BUKU SISWA Konstruksi Bangunan PDF

Title BUKU SISWA Konstruksi Bangunan
Author Zirin 19
Pages 301
File Size 6 MB
File Type PDF
Total Downloads 15
Total Views 555

Summary

i KONSTRUKSI BANGUNAN Jilid-2 Untuk SMK Siagian Robert Konstruksi Bangunan Jilid 2 untuk SMK Kelas XI /oleh Robert Siagian. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2014. ........, hlm Dafta...


Description

i

KONSTRUKSI BANGUNAN Jilid-2 Untuk SMK

Siagian Robert Konstruksi Bangunan Jilid 2 untuk SMK Kelas XI /oleh Robert Siagian. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2014. ........, hlm Daftar Pustaka : Glosarium : ISBN :

Penulis Ukuran Buku Desain Sampul : ...

: Robert Siagian : …… x …… cm

Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2014

ii

Buku berjudul Konstruksi Bangunan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan teori dan praktik tentang bangunan, baik itu bangunan sipil kering maupun bangunan sipil basah, dan buku ini disusun dalam dua bentuk, yaitu konstruksi bangunan_1 dan konstruksi bangunan_2, yang berkesinambungan. Pada dasarnya konstruksi bangunan merupakan teori dan pengetahuan yang sifatnya pengantar bagi siswa untuk memahami tentang pengetahuan bahan, spesifikasi, karakteristik guna mereka mampu mengaplikasikannya dalam praktek di lapangan. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan yang pada prkateknya di dunia kerja sebagai pelaksana dan juga sebagai pengawas, dapat meningkat menjadi perencana bangunan, tentu buku ini adalah pengantar mereka menuju pelajaran konstruksi atau struktur pada pelajaran keahliannya. Sehingga setiap siswa yang mempelajari buku ini diharapkan memiliki rasa ingin tau untuk lebih mendalam belajar konstruksi seperti konstruksi batu, konstruksi kayu, konstruksi baja, konstruksi jalan dan jembatan,konstruksi bangunan hidrolis dan lain-lain yang akan menjadikannya menjadi mausia yang terampil dan bisa melakukan analisis, perencanaan dan pelaksana bangunan Penyusunan buku ini merupakan bagian dari program penulisan bahan ajar SMK, yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah kejuruan (PSMK). Program pembuatan bahan ajar ini, adalah bagian dari peningkatkan mutu pendidikan kejuruan, melalui sarana buku bahan ajar. Penyusunan materi bahan ajar ini, tentu diambil dari berbagai sumber, baik itu materi diklat, bahan ajaryang ada, modul dan sumber lain yang berkenaan dengan topik dan gambar yang dimuat. Dengan demikian adanya buku ini diharapkan akan semakin memperkaya referensi pada Sekolah Menengah Kejuruan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang membantu penyelesaian buku ini, teman widyaiswara, dosen, pelaksana bangunan, dan seluruh rekan guru SMK di Indonesia. Akhirnya buku ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan yang perlu untuk dilengkapi. Kritik dan saran untuk kesempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat dimanfaatkan bagi pengembangan bahan ajr pendidikan menengah kejuruan. Bandung, Awal Januari 2014 Robert Siagian, Dr, MP

iii

Judul Buku dan Katalog Kata Pengantar Daftar Isi

ii iii iv

Bab 1 Kayu A. Pendahuluan B. Karakteristik Kayu 1. Sifatdan Karakteristik Kayu 2. Pemeriksaan Kayu 3. Keawetan kayu 4. Sifat Mekanik Kayu C. Kayu Hasil Olahan 1. Pemeriksaan Kayu Olahan

1 2 3 6 8 11 15 20 25

Bab 2 Beton A. Pendahuluan B. Campuran Beton 1. Batu Beton 2. Pasir 3. Semen (PC) C. Adukan Beton 1. Pekerjaan Pengecoran Beton 2. Pekerjaan Beksiting Beton

29 30 31 31 34 36 43 45 49

Bab 3 Lantai A. Pendahuluan B. Material Lantai Bangunan 1. Lantai Plesteran 2. Lantai Keramik 3. Lantai Marmer 4. Lantai Granit 5. Lantai Mozaik 6. Lantai Kayu 7. Lantai Kayu Olahan 8. Lantai Batu Alam 9. Lantai Karpet

53 54 58 59 59 64 65 66 68 71 72 74

Bab 4 Atap A. Pendahuluan B. Jenis Penutup Atap 1. Atap Dari Bahan Tumbuhan 1.1 Atap Ilalang 1.2 Atap Rumbia 1.3 Atap Ijuk

78 79 80 81 81 81 83

iv

1.4 Atap Sirap 2. Atap Bahan Logam 2.1 Atap Seng 2.2 Atap Spandek 3. Atap Genteng 3.1 Genteng Tanah Tradisonal 3.2 Genteng Keramik 3.3 Genteng Beton 3.4 Genteng Aspal (Bitumen) 3.5 Genteng Metal 4. Atap beton 5. Atap kaca 6. Atap Polycarbonate 7. Atap Asbes C. Model (Bentuk) Penutup Atap

85 88 88 89 94 94 95 96 99 101 104 106 107 109 116

Bab 5 Konstruksi Rangka Atap A. Pendahuluan B. Konstruksi Rangka Atap 1. Struktur Rangka Atap 2. Bentuk Kuda-kuda C. Model Pembebanan Pada Konstruksi Kuda-kuda D. Bahan Rangka Atap 1. Konstruksi Rangka Atap Kayu 2. Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan

123 124 125 134 139 142 148 148 155

Bab 6 Baja A. Baja Sebagai Bahan Konstruksi Bangunan 1. Keunggulan Baja Sebagai Bahan Konstruksi 2. Sifat Mekanis Baja 3. Ketentuan Baja Bahan Konstruksi B. Baja Profil C. Sambungan Baja 1. Sambungan Menggunakan Baut 2. Sambungan Menggunakan Paku Keling 3. Sambungan Menggunakan Las

160 162 162 164 165 166 172 173 175 179

Bab 7 Almunium A. Almunium Sebagai Bahan Konstruksi B. Kusen Almunium 1. Sambungan Konstruksi Almunium C. Almunium Foil

182 183 187 198 199

Bab 8 Cat A. Cat SebagaiBahanBangunan B. Cat Air (water based) 1.TeknikPengecatanMenggunakan Cat Tembok C. Cat Minyak(solvent based) 1. TeknikPengecatanMenggunakan Cat Minyak

205 206 208 209 214 217

v

Bab 9 Adukan A. Pendahuluan B. Bahan Adukan 1. Air Untuk Adukan 2. Pasir 3. Semen 3.1 Bahan Utama Semen 4. Kapur C. Adukan Beton 1. Teknik Campuran Adukan Beton 2. Mutu Beton 3. Uji Kuat Beton D. Adukan Plesteran dan Pasangan 1. Adukan Pasangan Bata dan Batu Kali

222 223 224 225 227 230 232 233 235 237 242 245 246 249

Bab 10 Pekerjaan Bangunan Sipil (28 Jp) A. Pendahuluan B. Ruang Lingkup Pekerjaan Konstruksi Bangunan Sipil 1. Bidang Ilmu dalam Teknik Bangunan 1.1 Teknik Sipil 1.2 Arsitektur 1.3 Mekanikal, Elektrikal, dan Plambing (MEP) 1.4 Fisika Bangunan 1.5 Studi kelayakan dan analisis proyek C. Pekerjaan Bangunan Sipil Kering 1. Bangunan Rumah tinggal D. Pekerjaan Bangunan Sipil Basah 1. Bangunan Pondasi 1.1 Pondasi Dangkal 1.2 Pondasi Dalam 2. Bangunan Jalan dan Jembatan 2.1 Bangunan Jalan 2.2 Bangunan Jembatan 3. Bangunan Hidrolis 3.1 Perencanaan Bendung

252 253 256 258 259 260 261 261 261 262 265 270 272 273 276 277 278 281 284 285

vi

Judul Buku dan Katalog Kata Pengantar Daftar Isi

ii iii iv

Bab 11 Pekerjaan Batu dan Beton (28 JP) A. Pekerjaan Pengukuran Lapangan 1. Pengukuran Membuat Garis Siku 2. Pengukurna Membuat Bidang Datar B. Pekerjaan Memasang Papan Duga C. Pekerjaan Dinding Bangunan 1. Dinding Batu Bata 2. Dinding Hebel 3. Dinding Batako 4. Dinding Batu Alam 5. Dinding Penahan Tanah 6. Dinding Beton 7. Dinding Partisi 7.1 Papan Gypsum 7.2 Papan Kalsium 7.2 Papan Triplek/ Multiplek

1 2 3 5 7 11 14 26 29 37 38 41 44 45 47 49

Bab 12 Pekerjaan konstruksi Baja (28 JP) A. Pendahuluan B. Konstruksi Baja Profil Pada Bangunan 1. Gambar dan Notasi Baja 2. Sambungan Baja 2.1 Tipe Sambungan Baja 2.2 Gambar Sambungan Baja Profil 2.2.1 Sambungan Las 3. Pekerjaan Kuda-kuda Baja Profil 4. Konstruksi Baja Ringan

51 52 56 59 60 67 72 79 89

Bab 13 Pekerjaan Konstruksi kayu (28 JP) A. Sambungan Kayu 1. Alat-Alat Penyambung Kayu 1.1 Sambungan dengan paku 1.2 Sambungan dengan baut 1.3 Sambungan Dengan Perekat 2. Sambungan Kayu Memanjang 3. Sambungan Kayu Melebar 4. Sambungan Kayu Menyudut

95 96 98 98 101 105 112 117 126

vii

B. Pekerjaan Kusen Kayu 1. Teknik Pemasangan Kusen Pintu 2. Teknik Pemasangan Daun Pintu dan Jendela C. Konstruksi Kuda-kuda Kayu D. Konstruksi Loteng Kayu E. Konstruksi Plafon Kayu

136 141 141 145 155 161

Bab 14 Pondasi (10 JP) A. Pendahuluan B. Jenis-jenis Pondasi 1. Pondasi Langsung 2. Pondasi Tidak Langsung a. Pondasi tiang Pancang b. Pondasi Bored Pile C. Perencanaan Pondasi

162 163 166 166 181 182 185 189

Bab 15 Utilitas Bangunan (10 JP) A. Pendahuluan B. Sistem Plambing Air Bersih 1. Peralata Plambing 2. Sistem Pemipaan Plambing 3. Sistem Plambing Air Bersih 4. Sistem Penyediaan Air Bersih 5. Air Panas C. Sistem Plambing Air Kotor 1. Pipa Plambing Air Kotor 2. Sistem Pembuangan Air Kotor 3. Sistem Pembuangan Air Hujan D. Utilitas Bangunan Modern

195 196 197 200 203 205 208 214 218 218 221 222 224

Bab 16 K3LH (10 JP) A. Pendahuluan B. Pelaksanaan K3LH Konstruksi 1. Pengertian K3 2. Peran dan Fungsi K3 3. Budaya K3 Kontruksi 4. Manajemen K3 5. Alat Pengaman Diri C. Alat Pemadam api Ringan D. Lingkungan Hidup 1. Pengelolaan Lingkungan Hidup 2. Pengelolaan Lingkungan Hidup Sekolah 2.1 Konsep Green School

234 235 238 241 242 245 249 251 257 262 263 265 266

viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 11-1 : Pengukuran Jarak Lapangan Gambar 11-2 : Membuat Garis Siku-siku Gambar 11-3 :Kontrol Garis Siku-siku Gambar 11-4: Membuat Bidang Datar Menggunakan Selang Plastik Gambar 11-5 :Pemasanagan Bouwplank Gambar 11-6: Pemasangan Bouwplank di Sudut dan Pemberian Tanda Gambar 11-7:Posisi Benang Pada Papan Bouwplank Gambar 11-8:Sambungan Papan Bouwplank Gambar 11-9: Bangunan Menggunakan Dinding Fabrikasi Gambar 11-10: Bangunan Menggunakan Dinding Kaca Gambar 11-11: Memasang Dinding Batu Bata Gambar 11-12 :Mempersiapkan Pemasangan Dinding Batu Bata Gambar 11-13 :Membuat Pedoman Siku Pemasangan Dinding Batu Bata Gambar11-14 :Siar-siar Vertikal Batu Bata Tidak Satu garis Gambar 11-15:Susunan Lapisan Pasangan Batu Bata Gambar 11-16: Berbagai Hubungan Setengah Bata Gambar 11-17:Bahan Dinding Hebel Gambar 11-18:Pemasangan Dan Aplikasi Dinding Hebel Gambar 11-19:Bentuk Batako (solid block dan hollow block) Gambar 11-20:Ukuran Batako Press(Diambil dari sampel produksi) Gambar 11-21:MesinPress Tangan Gambar 11-22:Pemasangan Batako Sebagai Dinding Pagar Gambar 11-23 :KonstruksiBatakoHubungan Sudut Gambar 11-24:Konstruksi Batako Sudut Dengan Penguat Kolom Gambar 11-25:KonstruksiBatakoHubungan Persilangan Gambar 11-26:Konstruksi Batako Dengan Penguat Besi Beton Gambar 11-27:Konstruksi Dinding Penahan Tanah Gambar 11-28: Desain Konstruksi Dinding Penahan Tanah Gambar 11-29 : Dinding Beton pada Bangunan Gambar 11-30 : Dinding Beton Bertulang Sebagai Penahan Tanah Gambar 11-31 : Dinding Partisi Dari Berbagai Bahan

ix

Gambar 12-1: Notasi Gambar Pada baja Profil Gambar 12-2 : Sambungan Antar Balok Baja Profil Gambar 12-3 : Sambungan Baja Vertical (Antar Kolom) Gambar 12-4: Sambungan Baja Sudut (Antar Kolom dengan Balok) Gambar 12-5: Sambungan Baja Pada Titik Buhul Gambar 12-6 : Pelat Buhul Pada Sambungan Gambar 12-7: Sambungan Baut Baja Gambar 12-8: Sambungan Baja Profil (Foto) Gambar 12-9: Pemasangan Paku Keling Gambar 12-10 : Pemindahan Logam Cair Gambar 12-11:Jenis dasar sambungan sebidang Gambar 12-12 : Las Tumpul Sambungan Memanjang atau Melebar Gambar 12-13: Bentuk Las Sudut Gambar 12-14 : Notasi Gambar Las Gambar 12-15: Konfigurasi Fillet Weld dengan berbagai kondisi Gambar 12-16 : Hubungan Sambungan Baja Menggunakan Las Gambar 12-17: Rencana Kuda-kuda Baja Gambar 12-18 : Hubungan Titik Buhul (Paku, Baut dan Las) Gambar 12-19 : Konstruksi Batang Tekan dan Tarik Gambar 12-20 : Hubungan Konstruksi Gording dan Kaso Baja Gambar 12-21 : Perletakan Gording dengan Kaki Kuda-kuda Gambar 12-22 : Rencana Gording Baja Profil Gambar 12-23 : Perencanaan Gording baja Gambar 12-24 : Profil Baja Ringan “C” dan “Box” Gambar 12-25 : Profil Omega dan Canal Gambar 12-26 : Rangka Kuda-kuda Baja Ringan Gambar 12-27 : Hubungan Sudut Baja Ringan Gambar 13-2: Model Sambungan Paku Gambar 13-3 : Alat Sambung Baut Gambar 13-4 : Sambungan Kayu Dengan Perekat Gambar 13-5: Macam-macam Bentuk Sambungan Kayu Melebar Gambar 13-6 : Sambungan Kayu Voor Loef Gambar 13-7 : Model Pintu dan Jendela

x

Gambar 13-8: Bagian-bagian Kusen Pintu kayu Gambar 13-9: Model Pintu di Jual di Pasaran Gambar 13-10: Pemasangan Kusen Kayu Gambar 13-11: Pemasangan Kusen Jendela pada Konstruksi Dinding Gambar 13-12: Pemasangan Daun Pintu Gambar 13-13 : Rencana Kuda-kuda Kayu Gambar 13-14: Kuda-kuda Kayu dengan Bagian-bagian Gambar 13-15: Batang Kuda-kuda Kayu Menggunakan Baut Gambar 13-16: SkemaKonstruksi Kuda-kuda Kayu Gambar 13-17: Skema gaya-gaya Kaki Kuda-kuda Gambar 13-18 : Detail A Gambar 13-19 ;Model Detail B Gambar 13-20 : Model Alternatif Detail B Gambar 13-21 ; Detail C Gambar 13-22 : Detail D Gambar 13-23: Sambungan Kayu Gigi Rangkap Gambar 13-24 : Balok Gapit Pada Balok Penggantung Gambar 13-25: Balok dan Lantai Loteng Gambar 13-26 : Balok dan Lantai Loteng Gambar 13-27: Rencana Rumah Sehat Konstruksi Kayu Panggung Gambar 13-28 : Isometri Rencana Balok Induk Konstruksi Loteng Kayu Gambar 13-29:Isometri Konstruksi Lantai Panggung Kayu Gambar 13-30: Isometri Hubungan Kolom, Balok Induk dan Balok Anak Gambar 13-31 : Isometri Hubungan Kolom, Balok-balok dan Papan Lantai Gambar 13-32: Bentuk konstruklsi Plafon Kayu Sisi Atas dan Bawah Gambar 14-1: Ragam Batu Kali Gambar 14-2: Pasangan Pondasi Batu Kali (Perspektif) Gambar 14-3: Pasangan Pondasi Batu Kali (Foto) Gambar 14-4: Pasangan Pondasi Batu Kali (Potongan) Gambar 14-5: Pondasi Tapak (Telapak) Gambar 14-6: Pondasi Tapak (Telapak) Gambar 14-7: Dimensi Sloof Gambar 14-8: Gambar Denah Pondasi dan Potongan

xi

Gambar 14-9: Tiang Pancang Beton Gambar 14-10: Profil Tiang Pancang Beton Gambar 14-11 : Tiang Pancang Kayu Gambar 14-12: Tiang Pancang Besi Gambar 14-13: Pekerjaan Pondasi Board Pile Gambar 14-14: Pekerjaan Lubang Bored Pile Manual Gambar 14-15: Proses Pekerjaan Pondasi Bored Pile Gambar 14-16: Rencana Pondasi Batu Kali Gambar 15-1 : Pendistribusian Air Bersih di Desa Gambar 15-2: Pendistribusian Air Bersih Model PDAM Gambar 15-3: Peralatan Km/Sanitair Gambar 15-4 : Distribusi Air Melalui Shower Gambar 15-5: Peralatan Sanitair Dalam Bangunan Gambar 15-6: Sistem Sambungan Langsung Gambar 15-7: Sistem Tangki Atap dan Tekan Gambar 15-8 : Model Alat Pemanas Air Tenaga Gas Gambar 15-9 : Model Alat Pemanas Air Tenaga Surya Gambar 15-10 : Instalasi Pemanas air dengan daya listrik Gambar 15-11: Model Sistem pembuangan Air Hujan Gambar 15-12 : Alat Pemadam Kebakaran Gambar 15-13 : Alat Pendingin Ruangan Gambar 15-14 : CCTV Sebagai Utilitas Keamanan Bangunan Gambar 15-15: Bagian-bagian Elevator Gambar 15-16: Gondola Bangunan Gambar 16-1 : Diagram Organisasi K3 di Indonesia Gambar 16-2: Peralatan P3K Gambar 16-3 : Siklus Penerapan K3 di Sekolah Gambar 16-4 : Penggunaan APD Wajib Sebelum Bekerja Gambar 16-5 : Kelengkapan Alat Perlindungan Diri (APD) Gambar 16-6 : Penggunaan APD Gambar 16-7: APAR Jenis Gas

xii

GLOSSARY Batako adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan dengan bahan tambah lainnya (additive) Bouwplank, adalah patok kayu dan benang, sementara yang dibuat untuk meletakkan titik-titik bangunan yang dibentuk dengan garis bantu benang atau papan sesuai dengan gambar denah bangunan yang akan dikerjakan, biasanya dibuat ketika akan memulai pekerjaan pemasangan batu, pondasi dan kolom. Hebel adalah jenis dinding dari bahan pabrikan, yang terbuat dari campuran semen, pasir (silica), dan kapur, dikenal juga dengan sebutan ACC (Autoclaved Aerated Concrete). Leveling, adalah Pekerjaan pengukuran lapangan (Uitzet), merupakan jenis pekerjaan yang digunakan untuk mewujudkan denah bentuk bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi yang telah disediakan Mortar, adalah bahan atau adonan yang digunakan untuk konstruksi bangunan yang terdiri dari campuran antara semen dan agregat halus Non structural; yaitu tidak memikul beban, biasanya digunakan untuk bangunan ringan dan dapat dianggap memikul dengan syarat dinding elemen penyebar beban harus kaku. RKS, adalah singkatan dari Rencan Kerja dan Syarat-syarat Structural; yaitu dapat memikul beban beban merata, bahan harus kaku dan kokoh

1

A. Pekerjaan Pengukuran Lapangan (Leveling) Pekerjaan pengukuran dan leveling merupakan pekerjaan yang sangat penting karena hasil dari pekerjaan ini dapat mempengaruhi dan menentukan ukuran presisinya suatu bangunan, baik dari sisi letak dan posisi tanah, maupun dari segi artsitektur bangunan. Siku tidaknya ukuran dan bentuk bangunan sangat tergantung dari pekerjaan leveling, sehingga pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan penuh ketelitian, setiap langkah pekerjaan harus dilakukan pengontrolan kembali. Pekerjaan pengukuran dan leveling lapangan (Uitzet) merupakan jenis pekerjaan yang digunakan untuk mewujudkan denah bentuk bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi yang telah disediakan. Pekerjaan tersebut berupa pengukuran di lokasi bangunan sesuai dengan gambar rencana bangunan. Hasil dari pengukuran tersebut berupa garis-garis lurus yang menunjukkan sumbu dindingtembok bangunan yang diperoleh dengan menghubungakan titik-titik hasilpengukuran.

Gambar 11-1 : Pengukuran Jarak Lapangan Pengukuran jarak antara dua titik didefinisikan sebagai hubungan terpendek antara dua titik tersebut. Apabila keadaan lapangan datar, maka hubungan terpendek ini terpenuhi dan kedua titik telah terhubung secara lurus. Jarak

antara dua titik di lapangan dikatakan lurus apabila jarak yang diukur panjangnya tidak melebihi 3,5 km. Karena bila melebihi 3,5 km sangat dipengaruhi adanya faktor kelengkungan bumi. Tetapi bila dalam pengukuran tidak dituntut adanya taktor keakuratan, maka pengaruh kelengkungan bumi tersebut dapat diabaikan.

2

Satuan panjang menggunakan sistem internasional (SI) yaitu meter, desimeter, centimeter dan milimeter dan kilometer. Pengertian ukuran jarak 1 km = 1000 m = 100000 cm = 1000000 mm 1 foot = 12 inches 1 yard = 3 feel 1 meter = 39, 37 inches = 3,280 feet. 1. Pengukuran Membuat Garis Siku-siku Pengukuran membuat sudut siku dapat dilakukan dengan beberapa alternatif yang tujuan intinya adalah bagaimana agar bangunan yang akan dikerjakan nantinya bisa benar-benar bersudut siku-siku (90 derajat). Pertanyaan mengapa bangunan harus dibuat siku?, apa pemahaman kamu tentang pertanyaan tersebut ?, guna memahami jawaban atas pertanyaan tersebut,

berikut

adalah

jawaban

pemandu

guna

mengeksplorasi

pemahamanmu. 1. Ruangan yang siku lebih mudah dan bagus dalam menempatkan lemari dan meja yang umumnya bersudut siku-siku 2. Pemasangan keramik lebih rapi, seragam dan tidak miring, karena umunya keramik berbentuk persegi dan sudutnya siku. Selanjutnya untuk pertanyaan di atas, berikan pendapatmu, mengapa bangunan harus dibuat siku?, beri tiga jawaban, dan kemudian diskusikan dengan temanmu. 1. ………………………………………………………………………… 2. ………………………………………………………………………… 3. ………………………………………………………………………… Untuk membuat garis siku-siku di lapangan banyak dilakukan dengan memanfaatkan dalil matematika yaitu Pythagoras .Selanjutnya untuk aplikasi dalil matematika tersebut, perhatikan gambar segitiga siku-siku berikut ini, dan perhatikan titik tumpu serta simbolnya.

3

Gambar 11-2 : Membuat Garis Siku-siku Dengan melakukan pengukuran perbandingan sisi miring (BC) dengan sisi datar (AC) dan sisi tegak (AB) dengan angka perbandingan AC : AB : BC = 3 : 4 : 5.Selanjutnya Untuk mengontrol hasil pekerjaan pengukuran lapangan membuat siku-siku, dapat dilakukan dengan membuat bangun persegi, dengan dalil matematika diagonal, perhatikan gambar beriktu di bawah ini.

Gambar 11-3 :Kontrol Garis Siku-siku

Kemudian langkah-langkah control garis sku-siku tersebut adalah sebagai berikut: a. Tarik garis dari titik B sejajar dengan AC (BD), b. Tarik garis dari titik C sejajar dengan AB (CD), c. Perpotongan dua buah garis BD dengan CD berpotongan di titik D, membentuk bidang segi empat, d. Jarak diagonal BC harus sama panjang dengan AD, e. Bila jarak diagonal antara BC dengan AD belum sama panjang, maka

4

garis yang menghubungkan titik CAB belum membentuk siku-siku, dan pekerjaan pengukuran harus diulangi sampai jarak diagonal BC dengan AD sama panjang. 2. Pengukuran Membuat Bidang Datar Pengukuran membuat Bidang Datar dapat dilakukan dengan beberapa alternatif yang tujuan intinya untuk mendapatkan t...


Similar Free PDFs