Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia PDF

Title Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia
Author Ilham Nurseha
Pages 3
File Size 24.7 KB
File Type PDF
Total Downloads 61
Total Views 113

Summary

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia Oleh: Ilham Nurseha Nama saya Ilham Nurseha, lahir di Tangerang, 7 Mei 1995. Lahir dari pasangan suami istri bernama Sapta dan Beti Nurbaeti, kedua orang tua saya berprofesi sebagai guru. Seperti kebanyakan keluarga guru, saya termasuk yang terinspiras...


Description

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Bangsa Indonesia Oleh: Ilham Nurseha

Nama saya Ilham Nurseha, lahir di Tangerang, 7 Mei 1995. Lahir dari pasangan suami istri bernama Sapta dan Beti Nurbaeti, kedua orang tua saya berprofesi sebagai guru. Seperti kebanyakan keluarga guru, saya termasuk yang terinspirasi untuk menjadi guru juga. Menurut saya guru adalah salah satu profesi yang paling mulia, menjadi guru berarti mempersiapkan masa depan bangsa, menjadi guru berarti berkontribusi menelurkan pemimpin-pemimpin bangsa. Tanpa guru Pak Jokowi mungkin bukan presiden hari ini, dan Mas Nadiem mungkin juga bukan Mendikbud. Pencapaian Pak Jokowi dan Mas Nadiem sekarang besar kecilnya pasti dipengaruhi atau terinspirasi dari guru-guru mereka. Belajar dari kedua orang hebat di atas, saya menyimpulkan bahwa yang terpenting dari pendidikan adalah inspirasi. Inspirasi bisa berasal dari berbagai macam sumber, dari keluarga, tetangga, teman, artis favorit atau guru. Yang pasti, semakin banyak sumber inspirasi maka kemungkinan anak untuk berkembang dan berhasil semakin besar. Contohnya terjadi kepada saya sendiri, saat masa sekolah dari SD sampai SMA saya terinspirasi oleh orang tua dan guru saya di kelas. Saat masa kuliah, saya menyadari bahwa saya bisa berkontribusi lebih banyak di dunia pendidikan tidak hanya mengajar di kelas, tapi juga pada bidang penelitian dan pengembangan kompetensi guru. Bagi saya, demi tercapainya generasi unggul membutuhkan orang-orang yang menginspirasi. Orang-orang yang menginspirasi sudah pasti generasi unggul. Perkembangan teknologi informasi sangat pesat, hampir semua informasi dapat kita peroleh di internet. Perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan perlunya paradigma baru pendidikan. Guru bukan lagi menjadi sumber utama pengetahuan tetapi menjadi fasilitator perkembangan kemampuan berfikir siswa. Bukan waktunya lagi selama satu semester guru menjelaskan materi yang sebenarnya sudah banyak menumpuk di internet, dan fokus kepada ranah kognitif dasar seperti mengingat dan memahami. Sekarang waktunya guru berfokus untuk mengembangkan ranah kognitif yang lebih tinggi yakni aplikasi, analisis, mencipta, dan mengevaluasi. Bagaimana caranya? Guru harus menjadi agent of change dengan kebidangannya masing-masing. Guru harus mampu mengaplikasikan pengetahuannya di keseharian meskipun bukan untuk menjadi

profesional. Guru bidang teknologi informasi selain menguasai teori dari TIK, juga harus mampu mengaplikasikan pengetahuannya dalam bidang TIK, misalnya dengan aktif membuat konten Youtube yang bermanfaat, atau membuat games edukasi. Guru fisika yang mengajarkan materi tentang energi di kelas harus mampu menstimulus siswa tentang pentingnya menghemat energi fosil, guru fisika harus menginspirasi siswa misalnya dengan menggunakan panel surya di rumah. Guru biologi harus menginspirasi misalnya dengan membuat hidroponik di rumah, membuat kompos, bercocok tanam, atau beternak. Guru PKN harus punya wawasan kebangsaan yang luas. Guru Bahasa Indonesia harusnya bisa menjadi kontributor di media cetak atau elektronik dengan tulisan-tulisannya.

Guru vokasi harusnya paham bagaimana cara

mengoperasikan mesin-mesin di perusahaan. Dengan demikian guru menjadi inspirasi bagi siswa, guru bukan hanya menyampaikan materi yang mengambang di depan kelas. Pengaplikasian pengetahuan yang dilakukan oleh guru di kehidupan sehari-hari dapat menjadi bahan diskusi lanjut untuk mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Profesi guru menurut saya bukan profesi yang harus dituntut dengan jam kerja formil misalnya dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore. Justru semakin banyak guru mengembangkan diri sesuai kebidangannya, semakin banyak hal yang bisa diceritakan di depan kelas, semakin menginspirasi siswa. Guru juga harus tanggap informasi, terutama mengenai kebidangannya. Misalnya saja pada pandemi Covid-19 ini, banyak istilah baru seperti test rapid atau test swab yang sebenarnya berkaitan dengan konsep biologi, bagaimana guru bisa mengaitkan dengan konsep biologi jika tidak tahu apa itu PCR. Oleh karenanya kemendikbud perlu menstimulus guru agar mau mengembangkan kompetensi kebidangannya dan tanggap informasi. Selain pendidikan yang menginspirasi, satu hal lagi yang perlu kita lakukan untuk mencapai generasi unggul, yakni pendidikan yang ideal. Pendidikan merupakan kawah candradimuka, menjadi tempat penggemblengan bagi putra-putri bangsa agar menjadi pribadi yang unggul, sehingga satuan pendidikan harus sangat ideal. Misalnya jika di kehidupan keseharian masyarakat marak terjadi sogok-menyogok, maka satuan pendidikan seharusnya bersih dari prilaku seperti itu. Jika di masyarakat banyak terjadi pembalakan hutan, maka satuan pendidikan harusnya yang melakukan reboisasi. Jika di masyarakat marak terjadi prilaku intoleran, maka satuan pendidikan harus menjadi tempat yang tinggi toleransinya. Begitu seterusnya, intinya satuan pendidikan adalah representasi tempat yang paling ideal di masyarakat

dengan harapan saat siswa-siswi kita lulus dari satuan pendidikan akan menularkannya ke masyarakat luas. Bagi saya untuk menghasilkan generasi unggul kuncinya adalah melalui peningkatan kualitas pendidikan. Dua hal pokok yakni pendidikan yang menginspirasi dan pendidikan yang ideal. Dari kedua hal ini yang terpenting adalah inspirasi. Saya teringat dengan perjalanan hidup Bung Karno yang terinspirasi oleh gurunya H.O,S Tjokroaminoto meskipun dengan fasilitas sekolah seadanya. Bung Karno bukan terinspirasi dengan teori-teori yang disampaikan H.O.S Tjokroaminoto di depan kelas, tetapi terinspirasi dengan kemampuan orasi dan pergerakan politiknya di luar kelas. Maka dari itu guru harus menginspirasi sesuai kebidangannya. Saya ingin menjadi pribadi yang menginspirasi, mendapatkan prestasi dan pengalaman baru sebanyak mungkin. Bagi saya mendapat beasiswa unggulan kemendikbud merupakan prestasi besar yang bisa saya ceritakan kepada siswa-siswi saya di depan kelas nanti dan menginspirasi mereka bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama kita berusaha....


Similar Free PDFs