Title | 4.Modul Konstruksi Jembatan Rangka |
---|---|
Author | Mochammad Shokeh |
Course | ANALISIS & DISAIN STRUKTUR |
Institution | Institut Teknologi Bandung |
Pages | 28 |
File Size | 3.1 MB |
File Type | |
Total Downloads | 248 |
Total Views | 376 |
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 BAB I STRUKTUR JEMBATAN Jembatan yang di desain pada contoh ini adalah jembatan rangka baja dengan bentang 55,187 m dan lebar 9,64 m, yang terdiri atas 11 span sepanjang 5,017 m, terlihat seperti gambar di bawah ini : PT. LARAS ATISATYA 1 AN...
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 BAB I STRUKTUR JEMBATAN
Jembatan yang di desain pada contoh ini adalah jembatan rangka baja dengan bentang 55,187 m dan lebar 9,64 m, yang terdiri atas 11 span sepanjang 5,017 m, terlihat seperti gambar di bawah ini :
PT. LARAS ATISATYA
1
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 Dengan mengacu pada peraturan Bridge Management System, berikut sekilas tahapan yang perlu dikerjakan dalam mendesain jembatan : 1. Pokok-pokok Perencanaan
2. Tahapan Perencanaan
I.
DATA-DATA STRUKTUR
Untuk masuk ke dalam perhitungan dengan program, maka sama seperti dua contoh sebelumnya, maka langkah berikutnya adalah kita menganalisa struktur bangunan. I.1 Perencanaan Struktur a. Satuan yang digunakan adalah
PT. LARAS ATISATYA
2
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 kN ( kilo Newton ) untuk Gaya Meter untuk Jarak mPa / Kpa ( mega Pascal / Kilo Pascal ) untuk Tegangan b. Model Bangunan Struktur Rangka Baja (seperti terlihat pada gambar 5.3.1.) c. Material yang digunakan Mutu Baja Modulus Elastisitas Modulus Geser Poisson Ratio Thermal Coeff
: : : : :
240.000 kN/m2 200.000.000 kN/m2 76.923.077 kN/m2 0,3 0.0000117
d. Section Properties e. Support / Tumpuan / Restraint • f.
Sendi & rol
Load / Beban •
Beban Mati
PT. LARAS ATISATYA
3
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
•
Beban Hidup / Beban Getaran / Beban Bergerak Dalam jembatan tentunya yang dimaksud dengan beban hidup adalah beban lalu lintas, yang terbagi atas beban lajur “D” dan beban truk “T”
PT. LARAS ATISATYA
4
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
PT. LARAS ATISATYA
5
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
PT. LARAS ATISATYA
6
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
Dalam hal contoh ini, beban pejalan kaki tidak dimasukan.
PT. LARAS ATISATYA
7
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 •
Beban Angin
angin
Perhitungan tekanan angin = 0,25 kN/m2 x luas -
x 30% / jumlah joint
Jumlah joint = 11+12 = 23
PT. LARAS ATISATYA
8
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 •
Beban Gempa -
Tentukan Periode Getaran
PT. LARAS ATISATYA
9
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 •
Beban Tekanan Tanah ( dan Air )
•
Beban Ledakan Dalam contoh kasus ini tidak dimasukan beban ledakan
•
Beban Gelombang, Arus, Gerakan Lumpur Dalam contoh kasus ini tidak dimasukan beban gelombang, arus & gerakan lumpur
PT. LARAS ATISATYA
10
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 •
Beban Benturan Kapal, Tarikan Kapal Dalam contoh kasus ini tidak dimasukan beban benturan kapal & tarikan kapal
•
Beban Thermal Friction Dalam contoh kasus ini tidak dimasukan beban thermal friction
•
Beban Panas / Suhu Dalam contoh kasus ini tidak dimasukan beban panas / suhu
1.2 Data – data desain Kategori Bangunan
: Jembatan Baja
Jenis Bangunan
: Rangka
Geometri Bangunan Panjang Bentang Lebar Bentang Jumlah Span Lebar Span Properties
: : : :
55,187 m 9,64 m 11 5,017 m
Jenis BC7 BC7A BC8 CG5 CG6 DG10 DG11 DG12 EP5 EP6 ST3 ST4 TC12 TC13 TC14 WB7 WB8 WB9 Beban Dead Load - Joint
:
Arah z
0,3 kN
(di setiap ujung span) Joint (wind front) Joint (wind rear) Joint (Quakey rangka atas) Joint (Quakey rangka bawah) Dead Load – Bentang Panjang UDL – Bentang Panjang Pada Setiap Span (1-24)
: : : : : : :
Arah y Arah -y Arah y Arah y Arah z Arah z Arah z
1,95 kN 1,95 kN 3,78 kN 35,13 kN 5,28 kN/m’ 8,8 kN/m’ 44 kN/m’
PT. LARAS ATISATYA
11
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
Kombinasi Pembebanan 1 2 3 4 5 6
COMB11 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL1 COMB12 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL6 COMB13 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL13 COMB14 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL20 COMB15 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL25 COMB16 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL1 + 1,2WINDFRONT
Wilayah Gempa
: 3 ( SNI 03-1726-2002 )
Rigid Zone
: 0.5
Analisis Pembebanan Gempa
:
-Pembebanan Gempa Statik Ekivalen ( SNI 03-1726-2002 ) -Pembebanan Gempa Dinamik menggunakan Respon Spektrum ( SNI 03-1726-2002 ) Software yang digunakan
: SAP 2000 v 14
BAB II PEMODELAN SAP 2000 v 14
Langkah-langkah penggunaan program SAP2000 sama dengan langkah-langkah pada contoh sebelumnya, yaitu : 1. Buka program SAP2000 dari start menu atau dari icon di Desktop
PT. LARAS ATISATYA
12
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
2. Pilih satuan pada kanan bawah (dalam hal ini kN, m, C)
3. Klik toolbar File - New Model, maka akan muncul tampilan new model seperti gambar di bawah 4. Data grid Dalam hal ini klik grid only, dimana akan kita masukan ukuran / jarak antar kolom & ketinggian lantai PT. LARAS ATISATYA
13
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
Pada grid system terdapat tulisan number of grid spaces untuk menentukan jumlah bentang arah x, y, z dan pada grid spacing untuk menentukan panjang bentang arah x, y, z.
Grid Line & Grid , Y, Z)sesuai rencanaan
5. Edit grid Karena ukuran yang masih belum sesuai dengan gambar rencana, maka kita perlu melakukan editing terhadap data yang telah ditampilkan. Caranya adalah : PT. LARAS ATISATYA
14
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 -
Klik kanan pada layar monitor Klik Edit Grid Data
-
Pilih Edit Grid Data, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini
Klik Modify / Show System
-
Klik Modify / Show System, lakukan pengeditan ukuran seperti gambar di bawah ini :
PT. LARAS ATISATYA
15
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
suai
6. Define Material Data – data material yang akan dimasukan harus sesuai dengan data- data yang telah disiapkan sebelumnya, caranya : klik Difine – klik Material – klik add New Material – isi data Klik Difine, klik Materials
PT. LARAS ATISATYA
16
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
Klik Add new material
Beri nama material
Ganti type material
Masukan data yang telah disiapkan sebelumnya
7. Define Section Property Setelah data-data Difine material dimasukan kedalam SAP setelah itu dapat dimasukan data section property, caranya : klik Difine – klik Section Property – klik frame Section – pilih
Klik add new property
PT. LARAS ATISATYA
17
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
Pilih material type
mensi yang ukan
8. Difine Load Patterns, Load Cases dan Load Combinations Difine Load Patterns dapat dilakukan dengan cara : Klik difine – klik load patterns
Difine Load Cases dapat dilakukan dengan cara : Klik difine – klik load Cases
PT. LARAS ATISATYA
18
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 Difine Load Bombinations dapat dilakukan dengan cara : Klik difine – klik load combinations – klik add new combo
9. Draw Frame / Cable Element Setelah melakukan tahapan – tahapan diatas dapat dilanjutkan dengan penggambaran frame element ngan cara : klik icon draw frame / cable element - Klik kolom di samping kolom section, pilih section yang telah dibuat sebelumnya.
10. Assign Joint Restrain
PT. LARAS ATISATYA
19
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 Setelah bangunan 3 D terbentuk beri perletakan sesuai perencanaan, yaitu sendi dan rol, dengan cara : blok joint – joint dari kolom terbawah – klik assign –klik joint – klik hinge / rol (gambar sendi / rol)
Sehingga tampilan gambar akan terlihat seperti di bawah ini :
11. Assign Joint dan Frame Load Memasukan beban-beban yang telah dihitung sebelumnya, dengan cara : Blok Joint atau Frame yang akan diletakan beban, klik menu assign, pilih joint loads atau frame loads, pilih force untuk beban joint dan pilih distributed untuk beban frame.
ang
nilai sesuai annya
PT. LARAS ATISATYA
20
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 Berikut salah satu gambar pembebanan :
-
Pembebanan mati pada joint
-
Pembebanan mati pada frame
PT. LARAS ATISATYA
21
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
12. Analyze Setelah semua data dimasukan, maka dapat dilakukan proses analyze, dengan cara : klik analize – klik run analyze
13. Display show forces Gambar diagram momen dan lintang dapat dilihat dengan cara : show display – klik show forces / stresses – klik frame
Untuk melihat diagram momen
Untuk melihat diagram lintang
Gambar Diagram Momen dan Gambar Diagram Lintang
PT. LARAS ATISATYA
22
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
Gambar Diagram Momen
Gambar Diagram Lintang
14. Design Steel Frame Design steel dilakukan setelah struktur di caranya : klik design – steel frame design – select design combos – oke – start design / check of structure – display design info
PT. LARAS ATISATYA
23
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
BAB III
ANALISIS STRUKTUR AKIBAT BEBAN GEMPA
Langkah-langkah Perencanaan : 1.
Lakukan Analisis Struktur Akibat Beban Mati dan Beban Hidup
2.
Tentukan waktu getar Bangunan (Empiris / Analisi Modal) Cara Empiris : Dari UBC a. Cara Empiris dari UBC 1997
Ct hn
3
4
T
=
Ct
= 0,0853
untuk steel moment resisting frames
= 0,0731
untuk reinforced concrete moment resisting frames
PT. LARAS ATISATYA
24
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 dan eccentrically braced frames = 0,0488 hn
untuk bangunan lainnya
= tinggi bangunan (m)
b. Cara Rayleigh (setelah langkah 10)
Wi
n 2 Wd i i 2 i 1 = n g Fd i i i 1 = berat lantai ke-i
Fi
= gaya geser lantai ke-i
di
= defleksi lateral lantai ke-i
T
3.
Tetapkan Wilayah Gempa ( Wilayah 1 SD Wilayah 6 )
4.
Tetapkan Jenis Tanah ( Tanah Lunak / Sedang / Keras ) 15 <
N
< 50
50 ≤
Su
< 100
Jadi termasuk jenis tanah sedang. 5.
Hitung Base Shear (Gaya Geser Dasar) Total
V
6.
C1I .Wt R
C1
= faktor respon gempa (gambar)
I
= faktor keutamaan gedung (Tabel 1)
R
= faktor reduksi gempa maksimum (Tabel 3)
Wt
= berat total bangunan (beban mati + beban hidup tereduksi)
Hitung Distribusi Gaya Geser
F = V/11 7.
Pusat Massa tidak perlu dihitung, letakan di tengah bentang jembatan
8.
Tetapkan Kombinasi Pembebanan Akibat Beban Mati, Beban Hidup dan Beban Gempa. COMB11 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL1 COMB12 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL6 COMB13 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL13
PT. LARAS ATISATYA
25
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 COMB14 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL20 COMB15 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL25 COMB16 = 1,2 DL + 2 UDL + 2 KEL1 + 1,2WINDFRONT
PEMBEBANAN GEMPA PADA SAP 2000 v 14 1.
Lakukan Analisis Struktur Akibat Beban Mati dan Beban Hidup
Wt = WDL + (WLL x Nilai Reduksi) Wt = 4318,168 + (0*0,3) Wt = 4318,168 kN Dimana Wt = Massa Bangunan Total WDL = Massa Bangunan Akibat Beban Mati WLL = Massa Bagunan Akibat Beban Hidup Nilai Reduksi dapat dilihat pada tabel 4 SNI beban 2002 2.
Tentukan waktu getar Bangunan (Empiris / Analisi Modal) Cara Empiris : Dari UBC
T =
Ct hn
3
4
T = 0,0731 x 19 (3/4) = 0.67 3.
Tetapkan Wilayah Gempa ( Wilayah 3 )
4.
Tetapkan Jenis Tanah ( Tanah Sedang )
5.
Hitung Base Shear (Gaya Geser Dasar) Total Ditetapkan C = 0.48
; I=1
R = 8,5
; Wt = 28283.45kN
V
PT. LARAS ATISATYA
C1I .Wt R
26
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
V = 0.48 x 1 x 28283.45 8,5 V = 1597.18 6.
Hitung Distribusi Gaya Geser F = V/11 = 1597.18/11 = 145.1982
KONTROL HASIL ANALISIS STRUKTUR Setelah perhitungan selesai, perlu dilakukan kontrol terhadap hasil dari analisis struktur. Langkah-langkah yang dijalankan adalah : 1.
Kontrol Lendutan ect load case
Pada tampilan di atas, ceklist kolom-kolom analysis result, joint input, element output dan strukture output. Setela itu klik select load case, maka akan keluar tampilan berikut ini :
PT. LARAS ATISATYA
27
ANALISIS & DISAIN STRUKTUR DENGAN SAP 2000
Pada tampilan di atas, klik quakey lalu OK, kembali lagi ke tables choose table for display, klik OK kembali dan pada layar akan tampil gambar seperti di bawah ini :
displacement
PT. LARAS ATISATYA
28...