Teori Pembentukan Bumi PDF

Title Teori Pembentukan Bumi
Author A. Bakhtiar
Pages 4
File Size 525.4 KB
File Type PDF
Total Downloads 125
Total Views 985

Summary

Teori Pembentukan Bumi Bumi adalah sebuah planet yang merupakan salah satu anggota dari tata surya matahari. Disistem tata surya, Planet Bumi adalah planet ketiga paling dekat dari bintang induk, Matahari. Planet bumi adalah salah satu dari empat planet terrestrial. Planet bumi memiliki keunikan yan...


Description

Teori Pembentukan Bumi Bumi adalah sebuah planet yang merupakan salah satu anggota dari tata surya matahari. Disistem tata surya, Planet Bumi adalah planet ketiga paling dekat dari bintang induk, Matahari. Planet bumi adalah salah satu dari empat planet terrestrial. Planet bumi memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh planet manapun di tata surya ini. Keunikan tersebut adalah planet bumi adalah satu satu satunya planet yang diketahui sampai saat ini mampu dan mendukung kehidupan dan proses biologis. Hal ini disebabkan planet bumi memiliki properti yang mampu mendukung proses kehidupan seperti memiliki temperatur yang ideal, ketersediaan air dalam wujud yang dapat dimanfaatkan, perisai atmosfer yang melindungi dari sinar kosmik maupuk objek non-terrestrial seperti meteorit dan lain lain, dan masih banyak lagi. Planet Bumi memiliki usia yang cukup tua. Berdasar penetian beberapa ahli, umur planet ini kurang lebih sekitar 4,5 miliar tahun. Sedangkan alam semesta memiliki umur kurang lebih 13,7 miliar tahun. Proses pembentukan Planet Bumi sendiri masih menjadi perdebatan para ahli. Terdapat beberapa teori atau hipotesis yang mengarah pada proses terbentuknya Planet Bumi. Namun terlepas dari berbagai macam teori, proses pembentukan Planet Bumi tidak dapat lepas dari teori Big Bang (dentuman besar). Hal ini disebabkan karena dalam teori ini dijelaskan bagaimana kondisi awal dan asal dari material yang menyusun sistem antariksa kita. Menurut teori ini, pada awalnya alam semesta adalah hanyalah sebuah titik singularitas yang dikeliling ruang hampa. Titik singularitas ini tidak dapat didefinisikan. Pada 13,7 miliar tahun lalu, titik ini mengalami dentuman yang sangat besar dan menghamburkan seluruh materi kesegala penjuru. Alam semesta mengalami proses memuai dan bergerak saling menjauhi. Teori ini dikemukakan oleh astronom amerika bernama Edwin Hubble. Dari sini kemudian berkembang teori teori lanjutan tentang bagaimana objek objek langit lainya terbentuk, seperti bintang dan planet. Membicarakan pembentukan planet, tidak dapat dilepaskan dari proses lahirnya sebuah bintang dimana bintang lahir kemudian akan tercipta suatu sistem tata surya dimana planet akan menjadi pengikut dari bintang tersebut dan berevolusi mengitari bintang. Nebula, yang merupakan awal muasal dari bintang adalah sekumpulan massa awan gas dan debu kosmik yang kemudian tertarik jatuh masuk kebagian dalamnya akibat adanya gravitasi internal. Proses tersebut nantinya akan menyebabkan bintang baru lahir. Kemudian nantinya sisa sisa material nebula akan membentuk planet

Gambar 1 Nebula

Dari teori ini kemudian berkembang teori lain yang berusah menjelaskan bagaimana sebenarnya bumi dapat terbentuk. Dalam teori teori ini sebenarnya tidak hanya menjelaskan bagaimana bumi dapat terbentuk meliankan bagaimana planet secara umum dapat terbentuk.

Beberapa teori kemudian berkembang tentang bagai mana sebenarnya bumi dan planet lain dapat terbentuk. Setiap teori memiliki alasan dan bukti masing masing terlepas dari bagaimana kontroversinya. Terdapat beberapa teori pembentukan Bumi, yaitu: A. Teori Nebula Teori Nebula muncul pada abad XVIII. Teori ini diawali dengan pendapat seorang filsuf Jerman bernama Immanuel Kant. Ia berpendapat bahwa Sistem Tata Surya terbentuk dari suatu nebula, yaitu kabut tipis yang sangat luas. Teori ini diperkuat oleh Marquis de Laplace (Piere Simon), seorang astronom Prancis. Ia mengajukan teori yang merupakan penjelasan pendapat Kant, meskipun Laplace sendiri tidak mengetahui sumbangan pemikiran Kant. Oleh sebab itu, teori Nebula ini dikenal pula dengan teori Kant-Laplace. Dalam teori ini, hipotesis yang diajukan adalah proses pembentukan bumi dan tata surya didahului dengana adanya massa gas dan debu yang disebut sebagai nebula. Massa gas tersebut kemudian mengalami rotasi yang menyebakan bagian tengah dari massa akan mulai mengerut membentuk bola dan menjadi matahari atau bintang. Sedangkan sisa material lainnya akan berputar dalam suatu sistem orbital masing masing dan nantinya juga material tersebut akan menyusut menjadi bola dan terkompaksi. Dan pada akhirnya material tersebut akan menjadi planet planet termasuk Bumi B. Teori Planetesimal Sekitar tahun 1900, seorang astronom bernama Forest Ray Moulton dan seorang ahli geologi bernama T.C. Chamberlain dari Universitas Chicago mengemukakan teori baru yang mereka namakan teori Planetesimal. Planetesimal adalah suatu benda padat kecil yang mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Teori ini agaknya didasarkan pada kenyataan bahwa beberapa bintang di langit tidak pernah berhenti bergerak. Suatu ketika bintang yang bergerak itu melintas sangat dekat dengan Matahari. Karena gaya gravitasi, terjadi gaya tarik-menarik antara Matahari dan bintang yang melintas tersebut sehingga terjadi pasang. Planet yang terbentuk akibat pasang ini boleh jadi ada yang mengikuti bintang yang lewat tersebut. Pada teori ini hipotesis yang ditawarkan adalah suatu ketika, pernah ada sebuah bintang besar yang melintas melewati matahari. Ketika bintang itu melintas, maka material dari matahari akan tertarik akibat interaksi dari gravitasi bintang. Material yang keluar tersebut nantinya akan tertahan akibat gaya gravitasi matahari dan mulai berevolusi disekeliling matahari. Material tersebut pun akhirnya nantia akan membentuk proto-planet dan berkembang menjadi planet utuh. C. Teori Pasang Pada tahun 1918, Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys dari Inggris menyusun suatu teori yang dinamakan teori Pasang. Teori ini juga didasarkan atas ide benturan. Berbeda dengan Moulton dan Chamberlain, kedua ilmuwan itu tidak percaya bahwa planet berasal dari sejumlah benda alam kecil-kecil atau planetesimal. Mereka berpendapat bahwa planet itu langsung terbentuk dari massa gas asli yang ditarik dari matahari oleh bintang yang lewat. Dalam bayangan Jeans dan Jeffreys, kelahiran Tata Surya merupakan peristiwa langka. Peristiwa itu terjadi ketika Matahari nyaris

bersinggungan dengan sebuah bintang. Lidah Matahari yang berbentuk cerutu, merupakan penjelasan yang masuk akal mengapa ukuran planet berbeda-beda. Dalam teori ini hipotesis yang diajukan adalah bahwa ketika sebuah bintang melintasi matahari makan bukan hanya terjadi lontaran material dipermukaan melain timbul filamen yang sangat besar. Filamen tersebut akan membentul seperti penampang cakram dimana tebal ditengah dan mengecil di dua ujungnya. Dari filamen ini kemudian akan lahir planet planet termasuk bumi. D. Teori Lyttleton Ide teori ini adalah benturan. Dan teori ini mirip dengan teori nebula.dalam teori ini, hipotesis yang diajukan adalah dahulu matahari memiliki bintang kembarang yan saling tertahan dama medan gravitasi mereka. Kemudaia pada suatu masa, ada sebuah bintang yang lewat kemudian menghancurkan salah satu bintang kembar itu. Bintang yang hancur nantinya akan menjadi semacam nebulla dan kemudian skenario yang terjadi mirip dengan teori nebula dimana planet terbentuk dari hasil hancuran dan nebula. Teori ini dinamakan sesuai dengan nama pencetusnya, yaitu R.A. Lyttleton. Ia adalah seorang astronom. Teori ini merupakan modifikasi dari teori benturan yang telah ada sebelumnya. Dalam beberapa hal, teori ini memberikan penjelasan yang lebih baik tentang asal Tata Surya berdasarkan teori benturan. E. Teori Awan Debu Teori ini adalah perkembangan lebih lanjut dari teori nebula. Teori ini mengatakan, bahwa calon Tata Surya semula merupakan awan yang sangat luas. Awan yang terdiri atas debu dan gas kosmos itu diperkirakan berbentuk seperti sebuah piring. Ketidakteraturan dalam awan itu menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu. Sementara debu dan gas itu terus berputar, hilanglah awannya. Partikel-partikel debu yang keras saling berbenturan, melekat, dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat di tengah awan berkembang menjadi matahari. Teori ini diperkenalkan oleh astronom Amerika Serikat Fred L. Whippel. Jika ditinjau dari prosesnya, teori ini seperti pengembangan dari teori Nebula. Teori yang sama dikemukakan oleh astronom Inggris yaitu Fred Hoyle dan astronom Swedia Hannes Alven. Menurut mereka pada mulanya Matahari berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelilingnya. Berdasarkan penelitian sekarang Matahari berputar kira-kira satu kali dalam 27 hari. Perhitungan mutakhir menunjukkan bahwa Matahari primitif berputar lebih cepat yang memungkinkan terlemparnya bahan yang kemudian membentuk planet. Inilah bukti yang menguatkan teori ini

Ada beberapa teori pembentukan bumi yang sebenarnya saling berkaitan. Seperti teori nebula dan awan debu dan teori pasang dengan planetesimal. Namun gambaran secara jelas dari pembentukan planet planet termasuk bumi dapat dijabarkan sebagai berikut :

Gambar 2 proses pembentukan tata surya dan bumi

Referensi Turbuck. Essentials of Geology. 2012. New Jersey. Pearson Education, Inc. Anjayani, Eny; Tri Haryanto. Geografi. 2009. Jakarta. Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Marshak, Stephen. Essentials of Geology. 2013. New York. W. W. Norton & Company inc

Nama: Agim yustian bakhtiar NIM: 118150026 Pengantar Geofisika...


Similar Free PDFs