Teori One Piece - Rokushiki Master PDF

Title Teori One Piece - Rokushiki Master
Author Eneng Azizaturrahmy
Pages 307
File Size 27.7 MB
File Type PDF
Total Downloads 838
Total Views 926

Summary

Disclaimer DISCLAIMER Penulis tidak memiliki manga One Piece. Hak cipta dari nama tokoh, tempat, panel-panel manga, dan beberapa kejadian yang ada dalam buku ini sepenuhnya dimiliki oleh Eiichiro Oda, pengarang manga One Piece. Buku ini merupakan buku panduan unofficial bagi penggemar manga One Pie...


Description

Disclaimer

DISCLAIMER

Penulis tidak memiliki manga One Piece. Hak cipta dari nama tokoh, tempat, panel-panel manga, dan beberapa kejadian yang ada dalam buku ini sepenuhnya dimiliki oleh Eiichiro Oda, pengarang manga One Piece. Buku ini merupakan buku panduan unofficial bagi penggemar manga One Piece.

TEORI “ONE PIECE” Copyright © 2016 by RokushikiMaster Penerbit RokushikiMaster (versi hardcopy) BukuSendiri (versi e-book) Ilustrator RokushikiMaster Re D.Cal Ilustrasi & Desain Sampul RokushikiMaster Porgas Layout & Editing RokushikiMaster AddinaNaufa Website www.facebook.com/RokushikiMaster E-mail [email protected]

Ucapan Terima Kasih

Puji syukur saya haturkan ke hadirat Allah SWT. Segala sesuatu di dunia ini terjadi atas izin-Nya, termasuk rampungnya buku ini.

Terima kasih untuk Eiichiro Oda karena telah menciptakan manga sehebat One Piece. Kata-kata saja tidak akan cukup menggambarkan betapa emosional dan inspiratifnya cerita ini.

Terima kasih untuk bung Porgas yang telah membantu editing sampul buku ini. Tak lupa juga untuk bang Re D.Cal atas sumbangan fanart-fanart kerennya.

Terima kasih untuk capayank dan BonneySHP11st atas izinnya untuk memasukkan Teori Buah Iblis dan Teori Joyoboyo ke dalam buku ini.

Terima kasih untuk Mario Teguh, Nick Vujicic, Eckhart Tole, dan Nouman Ali Khan yang atas kata-kata mutiaranya yang sudah memotivasi saya untuk menulis buku ini.

Terima kasih untuk Sonia yang telah menjadi sumber inspirasi dan keberanian saya untuk melakukan self-publishing.

Terima kasih kepada Bapak, Ibu, Fara, Dina, dan Iyan atas dukungan dan masukannya selama proses penulisan buku ini hingga selesai.

Buku ini saya dedikasikan untuk semua pembaca manga One Piece.

2

Kata Pengantar

eori ―One Piece‖. Mungkin judul buku ini membuat kamu

T

bertanya-tanya, ―Buku apa ini??‖. Judul yang umum kan Teori

Akuntansi, Teori Komunikasi, Teori Auditing, atau teori-teori lainnya seputar ilmu pengetahuan akademis lainnya. Jujur saja, saya pun awalnya bimbang untuk menulis buku dengan tema seperti ini. Aneh nggak sih bikin buku kayak gini? Bisa terbit nggak sih buku ini? Materi buku ini bakal dicibir orang nggak sih? Intinya, galau. Namun setelah melalui semua badai keraguan itu, saya akhirnya bertekad untuk menulis buku ini. Ide buku ini sebenarnya berawal dari hobi yang saya tekuni sejak tahun 2006, yaitu menulis teori-teori tentang manga One Piece dan mem-postingnya di forum-forum diskusi online. Yup, hobi ini eksis dan ada sejumlah orang yang menekuninya secara rutin dan serius. Istilah kerennya, theorist. Kalau ditotal, mungkin sudah ada ribuan kata yang pernah saya ketik dan rangkai menjadi sejumlah teori,

jumlah yang cukup banyak untuk

dikompilasi menjadi sebuah buku. Pikir saya, kenapa tidak dibuat buku sekalian? Singkat cerita, saya pun merampungkan buku ini. Buku yang mungkin sedikit unik dari segi genre. Novel bukan, literatur juga bukan. Mungkin lebih mirip skripsi/makalah penelitian. Eh, terdengar berat, ya? Namun bagi siapa pun yang mengaku sebagai penggemar manga One Piece, saya dengan optimis berani bilang : buku ini wajib kamu baca! * * * 3

First thing first. One Piece adalah sebuah manga (komik jepang) karangan seorang pria bernama Eiichiro Oda (Kita panggil Oda saja, ya). Statistik menunjukkan bahwa One Piece adalah salah satu manga terpopuler di dunia saat ini. Ya, sampai tahun 2015, tankoubon One Piece sudah dicetak lebih dari 300 juta ekslempar di seluruh dunia. Rupanya itu angka yang fantastis. Soalnya, tidak lama setelah itu, Oda langsung diganjar Guiness Book of World Record untuk kategori ―Buku dengan jumlah cetakan terbanyak yang diterbitkan oleh satu pengarang‖.

Ilustrasi yang digambar Oda untuk merayakan World Record Namun itu kan cuma angka yang bicara. Bagaimana dengan kualitas cerita manga One Piece itu sendiri? Apakah sebanding dengan rekor dunia yang diraihnya? Well, jangan ditanya : One Piece is the shit. Ups, jangan salah sangka. Shit memang berarti sampah, tapi THE shit adalah idiom dalam bahasa inggris yang bisa diartikan ―sangat keren‖. 4

Sulit menggambarkan apa alasan yang bikin manga ini sekeren itu, tetapi saya pribadi akan menjawab : atmosfernya. Ya, Oda sebagai pengarang sanggup ‗menghisap‘ para pembacanya ke dalam dunia ciptaannya. Bahkan pembaca tidak hanya merasa berada di dalam dunianya, tetapi juga terlibat secara emosional. Apa yang terjadi pada karakter-karakter di dalamnya, baik bahagia maupun sedih, kamu ikut merasakannya. Sebenarnya kelebihan tersebut berlaku untuk semua cerita berkualitas tinggi. Namun bagi saya pribadi, belum ada cerita fiksi yang sanggup membawa saya ke titik seemosional One Piece. Bagaimana dengan kamu? Sudah berapa kali kamu merinding atau meneteskan air mata saat membaca One Piece? Tidak usah sungkan mengakuinya. Toh, One Piece sudah lama dikenal sebagai cerita yang bisa membuat para lelaki tulen mewek berjamaah. True story, lho! Meskipun saya pribadi belum pernah sampai menangis, tetapi adik laki-laki saya --yang biasanya tidak pernah menangis-- pernah dibuat menangis sampai tiga kali gara-gara membaca manga ini. Salah satu di antaranya adalah ketika cerita One Piece menyentuh chapter 430. Masih ingat chapter ini? Ini adalah chapter di mana kapal Going Merry mencapai batasnya dan harus dimakamkan ala viking. Going Merry itu cuma kapal rongsokan. Namun entah sihir macam apa yang dipakai Oda, ‗kematian‘ kapal ini sukses menyentuh hati banyak orang. Serius. Andai saja kamu lihat cara adik saya menangis setelah membaca chapter ini, pasti kamu akan mengira kaki kirinya sedang digergaji. Ini true story, tanpa ada maksud melebih-lebihkan. Sedemikian dahsyat efek cerita One Piece. * * * 5

Jadi, apa sebenarnya yang mau dibahas oleh buku ―Teori One Piece‖ ini? Sebelumnya, kita harus menyamakan sudut pandang tentang arti kata ―teori‖ di sini. Ini penting supaya kamu tidak salah memahami isi buku ini. Jadi, teori bisa diartikan sebagai ―upaya yang dilakukan pembaca untuk menebak, memprediksi, atau meramalkan alur cerita One Piece di masa depan berdasarkan informasi-informasi yang sudah diketahui‖. Sebenarnya berteori bukan sesuatu yang baru di fanbase One Piece. Terutama buat kamu yang biasa berselancar di forum-forum diskusi online -seperti orojackson, apforums, reddit, atau kaskus-- bisa jadi sudah sering membaca atau malah membuat sendiri teori-teori One Piece. Kebanyakan teori berbentuk artikel, tetapi ada juga beberapa penggemar yang membuatnya dalam format video lalu mengunggahnya ke youtube. Bahkan, di situs-situs tertentu, ada kompetisi ―Teori One Piece Terbaik‖. Jadi, berteori bisa dibilang cukup populer dalam komunitas OnePiece. Nah, biasanya teori-teori yang beredar di internet hanya berkisar tentang kejadian-kejadian yang sedang hot. Misalnya, saat buku ini tengah ditulis, sedang hangat kejadian hilangnya Sanji dan munculnya karakter baru Jack. Maka teori yang bermunculan adalah seputar di mana keberadaan Sanji dan kekuatan Jack. Namun teori yang tersaji dalam buku ini berbeda. Buku ini isinya akan membahas misteri terbesar yang paling dinanti semua pembaca, yaitu akhir cerita atau ending One Piece. Ending One Piece, makanan macam apa pula itu? Tidak bisa dipungkiri, One Piece memang terkesan seperti cerita tanpa akhir. Kisah ini sudah

6

berjalan lebih dari 18 tahun dan belum ada tanda-tanda mendekati tamat. Makanya, ide tentang ending terasa mengawang-awang. Rasanya seperti ikut panjat pinang setinggi gunung Everest. Jangankan memanjat sampai puncaknya, sekedar melihat hadiah yang tergantung di atas sana saja tidak bisa! Keadaan tersebut rupanya memicu baik reaksi positif maupun negatif dari para pembaca. Kubu yang positif senang dengan lamanya cerita One Piece dan mereka berharap bisa mengikuti cerita ini bersama anak cucu mereka kelak. Sedangkan kubu yang negatif beranggapan cerita One Piece mulai ngalor ngidul. Ada prasangka bahwa Oda sebenarnya tidak tahu cara mengakhiri kisahnya. Bahkan ada pembaca yang sudah berhenti mengikuti One Piece karena pusing dan tidak tahu lagi ceritanya mau dibawa ke mana. Yah, masuk kubu yang mana pun kamu, Oda sudah memastikan bahwa ending One Piece bukan ilusi. It‟s real! Hanya saja, skala cerita One Piece memang sangat besar sehingga butuh waktu untuk menyusun semua kepingan puzzle yang ada dalam cerita ini menjadi sebuah gambar yang utuh. Melalui buku ―Teori One Piece‖, saya ingin mengajak kamu duduk manis dari sudut pandang penulis untuk melihat skala cerita One Piece yang sesungguhnya. Kamu akan melihat bahwa semua hal yang telah kamu ketahui tentang One Piece, perlahan tapi pasti, sedang mengerucut kepada sebuah ending yang epic! * * *

7

Demikian kira-kira gambaran umum tentang apa yang akan tersaji dalam buku ini. Oh iya, perlu saya beri tahu bahwa buku ini merupakan revisi pertama dari buku Teori ‖One Piece‖ versi original. Pada versi original, isi buku mencakup cerita One Piece dari chapter 1 sampai Chapter 801 (akhir kisah Dressrosa). Sedangkan pada versi revisi ini, isi buku mencakup cerita One Piece sampai akhir Chapter 834(Pertengahan kisah Whole Cake Island). Jadi, bila kamu belum membaca sejauh itu, disarankan untuk tidak membaca buku ini karena banyak spoiler atau bocoran cerita yang akan kalian temui(kecuali kamu tidak keberatan dengan spoiler). Baiklah, selamat membaca!

8

Daftar Isi

DAFTAR ISI Disclaimer

i

Ucapan Terima Kasih

i

Kata Pengantar

3

Daftar Isi

9

BAB I : WARMING UP

13

WAWANCARA DENGAN SUGITA

15

RINGKASAN ALUR EVENTS

25

Prolog

27

East Blue Saga

29

Grand Line Saga

35

New World Saga

66

BAB 2 : TEORI “ONE PIECE”

89

ABAD HAMPA

91

“HASRAT YANG DIWARISKAN”

103

HASRAT GOL D. ROGER

115

RIO PONEGLYPH

127

PETA DUNIA ONE PIECE

144

PROYEK “ONE PIECE”

159

PERANG PENENTUAN

193

IMPIAN MANUSIA

219

RINGKASAN TEORI “ONE PIECE”

233

BAB 3 : TEORI “DUNIA BUATAN”

235

TEORI ”DUNIA BUATAN”

237

ASAL-USUL RED LINE

241 9

ASAL-USUL GRAND LINE

257

ALL BLUE SEJATI

262

BAB 4 : KELEMAHAN TEORI “ONE PIECE”

271

KELEMAHAN TEORI “ONE PIECE”

273

MISTERI LAINNYA

277

BAB 5 : PENUTUP

297

RANGKUMAN

299

FAN ART SECTION

300

10

11

12

BAB I : WARMING UP

13

14

Wawancara Dengan Sugita

N

amanya Suguru Sugita. Siapa dia? Dia adalah pemuda asal Jepang yang kini tengah berprofesi sebagai editor manga One

Piece. Ya, editor manga One Piece. Kalau kamu pernah membaca manga berjudul Bakuman, pasti paham betul bahwa tugas editor manga ternyata tidak sesederhana editing naskah. Seorang editor juga harus cekatan memberi masukan kepada pengarang, mencarikan asisten dan tempat kerja untuk pengarang, dan menjaga agar mood pengarang selalu terjaga dalam kondisi baik. Bahkan kalau diperlukan, editor juga harus bisa mengepel lantai dan mengurus laundry pengarang! Bercanda ding, itu tugas pembantu rumah tangga. Sederhananya, bila Oda adalah seorang raja, Sugita adalah penasehatnya. Sebagai orang yang paling sering bertukar pikiran dengan Oda, sudah pasti Sugita tahu seluk beluk pembuatan manga One Piece lebih baik daripada siapa pun. Kabar baiknya, tidak lama sebelum buku ini ditulis, Sugita diundang ke acara on air di jepang bernama Gold Rush. Saya kurang

15

tahu persis seperti apa format acaranya, tetapi dari foto yang beredar di internet, kelihatannya ini acara talkshow yang disiarkan via radio. Nah, dalam kesempatan tersebut, Sugita diwawancarai oleh si pembawa acara terkait pekerjaannya sebagai editor manga One Piece. Ada tujuh pertanyaan yang harus dijawab Sugita dan salah satunya adalah pertanyaan terkait ending One Piece. Mari kita simak wawancaranya.

Penanya (P) : Apakah benar Eichiro Oda hanya membocorkan ending One Piece pada editor-nya? Sugita (S) : Ya, itu benar. Dia bercerita padaku via telepon, 7 jam setelah aku menjadi editor-nya. Dia bertanya padaku apakah ada orang lain di sekitarku. Aku bilang tidak ada, dan dia bilang, ―Baiklah, aku juga cuma sendirian, ada yang ingin kubicarakan,‖ kemudian dia cerita kepadaku. P:

Dalam persen, sudah seberapa jauh cerita One Piece sekarang?

S :

Dia bilang padaku bahwa paruh pertama cerita, yaitu sebelum timeskip, sudah setengah jalan. Waktu itu sudah terbit 60 volume, jadi bisa dibilang sekarang kita sudah 70% jalan? Kurasa belum sampai 80%. Ya, sekitar itulah.

P :

Apakah benar Oda memutuskan untuk tidak menulis cerita panjang lagi setelah One Piece tamat?

16

S : Dia belum memutuskan, tetapi dia bilang kemungkinan besar tidak akan bisa menulis cerita panjang lagi. Dia sudah menggambar selama 18 tahun, bayangkan berapa umurnya ketika One Piece tamat? Secara realistis, aku rasa pertanyaan yang lebih tepat adalah apakah dia masih mampu menulis serial panjang lagi.

P :

Apa saja peraturan yang harus Anda patuhi sebagai editor One Piece?

S : Dia memintaku untuk tidak memberinya terlalu banyak ide. Alasannya, kalau idenya berasal dari orang lain, dia tidak akan begitu semangat mengambarnya. Selain itu, dia ingin mengerjakan manganya dengan posisi yang setara dengan editor-nya, jadi dia memintaku untuk tidak memanggilnya Oda-sensei(sensei berarti guru), tapi cukup Oda-san saja. Oda-san juga memanggilku -- seorang editor newbie berumur 26 tahun-- ―Sugita-san‖. Dia juga memintaku untuk berkata jujur tentang apa yang Aku pikirkan.

P : Aspek apa dari Eichiiro Oda yang menurutmu hebat? S : Tentu saja bakatnya, tetapi yang mengejutkanku adalah dedikasinya pada serial One Piece. Suatu saat nanti mungkin aku akan bekerja dengan pengarang manga baru yang lebih berbakat dari Oda-san, tetapi aku tidak yakin akan ada yang lebih berdedikasi daripada dia. Dia yang hanya tidur mungkin 2 atau 3 jam semalam dan selalu memikirkan tentang manganya. Dia tidak main-main. Saat dia berpikir bahwa ceritanya tidak lucu atau tidak akan mengejutkan pembacanya, dia akan 17

mencari materi lain, dan menurutku itu luar biasa. Dia benar-benar mangaka sejati.

P : Ada gosip kalau pendapatan tahunannya lebih dari ¥3,000,000,000 (sekitar Rp 300 milyar), tapi untuk apa saja dia menghabiskan uangnya? S : Hmm, kebetulan belakangan ini dia sedang suka memanggang daging. Dia membeli barbecue dan mengundang teman serta semua editor-nya ke rumahnya. Selagi barbecue, dia sering bilang, ―taruh saja di panggangan‖ atau ―aku akan memanggang sekali lagi!‖ Oda-san juga suka benda-benda fisik, dia hobi mengoleksi figur dari selebrit-selebriti Amerika dan sejenisnya.

P : Jadi, rumahnya besar juga? S : Ya. Oda-san sering bilang : ―Aku ingin jadi sesuatu yang diimpikan oleh pengarang manga pemula‖. Karena itu dia sering bercanda bahwa dia tinggal di rumah yang bagus dan membeli barang-barang keren supaya asisten-asistennya berpikir, ―aah, aku harus bekerja keras dan menggambar juga!‖ P : Terakhir, bagaimana gambaran cerita One Piece ke depan? S : Yah, sekarang kita sudah memasuki paruh kedua cerita, Aku rasa bakal lebih banyak chapter yang bercerita seputar benang merah. Yonkou (4 kaisar) akan lebih banyak muncul dalam cerita, jadi aku rasa kau bakal sangat menikmati apa yang akan terjadi selanjutnya! 18

(Sumber wawancara : http://getnews.jp/archives/1050895, diterjemahkan ke bahasa inggris oleh One Piece podcast)

Wawancara yang super sekali. Santai dulu, saya kasih kesempatan buat kamu untuk menghayati limpahan informasi menarik dari Sugita ini. Saya bantu deh, 300 milyar kalau dibelikan nasi plus ayam di rumah makan padang, dapat berapa bungkus? Banyak, Juragan! Katakanlah seporsi nasi dan ayam harganya Rp 15.000, berarti dapat 20 juta bungkus. Itu cukup untuk 18.000 tahun. Damn! Ok, *ehem*, Kembali ke topik. Dari wawancara tersebut, ada beberapa informasi penting yang akan kita sorot. Informasi pertama,

Sugita berkata bahwa cerita One Piece baru

selesai 70%. Ya, benar sekali. Setelah lebih dari 18 tahun, ternyata cerita ini baru menyentuh angka 70%. Kalau dihitung-hitung, berarti 30% sisanya baru akan rampung sekitar 8 tahun lagi. Itu berarti One Piece baru akan tamat pada tahun 2023. Damn, perjalanan masih panjang, guys! Namun itu dengan catatan semuanya berjalan lancar. Bagaimana jika -karena alasan tertentu-- Oda ternyata tidak bisa menyelesaikan ceritanya? Ini kemungkinan yang pahit, tapi harus saya katakan karena tidak ada yang tahu umur manusia. Tidak ada jaminan Oda diberikan umur panjang untuk menyelesaikan cerita One Piece. Semuanya bisa terjadi. Kabar baiknya, Oda ternyata bukan satu-satunya orang yang mengetahui

ending

One

Piece.

Dari

19

wawancara

tersebut,

Sugita

membenarkan bahwa Oda telah membocorkan ending One Piece kepada semua editornya. Ini berita yang melegakan. Itu berarti, bila terjadi sesuatu dengan Oda, para editor siap menyebarluaskan ending itu kepada para penggemar yang penasaran. Namun bagaimana kalau yang tidak diberi umur panjang adalah pembaca? Ini juga mungkin terjadi. Dan kalau ini terjadi pada saya, saya cuma bisa berharap Oda tiba-tiba masuk ke kamar saya dan membocorkan ending One Piece supaya diri ini tidak mati penasaran. Menariknya, itu benar-benar terjadi di Jepang. Berita ini dikutip dari situs JapNation AniManga. Ada seorang anak laki-laki bernama Hinati Fujinami. Hinati adalah seorang penggemar One Piece, tapi nasibnya kurang beruntung : Dia mengidap penyakit kanker paruparu. Dalam kesehariannya, dia harus melalui terapi yang sangat menyakitkan. Namun sebuah reality show di Jepang berjudul ―Make A Wish‖ mencoba mengurangi rasa sakit Hinati dengan cara mengabulkan apa pun permintaannya. Hinati menyambutnya dengan gembira. Tebak apa permintaannya? Dia ingin mendengarkan ending One Piece langsung dari mulut Oda. Mendengar informasi tersebut, Oda pun mendatangi Hinati dengan senang hati. Di sana, Oda terenyuh melihat kondisi Hinati. Beliau pun mulai bercerita padanya, berdua saja, tentang ending One Piece. Di akhir perbincangan mereka, Hinati terlihat tersenyum sumringah sembari berkata, ―One Piece sangatlah indah‖,

20

* * *

Sampai mana kita tadi? Oh, ya, ending. Selain hasil wawancara dengan Sugita, Oda sendiri pernah memberikan sekilas petunjuk tentang ending One Piece pada suatu sesi wawancara pada tahun 2010. Berikut kutipan wawancaranya :

Penanya : Sebenarnya sudah seberapa jauh Anda merencanakan cerita One Piece, dan bagaimana teknik perencanaan cerita Anda? Oda

:

Di kepalaku, yang ada hanyalah ending One Piece, tidak ada yang lain. Aku menyesuaikan dan membangun cerita di setiap arc menuju ending tersebut.

(Sumber : http://apforums.net/showthread.php?t=42229)

Ini dia. Pernyataan Oda inilah kuncinya. Oda dengan tegas menyatakan bahwa yang ada di kepalanya hanyalah ending-nya. Itu berarti, segala sesuatu selain ending masih berupa variable, alias masih bisa berubah-ubah. Namun ending-nya sudah fixed, sudah pasti. Oda kembali menegaskan pernyataan tersebut pada sesi wawancara terbarunya pada bulan Juli tahun 2016. Saat itu, beliau meyakinkan ...


Similar Free PDFs