Title | Pln buku 1 Kriteria Design Konstruksi |
---|---|
Author | Bambang Budi |
Pages | 170 |
File Size | 2.6 MB |
File Type | |
Total Downloads | 485 |
Total Views | 659 |
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Penyusun : Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik disusun oleh : Kelompok Kerja Standar Kontruksi Jaringan Disribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Uni...
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Penyusun : Kriteria Disain Enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik disusun oleh : Kelompok Kerja Standar Kontruksi Jaringan Disribusi Tenaga Listrik dan Pusat Penelitian Sains dan Teknologi Universitas Indonesia Tim Pembina : Direktur Operasi Jawa Bali Direktur Operasi Indonesia Barat Direktur Operasi Indonesia Timur Tim Pengarah : Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Jawa Bali Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Barat Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Timur Kelompok Kerja Standar Kontruksi Disribusi Jaringan Tenaga Listrik : Ratno Wibowo, Winayu Siswanto, Parluhutan Samosir, Hedy Nugroho, Agus Bactiar Azis, Adi Subagio, Pedi Sumanto, Tumpal Hutapea, Gunawan, OMA, Hendie Prasetyono, I Made Latera, Sumaryono, Novalince Pamuso, Riyanto, Antonius HP, Sunaryo, Sugeng Rijadi, Tutun Kurnia, Joko Pitoyo, Prihadi, Ngurah Suwena, Elphis Sinabela, Andhy Prasetyo, Ketut Bagus Darmayuda, Agus Prasetyo. Narasumber : PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Bali, PT PLN (Persero) Indonesia Barat , PT PLN (Persero) Indonesia Timur, PT PLN (Persero) Jasa Engginering, PT PLN (Persero) Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan, PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Diterbitkan Oleh : PT PLN (PERSERO) Jalan Trunojoyo Blok M‐I / 135, Kebayoran Baru Jakarta Selatan PT PLN (Persero) Edisi 1 Tahun 2010
Tim Penyusun
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
DAFTAR ISI DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR x KATA PENGANTAR xii BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
1.1 LATAR BELAKANG
1.1
1.2 TUJUAN
1.2
BAB 2 PERHITUNGAN LISTRIK TERAPAN
2.1
2.1 JATUH TEGANGAN
2.1
2.2 PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN
2.2
2.2.1 Sistem Fasa Tunggal, COS ϕ ≈ 1
2.2
2.2.2 Sistem Fasa Tiga dengan cos ϕ
2.3
2.3 PERHITUNGAN DENGAN MOMEN LISTRIK
2.3
2.4 FAKTOR DISTRIBUSI BEBAN
2.5
2.5 JANGKAUAN PELAYANAN
2.6
2.6 KEMAMPUAN HANTAR ARUS/KUAT HANTAR ARUS
2.9
2.6.1 Kemampuan Hantar Arus Penghantar Saluran Udara
2.9
2.6.2 Kemampuan Hantar Arus Saluran Kabel Bawah Tanah
2.10
BAB 3 PERHITUNGAN MEKANIKA TERAPAN
3.1
3.1 GAYA‐GAYA MEKANIS PADA TIANG
3.1
3.1.1 Jarak antar tiang (Jarak gawang)
3.1
3.1.2 Berat penghantar dan gaya berat penghantar
3.2
3.1.3 Gaya tarik pada tiang
3.3
3.1.4 Pengaruh angin
3.4
3.1.5 Gaya Mekanis Pada Tiang Awal/Ujung
3.5
PT PLN (Persero) Edisi 1 Tahun 2010
i
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
3.1.6 Gaya Mekanis Pada Tiang Tengah
3.6
3.1.7 Gaya Mekanis Pada Tiang Sudut
3.6
3.1.8 Aplikasi perhitungan gaya mekanis
3.7
3.1.9 Penggunaan Hasil Perhitungan Dalam Konsep Perencanaan
3.9
3.1.10 Metode Grafis Untuk Tiang Sudut
3.10
3.1.11 Beban mekanik pada Palang (cross arm /travers)
3.11
3.1.12 Beban Mekanis Isolator
3.12
3.1.13 Andongan pada permukaan miring
3.13
3.1.14 Pondasi Tiang dan Struktur Tanah
3.14
3.1.15 Jarak antar penghantar (conductor spacing)
3.15
3.2 BEBAN MEKANIS TAMBAHAN JARINGAN NON ELEKTRIKAL
3.16
3.3 CONTOH APLIKASI PERHITUNGAN
3.17
3.4 PERTIMBANGAN‐PERTIMBANGAN AKIBAT PENGARUH GAYA MEKANIS AKIBAT SALURAN NON ELEKTRIKAL PLN
3.19
BAB 4 KONSEP DASAR KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
4.1
4.1 KONSEP DASAR SISTEM TENAGA LISTRIK
4.1
4.2 KONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI
4.3
4.3 KEANDALAN KONTINUITAS PENYALURAN
4.8
4.4 SISTEM PEMBUMIAN
4.8
4.4.1 Pembumian Transformator Daya Gardu Induk Pada Sisi TM
4.9
4.4.2 Pembumian Transformator Distribusi Pada Sisi Tegangan Rendah
4.10
4.4.3 Pembumian Lightning Arrester
4.10
4.5 SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH
4.10
4.5.1 Konsep Perencanaan
4.10
4.5.2 Proteksi Jaringan
4.11
4.5.3 Melokalisir Titik Gangguan
4.18
4.5.4 Konstruksi SUTM
4.18
4.5.5 Penggunaan Tiang
4.19
4.5.6 Area Jangkauan Pelayanan
4.19
4.6 SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 4.6.1 Konsep Perencanaan
PT PLN (Persero) Edisi 1 Tahun 2010
4.20 4.20 ii
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
4.6.2 Proteksi Jaringan
4.21
4.6.3 Konstruksi SKTM
4.22
4.6.4 Konsep Isolir Gangguan
4.22
4.6.5 Area Jangkauan Pelayanan
4.22
4.7 GARDU DISTRIBUSI
4.23
4.7.1 Gardu Distribusi Pasangan Luar
4.23
4.7.2 Gardu Distribusi Pasangan Dalam
4.24
4.7.2.1 Sambungan Tee – off (TO) dari saluran udara
4.25
4.7.2.2 Sambungan Saluran Kabel Tanah
4.25
4.7.2.3 Sambungan untuk Pemanfaat Tegangan Menengah
4.26
4.8 AREA PELAYANAN GARDU 4.8.1 Area Pelayanan Gardu Induk (Service Area)
4.26 4.27
4.8.1.1 Gardu Induk dengan Pelayanan Murni SKTM
4.27
4.8.1.2 Gardu Induk dengan Pelayanan SUTM
4.28
4.8.2 Area Pelayanan Gardu Distribusi
4.8.2.1 Gardu Distribusi Tipe Beton Daerah Padat Beban Tinggi
4.8.2.2 Gardu Distribusi Daerah Padat Beban Rendah
4.9 JARINGAN TEGANGAN RENDAH
4.29 4.29 4.30 4.30
4.9.1 Konstruksi Saluran Udara
4.30
4.9.2 Konstruksi Saluran Bawah Tanah
4.31
4.9.3 Proteksi Jaringan Dan Pembumian
4.31
4.10 SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK
4.31
4.10.1 Konstruksi Saluran Udara
4.32
4.10.2 Konstruksi Sambungan Pelayanan Tegangan Rendah Bawah Tanah
4.32
4.10.3 Sambungan Pelayanan Pelanggan Tegangan Menengah
4.33
4.10.4 Intalasi Alat Pembatas dan Pengukur (APP)
4.33
4.11 PARAMETER‐PARAMETER RANCANGAN KONSTRUKSI
4.34
4.11.1 Parameter Listrik
4.34
4.11.2 Parameter Lingkungan
4.35
4.11.3 Parameter Material
4.35
PT PLN (Persero) Edisi 1 Tahun 2010
iii
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
BAB 5 KRITERIA DESAIN KONSTRUKSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 5.1 5.1 TERMINOLOGI
5.1
5.2 KONSTRUKSI DAN JARAK ANTAR TIANG
5.2
5.2.1 Pole Support (Topang tarik, topang tekan) dan fondasi tiang
5.2
5.2.2 Fondasi Tiang
5.4
5.2.3 Konstruksi tiang (Pole Top Construction)
5.4
5.3 KONSTRUKSI PEMBUMIAN
5.11
5.4 KONSTRUKSI FUSED CUT‐OUT (FCO)
5.11
5.5 KONSTRUKSI PENGHANTAR BUMI (SHIELD WIRE)
5.11
5.6 KONSTRUKSI PENGHANTAR NETRAL TM
5.12
5.7 KELENGKAPAN PENGHANTAR (kabel schoon, Tap Connector, Joint Sleeve)
5.12
5.8 JARAK AMAN (SAFETY DISTANCE)
5.12
5.9 KONSTRUKSI PROTEKSI PETIR
5.13
5.10 KONSTRUKSI KABEL PILIN TEGANGAN MENENGAH
5.13
5.11 SAMBUNGAN KABEL DENGAN SALURAN UDARA
5.14
5.12 SAMBUNGAN KAWAT KONDUKTOR
5.14
5.13 KOMPONEN KONSTRUKSI JARINGAN
5.15
BAB 6 KRITERIA DESAIN KONSTRUKSI SALURAN KABEL BAWAH TANAH TEGANGAN MENENGAH
6.1
6.1 KONSTRUKSI PENGGELARAN KABEL
6.1
6.1.1 Kedalaman galian dan perlindungan mekanis kabel
6.1
6.1.2 Penggelaran lebih dari satu kabel
6.2
6.1.3 Jarak kabel tanah dengan utilitas lain
6.2
6.1.4 Persilangan dengan bangunan diatas tanah
6.3
6.1.5 Persilangan dengan rel kereta api
6.3
6.1.6 Persilangan dengan saluran air dan bangunan air
6.3
6.1.7 Persilangan dengan jalan umum
6.4
6.1.8 Terminasi Kabel
6.4
6.1.9 Radius Belokan Kabel
6.4
6.1.10 Kabel Duct
6.5
PT PLN (Persero) Edisi 1 Tahun 2010
iv
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
6.2 TRANSPORTASI DAN PENANGANAN (HANDLING) KABEL
6.5
6.2.1 Pengangkutan kabel
6.5
6.2.2 Penggelaran Kabel
6.5
6.2.3 Penutupan jalan dan penandaan jalur
6.6
6.3 MATERIAL SALURAN KABEL TANAH
6.6
6.3.1 Kabel Tanah
6.6
6.3.2 Batu Peringatan
6.7
6.3.3 Patok Pilot Kabel dan Mof Kabel
6.7
6.3.4 Timah Label
6.7
6.3.5 Pasir urug
6.7
BAB 7 KRITERIA DESAIN KONSTRUKSI GARDU DISTRIBUSI
7.1
7.1 KONSTRUKSI GARDU BETON
7.2
7.1.1 Susunan Tata Ruang
7.2
7.1.2 Instalasi PHB – TM
7.3
7.1.3 Instalasi PHB –TR
7.5
7.1.4 Instalasi Pembumian
7.6
7.1.5 Transformator
7.7
7.1.6 Instalasi Kabel TM dan TR
7.8
7.2 GARDU KIOS – METALCLAD
7.8
7.3 GARDU PORTAL DAN CANTOL
7.9
7.3.1 Konstruksi Gardu Portal
7.9
7.3.1.1 Konstruksi Penopang
7.9
7.3.1.2 Konstruksi PHB TR
7.10
7.3.1.3 Konstruksi PHB TM
7.10
7.3.1.4 Proteksi Surja Petir
7.13
7.3.1.5 Konstruksi Gardu Cantol
7.14
7.3.1.6 Konstruksi Pembumian
7.15
BAB 8 KRITERIA DISAIN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
8.1
8.1 SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR)
8.1
8.1.1 Desain Konstruksi Fasa‐3 dengan kabel twisted
PT PLN (Persero) Edisi 1 Tahun 2010
8.3 v
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
8.1.2 Fungsi Konstruksi Fixed Dead End (FDE) dan Adjustable Dead End (ADE)
8.3
8.1.3 Fungsi Konstruksi Suspension
8.4
8.1.4 Jenis Penghantar
8.4
8.1.5 Pembumian Penghantar Netral dan titik Netral Transformator
8.4
8.1.6 Sambungan dan sadapan
8.5
8.1.7 Jarak antar tiang atau Gawang (Spon) dan andongan (Sag)
8.5
8.1.8 Jarak aman (Safety Distance)
8.6
8.1.9 Jaring distribusi tegangan rendah Sistem fasa ‐2
8.6
8.2 SALURAN KABEL TANAH TEGANGAN RENDAH
8.7
8.2.1 Jenis Kabel
8.8
8.2.2 Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah – PHB TR
8.9
8.2.3 Penggelaran Kabel
8.9
8.2.4 Kabel Utama Jaringan Tegangan Rendah
8.10
BAB 9 KRITERIA DESAIN KONSTRUKSI SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK
9.1
9.1 SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH
9.1
9.1.1 Jenis Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik TR
9.2
9.1.2 Jenis Kabel
9.3
9.1.3 Area pelayanan Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
9.4
9.1.4 Jarak aman
9.4
9.1.5 Konstruksi Sambungan Kabel Udara
9.4
9.1.6 Konstruksi Sambungan Kabel Tanah
9.5
9.1.7 Pemasangan kotak APP dan lemari APP
9.6
9.1.8 Instalasi APP
9.7
9.2 SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN MENENGAH
9.8
9.2.1 Sambungan dengan pembatas relai
9.8
9.2.2. Sambungan dengan pembatas pengaman lebur
9.8
9.2.3 Sambungan dengan spot load
9.9
9.2.4 Instalasi Meter kWh
9.9
PT PLN (Persero) Edisi 1 Tahun 2010
vi
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
BAB 10 PEMBUMIAN PADA KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
10.1
10.1 KONSEP DASAR PEMBUMIAN
10.1
10.2 PEMBUMIAN TITIK NETRAL SISI SEKUNDER TRANSFORMATOR TENAGA PADA GARDU INDUK/PEMBANGKIT
10.2
10.2.1 Pembumian dengan nilai tahanan rendah 12 Ohm dan 40 Ohm
10.2
10.2.2 Pembumian dengan nilai tahanan sangat rendah (Solid Grounded)
10.3
10.2.3 Pembumian dengan nilai tahanan tinggi
10.3
10.2.4 Pembumian Mengambang
10.4
10.3 PEMBUMIAN TITIK NETRAL TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
10.4
10.4 PEMBUMIAN PADA JARING DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH
10.5
10.5 PEMBUMIAN PADA GARDU DISTRIBUSI
10.5
10.6 PEMBUMIAN PENGHANTAR TANAH (SHIELD WIRE/EARTH WIRE)
10.6
10.7 PEMBUMIAN LIGHTNING ARRESTER
10.6
BAB 11 PERHITUNGAN TERAPAN BEBAN TERSAMBUNG TRANSFORMATOR
11.1
11.1 BEBAN TERSAMBUNG TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
11.1
11.2 KAPASITAS TRANSFORMATOR
11.3
11.3 PROTEKSI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
11.3
11.3.1 Proteksi hubung singkat dan beban lebih
11.3
11.3.2 Lightning Arrester (LA) dan Sela Batang
11.4
11.3.3 Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan rendah – PHB TR
11.7
BAB 12 PENGGUNAAN SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)
12.1
GLOSARI. 1 DAFTAR PUSTAKA.
PT PLN (Persero) Edisi 1 Tahun 2010
vii
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Momen listrik jaringan distribusi Tegangan Menengah Saluran Bawah Tanah dengan penghantar kabel berisolasi XLPE, M 1% [MW.km] Tabel 2.2. Momen listrik jaringan distribusi Tegangan Menengah Saluran Udara dengan Penghantar AAAC, M 1% [MW.km]. Tabel 2.3. Momen listrik jaringan distribusi Tegangan Rendah dengan Penghan‐ tar Kabel Pilin M 1% [MW.km]. Tabel 2.4. KHA penghantar tak berisolasi pada suhu keliling 35 0C, kecepatan angin 0,6 m/detik, suhu maksimum 80 0C (dalam keadaan tanpa angina factor koreksi 0,7). Tabel 2.5. KHA kabel tanah inti tunggal isolasi XLPE, copper screen, berselubung PVC jenis kabel NAAXSY. Tabel 2.6. KHA kabel tanah dengan isolasi XLPE, copper screen, berselubung PVC pada tegangan 12/20/24 kV, pada suhu keliling 300C atau suhu tanah 300C. Tabel 2.7. Faktor reduksi kabel multi core/single core dengan konfigurasi berja‐ jar di dalam tanah. Tabel 2.8. Faktor koreksi KHA kabel XLPE untuk beberapa macam temperature udara. Tabel 2.9. KHA kabel pilin Tegangan Rendah berinti Alumunium berisolasi XLPE atau PVC pada suhu keliling 300C. Tabel 2.10. KHA terus menerus untuk kabel tanah berinti tunggal penghantar Tembaga, berisolasi dan berselubung PVC, dipasang pada sistem Arus Searah dengan tegangan kerja maksimum 1,8 kV; serta untuk kabel tanah berinti dua, tiga dan empat berpenghantar tembaga, berisolasi dan dengan berselubung PVC yang dipasang pada sistem Arus Bolak‐ balik tiga fasa dan tegangan pengenal 0,6/1 kV (1,2 kV), pada suhu keliling 300C. Tabel 3.1. Karakteristik penghantar Kabel Pilin inti Alumunium Tegangan Ren‐ dah (NFAAX‐T) dengan penggantung jenis Almelec (breaking capacity 1755 daN). Tabel 3.2. Karakteristik penghantar All Alumunium Alloy Conductor (AAAC). Tabel 3.3. Karakteristik panghantar kabel Pilin inti Aluminium Tegangan Mene‐ ngah (NAFFXSEY‐I) Tabel 3.4. Tabel Gaya mekanis pada Tiang Awal/Ujung. Tabel 3.5. Gaya maksimum pada Tiang Sudut jaringan distribusi tenaga listrik. Tabel 3.6. Kekuatan tarik Tiang Awal/Ujung (working load) JTR. Tabel 3.7. Kekuatan Tarik Tiang Awal/Ujung (working load) JTM. Tabel 3.8. Kekuatan Tiang Sudut (working load) saluran fasa‐3 konstruksi under‐ built JTM/JTR. Tabel 3.9. Karakteristik Palang. Tabel 3.10. Karakteristik Isolator. Tabel 3.11. Karakteristik teknis Isolator Payung dan Long Rod. Tabel 3.12. Data Klasifikasi kondisi tanah untuk membuat berbagai macam
PT PLN (Persero) Edisi 1 Tahun 2010
2.4 2.5 2.5 2.11
2.11 2.12
2.12 2.12 2.13 2.14
3.5
3.5 3.5 3.8 3.8 3.9 3.9 3.10 3.12 3.12 3.13 3.14 viii
Buku 1 : Kriteria Desain Enjiniring Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Tabel 3.13. Tabel 3.14. Tabel 4.1. Tabel 5.1. Tabel 6.1. Tabel 6.2. Tabel 6.3. Tabel 7.1. Tabel 7.2. Tabel 7.3. Tabel 7.4. Tabel 7.5.
pondasi tiang. Gaya Mekanis pada Tiang Awal/Ujung saluran kabel fiber optic. Gaya mekanis maks...