Title | Penanganan Kegagalan Bangunan Pada Konstruksi Jembatan |
---|---|
Author | Mharis Satrio |
Pages | 136 |
File Size | 18.4 MB |
File Type | |
Total Downloads | 217 |
Total Views | 320 |
PENANGANAN KEGAGALAN BANGUNAN PADA KONSTRUKSI JEMBATAN DISAMPAIKAN DALAM LOKAKARYA PENANGANAN KEGAGALAN BANGUNAN M. HARIS SATRIO,, ST Pelaksana Jalan dan Jembatan DINAS PU KALTENG POLA PIKIR (TANGGUNGJAWAB/KEDUDUKAN/ATURAN) PELAKSANAAN/ PERENCANAAN PENGAWASAN CONSTRUCTION SID METODA DESAIN/GAMBAR/...
PENANGANAN KEGAGALAN BANGUNAN PADA KONSTRUKSI JEMBATAN
DISAMPAIKAN DALAM LOKAKARYA PENANGANAN KEGAGALAN BANGUNAN
M. HARIS SATRIO,, ST Pelaksana Jalan dan Jembatan DINAS PU KALTENG
POLA PIKIR (TANGGUNGJAWAB/KEDUDUKAN/ATURAN)
PERENCANAAN SID DESAIN/GAMBAR/PER HITUNGAN/VOLUME
SPESIFIKASI
PELAKSANAAN/ PENGAWASAN CONSTRUCTION METODA MANAJEMEN/QUALITY ASSURANCE
FHO
REKAYASA LAPANGAN
KEGAGALAN KONSTRUKSI
KEGAGALAN BANGUNAN
DASAR HUKUM UU 18 TAHUN 1999 : JASA KONSTRUKSI Psl 25 dan 26 : Kegagalan Bangunan menjadi Tanggung y Jasa ditentukan terhitung g sejak j Jawab Penyedia penyerahan akhir Konstruksi dan Paling lama 10 Tahun PP 29 TAHUN 2000 : p penyelenggaraan y gg JASA KONSTRUKSI
Psl 31:
Kegagalan Pekerjaan Konstruksi adalah Pekerjaan j Konstruksi yang y g tidak sesuai dengan g Spesifikasi
Psl 34 :Kegagalan g g Bangunan g Merupakan p Keadaan Bangunan yang tidak berfungsi, baik secara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, f kkeselamatan l dan d kesehatan k h kerja k j dan d atau keselamatan umum sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan atau pengguna jasa setelah penyerahan akhir konstruksi
BOX GIRDER BAJA
PELENGKUNG BAJA
CABLE STAYED
SUSPENSI
Pont Neuf, Paris, 1578 / 1604
Jembatan Craigellachie (River Spey) 1815.
Jembatan Clifton, England. 1830-1864. Bentang Utama 214 m (Sungai Avon)
Jembatan Forth, 1889. Jembatan George Washington, New York. 1931. Panjang 1067 m
Jembatan Box Girder Baja Baja, Sungai Rhine Bonn, Germany, 1967
Jembatan Ganter (1980) Pegunungan Alpine Jembatan Normandie, Paris La Défense, Paris (1980).
Jembatan Campo Volantin, Bilbao, Spain, 1990 - 1997 Jembatan Alamillo, Sungai Guadalquivir, Seville, Spain 1987-1992.
GELAGAR BAJA KOMPOSIT
PERENCANAAN TEKNIS (DED) STUDI KASUS JEMBATAN SEI LAMANDAU
11
STANDAR PERENCANAAN 1. Bridge Design Code 1992 dan Bridge Design Manual (BMS), Direktorat Jendral Bina Marga 2. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya SK.SNI T-14-19900.3) 3. Perencanaan Geometrik Jalan Raya y No.13/1970,, Direktorat Jendral Bina Marga.
12
STANDAR PERENCANAAN TEKNIS BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM 1992 (BMS ’92) 92) Peraturan Perencanaan Jembatan Indonesia Bertujuan menjamin tingkat keamanan, kegunaan g p penghematan g yyang g masih dapat p dan tingkat diterima dalam perencanaan struktur Mencakup perencanaan jembatan jalan raya & pejalan kaki (untuk L50)) ditemukan pada kedalaman ed di titik BH 1 = 21m d 21m & BH 2 = 19m 19 9m. sehingga kedalaman tiang pancang sekitar 22m 22m.
4.
Clearence Vertikal disesuaikan dengan kebutuhan lalulintas air sekitar 6.0m. dari muka air banjir. banjir. 54
Jembatan Sei Lamandau
(lanjutan)
5 5.
Abutmen type Dinding Beton
6.
Pilar type Portal Beton Bulat
7.
Oprit dipergunakan timbunan yang tinggi, serta menggunakan cerucuk kayu untuk perkuatan tanah oprit.
8.
Bangunan g pelengkap p g p untuk melindungi g tubrukan kapal dan bahan hanyutan di pergunakan fender
55
JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE B BENTANG 30M + 30M + 80M + 30M + 30M
29691
1378
29691
1378
1700
79896
29691
1378
29691
0%
KOTA WARINGIN
PANGKALANBUN 3%
3%
5%
4000
3000
4000
1
1
16 TP BAJA Ø400 L= 18.0 M
P1
15
9.994
10
TAMPAK DAN POTONGAN MEMANJANG
4000
4000
10
A2
3
27
99.994
4000
12000
PANGKALANBUN
15000
15000
12000
6000
3000
P4
44.988
KOTA WARINGIN
1
10 16 TP BAJA Ø400 L= 18.0 M
P3
30
10
1
15 TP BAJA Ø500 L= 20.0 M
10.650
17.650
3
10 18 TP BAJA Ø500 L= 21.0 M
1 10
15000
8.994
1 10
15000
100
10 18 TP BAJA Ø500 L= 21.0 M
P2
20.000 19.550
19.000
A1
10
1
20.150
15 TP BAJA Ø500 L= 18.0 M
1
19.455 19.770
1
10
16.790
1
10
10.150
1
10
12.650
10
4000
6000
MAN + 19.455
5242
7230
8321
8321
7196
6580
1
MAB + 21.976 4000
4000
3000
6000
5%
3000
DENAH
SEI LAMANDAU – KOTAWARINGIN LAMA KOTAWARINGIN BARAT – KALIMANTAN TENGAH
56
JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE B BENTANG 30M + 30M + 80M + 30M + 30M STRUKTUR BANGUNAN BAWAH Ab t Abutmen, Pil Pilar dan d Pondasi P d i / Tiang Ti Pancang P 7650/2=3825
7630 6000 6000
500
6000
1743
100 00 500
500 1222
1000
6230
1400 485
6230 10000
1400 485
100 750
1500
1500
1500
1500
1500
1500
1500
500 500 1000
500 500 1000
300
700
2887
6580
3481
10000
5326
300 700
485 1400
485 1400
7201
CL
200 1600
500
500 1400
6000
8321
500
500
500
100
750
750
2375
2375
2375
2375
750
750
2100
11000
12000
16TP BAJA Ø400 L= 22.0 M
1
1
10
2100
2100
2100
2100
18 T P P IPA BA JA Ø500 L= 21.0 M 1
10
1
10
12000
10
P OT ONGA N ME LINT ANG PILAR 2 & 3
4000
P OT ONGA N ME LINT ANG PILAR 1 & 4
4000
3000
P OT ONGA N ME LINT ANG ABUTMENT 1
750
11000
15 TP PIPA BAJA Ø500 L= 18.0 M
11000
11000
SEI LAMANDAU – KOTAWARINGIN LAMA KOTAWARINGIN BARAT – KALIMANTAN TENGAH
57
MATERIAL JEMBATAN
Material yang digunakan : Mutu Mutu Beton Mutu Tulangan Tiang Pancang 4 Baja 4. B j Struktural St kt l 5. Baut 6. Peletakan 7. Expantion Joint
: K-250 (umum) & K-350 (lantai) : < 12 U-24 & D > 12 U-39 : T.P. Baja ( 40 & 50) : SM490YA di G Galvanis l i : F10T JIS B1051 : Rubber Bearing : Baja Siku
58
JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE B BENTANG 30M + 30M + 80M + 30M + 30M STRUKTUR BANGUNAN ATAS B 80m (Rangka) T Tampak k dan d potongan t
59
JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE B BENTANG 30M + 30M + 80M + 30M + 30M STRUKTUR BANGUNAN ATAS B 80m (Rangka) P t Potongan M Melintang li t
60
JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE B BENTANG 30M + 30M + 80M + 30M + 30M STRUKTUR BANGUNAN ATAS B 80m (Rangka) S b Sambungan Antar A t Komponen K M Menggunakan k M Mur B Bautt
61
JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE B BENTANG 30M + 30M + 80M + 30M + 30M STRUKTUR BANGUNAN ATAS B 80m (Rangka) B i Bearing, L Lateral t l Stoper, St sesmic i buffer b ff & Angkur A k
62
BANGUNAN ATAS
(cont)
2. GIRDER BAJA BB-30M
63
JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE B BENTANG 30M + 30M + 80M + 30M + 30M STRUKTUR BANGUNAN ATAS B 30m (Girder) S b Sambungan Antar A t Komponen K M Menggunakan k M Mur B Bautt
64
JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE B BENTANG 30M + 30M + 80M + 30M + 30M STRUKTUR BANGUNAN ATAS B 30m (Girder) C Cross S Section ti &B Bearing, i L Lateral t l Stoper St
65
JEMBATAN RANGKA BAJA TIPE B BENTANG 30M + 30M + 80M + 30M + 30M STRUKTUR BANGUNAN ATAS B 30m (Girder) Si t Sistem Sambungan S b dan d Baut B t serta t shearconector h t
66
JEMBATAN SEI LAMANDAU
METODE O PEMASANGAN ASA GA ((GIRDER DAN RANGKA BAJA))
67
METODE PEMASANGAN JEMBATAN KONSTRUKSI JEMBATAN : 1.
4 (empat) UNIT JEMBATAN GIRDER B 30 METER
2.
1 (satu) UNIT JEMBATAN RANGKA BAJA B 80 METER
3.
PANJANG TOTAL JEMBATAN 200 METER
LOKASI PEMASANGAN : JEMBATAN INI TERLETAK DIANTARA PANGKALAN BUN DAN KOTAWARINGIN YANG MELINTASI SUNGAI LAMANDAU, TEPATNYA DI KECAMATAN KOTAWARINGIN LAMA KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT-KALIMANTAN TENGAH 29691
1378
29691
1378
1700
79896
29691
1378
29691
0%
KOTA WARINGIN
PANGKALANBUN 3%
3%
5%
MAB + 21.976
5242
7230
8321
8321
7196
6580
6000
5%
MAN + 19.455
9.994
4000
4000
4000
DENAH
20.150
19.770
19.455 3
27
99.994
12 2000
15 5000
PANGKALANBUN
15 5000
15 5000
12 2000
60 000
10
TAMPAK DAN POTONGAN MEMANJANG
KOTA WARINGIN
3000
10.650
10.150
44.988
30
A2
4000
60 000
15
12.650
17.650
3
P4
P3
15 5000
8.994
19.550
20.000
19.000 100
P2
16.790
P1
A1
3000
68
TAHAP 1 PEMERIKSAAN ULANG JARAK ABUTMENT
Bentang 30 meter
Bentang 30 meter
Bentang 80 meter
Bentang 30 meter
Bentang 30 meter
Tahap ini untuk pemeriksaan ulang terhadap jarak As (center line) antar Pondasi dan Pilar Pil
69
TAHAP 2 PEMASANGAN JEMBATAN GIRDER B 30 M Bentang Pemberat
Komponen yang telah dirakit
Seling (wire rope) sebagai penarik komponen
Bantalan kayu Kayu Peluncur
PEMASANGAN INI DILAKUKAN DENGAN CARA : Komponen girder dirangkai sebanyak dua batang Kemudian ditarik dengan seling (Wire rope) dan diatas kayu peluncur yang digerakkan oleh winch Bentang pemberat dibuat dari komponen yang belum dipasang
PEMASANGAN INI UNTUK EMPAT JEMBATAN GIRDER B 30 METER 70
TAHAP 3 PEMASANGAN RANGKA BAJA B 80 METER
Tiang Perancah dari Pipa Baja Tiang Perancah dari Pipa Baja
PEMASANGAN DILAKUKAN DARI DUA ARAH :
Pemasangan menggunakan bantuan perancah yang terbuat dari pipa baja dan dipasang gelagar memanjang Pemasangan sesuai urutan pemasangan Lendutan keatas (chamber) harus selalu tetap sesuai dengan perhitungan struktur struktur, bila mengalami penurunan dapat dilakukan jacking (didongkrak) Untuk 4 (empat) segmen pertama merupakan bentang pemberat
71
TAHAP 3 (Cont) PEMASANGAN RANGKA BAJA B 80 METER
KE PANGKALAN BUN
10.00 M
10.00 M
10.00 M
10.00 M
KE KOTAWARINGIN Theodolite
Theodolite
Gelagar memanjang
+2.00 M dari lebar jembatan
Gelagar memanjang
Perancah dari pipa baja
Box erection Seling
Selingg Segmen Pertama
Segmen Kedua
Panjang sesuai kebutuhan
TAHAP.3
Panjang sesuai kebutuhan
Perancah dari pipa baja
Panjang sesuai kebutuhan
Gelagar memanjang
Perancah dari pipa baja Perancah dari pipa baja
Box erection Seling
Seling g
Perancah Pipa Baja
Pipa Baja Base Plate
Center Line
Segmen Pertama
Segmen Kedua
Seling 1
1 Theodolite
2
3 4
3 Bantalan kayu
Bantalan kayu
2
Theodolite
4
Winch kap 5 ton
Perancah dari pipa baja
TAHAP.3.1
Perancah dari pipa baja
Perancah dari pipa baja Perancah dari pipa baja
Panjang sesuai kebutuhan P
Gelagar memanjang Winch kap 5 ton
Pipa Baja
TAHAP 3
Untuk Pemasangan Rangka Baja Bentang 80 meter menggunakan bantuan perancah p p pipa p baja j
Pemasangan perancah dengan jarak 10 meter dan dipasang gelagar memanjang
TAHAP 3.1
Untuk tahap ini dipasang empat segmen dari dua arah pemasangan
Pembentukan lendutan keatas (chamber) dimulai dari segmen pertama dengan cara memasang bantalan kayu pada girder pertama
Bila mengalami penurunan dapat dilakukan jacking (didongkrak) 72
TAHAP 3 (Cont) PEMASANGAN RANGKA BAJA B 80 METER
KE PANGKALAN BUN
10.00 M
10.00 M
Theodolite h d li
+2.00 M dari lebar jembatan
Gelagar memanjang
Perancah dari pipa baja
Panjang sesuai kkebutuhan
Perancah dari pipa baja
TAHAP.3
Panjang sesuaii kebutuhan
Gelagar memanjang
Perancah Pipa Baja
Pipa Baja Base Plate
Box erection Seling
Seling Segmen Pertama
Center Line
Segmen Kedua Seling 1 Theodolite
2
3 4
Bantalan kayu
Winch kap 5 ton
Perancah dari pipa baja
TAHAP.3.1
Perancah dari pipa baja
Panjang sesuai kebutuhaan P
Gelagar memanjang
Pipa Baja
73
TAHAP 3 (Cont) PEMASANGAN RANGKA BAJA B 80 METER Center Line Box erection Seling
Seling Segmen Pertama
Segmen Kelima
Seling
Box erection Seling
Segmen Pertama
Segmen Kelima
1
Theodolite
Seling
Seling
1
2
3 4
3
Theodolite
2
Gelagar memanjang
4
Winch kap 5 ton
Winch kap 5 ton
Pipa Baja
TAHAP.3.2
Perancah dari pipa baja
Perancah dari pipa baja
Perancah dari pipa baja
Perancah dari pipa baja
Center Line
Theodolite
Theodolite
Gelagar memanjang
TAHAP.3.3
Perancah dari pipa baja Perancah dari pipa baja
Perancah dari pipa baja
Pipa Baja
Perancah dari pipa baja
TAHAP 3 3.2 2
Untuk Pemasangan segmen kelima dan seterusnya menggunakan bantuan bentang pemberat (Rangka jembatan yang telah terpasang)
Pemasangan dilakukan juga dari dua arah arah, dan tetap dipertahankan lendutan keatas TAHAP 3.3 (chamber) Setelah semua segmen terpasang:
Lakukan pemeriksaan ulang terhadap lendutan keatas (chamber), Bila mengalami penurunan dapat dilakukan jacking (didongkrak)
Kencangkan semua baut dengan kunci moment
Sebelum selesai pengecoran lantai perancah tidak boleh dilepas 74
TAHAP 3 (Cont) PEMASANGAN RANGKA BAJA B 80 METER
Box erection Seling
Seling Segmen Pertama
Segmen Kelima
S li Seling
1
Theodolite
2
3 4
Winch kap 5 ton
TAHAP 3 2 TAHAP.3.2
Perancah dari pipa baja Perancah dari pipa baja
75
TAHAP 3 (Cont) PEMASANGAN RANGKA BAJA B 80 METER
Theodolite
Theodolite
Elastomer BearingPad
Elastomer BearingPad
TAHAP.3.4
TAHAP 3.4
Setelah selesai pengecoran lantai jembatan dilakukan :
Pemeriksaan kembali lendutan keatas (chamber)
Dudukan jembatan pada elastomer bearing pad
Melepaskan bantalan kayu (ganjal)
K Kemudian di perancah hd dapatt dil dilepas
76
GELAGAR BAJA BIASA -
SUDAH TERPOTONG SESUAI UKURAN
-
SUDAH ADA LUBANG, PERLETAKAN
-
PERAKITAN/PENYAMBUNGAN DG BAUT, MUR, KELING, LAS
-
LANTAI BAJA, BETON
RANGKA BAJA 1). JENIS : - RB CALLENDER HAMILTON - RB BELANDA - RB AUSTRALIA - RB AUSTRIA - RB SPANYOL
2). CARA ERECTION : - PERANCAH (FALSE WORK) - CARA KANTILEVER - KOMBINASI PERANCAH & KANTILEVER - PEMASANGAN MENYELURUH DG CRANE BESAR - PERGESERAN (LAUNCHING)
PEMILIHAN BENTANG BA
ERECTION METHODE PERANCAH (FALSE WORK)
ERECTION METHODE PERANCAH (FALSE WORK) Lanjutan
ERECTION METHODE CANTILEVER
ERECTION METHODE CANTILEVER (Lanjutan)
ERECTION METHODE SEMI CANTILEVER
ERECTION METHODE SEMI CANTILEVER lanjutan j
Cantilever erection
Memasang gusset plate
Cantilever erection
Pemasangan g rubber bearing g
METODE LAUNCHING
ERECTION METHODE LAUNCHING (PELUNCURAN) JEMBATAN BAILLEY/ACCROW PANEL
ERECTION METHODE LAUNCHING (PELUNCURAN) JEMBATAN BAILLEY/ACCROW PANEL (lanjutan)
ERECTION ( ) METHODE LAUNCHING (PELUNCURAN) JEMBATAN BAILLEY/ACCROW PANEL (lanjutan)
ERECTION METHODE LAUNCHING (PELUNCURAN) JEMBATAN BAILLEY/ACCROW PANEL (lanjutan)
Mengenal g kerusakan-kerusakan pada elemen jembatan
kerontokan
Kerontokan adalah terlepasnya sebagian betonan dari beton secara keseluruhan keseluruhan. Hal ini dapat terjadi karena terjadinya karat dan pengembangan pada baja tulangan, kesalahan penanganan dan kurang tebalnya y selimut beton
Beton keropos Beton yang keropos akan terjadi apabila material yang harus tidak mengisi rongga-rongga antara agregat yang besar dan baja baja. Beton keropos dapat terjadi akibat campuran yang kurang kurang, cara penanganan yang kurang baik, seperti kurangnya pemadatan, hilangnya cairan beton yang disebabkan bekisting yang jelek, dan terlalu rapatnya baja tulangan.
Drumminess
Rembesan atau bocoran ke dala...