Unsur-unsur Komunikasi Pembelajaran PDF

Title Unsur-unsur Komunikasi Pembelajaran
Author Mutia Ilma N
Pages 16
File Size 131.9 KB
File Type PDF
Total Downloads 62
Total Views 804

Summary

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang satu-satunya diberi potensi oleh Allah Shubhânahu wa Ta’âla, potensi ini adalah potensi dapat mendidik dan dapat di didik. Dapat mendidik artinya, dia mampu memberikan pengajaran kepada manusia lain baik dalam mengubah diri mere...


Description

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang satu-satunya diberi potensi oleh Allah Shubhânahu wa Ta’âla, potensi ini adalah potensi dapat mendidik dan dapat di didik. Dapat mendidik artinya, dia mampu memberikan pengajaran kepada manusia lain baik

dalam

mengubah

diri

mereka

menjadi

lebih

baik,

maupun

untuk

mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dapat dididik artinya, dia memiliki insting menerima pengajaran dari manusia lain, ataupun dari makhluk sekitarnya. Dan mengambil ilmu atau pelajaran dari yang dialaminya dalam kehidupan. Berkaitan dengan hal ini Allah Shubhânahu wa Ta’âla berfirman:                  “Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”1 QS. Ali Imran: 7

Dari potensi itu, maka wajiblah manusia memiliki pendidikan dalam dirinya, baik pendidikan secara rohani, maupun pendidikan dalam hal akademik dan keagamaan. Dan yang paling penting adalah dalam hal keagamaan. Agama menjadi tumpuan penting dalam hidup manusia. Khususnya untuk umat Islam. Pendidikan dalam bahasa indonesia berasal dari kata didik yang berarti pemeliharaan dan pengajaran.2 Secara lebih luas pendidikan adalah suatu usaha untuk memberikan pengajaran kepada manusia untuk mendewasakan dan mengubah ke arah lebih baik.3 Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan efektif agar tercapai tujuan yang melahirkan anak didik yang berakhlak mulia, beriman, dan memiliki wawasan yang luas. Pendidikan sangat erat Kementrian Agama RI. (2010). Syaamil Qur’an Miracle the Reference. Bandung: Sygma Publishing. Hal: 50. 2 Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hal 233. 3 Ibid. 1

1

kaitannya dengan pembelajaran, dalam pendidikan tersebut mengandung aspek atau komponen-komponen. Dengan proses dan cara-cara yang mereka miliki. Dalam pendidikan, atau lebih khususnya pelaksanaan pembelajaran memerlukan strategi-strategi dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Dengan harapan peserta didik dapat memahami inti dari pembelajaran dan pengalaman apa yang harus di dapat olehnya. Dalam hal menyampaikan ini skill komunikasi sangatlah penting dengan tidak mengurangi unsur-unsur dalam komunikasi. Dalam hal ini, penulis akan membahas mengenai unsur-unsur komunikasi dalam pembelajaran terlebih dahulu. B. Rumusan Masalah Agar lebih terarahnya pembahasan ini, maka penulis merumuskan pembahasan dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana definisi Unsur Komunikasi dan Pembelajaran? 2. Bagaimana Unsur-unsur Komunikasi Pembelajaran? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui: 1. Definisi Unsur Komunikasi dan Pembelajaran 2. Unsur-unsur Komunikasi Pembelajaran

2

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Unsur Komunikasi dan Pembelajaran 1. Unsur Komunikasi Unsur adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari suatu komponen. Jika salahsatu unsur tidak ada, maka sesuatu tersebut tidak dapat berjalan secara efektif dan maksimal. Bahkan bisa saja tidak dapat terjadi. Komunikasi adalah dasar eksistensi dari suatu masyarakat dan menjadi penentu pola struktur masyarakat. Semua hubungan antar manusia dibangun atas dasar komunikasi. Dalam komunikasi manusia bisa saling mempengaruhi, sehingga dengan demikian terbentuklah pengetahuan tentang pengalaman masing-masing orang.4 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah pengiriman serta penerimaan sebuah pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud bisa dipahami.5 Secara umum, pengertian komunikasi merupakan suatu interaksi atau sebuah proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia, melalui pertukaran infomrasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain dan berusaha untuk mengubahnya. Komunikasi senantiasa membentuk manusia untuk menciptakan saling pengertian,

memunculkan

persahabatan,

memelihara

kasih

sayang,

mempengaruhi sikap yang akhirnya dapat menimbulkan tindakan nyata. Dalam kegiatan pendidikan pada umumnya dan dalam proses kegiatan belajar pada khususnya, komunikasi merupakan salah satu faktor utama yang turut serta dalam penentuan pencapaian tujuan pendidikan, atau kata lain dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan sarana atau media dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.

4

Afroni, Sihabudin. Komunikasi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an. (2018). ______________. Jurnal Pendidikan Islam. Hal: 4. 5 Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hal 467.

3

Maka untuk mencapai interaksi belajar mengajar perlu adanya komunikasi yang jelas antara guru (komunikator) dengan siswa (komunikan). Menurut Berlo, komunikasi adalah proses mengirimkan, menerima, dan memahami gagasan dan perasaan dalam bentuk pesan verbal atau non verbal secara disengaja maupun tidak disengaja. Mulyana, komunikasi adalah proses dimana satu ide dialihkan dari sumber kepada seorang atau lebih dengan maksud mengubah tingkah laku mereka.6 Berikut ini adalah beberapa tujuan berkomunikasi7: 1. Agar yang disampaikan komunikator dapat dipahami oleh komunikan. Supah mudah untuk dipahami oleh komunikan maka komunikator butuh menerangkan pesan utama dengan sejelas mungkin. 2. Supaya dapat mengerti orang lain. Dengan melakukan komunikasi, setiap individu dapat mengerti individu yang lainnya dengan kemampuan mendengar apa yang dibicarakan oleh orang lain. 3. Supaya pendapat kita dapat diterima oleh orang lain. Komunikasi serta pendekatan persuasif merupakan langkah yang efektif agar ide kita dapat diterima oleh orang lain. 4. Menggerakan orang lain untuk melakukan suatu hal. Komunikasi serta pendekatan persuasif dapat membangun kesamaan persepsi dengan orang lain lalu menggerakannya sesuai dengan apa yang kita inginkan. 2. Pembelajaran Proses yang paling penting dalam suatu pendidikan adalah pembelajaran. Bagaimana siswa belajar dan bagaimana proses belajar dan mengajar terjadi di dalam suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran itu tidak lain adalah proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam hal ini adalah guru dan murid untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.8 Di dalam pembelajarana,

6

Ibid, 5. https://sahabatnesia.com/unsur-unsur-komunikasi/ 8 Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hal: 2. 7

4

terdapat hubungan antara guru dan siswa. Di mana guru melakukan aktivitas mengajar, dan murid belajar dari guru. Chaplin menjelaskan, bahwa belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat praktik dan pengalaman. Juga sebagai proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya pelatihan khusus.9 Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling inti dalam setiap usaha pendidikan. Sehingga mungkin jika tidak ada belajar, maka tidak akan ada sebuah pendidikan. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.10 Atau, belajar dapan didefiniskan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.11Robert menjelaskan ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran.12 Pertama, belajar menghasilkan perubahan tingkah laku yang pemanen, dan pendidik adalah sebagai pelaku perubahan. Kedua, anak didik memiliki potensi

dan

kemampuan

yang

merupakan

kemampuan

alami

untuk

ditumbuhkembangkan tanpa henti. Artinya pembelajaran itu adalah proses optimalisasi potensi diri sehingga dicapailah kualitas yang ideal. Ketiga, perubahan atau pencapaian ideal itu tidak tumbuh alami, maka yang harus dilakukan adalah usaha secara maksimal. Selain menurut Robert, di bawah ini adalah ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar13:

9

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Hal: 88. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

10

Hal: 2. 11

Ibid. Afifudin. Zain, Irfan Ahmad. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UIN Bandung. Hal: 8. 13 Ibid. 12

5

a. Perubahan terjadi secara sadar. Dalam hal ini artiya orang yang belajar akan menyadari perubahan yang ada pada dirinya, sekurang-kurangnya ia akan merasakan telah terjadi suatu perubahan dalam dirinya. b. Perubahan dalam belajar terjadi secara continue dan fungsional. Artinya perubahan ini terjadi secara berkesinambungan, tidak statis pada satu titik. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya yang akan berguna bagi kehidupannya. c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Perubahan pada seseorang karena belajar itu akan selalu bertambah dan bertambah lebih baik dari sebelumnya. Semakin banyak usaha yang dilakukan oleh individu maka semakin banyak itulah perubahan yang terjadi. Maka perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan dengan usaha. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. Perubahan yang terjadi disebabkan oleh proses belajar bersifat permanen dan menetap. Dengan begitu tingkah laku yang berbubah setelah belajar akan bersifat permanen dan menetap. e. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang ada pada seseorang setelah ia melewati proses belajar akan terjadi pada seluruh aspek tingkah laku. Seperti sikap, keterampilan, pengetahuan dan lain sebagainya. Dalam proses belajar, peserta didik atau siswa tidak serta merta dapat melakukan proses tersebut secara autodidak. Bagaimanapun, jika ada interaksi dari pendidik, itu akan lebih efekif dan efisien. Karena belum tentu peserta didik langsung mengetahui bagaimana caranya harus belajar. Dan bagaimana dia belajar dengan efektif dan tidak berbelit-belit. Maka di sini adalah peran pendidik untuk membimbing dan mengajari peserta didik untuk memberikan pengetahuan bagaimana proses belajar yang baik. Pertanyaannya, apakah semua orang disebut pendidik? Baik itu di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah? Jika dalam definisi pendidikan secara luar, semua orang termasuk selain manusia adalah pendidik. Namun

6

dalam arti sempit, tidak semua orang menjadi pendidik. Pendidik dalam arti sempit adalah guru. Belajar memiliki beberapa jenis, diantara jenis-jenis belajar yang disampaikan Slameto dalam bukunya adalah sebagai berikut14 a. Belajar bagian (part learning, fracttioned learing). Belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif. b. Belajar dengan wawasan (learning by insight). Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang tokoh Psikologi Gestalt padapermulaan tahun 1971. Menurut Gestalt, teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang terlah terbentuk menjadi tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan. c. Belajar diskriminatif (discriminatif learning). Belajar ini diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. d. Belajar keseluruhan (global whole learningI). Bahan pelajaran dalam belajar ini dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya, ini adalah lawan dari belajar bagian. e. Belajar insidental (incidental learning). Belajar disebut insidental jika tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak.. f. Belajar instrumental (instrumental learning). Pada belajar indtrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil, atau gagal. g. Belajar intensional (intentional learning) h. Belajar laten (latent learning). Dalam belajar ini, perubahan-perubahan tingkah laku yang tidak terjadi secara segera, oleh karena itu disebut laten.

14

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hal: 2.

7

i. Belajar verbal (verbal learning). Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan. j. Belajar produktif (productive learning). R. Bergius memberikan arti belajar produktif sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. k. Belajar mental (mental learning). Ada tidaknya belajar mental ini sangat terlihat jelas pada tugas-tugas yang sifatnya motoris. Dalam belajar, terdapat teori-teori yang mendasari konsep belajar yang ada pada masing-masing jenis belajar siswa. Penulis di sini hanya akan menyampaikan dua teori belajar. a. Teori Gestalt15. Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman, yang sekarang menjadi terkenal di seluruh dunia. Hukum yang berlaku pada pengamatan adalah sama dengan hukum dalam belajar, yaitu: 1) Gestalt mempunyai sesuatu yang melebihi unsur-unsurnya 2) Gestalt timbul lebih dahulu daripada bagian-bagiannya Jadi dalam belajar yang penting adalah adanya penyesuaian pertama yaitu memperoleh response yang tepat untuk memecahkan problem yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight. Sifat-sifat insight adalah: 1) Insight tergantung dari kemampuan dasar 2) Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan 3) Insight hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian rupa, sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati 4) Insight adalah hal yang harus dicari, tidak dapat jatuh dari langit 5) Belajar dengan insight dapat diulangi Prinsip dalam belajar menurut teori Gestalt adalah: 1) Belajar berdasarkan keseluruhan. Mata pelajaran yang bulat lebih mudah dimengerti daripada bagian-bagiannya 15

Ibid, hal: 9.

8

2) Belajar adalah proses perkembangan. Anak-anak dapat mempelajari dan merencanakan apabila ia telah matang untuk menerima bahan pelajaran itu. 3) Siswa sebagai organisme keseluuhan 4) Terjadi transfer 5) Belajar adalah reorganisasi pengalaman 6) Belajar harus dengan insight 7) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan adan tujuan siswa 8) Belajar berlangsung terus-menerus b. Teori Belajar dari Piaget16 Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anakanak adalah sebagai berikut: 1) Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, mereka mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya. Maka mmerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar 2) Perkembangan mental pada anak-anak melalui tahap-tahap tertentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak 3) Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembangan itu melalui suatu urusan tertentu, tetapi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap yang lain tidaklah slalu sama pada setiap anak 4) Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: a) Kemasakan b) Pengalaman c) Interaksi sosial d) Equilibration (proses ketiga di atas bersama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental 16

Ibid, hal: 10.

9

5) Ada 3 tahapperkembangan, yaitu: a) Berpikir secara intuitif kurang ± 4 tahun b) Beroperasi secara konkret ± 7 tahun c) Beroperasi secara formal ± 11 tahun Dalam perkembangan intelektual terjadi proses sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda dan lain sebagainya. Belajar memiliki prinsip-prinsip yang harus diketahui oleh guru agar belajar dapat dilakukan oleh siswa secara individu. Prinsip-prinsip belajar yaitu17: a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar 1) Dalam belajar setiap siswa harus berpartisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional 2) Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat padasiswa untuk mencapai tujuaninstruksional 3) Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif 4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya b. Sesuai hakikat belajar 1) Belajar itu adalah proses yang berkelanjutan, maka harus diikuti tahap demi tahap perkembangannya 2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery 3) Belajar adalah proses kontinuitas sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan c. Sesuai materi/ bahan yang harus dipelajari 1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya 2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai 17

Ibid, 27.

10

3) Syarat keberhasilan belajar d. Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang e. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ keterampilan/ sikap itu mendalam pada siswa Mengajar

adalah

penyerahan

kebudayaan

berupa

pengalaman-

pengalaman dan kecakapan kepada anak didik. Definisi dari DeQueliy dan Gozali, mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.18 Kilpatrik menunjukkan definisi mengajar yang tegas, dengan dasar pemikiran pada gambaran perjuangan hidup umat manusia. Definisi Kilpatrik tersebut ialah dengan menggunakan metode problem solving agar anak dapat mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam hidupnya. Alvin W. Howard memberikan definisi mengajar yang lebih lengkap. Menurut pendapatnya, mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong,

membimbing

seseorang

untuk

mendapatkan,

mengubah,

mengembangkan skill, attitude, ideals, appreciations, dan knowledge.19 Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata instruction yang dalam bahasa Yunani disebut Instructus atau Instruere yang berarti menyampaikan pikiran. Dengan begitu, arti instruksional adalah penyampaian pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui proses pembelajaran.20 Penulis

akan mengetengahkan pengertian

pembelajaran menurut

beberapa ahli sebagai berikut21: 1. Syaiful Sagala mengemukakan, pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran

18

Ibid, 29. Ibid, 30. 20 Afifudin,. Zain, Irfan Ahmad. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UIN Bandung. Hal: 8. 21 Ibid, hal: 12. 19

11

merupakan proses komunikasi dua arah mengajar dilakukan oleh pendidik, dan belajar dilakukan oleh peserta didik. 2. Oemar Hamalik mengemukakan, pembelajaran adalah kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. 3. Corey menjelaskan, pembelajaran adalah suatu proses di mana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku dalam kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. 4. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidikan dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengemban...


Similar Free PDFs