkatan transaksi bisnis internasional secara tidak langsung menguji sistem pelaporan keuangan yang sudah ada. Selain itu, fenomena ini juga sekaligus menjadi tantangan bagi sistem pelaporan keuangan u...


Description

Nama : Fauzan Fuadi NIM

: 20/465406/PEK/26409 Chapter 10 International Accounting.

Background Phenomena Peningkatan transaksi bisnis internasional secara tidak langsung menguji sistem pelaporan keuangan yang sudah ada. Selain itu, fenomena ini juga sekaligus menjadi tantangan bagi sistem pelaporan keuangan untuk menerjemahkan aktivitas ekonomi yang terjadi ke dalam laporan keuangan yang dapat dipahami. National accounting differences Terdapat dua bentuk umum pelaporan keuangan yaitu The Anglo-American Models dan The Continental Model. The Anglo-American Model (UK) Akuntansi professional bermunculan pada pertengahan abad ke-19 di Skotlandia. Companies Act menjadi acuan perkembangan akuntansi di Inggris, sejak 1844 hingga 1989. Sebelum tahun 1981, Sebagian besar dari companies acts berfokus pada disclosure. Setelah 1981, company acts dikonsolidasikan dan ditambahkan beberapa arahan dari EU. Profesi akuntansi di Inggris meliputi 6 organisasi utama; Institute of chartered in England and wales, institute of chartered accountants of Scotland, institute of chartered accountant in Ireland, association of certified accountants, institute of cost and management accountants, dan chartered institute of public finance and accountancy. The Anglo-American Model (US) Walaupun profesi akuntansi di Amerika Serikat tidak setua di Inggris, namun profesi akuntansi di US memberikan pengaruh yang signifikan di dalam sejarahnya. American standard setter merintis jejak peraturan yang berfokus pada sektor swasta, seperti halnya SEC, FASB, dan pendahulu-pendahulunya. Yang perlu di-highlight dalam akuntansi US adalah penggunaan istilah present fairly pada opini audit. Present fairly berbeda dengan true and fair view. Present fairly berarti bahwa laporan keuangan dibuat sesuai dengan GAAP. Namun, profesi-profesi diluar akuntansi, misalnya hukum, memandang present fairly dengan true and fair sebagai sesuatu yang sama. The Anglo-American Model (Canada) Sebagai negara pemakmuran Iggris, pada mulanya Inggris dijadikan acuan oleh Kanada dalam pelaporan keuangan. Namun, Kanada mulai banyak dipengaruhi oleh US. Ontario Companies Acts memegang peran yang penting dalam pengungkapan lapoan keuangan. The Anglo-American Model (Australia) Ada dua organisasi akuntansi utama di Australia, yaitu Institute of Chartered Accountants in Australia dan Australian Society of Accountants. Kedua organisasi ini mengeluarkan statements-nya masing-masing secara terpisah hingga 1966. Kemudian, kedua

badan ini bergabung dan membentuk Australian accountancy research foundation (AARF) yang bertanggungjawab untuk membuat dan mempublikasikan standar akuntansi. The Anglo-American Model (ASEAN) Pemerintah di negara-negara ASEAN lebih berfokus pada pengungkapan, baik dari pembuatan pengaturan, maupun peraturan audit yang dibuat oleh organisasi swasta. Standar akuntansi yang digunakan Sebagian besar diturunkan dari standar buatan US, UK dan IASB. Untuk itu, ASEAN dimasukkan dalam kategori Anglo-Saxon Model, walaupun negara-negara ASEAN tidak benar-benar sesuai dengan klasifikasi ini secara sempurna. Upaya harmonisasi terhadap IFRS di ASEAN berfariasi: singapura dan filipina telah mengadopsi standar internasional secara penuh, Indonesia dan Malaysia berkomitmen untuk mengadopsi IFRS pada tahun 2012, Thailand akan mengadopsi IFRS pada tahun 2013, Brunei dan Vietnam bermaksud untuk mengadopsi IFRS, namun belum menentukan waktunya, Kambodja, Laos, dan Myanmar belum menunjukkan tanda-tanda akan mengadopsi IFRS. The Anglo-American Model (The Netherlands). Belanda memang termasuk sebagai negara continental, namun situasi akuntansi di Bleanda Sebagian besar dipengaruhi oleh Anglo-Saxon, yaitu dengan hukum perusahaan dan pentingnya peran profesi akuntansi. Selain itu, The Dutch Academic memiliki pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan. Akibatnya, Belanda menjadi pelopor dalam fair value reporting. The Anglo-American Model (New Zeland) Pada tahun 1991 organisasi utama di New Zeland (NZSA, NZ Stock Exchange, dan Securities Commision) merekomendasikan untuk mendirikan badan standar akuntansi dalam operasionalnya seperti FASB di AS. The Continental Model (France) Prancis memiliki pendekatan yang paling dekat dengan uniform National Accounting System, disebut Plan Comptable General. Pengaruh yang penting dalam akuntansi prancis adalah code de commerce dan tax law. The Continental Model (Germany) Sumber pendanaan yang sangat penting bagi pendanaan perusahaan-perusahaan Jerman adalah bank nasional. Tidak ada Standard Setting dan GAAP, Sebagian besar aktivitas akuntansi berfokus pada fungsi audit The Continental Model (Japan) Munculnya berbagai skandal akuntansi di dunia membuat ASBJ untuk mengikuti IASB dalam upaya mengurangi perbedaan antara IFRS dan standar akuntansi yang berlaku di jepang.

Alasan adanya akuntansi internasional Alasan munculnya IFRS: 1. 2. 3. 4.

Semakin luasnya jangkauan perusahaan multi nasional. Adanya investasi dari dan ke luar negeri Fluktuasi keungan yang menimbulkan perubahan kurs valas Erdapat 1.200 perusahaan asing (diluar USA) yang terdaftar di NYSE.

Manfaat harmonisasi internasional adalah: 1. Secara umum semua laporan keuangan menggunakan Bahasa inggris sebagai Bahasa induk, karena Bahasa inggris digunakan di seluruh dunia 2. Kalangan usaha akan mengalami mandaat yang cukup besar dalam perencanaan biaya, biaya sistem dan pelatihan. Manfaat GAAP global yang terharmonisasi adalah: 1. Pasar modal menadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia tanpa hambatan 2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang. 3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi. 4. Gagasan terbaik akan muncul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dan mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi. Adopsi standar internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan dan dampaknya perusahaan harus merespon tekanan sosial, politik, sosial, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional yang rumit dan berbiaya besar. Selain itu, pasar modal internasional telah berkembang baik tanpa adanya GAAP global. IASB meninginkan agar standar akuntansi seluruh anggotanya konvergen dengan IFRS. Alasannya adalah karena pengaturan yang konvergen akan meningkatkan daya banding laporan keuangan seluruh dunia serta tidak ada permaslaahan time lags. Konvergensi mencakup penghapusan perbedaan secara bertahap dengan mencari solusi terbaik atas masalah-masalah akuntansi dan pelaporan....


Similar Free PDFs