AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA PDF

Title AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA
Author Evrin Siagian
Pages 5
File Size 386.6 KB
File Type PDF
Total Downloads 210
Total Views 494

Summary

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA (Evrin Septya Lilasa Siagian) “Beri aku 1000 orang tua, maka akan ku cabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 orang pemuda maka akan ku guncangkan dunia” Siapa yang tidak pernah mendengar kata-kata tersebut? Sebuah ucapan penuh keyakinan yang disampaikan...


Description

Accelerat ing t he world's research.

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA Evrin Siagian

Related papers

Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Jangan Pusing karena Kuliah! sint a siahaan, sendang nilam, Dwi Ayu Kusuma

Eko Handoyo Pendidikan Karakt er Book Fi org Walid Hafidzuzikri Tugas makalah berfikir dan menulis ilmiah Anisa Rahmanit a

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA (Evrin Septya Lilasa Siagian)

“Beri aku 1000 orang tua, maka akan ku cabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 orang pemuda maka akan ku guncangkan dunia” Siapa yang tidak pernah mendengar kata-kata tersebut? Sebuah ucapan penuh keyakinan yang disampaikan langsung oleh Presiden RI I, Bapak Soekarno pada awal pidatonya. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power. Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Secara internasional,WHO menyebut sebagai young people dengan batas usia 1024 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut adolescenea atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda. Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural. Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu. Seorang pemuda harus memiliki jiwa dan sikap mental yang bisa membawa ia menciptakan sebuah iklim perubahan kearah yang lebih baik dan memiliki kemampuan

sosialisasi ditengah kehidupan dimasyarakat agar ia mampu memecahkan sebuah polemik dan mampu beradaptasi dengan kehidupan sosialnya. Perubahan untuk menjadi yang lebih baik merupakan dambaan bagi seluruh rakyat Indonesia sekaligus sebuah bentuk perjuangan bangsa Indonesia untuk mencetak generasi unggul serta berkepribadian luhur. Bangsa Indonesia yang konon sudah merdeka beberapa tahun yang lalu akan tetapi masih belum merdeka dari segala keterpurukan dalam bidang pendidikan. Disamping keterpurukan akan pendidikan, tetapi bangsa ini masih kurang dari moral dari masing-masing pribadi. Perubahan-perubahan inilah yang sudah semestinya sebuah cita-cita bersama generasi muda untuk mewujudkan segala bentuk perubahan bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi. Perubahan ini tidak mengandalkan generasi yang sudah purna akan tetapi diutamakan generasi penerus yang memiliki daya intelektualitas tinggi, baik dari segi akhlak, moral maupun integritasnya. Generasi muda yang mampu mewujudkan cita-cita bangsa, meruntuhkan segala bentuk keterpurukan maupun segala kekuasaan yang didasarkkan atas kepentingan. Generasi muda yang mampu menggalakkan segala bentuk impian bangsa Indonesia inilah generasi unggul yang akan menjadi bangsa yang terhormat di mata dunia, baik dalam negeri maupun mancanegara. Generasi unggul adalah generasi yang mampu mencurahkan setiap waktunya untuk berbagai aktifitas/kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi diri maupun lingkungannya. Oleh sebab itu, generasi muda yang memiliki keunggulan tidak akan berakhir dalam menangani kasus keterpurukan akan tetapi membawa perubahan yang lebih baik. Menjadi bagian dari generasi unggul saya akan memulai dari proses yang paling kecil, saya tidak lantas melakukan hal yang besar terlebih dahulu karena segala sesuatu yang besar dimulai dari yang paling kecil dan menikmati semua prosesnya. Prinsip inilah yang saya pegang teguh hingga saat ini. Hal yang paling kecil yang dapat saya lakukan yakni dengan belajar baik dalam menuntun ilmu. Saat ini saya masih duduk sebagai mahasiswa di bangku perkuliahan kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta. Proses yang cukup panjang selama berkampus di salah satu Perguruan Tinggi Negeri Favorit yang terletak di pinggir Kota Solo. Proses perkuliahan dimulai dari ketika saya diterima di Universitas Negeri Medan (UNIMED) prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Saya yang berasal dari sebuah Desa, yakni Aek kanopan bersaing ketat dengan ribuan calon mahasiswa lainnya yang ingin kuliah di kampus tersebut. Walau saya berasal dari Desa, namun tidak menyurutkan semangat saya

dalam meraih prestasi. Saya berhasil memperoleh Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari kampus yang saya pergunakan untuk memenuhi biaya hidup saya. Setelah menyelesaikan studi secara tepat waktu, yakni 4 tahun, saya sempat bekerja sebagai guru TK di salah satu sekolah swasta di Kota Medan. Saya juga mengajar di Bimbingan Belajar dengan mata pelajaran yang sesuai dengan jurusan saya, yaitu Bahasa Indonesia. Proses serta kegigihan saya berhasil membuat mental saya semakin mapan untuk berbagi ilmu yang saya terima. Tidak hanya siswa Nasional, siswa dari negara lain yaitu Thailand juga sempat saya ajarkan untuk belajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Kecintaan saya akan bahasa Indonesia mengantarkan saya untuk menggali potensi yang lebih lagi. Saya ingin pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya diajarkan kepada masyarakat penutur asli Bahasa Indonesia itu sendiri melainkan bisa juga diterapkan pada Siswa Warga Negara Asing yang sedang berada atau bersekolah di Indonesia. Berbekal niat dan motivasi yang cukup mengantarkan saya untuk menimba ilmu yang lebih dalam di jenjang berikutnya, yaitu sekolah Pasca Sarjana. Sebab itulah dengan belajar dengan baik dan giat serta mampu meraih prestasi akademik secara maksimal adalah hal yang sangat pasti untuk bisa saya lakukan. Belajar adalah sebuah proses menimba ilmu, mengali, dan memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya, nantinya ilmu yang telah didapatkan inilah akan saya tanam dalam memori serta dikembangkan untuk menjadi insan negeri yang cerdas dan mampu mencerdaskan bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang dapat meningkatkan derajat kemartabatan dengan insan yang cerdas pula, sehingga saya ingin menjadi bagian di dalamnya. Oleh karena itu saya melanjutkan kuliah Pasca Sarjana di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Disisi lain menjadi seorang mahasiswa, hal kecil lain yang dapat saya lakukan dengan berorganisasi. Berorganisasi yang mengajarkan kepada saya pentingnya bekerja sama dalam sebuah tim dan disinilah saya memulai belajar perihal konsolidasi sebuah kekuatan. Organisasi adalah kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian tertentu yang memiliki kemampuan dalam mengadakan sesuatu secara bersama-sama untuk mewujudkan tujuan tertentu demi kebaikan bersama. Dari sinilah saya belajar menjadi sosok generasi unggul dalam mengembangkan jiwa kepemimpinan, bertanggung jawab, memiliki integritas dan belajar untuk memegang teguh sebuah konsisten serta komitmen. Secara tidak langsung dari keorganisasian inilah jiwa dan karakter saya akan mampu berkoordinasi dengan kecerdasan yang saya miliki untuk selanjutnya menjadi kekuatan bagi saya memiliki kepribadian yang unggul yang besar harapan saya dalam mengubah

segala keterpurukan dihadapi bangsa Indonesia lainnya baik di masa kini maupun di masa yang akan datang, sekaligus menjadi bentuk pengabadian saya bagi Indonesia menuju perkembangan yang lebih baik lagi. Saya senantiasa mengisi waktu dengan kegiatan yang positif. Oleh karena itu saya memilih untuk bergabung dalam suatu komunitas sosial yang menghantarkan saya pada pengenalan ilmu-ilmu yang tidak hanya saya peroleh di bangku sekolah, melainkan pada masyarakat. Aktif dalam berbagai kegiatan sosial bukan berarti studi saya menjadi terlantar. Setelah melewati 2 semester, saya berhasil mempertahankan nilai Cum-Laude dengan IPK 3,81. Saya juga berhasil mengikuti program pertukaran pemuda (exchange) di Singapore. Saya mengikuti Konferensi Bisnis Startup Internasional dengan tema “Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Kewirausahaan melalui Pembelajaran Terpadu”. Program ini dilaksanakan pada tanggal 16-19 Januari 2017 di Singapura dan diikuti oleh 34 pemuda yang terpilih dengan rentang usia 18-25 tahun yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui program ini, saya memperoleh banyak hal baru. Selain teman-teman yang berasal dari seluruh Indonesia, saya juga bertemu dengan mahasiswa asing yang berasal dari Tujbekistan dan Singapore. Bukan hanya itu, jiwa kepemimpinan, bersatu dalam tim, sportifitas dan kemampuan dalam menyusun strategi semakin muncul dalam diri saya. Sebuah bentuk pengabdian untuk Indonesia yang lebih baik, maju dan sejahtera adalah harapan yang ingin saya capai. Pengabdian yang telah saya lakukan sebagai generasi unggul akan menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi diri saya pribadi maupun bagi Indonesia. Menyongsong masa depan Indonesia didasari rasa optimisme, meskipun keterpurukan terus berdatangan, semua ini akan menjadi sebuah motivasi untuk terus membangun sebuah perubahan bagi Indonesia. Optimisme bukanlah harapan semata, optimisme adalah sebuah tindak nyata dari awal sebuah pengabdian panjang untuk memajukan Indonesia, inilah tugas utama generasi muda yang akan dibanggakan oleh bangsa Indonesia. Apabila hal kecil diatas telah bisa saya lakukan dengan baik, sungguh-sungguh dan makaismal, akan tumbuhlah pribadi yang cerdas memiliki jiwa kepemimpinan, komitmen akan segala hal, konsisten terhadap apa yang telah dicapai, bertanggung jawab, dan memiliki moral serta integritas yang tinggi. Kepribadian-kepribadian dari generasi unggul inilah yang akan menjadi langkah awal untuk Indonesia yang lebih baik dan menjadi generasi unggul kebanggaan bangsa Indonesia....


Similar Free PDFs